Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Benarkah Allah Belum Menakdirkannya untuk Bertaubat?

Redaksi Muslimah.Or.Id oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
10 Februari 2014
di Akhlak dan Nasihat
0
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Fatwa Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah
    • Pertanyaan:
    • Jawaban:

Fatwa Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah

Pertanyaan:

Bagaimana pendapat Anda tentang orang yang kami ajak untuk bertobat kepada Allah kemudian dia berkata, “Sesungguhnya Allah belum menakdirkan aku untuk bertaubat.”

Ada juga orang lain yang berkata, “Sesungguhnya Allah memberi hidayah kepada siapa saja yang Dia kehendaki.”?

Jawaban:

Orang pertama berkata, “Sesungguhnya Allah belum menakdirkan aku untuk bertaubat.”

Dengan sangat mudah kita menjawabnya, “Apakah engkau telah melihat ilmu gaib atau engkau telah mengambil perjanjian dari Allah?”

Jika dia berkata, “Ya,” maka kita katakan, “Kamu telah kafir karena kamu telah mengaku mengetahui ilmu gaib!”

Donasi Muslimahorid

Jika dia berkata, “Tidak,” maka kita katakan, “Kamu kalah! Kamu tidak mengetahui bahwa Allah belum menakdirkan hidayah untukmu maka raihlah hidayah. Sesungguhnya Allah tidak menghalangimu dari hidayah. Bahkan Dia memanggilmu menuju hidayah dan memberimu arahan untuk meraihnya. Dia memperingatkanmu agar menjauhi kesesatan dan melarangmu mengikutinya. Allah tidak berkehendak membiarkan hamba-hamba-Nya berada di dalam kesesatan selama-lamanya.

يُرِيدُ اللّهُ لِيُبَيِّنَ لَكُمْ وَيَهْدِيَكُمْ سُنَنَ الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ وَيَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَاللّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

‘Allah hendak menerangkan (hukum syariat-Nya) kepadamu, dan menunjukimu jalan-jalan orang yang sebelummu (para nabi dan shalihin) dan (hendak) menerima taubatmu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.’ (QS. An-Nisa’: 26)

Oleh sebab itu, bertaubatlah kepada Allah! Sungguh Allah lebih senang dengan taubat-taubatmu daripada seorang lelaki yang kehilangan kendaraannya yang membawa perbekalannya sehingga dia berputus asa karenanya. Kemudian dia tidur di bawah sebatang pohon menuggu kematian. Lalu dia terbangun; ternyata tali kekang untanya terikat di pohon. Selanjutnya dia meraihnya dan berkata, ‘Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Rabb-Mu.’ Dia melakukan kesalahan saking gembira meluap-luap. Dia sebenarnya hendak berkata, ‘Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku dan aku adalah hamba-Mu.’”

Adapun orang kedua berkata, “Sesungguhnya Allah memberi hidayah kepada siapa saja yang Dia kehendaki.”

(Kita tanggapi dia), “Jika Allah memberi hidayah kepada siapa saja maka ini adalah hujjah untuk membantahmu. Bertobatlah agar engkau termasuk orang-orang yang dikehendaki Allah mendapat hidayah.”

Hakikatnya, sanggahan orang kedua tadi muncul dari pelaku maksiat untuk mengelak dari hujjah, namun hal ini tidak akan menolongnya di sisi Allah. Allah berfirman,

سَيَقُولُ الَّذِينَ أَشْرَكُواْ لَوْ شَاء اللّهُ مَا أَشْرَكْنَا وَلاَ آبَاؤُنَا وَلاَ حَرَّمْنَا مِن شَيْءٍ كَذَلِكَ كَذَّبَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِم حَتَّى ذَاقُواْ بَأْسَنَا قُلْ هَلْ عِندَكُم مِّنْ عِلْمٍ فَتُخْرِجُوهُ لَنَا إِن تَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنْ أَنتُمْ إَلاَّ تَخْرُصُونَ

“Orang-orang yang mempersekutukan Allah akan mengatakan, ‘Jika Allah menghendaki niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan-Nya dan tidak (pula) kami mengharamkan sesuatu apa pun.’ Demikian pula orang-orang sebelum mereka telah mendustakan (para rasul) sampai mereka merasakan siksaan Kami. Katakanlah, ‘Adakah kamu mempunyai sesuatu pengetahuan sehingga dapat kamu mengemukakannya kepada Kami?’ Kamu tidak mengikuti kecuali persangkaan belaka, dan kamu tidak lain hanyalah berdusta.’” (QS. Al-An`am: 148)

***

Artikel Muslimah.Or.Id

Sumber: Disalin dari Wasiat Ringkas Bagi Pemuda: Solusi Problematika Muda-Mudi, hlm. 163-166, Penerbit At-Tibyan. Disertai penyuntingan bahasa oleh Redaksi Muslimah.Or.Id

(*) Fatawa Syekh Ibnu Utsaimin, 1:54.

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Redaksi Muslimah.Or.Id

Redaksi Muslimah.Or.Id

Artikel Terkait

Menjadi Manusia Produktif dalam Perspektif Islam

Menjadi Manusia Produktif dalam Perspektif Islam

oleh Kiki Dwi Setiabudi, S.Sos.
24 September 2024
0

Dalam Islam, produktivitas bukan hanya tentang menghasilkan banyak hal dalam waktu singkat, tetapi juga tentang bagaimana kita memanfaatkan waktu, tenaga,...

Dosa-Dosa Lisan Yang Dianggap Biasa

Dosa-Dosa Lisan yang Dianggap Biasa (Bag. 2)

oleh Annisa Auraliansa
3 November 2024
0

Pada artikel sebelumnya, penulis telah menyebutkan beberapa dosa yang dianggap biasa. Berikut ini, penulis akan melanjutkan pembahasannya. Merendahkan dan menghina...

Ketika Wanita Lemah dan Malas

oleh Muslimah.or.id
3 Desember 2015
0

Kelemahan dan kemalasan adalah dua penyakit yang sangat berbahaya yang mengakibatkan lenyapnya kemauan yang kuat dan harapan yang besar

Artikel Selanjutnya

Istri yang Hebat Mendukung Dakwah Suami

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.