Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

6 Syarat Bolehnya Nazhor

Yulian Purnama oleh Yulian Purnama
15 Juni 2014
di Fikih
16
Share on FacebookShare on Twitter

Islam mensyariatkan nazhor, yaitu lelaki yang ingin menikahi seorang wanita dipersilahkan melihat dari wanita tersebut hal-hal yang bisa membuatnya bersemangat untuk menikahinya. Namun perlu diketahui bahwa Islam juga mensyariatkan menundukkan pandangan antara lelaki Muslim dan wanita Muslimah. Oleh karena itu perlu diketahui apa saja syarat-syarat dibolehkannya nazhor kepada wanita, agar seorang lelaki Muslim tidak sembarang memandang-mandang kecantikan wanita dengan alasan nazhor. Simak fatwa Syaikh Kholid Al Musyaiqih berikut ini:

Soal:
Mengenai disyariatkannya seorang lelaki melihat wanita yang ingin dinikahi, apa saja yang mesti dilihat?

Jawab:

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه، أما بعـد

Seorang lelaki yang ingin melamar seorang wanita jika ia ingin melihat si wanita tersebut, dibolehkan melihat 5 hal:

Donasi Muslimahorid
  1. wajah
  2. leher
  3. kepala
  4. al qadam (kaki dari mulai mata kaki hingga ke bawah, pent.)
  5. al yadd (tangan dari pergelangan tangan hingga jari, pent.) *)

inilah hal-hal yang bisa membuat lelaki tersebut bersemangat menikahinya, boleh dilihat hal-hal tersebut.

Namun bolehnya nazhor ini ada syarat-syaratnya:

  1. Lelaki tersebut memiliki sangkaan kuat bahwa lamarannya akan diterima. Jika lelaki tersebut sudah tahu bahwa kalau ia melamar wanita-wanita yang ingin dia nikahi itu pasti lamarannya ditolak, maka tidak boleh nazhor. Dan kalau begitu apa faidahnya nazhor dalam hal ini?
  2. Tidak boleh dilakukan dengan berdua-duaan (khulwah). Kalau dalam nazhor ini dilakukan dengan khulwah maka tidak diperbolehkan
  3. Aman dari letupan syahwat. Jika dengan nazhor itu timbul gejolak syahwat, maka wajib untuk segera menjauh dan tidak melanjutnya nazhor
  4. Dilakukan sekadar kebutuhan saja. Maksudnya jika sudah melihat si wanita lalu timbul perasaan dalam hatinya (sudah merasa senang, pent.), maka tidak perlu dilanjutkan lagi nazhor-nya
  5. Hanya melihat 5 hal yang sudah kami sebutkan tadi, tidak boleh lebih dari itu
  6. Hendaknya si wanita tampil seperti biasanya, karena ia adalah ajnabiyah (bukan mahram). Tidak boleh ia memakai perhiasan dan hal-hal yang diharamkan, karena bagi si lelaki tadi ia adalah ajnabiyah (bukan mahram). Namun bukan berarti si wanita tampil kusut berantakan.

Wallahu a’lam.

Sumber: http://ar.islamway.net/fatwa/35987

Artikel ini sebagai pelengkap dari artikel 2 Syarat Bolehnya Nadzor Wanita

***

Penerjemah: Yulian Purnama
Artikel Muslimah.Or.Id

*) ulama khilaf. demikian pendapat mu’tamad madzhab Hambali. adapun madzhab Syafi’i dan Maliki hanya membolehkan wajah dan telapak tangan saja. Karena dalam masalah ini tidak ada dalil tegas, Nabi hanya bersabda:

إذا خطب أحدكم المرأة فإن استطاع أن ينظر إلى ما يدعوه إلى نكاحها فليفعل

“jika kalian melamar seorang wanita kalau kalian mampu melihat apa-apa yang membuat kalian bersemangat untuk menikahinya, maka lakukanlah”

ulama Hambali dari hadits ini menyimpulkan boleh melihat bagian aurat yang biasa terlihat di rumah (kepala, leher, kaki) karena hal tersebut termasuk “membuat kalian bersemangat untuk menikahinya“

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Yulian Purnama

Yulian Purnama

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, kontributor Muslim.or.id dan PengusahaMuslim.com

Artikel Terkait

Kewajiban Mengganti Barang Orang Lain

oleh Muslimah.or.id
12 November 2017
0

Barang siapa yang merusak sesuatu karena memanfaatkannya maka harus menggantinya,  namun jika merusak sesuatu karena menolak madharatnya maka tidak wajib...

Serba-Serbi Bulan Haram (3)

oleh Deni Putri Kusumawati
11 Agustus 2020
0

Di antara keutamaan bulan haram ialah semua rangkaian ibadah haji dilaksanakan di bulan Dzulhijjah. Allah Ta’ala berfirman, ???????? ???????? ????????????...

Hukum Mengumpulkan dan Menggelung Rambut

oleh Deni Putri Kusumawati
16 Maret 2018
10

Apabila rambut dikumpulkan di atas kepala, maka hal tersebut dilarang. Adapun apabila rambut tersebut dikumpulkan di tengkuk misalnya, maka hal...

Artikel Selanjutnya

Bagaimana Batasan Syirik Asghar Itu?

Komentar 16

  1. risma says:
    7 tahun yang lalu

    Bagaimana bila berhias natural ustadz?

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      7 tahun yang lalu

      Bagaimana berhias natural itu?

      Balas
  2. Amar says:
    6 tahun yang lalu

    Bismillah, ustadz apakah benar nadzhor harus dilakukan dua kali? sebelum lamaran dan sesudah lamaran?

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      6 tahun yang lalu

      Tidak harus demikian

      Balas
  3. Dharma says:
    6 tahun yang lalu

    Bismillah, apakah boleh seorang akhwat nadzhor di temani sepupu yang sesama akhwat juga ?

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      6 tahun yang lalu

      Boleh saja, selama tidak terjadi pandang-pandangan antara sepupunya dengan si lelaki tersebut. Kemudian ada hijab yang menutupi, sehingga tidak ikhtilat.

      Balas
  4. Adi says:
    6 tahun yang lalu

    Bismillah, Ustadz, apakah boleh syariat Nadzor ini dilakukan ketika puasa?

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      6 tahun yang lalu

      Boleh saja

      Balas
  5. Iwan says:
    6 tahun yang lalu

    Kalau betis apakah boleh dilihat Ustadz?

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      6 tahun yang lalu

      Boleh

      Balas
  6. Iwan says:
    6 tahun yang lalu

    ‘Afwan Ustadz ana mau tanya untuk point yang keempat, tentang hasta, tangan, kaki, sebagian betis, mohon penjelasan lebih lanjut. Jazakallah Khairan Ustadz.

    BUAT YANG MAU NAZHOR AKHWAT…

    JUNE 12, 2019 BBG AL ILMU

    Syaikh Utsaimin rohimahullah menyebutkan 5 syarat :

    Pertama: Mempunyai keinginan yang kuat untuk menikah. Bukan hanya sekedar pilih pilih.

    Kedua: Kuat dugaan diterima oleh wali si akhwat. Ini jika tidak ada kesepakatan sebelumnya dengan wali akhwat.

    Ketiga: Tidak berdua-duaan. Wajib ditemani mahramnya.

    Keempat: Melihat bagian tubuh yang biasa tampak di rumahnya di hadapan mahramnya. Seperti wajah, rambut, hasta, tangan, kaki dan sebagian betis.

    Kelima: Tidak berlezat-lezatan dengan mengobrol dengannya. Termasuk ngobrol di telphon atau chattingan dan sebagainya.

    Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

    Balas
  7. Rafit bin syahril says:
    5 tahun yang lalu

    Bismillah..
    Assalamualaikum ustad..
    Afwan Ana mau tanya?
    Bagaimana dgn nazhor yg akhwat nya tdk ada wali yg menemani, d karenakan wali nya tdk bisa hadir karna jauh..?
    Dan bgaimana klo nazhor nya tidak d rumah akhwat, di karenakan akhwat bekerja d klinik persalinan dn tnggal disana yg jauh dr rumahnya dn cuma libur 1 minggu dlm sebulan..?
    Syukran wa
    Jazaakallahukhaira

    Balas
  8. Azizah says:
    5 tahun yang lalu

    Ustadz , ketika nadzor akhwat apakah ketika tidak pake hijab harus menunggu Ikhwan nya yg minta. Bolehkah klo inisiatif kita sendiri ketika nadzor sudah melepas hijab? Jazaakallahu Khoiron

    Balas
  9. Ardi says:
    5 tahun yang lalu

    Afwn sblm nya,kdg ana merasa aneh krn dlm bny hal kita berhati2 dan menanyakan dalil.tp ketika ada dalil kuat dan jelas ttg tdk boleh nya melihat aurat dan disisi lain nazdhor itu dalilnya tdk jelas batasannya,knp kita tdk kmbali kpd nash yg jelas td?..rambut,kepala,leher,betis itu aurat wanita dg ijma’.sdgkan ttg nazdhor itu ikhtilaf…hrs ny kita kmbali kpd yg ijma dbandingkn yg ikhtilaf.syukran

    Balas
  10. Haay says:
    4 tahun yang lalu

    Apa boleh pihak lelaki didampingi pihak keluarga saat nadzhor

    Balas
  11. faizal idola says:
    2 tahun yang lalu

    السلام عليكم
    ustad apa yg harus dibicarakan waktu nazhor??

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.