Baca pembahasan sebelumnya: Beriman kepada Ash-Shirath (Bag. 1)
Sifat-sifat (bentuk atau gambaran) โash-shirathโ
Hadits-hadits Nabi shallallahu โalaihi wa sallam telah menunjukkan sifat (gambaran) ash-shirath dengan sifat yang cukup banyak. Sifat-sifat ash-shirath tersebut termasuk dalam perkara ghaib yang tidak mungkin diketahui oleh manusia kecuali melalui jalan wahyu. Di antara dalil yang menggambarkan tentang ash-shirath antara lain:
Dari Abu Saโid Al-Khudhri radhiyallahu โanhu, dalam sebuah potongan hadits yang panjang, beliau menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
ุซูู ูู ููุคูุชูู ุจูุงููุฌูุณูุฑู ููููุฌูุนููู ุจููููู ุธูููุฑููู ุฌููููููู ู ุ ููููููุง: ููุง ุฑูุณูููู ุงููููููุ ููู ูุง ุงูุฌูุณูุฑูุ ููุงูู: ู ูุฏูุญูุถูุฉู ู ูุฒููููุฉูุ ุนููููููู ุฎูุทูุงุทูููู ูููููุงููููุจูุ ููุญูุณูููุฉู ู ูููููุทูุญูุฉู ููููุง ุดูููููุฉู ุนูููููููุงุกูุ ุชูููููู ุจูููุฌูุฏูุ ููููุงูู ููููุง: ุงูุณููุนูุฏูุงููย
โ โฆ kemudian didatangkanlah jembatan, dan dibentangkan di antara dua punggung neraka jahannam. Kami (para sahabat) bertanya, โWahai Rasulullah, bagaimanakah bentuk jembatan itu?โ Rasulullah menjawab, โ(Jembatan itu) licin dan menggelincirkan. Di atasnya terdapat besi-besi pengait (semacam jangkar, pen.) dan kawat berduri yang ujungnya bengkok. Ia bagaikan pohon berduri di daerah Najd, dikenal dengan pohon Saโdan โฆ โ.
Abu Saโid Al-Khudhri radhiyallahu โanhu kemudian berkata,
ุจูููุบูููู ุฃูููู ุงููุฌูุณูุฑู ุฃูุฏูููู ู ููู ุงูุดููุนูุฑูุฉูุ ููุฃูุญูุฏูู ู ููู ุงูุณูููููู
โTelah sampai (berita) kepadaku bahwa shirath itu lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang.โ [1]
Dari Hudzaifah radhiyallahu โanhu, Nabi shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
ููููู ุญูุงููุชููู ุงูุตููุฑูุงุทู ููููุงูููุจู ู ูุนููููููุฉู ู ูุฃูู ููุฑูุฉู ุจูุฃูุฎูุฐู ู ููู ุงูู ูุฑูุชู ุจูููุ ููู ูุฎูุฏููุดู ููุงุฌูุ ููู ูููุฏููุณู ููู ุงููููุงุฑู
โDi kedua sisi shirath terdapat besi pengait yang digantungkan, dan diperintahkan untuk mengait siapa saja yang diperintahkan kepadanya. Maka ada yang terpeleset, namun dia selamat. Dan ada pula yang terjungkir masuk ke dalam neraka.โ [2]
An-Nawawi rahimahullah menjelaskan hadits di atas,
ู ุนูุงู ุฃููู ุซูุงุซุฉ ุฃูุณุงู ูุณู ูุณูู ููุง ููุงูู ุดุฆ ุฃุตูุง ููุณู ูุฎุฏุด ุซู ูุฑุณู ููุฎูุต ููุณู ููุฑุฏุณ ููููู ููุณูุท ูู ุฌููู
โMaknanya, terdapat tiga golongan manusia. Pertama, mereka yang selamat, tidak terkena (tidak disambar) besi pengait sama sekali. Kedua, mereka yang terpeleset disambar besi pengait, kemudian dilepas lagi dan dibebaskan (selamat). Ke tiga, mereka yang terjungkir, dilemparkan, dan jatuh ke dalam neraka jahannam.โ [3]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu โanhu, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
ููุจููู ูููุงูููุจู ู ูุซููู ุดููููู ุงูุณููุนูุฏูุงููุ ุฃูู ูุง ุฑูุฃูููุชูู ู ุดููููู ุงูุณููุนูุฏูุงููุ ” ููุงูููุง: ุจูููู ููุง ุฑูุณูููู ุงููููููุ ููุงูู: ” ููุฅููููููุง ู ูุซููู ุดููููู ุงูุณููุนูุฏูุงููุ ุบูููุฑู ุฃููููููุง ูุงู ููุนูููู ู ููุฏูุฑู ุนูุธูู ูููุง ุฅููููุง ุงูููููู
โPada jembatan itu terdapat besi-besi pengait seperti duri pohon Saโdan. Pernahkah kalian melihatnya?โ Para sahabat menjawab, โPernah wahai Rasulullahโโ Rasulullah bersabda, โMaka ia seperti duri pohon Saโdan. Hanya saja, tidak ada yang mengetahui ukuran (besarnya) kecuali Allah.โ [4]
Dari dalil-dalil di atas, dapat dikatakan bahwa ashi-shirath memiliki gambaran berikut ini:
Pertama: Shirath dibentangkan di atas neraka jahannam.
Kedua: Licin, sehingga dapat menggelincirkan kaki manusia dan membuat jatuh (ke dalam neraka).
Ketiga: Di kedua sisinya terdapat besi pengait (semacam jangkar) dan duri. Tidak ada yang mengetahui besarnya, kecuali Allah Taโala.
Keempat: Lebih lembut dari rambut, namun lebih tajam dari pedang. [5]
Kegelapan pada saat melintasi ash-shirath
Pada hari kiamat, setelah manusia dihisab dan ditimbang amal perbuatannya, Allah Taโala membentangkan ash-shirath di atas neraka jahannam dalam kondisi yang gelap gulita. Maka manusia melintas di atas shirath sesuai dengan cahaya yang diberikan kepadanya.
Allah Taโala berfirman,
ููููู ู ุชูุฑูู ุงููู ูุคูู ูููููู ููุงููู ูุคูู ูููุงุชู ููุณูุนูู ูููุฑูููู ู ุจููููู ุฃูููุฏููููู ู ููุจูุฃูููู ูุงููููู ู ุจูุดูุฑูุงููู ู ุงููููููู ู ุฌููููุงุชู ุชูุฌูุฑูู ู ููู ุชูุญูุชูููุง ุงููุฃูููููุงุฑู ุฎูุงููุฏูููู ูููููุง ุฐููููู ูููู ุงููููููุฒู ุงููุนูุธููู ู (12) ููููู ู ููููููู ุงููู ูููุงููููููู ููุงููู ูููุงููููุงุชู ูููููุฐูููู ุขู ููููุง ุงููุธูุฑููููุง ููููุชูุจูุณู ู ููู ูููุฑูููู ู ููููู ุงุฑูุฌูุนููุง ููุฑูุงุกูููู ู ููุงููุชูู ูุณููุง ูููุฑูุง ููุถูุฑูุจู ุจูููููููู ู ุจูุณููุฑู ูููู ุจูุงุจู ุจูุงุทููููู ููููู ุงูุฑููุญูู ูุฉู ููุธูุงููุฑููู ู ููู ููุจููููู ุงููุนูุฐูุงุจู (13) ููููุงุฏููููููู ู ุฃูููู ู ูููููู ู ูุนูููู ู ููุงูููุง ุจูููู ูููููููููููู ู ููุชูููุชูู ู ุฃูููููุณูููู ู ููุชูุฑูุจููุตูุชูู ู ููุงุฑูุชูุจูุชูู ู ููุบูุฑููุชูููู ู ุงููุฃูู ูุงููููู ุญูุชููู ุฌูุงุกู ุฃูู ูุฑู ุงูููููู ููุบูุฑููููู ู ุจูุงูููููู ุงููุบูุฑููุฑู
โ(Yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada meraka), “Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.”
Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, “Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian dari cahayamu.” Dikatakan (kepada mereka), “Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu).” Lalu diadakan di antara mereka (yaitu orang mukmin dan orang muafik) dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya (yang menghadap orang mukmin) ada rahmat dan di sebelah luarnya (yang menghadap orang munafik) dari situ ada siksa.
Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata, “Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka menjawab, “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah. Dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (setan) yang amat penipu.โ (QS. Al-Hadiid [57]: 12-14)
Orang-orang yang beriman diberi cahaya yang menerangi mereka pada saat melintasi shirath. Terangnya cahaya yang mereka miliki akan sesuai dengan amal mereka masing-masing. Adapun orang-orang munafik, mereka tidaklah diberi cahaya. Sehingga mereka pun jatuh ke dalam neraka jahannam. [6]
Ibnu Katsir rahimahullah berkata ketika menjelaskan ayat di atas,
ููููููู ุชูุนูุงููู ู ูุฎูุจูุฑูุง ุนููู ุงููู ูุคูู ูููููู ุงููู ูุชูุตูุฏููููููู ุฃููููููู ู ููููู ู ุงููููููุงู ูุฉู ููุณูุนูู ูููุฑูููู ู ุจููููู ุฃูููุฏููููู ู ููู ุนูุฑูุตูุงุชู ุงููููููุงู ูุฉูุ ุจูุญูุณูุจู ุฃูุนูู ูุงููููู ู ููู ูุง ููุงูู ุนูุจูุฏู ุงูููููู ุจููู ู ูุณูุนููุฏู ููู ูููููููู ุชูุนูุงููู: ููุณูุนู ูููุฑูููู ู ุจููููู ุฃูููุฏููููู ู ููุงูู: ุนูููู ููุฏูุฑู ุฃูุนูู ูุงููููู ู ููู ูุฑููููู ุนูููู ุงูุตููุฑูุงุทูุ ู ูููููู ู ู ููู ูููุฑููู ู ูุซููู ุงููุฌูุจูููุ ููู ูููููู ู ู ููู ูููุฑููู ู ูุซููู ุงููููุฎูููุฉู ููู ูููููู ู ู ููู ูููุฑููู ู ูุซููู ุงูุฑููุฌููู ุงููููุงุฆูู ูุ ููุฃูุฏูููุงููู ู ูููุฑูุง ู ููู ูููุฑููู ููู ุฅูุจูููุงู ููู ููุชููููุฏู ู ูุฑููุฉู ููุทูุฃ ู ุฑุฉุ ููุฑูููุงูู ุงุจููู ุฃูุจูู ุญูุงุชูู ู ููุงุจููู ุฌูุฑููุฑู
โAllah Taโala mengabarkan tentang orang-orang yang beriman bahwasannya pada hari kiamat mereka memiliki cahaya yang bersinar di hadapan mereka sesuai dengan amal perbuatan mereka. Tentang firman Allah Taโala (yang artinya),โsedang cahaya mereka bersinar di hadapan merekaโ, Abdullah bin Masโud berkata, โMereka melintasi shirath sesuai dengan amal perbuatan mereka. Di antara mereka ada yang memiliki cahaya sebesar gunung, ada yang memiliki cahaya seperti pohon kurma, dan ada pula yang memiliki cahaya seperti (setinggi) seorang laki-laki yang berdiri tegak. Orang yang paling rendah adalah yang memiliki cahaya pada ibu jari mereka, terkadang bersinar dan terkadang cahaya tersebut padam.โ Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Jarir.โ [7]
Adh-Dhahak berkata,
ููุณ ุฃุญุฏ ุฅููููุง ููุนูุทูู ูููุฑูุง ููููู ู ุงููููููุงู ูุฉูุ ููุฅูุฐูุง ุงููุชูููููุง ุฅูููู ุงูุตููุฑูุงุทู ุทูููุฆู ูููุฑู ุงููู ูููุงูููููููุ ููููู ููุง ุฑูุฃูู ุฐููููู ุงููู ูุคูู ูููููู ุฃูุดููููููุง ุฃููู ููุทูููุฃู ูููุฑูููู ู ููู ูุง ุทูููุฆู ูููุฑู ุงููู ูููุงููููููู ููููุงูููุง: ุฑูุจููููุง ุฃูุชูู ูู ู ููููุง ููุฑูุง
โTidak ada seorang pun, melainkan (pasti) diberikan cahaya pada hari kiamat. Maka ketika mereka sampai ke shirath, padamlah cahaya yang dimiliki oleh orang-orang munafik. Maka ketika orang-orang mukmin melihat hal itu, mereka khawatir kalau cahaya mereka juga ikut padam sebagaimana cahaya orang-orang munafik. Orang-orang mukmin pun berdoa, โWahai Rabb kami, sempurnakanlah cahaya kami.โ [8]
[Bersambung]
***
Diselesaikan menjelang dzuhur, Sint-Jobskade Rotterdam NL; Ahad 5 Dzulhijah 1436
Yang senantiasa membutuhkan rahmat dan ampunan Rabb-nya,
Penulis: M. Saifudin Hakim
Artikel Muslimah.or.id
Catatan kaki:
[1] HR. Muslim no. 183.
[2] HR. Muslim no. 195.
[3] Syarh Shahih Muslim, 3: 29.
[4] HR. Bukhari no. 6573.
[5] Bagian ini diterjemahkan dengan beberapa penambahan dari kitab Al-Imaan bimaa Baโdal Maut: Masaail wa Dalaail, karya Ahmad bin Muhammad bin Shadiq An-Najar, Daar An-Nashihah, Madinah KSA, cetakan pertama, tahun 1434, hal. 241-242.
[6] Lihat Syarh Al-โAqidah Ath-Thahawiyyah, 2: 736 karya Syaikh Shalih Alu Syaikh.
[7] Tafsir Ibnu Katsir, 8: 15.
[8] Tafsir Ibnu Katsir, 8: 15.