Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Sahkah Haji atau Umrahnya Anak Kecil?

Triani Pradinaputri oleh Triani Pradinaputri
2 Juni 2024
di Fikih
0
Sahkah Haji atau Umrahnya Anak Kecil
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Syarat Wajib Haji
  • Hukum Haji atau Umrah untuk Anak Kecil
    • الحج عرفة، فمن جاء قبل طلوع الفجر من ليلة جمع فقد تم حجه
  • Kesimpulan

Haji dan umrah adalah salah satu rukun Islam yang setiap muslim yang mukallaf wajib melaksanakannya sekali seumur hidup jika sudah tercapai syarat wajibnya. Adapun syarat wajib haji adalah sebagai berikut.

Syarat Wajib Haji

Di dalam Matan Abu Syuja’ syarat wajibnya haji ada 7:

  1. Islam (الإسلام)
  2. Balig  (البلوغ)
  3. Berakal (العقل)
  4. Merdeka (الحرية)
  5. Mempunyai bekal dan kendaraan. (وجود الزاد والراحلة)
  6. Adanya rasa aman (تخلية الطريق)
  7. Mempunyai kesempatan (إمكان  المسير)

Maka, salah satu di antara syarat wajib haji adalah balig. Seorang anak dikatakan balig jika sudah mengalami hal-hal berikut:

  1. Berumur lima belas tahun, atau
  2. Tumbuhnya rambut di daerah kemaluan
  3. Mengeluarkan mani, baik karena syahwat, pikiran, menyentuh, atau mimpi basah.
  4. Khusus untuk perempuan telah mengalami haid

Jika seorang anak belum mengalami hal tersebut, maka dikatakan anak tersebut belum balig dan belum tercapai syarat wajib untuk melaksanakan haji ataupun umrah.

Maka, bagaimana jika ada orang tua yang mengajak anaknya umrah atau haji? Apakah sah umrah atau hajinya?

Donasi Muslimahorid

Baca juga: Haji Dan Umrah Mengajarkan Zuhud Terhadap Dunia

Hukum Haji atau Umrah untuk Anak Kecil

Haji atau umrahnya anak yang masih kecil belum bisa mencukupinya (belum menggugurkan kewajiban) sampai dia balig, akan tetapi haji atau umrah yang ia laksanakan sah dan terhitung sunah, dia diberikan pahala atas hal itu. Pahala tersebut untuk anak dan juga wali yang menemaninya. Diceritakan oleh At-Tirmidzi, dari Ibnu Abi Syaibah,

يقول السائب بن يزيد : “حج بي مع النبي ﷺ وأنا ابن سبع سنين

ويقول ﷺ: أيما صبي حج، ثم بلغ الحنث يعني: الحلم فعليه أن يحج حجةً أخرى، وأيما عبد حج، ثم أعتق؛ فعليه أن يحج حجةً أخرى فحج المملوك نافلة، وحج الصبي نافلة، فإذا بلغ الحلم، واستطاع الحج؛ وجب عليه حج الفريضة، وهكذا العبد إذا أعتق، واستطاع الحج؛ وجب عليه حج الفريضة

As-Saib bin Yazid berkata, “Aku haji ditemani Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika berumur tujuh tahun.” Dan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan, “Anak mana saja yang berhaji, kemudian dia mencapai balig (maksudnya mimpi basah), maka dia wajib haji lagi. Budak manapun yang berhaji, kemudian dia merdeka, maka dia wajib haji lagi. Hajinya budak adalah sunah. Hajinya anak kecil adalah sunah. Ketika dia sudah balig, dan mampu berhaji, maka wajib baginya melaksanakan haji wajibnya. Begitu juga seorang budak, jika merdeka dan mampu berhaji, maka wajib baginya melaksanakan haji wajibnya.” (Hadis ini disahihkan oleh beberapa ulama di antaranya Al-Hafizh bin Hajar dalam At-Takhlish, dan Al-Albani dalam Al-Arwa’)

Dan diriwayatkan oleh Muslim, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma,

أن النبي صلى الله عليه وسلم: لقي ركباً بالروحاء، فقال: من القوم؟ فقالوا: من أنت؟ فقال: رسول الله، فرفعت إليه امرأة صبياً فقالت: ألهذا حج؟ قال: نعم ولك أجر

Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bertemu suatu rombongan di Ar-Rauha’, kemudian beliau mengatakan, “Rombongan apa ini?”, mereka kembali bertanya, “Siapa Engkau?” Nabi menjawab, “Rasulullah.” Kemudian seorang wanita mengangkat seorang anak kecil, kemudian bertanya, “Apakah (anak ini) bisa berhaji?” Nabi menjawab, “Ya, dan untukmu pun pahala.”

Hadis ini merupakan dalil sahnya haji anak kecil, dan hal ini dinukil lebih dari satu ulama, akan tetapi, haji ini tidak mencukupinya sebagai haji wajib.

Maka dari itu, jika seorang anak kecil mencapai balig sebelum ihram, maka dia berihram dengan niat melaksanakan haji Islam (haji wajib) dan melaksanakan rukun-rukunnya. Tidak ada perselisihan di antara para ulama akan hal ini.

Adapun jika dia tiba-tiba mencapai balig setelah berpakaian ihram sebelum tiba waktu untuk wukuf di Arafah, maka ulama berselisih pendapat tentang hajinya, apakah haji wajib atau haji sunah. Dan pendapat yang sahih adalah hajinya teranggap haji wajib jika dia mencapai balig di Arafah atau sebelum dan setelah keluar darinya dan masih di waktunya. Adapun pendapat yang mengharuskan anak tersebut kembali ke Arafah dan wukuf di waktunya, maka ini adalah pendapat mazhab Syafi’iyyah dan Hanabilah. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

الحج عرفة، فمن جاء قبل طلوع الفجر من ليلة جمع فقد تم حجه

“Haji adalah Arafah, barang siapa yang datang sebelum terbitnya fajar dari malamnya, maka selesai hajinya.” (H.R Ahmad)

Adapun jika anak tersebut mencapai balig ketika sudah selesai waktu wukuf di Arafah, maka hajinya tidak teranggap sebagai haji wajib, dan hal ini tidak ada perselisihan di antara ulama.

Kesimpulan

Haji atau umrahnya anak kecil yang belum balig adalah sah dan diganjar pahala sebagai haji sunah, akan tetapi kewajibannya untuk haji ataupun umrah tidaklah gugur. Ketika balig dia tetap harus melaksanakan haji atau umrah wajibnya ketika mampu.

Allahu a’lam

Baca juga: Tips Mengatasi Resiko Haid Saat Haji/Umrah

—

Penulis: Triani Pradinaputri

Artikel Muslimah.or.id

 

Referensi:

  1. Haitu, Syafaa Muhammad Hasan, Imta’ul Asma fii Syarhi Matan Abi Syuja’,Darul Mustofa.
  2. https://binbaz.org.sa/fatwas/14972/ما–حكم–حج–الصبي. Diakses 9 Mei 2024
  3. https://www.islamweb.net/ar/fatwa/28354/صورة–مفصلة–عن–حج–الصبي. Diakses 9 Mei 2024
ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Triani Pradinaputri

Triani Pradinaputri

- Alumni Mahad Umar bin Khattab, Kampus Tahfizh, Mahad Al 'Ilmi - Santriwati Mahad Darussalam Asy-Syafi'i - Pengajar Bahasa Arab Markaz Ar-Ruhaily

Artikel Terkait

Darah Nifas

oleh Umi Farikhah
12 Juli 2019
0

Darah nifas adalah darah yang keluar karena sebab kelahiran anak. Baik keluar saat melahirkan, sesudah atau sebelum kelahiran dua atau...

Haji dan Umrah Bersama Anak

Haji dan Umrah Bersama Anak

oleh Triani Pradinaputri
10 Juni 2024
0

Telah kita ketahui bahwasanya hukum haji dan umrahnya anak yang belum balig adalah sah sebagai haji dan umrah sunah, dan...

Serba Serbi Niat Shalat(2): Merubah Niat di Tengah Shalat

oleh Umi Farikhah
30 Juni 2010
46

Seringkali setelah takbiratul ihram kita teringat ternyata masih ada shalat wajib yang belum dikerjakan atau timbul keinginan menunaikan shalat sunnah...

Artikel Selanjutnya
jagalah Zinah-mu

Wahai Muslimah, Jagalah “Zinah”-mu! Bag. 2

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.