Apa maksud dari “Iimaanan Wahtisaaban“?
Simaklah Tafsir Ibnu Katsir pada surat Al Baqarah ayat 265:
وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ وَتَثْبِيتًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآَتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِنْ لَمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat“.
Lalu bacalah penjelasan Al Hafidz Ibnu Katsir mengenai ayat ini, pada awal penjelasan beliau mengatakan:
“…{وَتَثْبِيتًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ} أي: وهم متحققون مُثَبتون أن الله سيجزيهم على ذلك أوفر الجزاء، ونظير هذا في المعنى: قوله عليه السلام في الحديث المتفق على صحته: ((مَن صام رمضان إيمانًا واحتسابًا. . . )) أي:
يؤمن أنّ الله شَرَعَهُ، ويحتسب عندَ الله ثوابَه
قال الشعبي: {وَتَثْبِيتًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ} أي: تصديقًا ويقينًا”
“ayat وَتَثْبِيتًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ artinya mereka meyakini dan menegaskan bahwa Allah akan membalas mereka dengan pahala yang berlimpah. Dan alasan dari makna ini adalah sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:
مَن صام رمضان إيمانًا واحتسابًا
“barangsiapa yang berpuasa Ramadhan iimaanan wahtisaaban…”
maksudnya yaitu mengimani bahwa Allah telah mensyariatkan puasa dan mengharapkan pahala puasa dari sisi Allah. Asy Sya’bi berkata: وَتَثْبِيتًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ maknanya: “membenarkan dan meyakini'”
Sumber: http://tamammennah.blogspot.com/2008/11/blog-post_2736.html
—
Penulis: Sukainah bintu Muhammad Nashiruddin Al Albani
Penerjemah: Yulian Purnama
Artikel Muslimah.Or.Id