Bulan Ramadhan adalah bulan latihan bagi jiwa untuk selalau melaksanakan kebaikan dan menjauhi maksiat. Kita dilatih agar berpuasa dan menjalaninya sesuai konsekuensi puasa dengan menahan pembatal puasa dan syahwat.
Karenanya termasuk sunnah agar selalu mengisi tiap bulan kita dengan puasa, baik itu puasa sunnah maupun puasa wajib semisal qadha puasa Ramadhan. Ketika ‘Aisyah radhiallahu’anha ditanya mengenai puasa Nabi, ia berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa, hingga kami katakan, ‘Sungguh beliau -seakan-akan selalu- berpuasa’ dan beliau berbuka hingga kami katakan; ‘Sungguh beliau -seakan-akan selalu- berbuka’. Dan beliau tak pernah berpuasa selama satu bulan penuh sejak beliau datang ke Madinah kecuali di bulan Ramadhan.” (HR. At Tirmidzi 768, ia berkata: “shahih”)
Dalam riwayat lain, ‘Aisyah berkata radiyallahu’anhu,
لا أعلَمُ نبيَّ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ علَيهِ وسلَّمَ قرأَ القرآنَ كُلَّهُ في ليلةٍ ، ولا قامَ ليلَةً حتَّى الصَّباحِ ، ولا صامَ شَهْرًا قطُّ كاملًا غيرَ رمضانَ
“Aku tak pernah mengetahui Rasulullah membaca Al Qur’an semuanya (seluruh Al Qur’an) dalam satu malam, tidak pernah shalat malam hingga pagi dan tidak pula berpuasa satu bulan penuh sama sekali selain pada bulan Ramadhan.” (HR. An Nasa’i 2347, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa’i).
Demikian puasa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, beliau senantiasa berpuasa setiap bulan. Hanya saja beliau tidak puasa sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan. Imam An-Nawawi rahimahullah ketika menjelaskan hadits ini beliau berkata,
“Kandungan hadits-hadits tersebut adalah disunnahkan agar setiap bulan tidak pernah kosong dari puasa.” (Syarah Shahih Muslim).
Semoga kita senantiasa mendapatkan pertolongan Allah dalam menjalankan ketaatan kepada Allah. Wabillahit Taufiq Was Sadaad.
***
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
Artikel Muslimah.or.id
