Bulan Ramadan adalah bulan yang dirindukan. Pahala ibadah dilipatgandakan. Namun untuk muslimah, akan datang periode haid yang menjadikannya tidak dapat melaksanakan puasa dan salat di bulan Ramadan. Dengan perkembangan zaman, ada obat yang dapat menunda datangnya haid di bulan Ramadan. Apakah obat ini boleh digunakan? Apakah ada efeknya kepada tubuh?
Penunda haid dari sisi syariat
Datangnya haid pada setiap wanita adalah ketetapan Allah ta’ala. [1]
Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid hafidhahullaah pernah ditanya, “Apakah boleh minum pil penunda haid pada bulan Ramadan dengan maksud agar tidak mengqadha sesudahnya?”
Beliau hafidhahullah menjawab bahwa selayaknya para wanita tidak melakukannya. Hendaknya mereka membiarkan apa yang telah Allah takdirkan dan tetapkan terhadap para keturunan anak Adam dari kalangan wanita. Karena semestinya, Allah ta’ala mempunyai hikmah di balik datangnya haid bagi wanita yang sesuai dengan tabiat wanita itu sendiri. Jika wanita tersebut menahan kebiasaan ini, maka tidak diragukan lagi akan terjadi dampak negatif pada tubuh wanita. Padahal Rasulullaah sallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ
“Tidak boleh melakukan dan mengakibatkan sesuatu yang berbahaya.” (Hadis hasan; HR. Ibnu Majah no. 2340; Ad-Daraquthni no. 4540, dan selain keduanya, serta diriwayatkan pula oleh Malik dalam Al-Muwaththa’ no. 31 secara mursal dari Amr bin Yahya dari ayahnya dari Nabi shallaallahu ‘alaihi wasallam tanpa menyebutkan Abu Sa’id, tetapi ia memiliki banyak jalan periwayatan yang saling menguatkan satu sama lain)
Baca juga: Ibadah yang Tidak Boleh Dilakukan oleh Wanita Haid
Penunda haid dari sisi medis
Metode yang digunakan untuk menunda haid adalah dengan memberikan obat hormonal seperti pil kontrasepsi oral kombinasi, koyo hormonal kombinasi, cincin vagina, pil progestin saja, depot medroksiprogesteron asetat, alat kontrasepsi dalam rahim yang melepaskan levonorgestrel, dan implan etonogestrel. Pilihan metode harus disesuaikan dengan preferensi dan tujuan pasien, efektivitas pengobatan rata-rata, dan kontraindikasi atau faktor risiko untuk kejadian buruk.
Apakah obat penunda haid mempengaruhi kesuburan? Metode hormonal yang digunakan untuk menekan menstruasi tidak memengaruhi kesuburan di masa mendatang dan tidak meningkatkan risiko kanker. Faktanya, penggunaan pil kontrasepsi oral kombinasi (OCP) secara terus-menerus menurunkan risiko kanker tertentu. [2]
Apa efek samping obat penunda haid? Salah satu tantangan paling umum yang terkait dengan penekanan menstruasi adalah perdarahan di luar siklus haid (breakthrough bleeding). Dalam studi kohort retrospektif terhadap 300 pasien, sekitar 46% pasien menyebutkan perdarahan di luar siklus haid sebagai alasan paling umum untuk penghentian atau mempertimbangkan untuk mengubah atau mengganti metode. [3] Pendapat ahli menunjukkan bahwa perdarahan di luar siklus haid dapat berkurang dengan penggunaan yang berkelanjutan. Dengan demikian, seorang wanita dapat diberi konseling untuk mematuhi suatu metode selama 3-6 bulan sebelum memulai penanganan medis untuk perdarahan di luar siklus.
Penutup
Mungkin ada rasa sedih ketika haid datang di bulan Ramadan karena ada beberapa ibadah yang tidak bisa kita lakukan. Namun, kita harus rida kepada takdir Allah ta’ala.
Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Kami keluar bersama Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam dan tidak ada yang kami ingat kecuali untuk menunaikan haji. Ketika kami sampai di suatu tempat bernama Sarif, aku mengalami haid. Lalu Nabi shallaallahu ‘alaihi wasallam masuk menemuiku saat aku sedang menangis. Maka beliau bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?” Aku jawab, “Demi Allah, pada tahun ini aku tidak bisa melaksanakan haji!”
Beliau berkata, “Barangkali kamu mengalami haid?” Aku jawab, “Benar.” Beliau pun bersabda,
فَإِنَّ ذَلِكَ شَىْءٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ ، فَافْعَلِى مَا يَفْعَلُ الْحَاجُّ ، غَيْرَ أَنْ لاَ تَطُوفِى بِالْبَيْتِ حَتَّى تَطْهُرِى
“Yang demikian itu adalah perkara yang sudah Allah tetapkan buat puteri-puteri keturunan Adam. Maka lakukanlah apa yang dilakukan orang yang berhaji kecuali tawaf di Ka’bah hingga kamu suci.” (HR. Bukhari no. 305 dan Muslim no. 1211)
Baca juga: Hikmah di Balik Dibolehkannya Wanita Tidak Berpuasa karena Haid, Nifas, Hamil, dan Menyusui
***
Penulis: Victa Ryza
Artikel Muslimah.or.id
Referensi:
[1] Website islamqa.info
[2] Miller L, Hughes JP. Pil kontrasepsi oral kombinasi berkelanjutan untuk menghilangkan perdarahan putus obat: uji coba acak. Obstet Gynecol 2003; 101: 653-61.
[3] Kirkham YA, Allen L, Kives S, Caccia N, Spitzer RF, Ornstein MP. Tren masalah menstruasi dan penekanan pada remaja dengan disabilitas perkembangan. J Adolesc Health 2013; 53: 407-12.
General Approaches to Medical Management of Menstrual Suppression. (n.d.). ACOG.