Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Ciri-ciri atau Tanda-tanda Hadist Maudlu’ atau Palsu

Muslimah.or.id oleh Muslimah.or.id
30 Oktober 2016
di Hadis
0
Share on FacebookShare on Twitter

Di antara tanda-tanda bahwa hadits itu maudlu’ atau palsu ialah:

  1. Pengakuan dari pemalsu itu sendiri seperti beberapa contoh di atas (di kitab “Hadits-hadits Dla’if dan Maudlu’” karya Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat) atau bacalah kitab Al-Madkhal (hal: 53) oleh Imam Hakim.
  2. Terdapat keganjilan dan rusak maknanya.
  3. Bertentangan dengan ketetapan Al-Kitab dan As-Sunnah. (Bacalah: Ikhtishar Ibnu Katsir dengan syarahnya oleh Syaikh Ahmad Syakir hal. 78. Dan masalah ini telah dibahas dengan luas sekali oleh imam Ibnul Qayyim di kitabnya Al-Manaarul Munif fish Shahih Wadl Dla’if).

Ini, kemudian untuk mengetahui bahwa satu hadits itu maudlu’ atau palsu dan tidak ada asal-usulnya tidaklah mudah dan bukan sembarang orang kecuali para imam ahli hadits atau para ulama yang mahir dan luas pengetahuannya tentang Sunnah. Mereka memiliki kemampuan yang khusus tentang Sunnah atau hadits, jarh dan ta’dil-nya, tarikh para rawi, thuruqul hadits (jalan-jalan hadits) dan lain-lain yang berhubungan dengan ilmu yang mulia ini.

Telah berkata Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani di Muqaddimah kitab besarnya yaitu Silsilah Shahihah (jilid 4), “Tash-hih dan tadl’if adalah satu amal/perbuatan ilmiah yang sangat teliti sekali, menuntut pengetahuan yang baik terhadap ilmu hadits dan ushulnya (yakni dasar-dasar atau asasnya), ini dari satu sisi. Dan pengetahuan yang sangat dalam terhadap thuruqul hadits (jalan-jalan hadits) dan sanad-sanadnya dari sisi yang lain.”

Telah berkata Imam Adz-Dzahabi Syaikhul Jarh wat Ta’dil di kitab Musthalahul haditsnya yaitu Al-Muwqizhah (hal. 22), “Berbicara tentang rawi-rawi (hadits) membutuhkan kewara’an (kehati-hatian) yang sempurna serta terbebas dari hawa nafsu dan keberpihakan. Dan memiliki pengetahuan yang sempurna terhadap hadits, ‘illat-‘illatnya (penyakit-penyakit hadits) dan rijalnya (rawi-rawi hadits).”

(Baca juga kitab beliau Tadzkiratul Huffadz juz 1 hal 4. Dan kitab Ar-Raddul Waafir (hal: 14) oleh Imam Ibnu Nashiruddin Ad-Dimasyqiy).

Donasi Muslimahorid

Adapun mereka yang tidak mempunyai bagian sama sekali di dalam ilmu yang mulia ini, mereka yang hanya melemahkan atau mengatakan bahwa hadits ini maudlu’ karena hawa nafsu dan ra’yu atau fikiran-fikiran mereka yang batil yang menyalahi Al-Kitab dan Sunnah, mereka yang pekerjaan sehari-seharinya menggugat Sunnah shahih, maka mereka yang zalim para penentang Sunnah shahihah ini, sama sekali perkataannya tidak boleh didengar bahkan wajib ditentang dan dibuka aurat kebodohan mereka serta umat diberi penjelasan akan tipu daya mereka yang sangat berbahaya bagi agama kaum muslimin.

 

——————————————

Diketik ulang dari buku “Hadits-hadits Dla’if dan Maudlu’” karya Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat –hafizhahull?hu–

Artikel muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Muslimah.or.id

Muslimah.or.id

Artikel Terkait

Hadits Ketetapan Surga dan Neraka

oleh Ummu Sa'id
28 Mei 2011
28

Ketetapan Surga dan Neraka untuk Hamba Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ...

Surga Diliputi Perkara Yang Dibenci Jiwa, Neraka Diliputi Perkara Yang Disukai Nafsu

oleh Umi Farikhah
10 Juli 2010
29

"Surga itu diliputi perkara-perkara yang dibenci (oleh jiwa) dan neraka itu diliputi perkara-perkara yang disukai syahwat."(HR. Muslim)

Taisir Musthalah Hadits (5): Penjelasan untuk Sanad yang Terputus, Tadlis & Mudhtharib

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
2 Oktober 2009
7

Sanad yang Terputus1 Penjelasannya Pembagiannya Hukumnya 1. Sanad yang terputus (منقطع السند) adalah yang tidak bersambung sanadnya, dan telah disebutkan...

Artikel Selanjutnya

Parenting Islami (3): Mendoakan Kebaikan Untuk Anak-Anak Kita

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.