Menumpahkan darah seorang Muslim tanpa hak adalah kejahatan yang besar dan dosa yang besar. Nampak sekali busuknya perbuatan ini karena dalam satu ayat Al Qur’an, Allah mencela dengan beberapa celaan. Allah ta’ala berfirman:
وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَآؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
“Barangsiapa yang membunuh orang beriman dengan sengaja, maka balasannya adalah NERAKA JAHANNAM, ia kekal di dalamnya, ia mendapatkan MURKA ALLAH, dan LAKNAT ALLAH atasnya, dan Allah janjikan baginya ADZAB YANG PEDIH.” (QS. An Nisa: 93).
Allah juga berfirman:
وَالَّذِينَ لا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ وَلا يَزْنُونَ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا
“(Orang beriman) adalah orang-orang yang tidak menyembah kepada selain Allah bersamaan dengan menyembah Allah juga. Dan tidak membunuh jiwa yang Allah haramkan, kecuali dengan hak, dan tidak berzina. Barangsiapa yang melakukan itu semua, maka ia berdosa, Allah akan LIPAT-GANDAKAN ADZABNYA di hari kiamat, dan ia kekal di sana dalam keadaan hina” (QS. Al Furqan: 68-69).
Demikian juga besarnya dosa menumpahkan darah seorang Mukmin, disebutkan dalam hadits-hadits Nabi. Dari Al Barra’ bin ‘Adzib radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
لزوال الدنيا أهون على الله من قتل مؤمن بغير حق
“Sungguh hancurnya dunia lebih ringan di sisi Allah daripada terbunuhnya orang Mukmin tanpa hak” (HR. Ibnu Majah no.2615?, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah).
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
اجتنبوا السبعَ الموبقاتِ . قالوا : يا رسولَ اللهِ ، وما هن ؟ قال : الشركُ باللهِ ، والسحرُ ، وقتلُ النفسِ التي حرّم اللهُ إلا بالحقِّ ، وأكلُ الربا ، وأكلُ مالِ اليتيمِ ، والتولي يومَ الزحفِ ، وقذفُ المحصناتِ المؤمناتِ الغافلاتِ
“Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan. Para sahabat bertanya: wahai Rasulullah, apa saja itu? Rasulullah menjawab, ‘syirik terhadap Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan hak, makan riba, makan harta anak yatim, kabur ketika peperangan, menuduh wanita baik-baik berzina’” (HR. Bukhari no. 2766, Muslim no. 89).
Abdullah bin Umar radhiallahu’anhuma mengatakan:
الكَبائرُ تِسْعٌ: الإشراكُ باللهِ، وقَتْلُ نَسَمَةٍ، والفِرارُ مِنَ الزَّحفِ، وقَذْفُ المُحْصَنةِ، وأكْلُ الرِّبا، وأكْلُ مالِ اليتيمِ، وإلحادٌ في المسجدِ، والَّذي يَستَسخِرُ، وبُكاءُ الوالدينِ مِنَ العُقوقِ
“Ada sembilan dosa besar: syirik kepada Allah, membunuh jiwa, kabur dari perang, menuduh wanita baik-baik berzina, makan riba, memakan harta anak yatim, melakukan penyimpangan di masjid, tidak membayar upah pekerja, membuat orang tua menangis karena perbuatan durhaka” (HR. Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad 12/15, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Adabul Mufrad no.6).
Darah seorang Muslim haram ditumpahkan barang setetes pun tanpa hak. Dari Abu Bakrah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
إِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ، كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا، فِي بَلَدِكُمْ هَذَا
“Sesungguhnya darah dan harta kalian, haram bagi sesama kalian. Sebagaimana haramnya hari ini, haramnya bulan ini di negeri kalian ini“ (HR. Muslim no.1679).
Dan perkara darah adalah perkara yang akan dihisab pertama kali di yaumul hisab. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
أوَّلُ ما يُقْضَى بيْنَ النَّاسِ يَومَ القِيامَةِ في الدِّماءِ
“Perkara pertama yang akan dihisab antara sesama manusia di hari Kiamat adalah urusan darah” (HR. Muslim no.1678).
Maka wahai hamba Allah, perkara darah itu berat.. sungguh berat..! Berat di akhirat dan juga berat dunia. Dari Abdullah bin Umar radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
لَنْ يَزَالَ المُؤْمِنُ في فُسْحَةٍ مِن دِينِهِ، ما لَمْ يُصِبْ دَمًا حَرَامًا
“Seorang Mukmin senantiasa berada dalam keluasan dalam agamanya, selama ia tidak menumpahkan darah yang haram” (HR. Bukhari no. 6483?).
Jangan sekali-kali mendekati perbuatan yang keji ini! Berat konsekuensinya di dunia, lebih berat lagi akibatnya di akhirat.
Semoga kita bertemu Allah ta’ala dalam keadaan baik dan dihisab dengan hisaban yasiiran (hisab yang mudah).
Semoga Allah memberi taufik.
**
Penulis: Yulian Purnama
Artikel Muslimah.or.id
Terimakasih ilmunya