Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Penyebab Penyimpangan Remaja, bag. 1

C. Sarah Ummu Majza’ah oleh C. Sarah Ummu Majza’ah
1 Oktober 2023
di Pendidikan Anak
1
Penyebab Penyimpangan Remaja
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Waktu luang
  • Pengabaian serta merenggangnya jarak antara para remaja dan generasi tua di antara keluarga maupun masyarakat
  • Memiliki akses kontak dengan orang-orang menyimpang serta berkawan dengan mereka
  • Membaca bacaan-bacaan berbahaya berupa buku, surat, koran, majalah, dan lain semisalnya

Penyebab penyimpangan para remaja serta permasalahan terkait, amat banyak serta beragam. Hal ini terjadi karena ketika seorang manusia mencapai usia remaja, ia mengalami perkembangan fisik, pemikiran, dan akal yang sangat pesat, sebuah fase pertumbuhan yang menimbulkan perkembangan serta perubahan dengan cepat. Karena itu sangat penting untuk mempersiapkan bagi mereka sebab-sebab untuk menahan diri, menundukkanya, serta mengontrolnya secara bijaksana hinga mencapai jalan yang lurus.

Di antara sebab-sebab utama penyimpangan remaja:

Waktu luang

Waktu luang adalah penyakit mematikan bagi pikiran, akal, dan kekuatan jasmani. Karena jiwa harus selalu bergerak dan bertindak, apabila jiwa kosong dari aktivitas, niscaya pikiran akan menjadi tumpul, akal menjadi macet, pergerakan jiwa melemah, berbagai bisikan serta pikiran rendah menguasai hati, bahkan mungkin saja muncul keinginan-keinginan buruk yang diembuskan oleh rasa sesak yang diakibatkan oleh waktu luang.

Solusi masalah ini: Hendaknya seorang pemuda berusaha untuk melakukan aktivitas yang sesuai dengan dirinya. Seperti membaca, berniaga, menulis, dan aktivitas lainnya yang dapat menghalanginya dari waktu luang. Serta menjadikan remaja sebagai anggota masyarakat yang sehat serta aktif dan bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.

Pengabaian serta merenggangnya jarak antara para remaja dan generasi tua di antara keluarga maupun masyarakat

Dapat Anda temui sebagian generasi tua menyaksikan penyimpangan yang dilakukan oleh para remaja baik dari kalangan mereka maupun selainnya. Para senior itu hanya dapat terheran-heran, tidak mampu untuk mengoreksi kalangan muda dan sudah berputus asa akan kebaikan mereka. Akibatnya muncul kebencian, menjauhkan diri, serta ketidakpedulian atas kondisi mereka apakah baik maupun buruk dari pihak para remaja. Hal ini bertambah buruk ketika generasi tua menggeneralisir bahwa seluruh anak muda sudah rusak hingga muncul dalam diri mereka perasaan mengganjal terhadap generasi muda. Muncul keretakan di tengah masyarakat, generasi tua dan anak muda saling memandang satu sama lain dengan pandangan negatif serta merendahkan, dan ini termasuk bahaya terbesar bagi masyarakat.

Donasi Muslimahorid

Solusi masalah ini: masing-masing dari remaja dan generasi senior berusaha untuk menghilangkan pengabaian serta renggangnya hubungan di antara mereka. Mereka juga harus yakin bahwa mereka semua adalah satu masyarakat yang utuh bagaikan satu jasad antara generasi muda dan tua. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang rusak, hal itu menimbulkan kerusakan pada keseluruhan tubuh.

Demikian pula generasi tua selayaknya memiliki rasa tanggungjawab terhadap generasi muda yang diletakkan di atas pundak-pundak mereka. Generasi tua juga harus menjauhkan rasa putus asa yang melekat pada diri mereka akan perbaikan kondisi para pemuda, karena Allah Maha Mampu atas segala sesuatu. Betapa banyak orang-orang tersesat yang Allah beri hidayah hingga mereka menjadi lentera hidayah serta penyeru kepada kebaikan.

Kepada para remaja, wajib bagi mereka untuk memuliakan, menghormati, serta menerima wejangan dari generasi tua, sebab mereka sudah merasakan beragam ujian dan kenyataan hidup yang belum pernah dihadapi generasi muda. Apabila kebijaksanaan generasi tua bersatu dengan kekuatan pemuda, niscaya masyarakat akan meraih kebahagiaan dengan izin Allah.

Baca juga: Sebagian Adab Keluar Rumah Bagi Remaja Putri

Memiliki akses kontak dengan orang-orang menyimpang serta berkawan dengan mereka

Hal ini sangat berpengaruh terhadap akal, pikiran dan tingkah laku para remaja, itulah mengapa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda,

المَرْءُ عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang terpengaruh dengan agama sahabatnya, maka hendaklah kalian memperhatikan siapa yang dijadikan sahabat.” (HR. Imam Tirmidzi dalam kitab zuhud, nomor 2378. Dihasankan Al Albani dalam Hidayatur Ruwah [4/442]).

Nabi shallallahu’alaihi wa sallam pernah juga bersabda,

مَثَلُ الجَلِيْسِ السُّوْءِ كَنَافِخِ الكِيْرِ: إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رَائِحَةً كَرِيْهَةً

“Perumpamaan seorang teman dekat yang buruk bagaikan seorang pandai besi, entah ia akan membuat pakaianmu terbakar atau kau mendapatkan aroma yang tidak sedap.” (HR. Bukhari nomor 2101, Muslim nomor 2628).

Solusi masalah ini: Hendaknya seorang pemuda memilih orang yang memiliki kebaikan, kesalihan serta akal budi sebagai sahabatnya agar ia dapat memetik kebaikan, kesalihan serta akal budi dari sahabatnya. Selayaknya seseorang menyeleksi orang-orang sebelum ia jadikan sahabat dengan mencari tahu bagaimana kondisi serta reputasi mereka. Apabila mereka memiliki akhlak yang mulia, agama yang lurus, dan reputasi yang baik, maka mereka bagaikan harta karun terpendam yang dicari-cari, serta harta ghanimah yang tak ternilai harganya sehingga selayaknya ia memegang kuat-kuat persahabatan dengan mereka. Bila sebaliknya (orang-orang yang ingin ia jadikan sahabat ternyata tidak memiliki kebaikan, kesalihan, dan akal budi -penj.) maka ia wajib berhati-hati serta menjauh dari mereka. Juga tak boleh tertipu dengan manisnya ucapan serta indahnya penampilan luar mereka, karena kedua hal tersebut termasuk tipuan dan penyesatan yang biasa dilakukan para pelaku keburukan untuk menarik orang-orang biasa untuk bergabung dan menambah jumlah pasukan hitam mereka, yang dengan banyaknya jumlah mereka dapat menutupi kondisi mereka yang rusak. Betapa indah ucapan seorang penyair,

اُبْلُ الرِجـالَ إِذا أَرَدتَ إِخـاءَهُـم
وَتَـــوَسَّمـــَنَّ أُمـــورَهُـــم وَتَـــفَـــقَّدِ
فَإِذا ظَفَرْتَ بِذِيْ اللَّبَابَةِ والتُّقَى
فَـبِهِ اليَـدَيـنِ قَـريـرَ عَـينٍ فَاِشدُدِ

“Ujilah orang-orang sebelum Kau jadikan mereka saudara

Amatilah kondisi mereka serta telitilah

Apabila Engkau beruntung mendapatkan sahabat yang memiliki kecerdasan serta ketakwaan

Maka gandenglah dengan kedua tangan Sang Penyejuk Pandangan Mata”.

Membaca bacaan-bacaan berbahaya berupa buku, surat, koran, majalah, dan lain semisalnya

Bacaan-bacaan berbahaya semacam ini membuat seseorang meragukan agama dan akidahnya serta menyeretnya menuju identitas yang tercemar dari akhlak mulia hingga ia akan terjerumus kepada kekufuran serta kerendahan bila ia bukan termasuk remaja yang punya resistensi diri berupa wawasan keagamaan yang mendalam serta pemikiran yang teguh, yang dengannya ia dapat membedakan antara kebenaran dan kebathilan, serta hal yang bermanfaat dengan yang berbahaya.

Membaca bacaan-bacaan berbahaya seperti ini menjungkirbalikkan pikiran remaja, sebab muatan berbahya dari bacaan tersebut mendapati sebuah tanah yang subur dalam akal dan pikiran remaja tanpa ada penghalang, hingga menancap kuatlah akar-akarnya dan berdiri kokohlah batang-batangnya, yang mana muatan berbahaya itu berkebalikan dengan akal dan kehidupan sang remaja bagaikan cermin.

Solusi masalah ini: Selayaknya remaja menghindari bacaan-bacaan berbahaya semacam ini dan mengalihkan minatnya ke bacaan-bacaan lain yang menanamkan dalam hatinya kecintaan kepada Allah dan rasul-Nya serta mewujudkan keimanan dan amal salih, lalu bersabar dan terus konsisten dalam membaca bacaan-bacaan yang baik. Ia harus bersabar dalam hal itu karena hawa nafsu akan terus menariknya untuk membaca hal-hal yang ia sukai sebelumnya serta membuatnya bosan dan terhimpit ketika membaca bacaan-bacaan lain yang bermanfaat. Dalam hal ini ia berada di posisi yang sama dengan orang yang berjuang melawan hawa nafsunya untuk menunaikan ketaatan kepada Allah sehingga ia enggan untuk menyibukkan diri dengan hal-hal yang melalaikan serta keji.

Bacaan bermanfaat yang paling penting adalah kitabullah Al-Qur’an, serta buah pena para ahli ilmu berupa tafsir yang berasal dari riwayat sahih serta yang sesuai dengan akal yang lurus, begitu juga sunnah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, kemudian karya-karya para ulama yang mengambil petunjuk serta pemahaman dari kedua sumber ini (Al-Qur’an dan As-Sunnah).

Lanjut ke bagian 2: Penyebab Penyimpangan Remaja, Bag. 2

***

Diterjemahkan dari Min Musykilaatisy Syabab karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, penerbit Muassasah Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin Al-Khairiyah, cetakan tahun 1429 H, hal. 18-22)

Penerjemah: Sarah Ummu Majza’ah

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
C. Sarah Ummu Majza’ah

C. Sarah Ummu Majza’ah

Alumni PP Imam Bukhari dan Fakultas Syariah Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam & Arab di Indonesia-cabang Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud (LIPIA Jakarta)

Artikel Terkait

Memiliki Keturunan yang Saleh

Pentingnya Memiliki Keturunan yang Saleh dan Upaya untuk Mendapatkannya

oleh Firdian Ikhwansyah
6 Februari 2025
0

Keutamaan memiliki keturunan yang saleh Setiap orang tua pasti menginginkan anak keturunnya menjadi orang-orang saleh. Di antara doa yang pasti...

Parenting Islami (2): Para Nabi Pun Tidak Mampu Memberikan Hidayah Taufik

oleh M. Saifudin Hakim
20 Oktober 2016
0

Hidayah taufik hanyalah milik Allah Ta’ala, kita hanya dapat melakukan usaha, menempuh sebab dan berusaha melaksanakan metode pendidikan yang benar...

Tuntunan Pemberian Nama (Nama-Nama yang Disunnahkan)

oleh Ummu Sa'id
2 Desember 2010
129

Nama-Nama yang Disunnahkan untuk Diberikan kepada Bayi: Nama Abdullah dan Abdurrahman berdasarkan hadits yang diriwayatkan Muslim dalam Kitab Shahihnya dari...

Artikel Selanjutnya
Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 3-5

Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 3-5 (Seri 3)

Komentar 1

  1. Herlan Khenz says:
    2 tahun yang lalu

    Terimakasih sudah share info ini.
    Memang sangat dikhawatirkan sekali untuk para remaja di era saat ini. Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT. Aamiin….

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.