Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Bergaul, Mewarnai atau Terwarnai? Bag. 1

Ratna A Arilia oleh Ratna A Arilia
29 Desember 2021
di Akhlak dan Nasihat
0
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Batasan Bergaul dengan Teman Lama
  • Tips Agar Tidak Terlihat “Eksklusif” Setelah Hijrah

Bismillahirrahmanirrahim.

Islam adalah agama yang penuh kasih sayang lagi sempurna syariatnya. Semua hal yang kita butuhkan telah diatur dalam agama ini, termasuk batasan dalam pergaulan, juga dalam menetapi jalan kebenaran bersama orang-orang yang bertakwa. Allah Ta’ala berfirman,

???????????? ????????? ?????????? ????????? ??????? ?????????? ???? ?????????????

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur).” (QS. At-Taubah: 119).

Ayat ini adalah salah satu dalil kewajiban untuk hijrah dari keburukan menuju keadaan yang lebih baik. Dan salah satu caranya adalah senantiasa bergaul bersama orang yang beriman, benar, jujur, lagi baik agamanya. Oleh karena itu, jika saat ini berada di lingkungan yang tidak baik, mendatangkan banyak keburukan kepada dunia maupun agama, hendaknya berhijrah atau mencari lingkungan yang lebih baik agar agama kita selamat.

Donasi Muslimahorid

Batasan Bergaul dengan Teman Lama

Saudariku, Allah telah memberikan taufik kepada kita untuk berhijrah dan memulai hidup baru sebagai muslimah yang mencintai ilmu agama dan berusaha mengamalkannya. Langkah selanjutnya adalah membatasi pergaulan dan pandai memilih teman dekat. Saudariku, dalam bergaul seorang muslim seharusnya berbuat baik dan bersabar atas gangguan orang lain yang menimpa kepada kita. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

??????? ???? ?????? ?????? ??????? ??? ????? ???? ??? ???? ?? ??????? ?????? ??? ????? ??? ??????

“Seorang mukmin yang bergaul di tengah masyarakat dan bersabar terhadap gangguan mereka, itu lebih baik daripada seorang mukmin yang tidak bergaul di tengah masyarakat dan tidak bersabar terhadap gangguan mereka” (HR.Bukhari dalam Adabul Mufrad no.388).

Namun, dalam bergaul ada batasannya, tidak boleh asal bergaul. Pertemanan itu ada dua jenis, pertama adalah teman dekat atau sahabat. Wajib bagi kita mencari atau bersahabat dengan mereka yang mengenal Allah dan takut kepada Allah, semangat menuntut ilmu agama, dan juga bersemangat beramal saleh. Teman jenis kedua adalah teman biasa, dalam hal ini boleh dari berbagai kalangan, bahkan berteman biasa dengan orang yang jauh dari agama atau non-Muslim pun hukum asalnya dibolehkan.

Batasan-batasan bergaul dengan teman lama, di antaranya:

1. Membatasi komunikasi dan pergaulan, tetapi bukan memutuskan hubungan sepenuhnya.

2. Tetap menjaga hubungan baik. Baik di dunia nyata maupun dunia maya. Namun, jika mendatangkan keburukan, semisal di dunia maya banyak menyebarkan kebatilan atau kemaksiatan boleh kita unfollow ataupun menyembunyikan akun mereka.

3. Berhubungan sekadarnya saja. Tidak berlama-lama membersamai, sekadar menyapa, menebar senyum dan senantiasa berakhlak baik kepada mereka.

Jika ditanya, mengapa harus membatasi pergaulan dengan teman lama? Jawabannya ialah, Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

????? ??? ??? ????? ?????? ????? ?? ?????

“Seseorang itu sesuai dengan keadaan agama khalil (teman dekat) nya. Maka hendaknya ia memperhatikan siapa teman dekatnya” (HR. Abu Daud no. 4833, dihasankan Al Albani dalam Shahih Al Jami no.3545).

Karakter jiwa itu akan mencocoki di mana ia bertempat dan jiwa manusia itu lemah. Sehingga, saat permulaan kita berhijrah masih mudah terwarnai oleh keburukan tatkala bersama teman-teman yang buruk. Oleh karena itu, kita harus membatasi pergaulan dengan teman lama, terlebih jika teman lama itu buruk agamanya. Lekas kita mencari teman yang baik. Teman yang mampu mengajak kita kepada Allah dan berteman atas dasar cinta karena Allah.

Tips Agar Tidak Terlihat “Eksklusif” Setelah Hijrah

Saudariku, terkadang setelah berhijrah kita terluput pada beberapa hal yang membuatnya menjadi terlihat “eksklusif”. Berubah menjadi orang yang dingin dan cenderung dianggap buruk dalam pergaulan. Mengapa bisa terjadi? Karena bisa jadi kita salah mengambil langkah berhijrah.

Seharusnya setelah belajar agama menjadikan kita muslimah yang hatinya lebih lapang, tutur katanya lembut, wajahnya lebih ceria, dan selalu menebar kebaikan. Bukan sebaliknya, tidak mau berteman dengan mereka yang belum hijrah dan terlalu menutup diri.

Diantara tips agar tidak terlihat “eksklusif”:

1. Mengkomunikasikan dengan baik. Sampaikan bahwa kita hendak belajar agama Islam lebih dalam, ingin menjadi muslimah yang baik, bersungguh-sungguh belajar dan mengamalkan ajaran agama Islam. Tak lupa sampaikan dengan bahasa yang baik dan tutur kata yang lembut.

2. Jika penampilan kita dirasa ada perubahan, semisal jilbab menjadi lebih lebar, pakaian mengenakan gamis, mengenakan kaus kaki, dan lainnya, bisa dikomunikasikan pula alasannya. Sampaikan bahwa kita ingin menutup aurat dengan baik. Ketika kita telah berpakaian lebih panjang dan longgar, jangan lupa jaga tutur kata menjadi lebih lembut dan wajah yang lebih bersinar memancarkan senyum pada saudari kita.

3. Senantiasa ikuti hijrah kita dengan adab dan akhlak yang semakin baik. Ilmu tanpa adab itu sia-sia. Dalam berhijrah hanya penampilan saja tanpa dibarengi pergaulan yang semakin baik maka itu akan menjadi percuma.

4. Senantiasa membersihkan hati dari noda-noda kemaksiatan dan dosa. Melatih hati agar memahami bahwa kita belajar agama, menjadi muslimah yang menutup aurat dengan baik, mengamalkan agama Islam semaksimal mungkin adalah kewajiban sebagai seorang hamba, bukan agar terlihat eksklusif.

Bersambung, insyaallah

***

Penulis: Ratna A Arilia Y, Amd.

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Ratna A Arilia

Ratna A Arilia

Artikel Terkait

Ruh Bagi Salat

Ruh Bagi Salat

oleh Annisa Auraliansa
2 Januari 2024
0

Hamba yang khusyuk, ketika ia melaksanakan salatnya, ia akan memperbagus rukuk, sujud dan kekhusyukannya, seakan-akan salat tersebut merupakn saat akhir...

Tak Ada Gading yang Tak Retak

oleh Ummu Sa'id
23 April 2009
19

Penulis: Ummu Sa'id Muroja'ah: Ustadz Abu Mushlih Ari Wahyudi Setiap kita mempunyai kesalahan dan kekurangan. Manusia tidak bisa lari dengan...

mutiara hatim al asham

Delapan Mutiara Hatim Al A’sham

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
31 Maret 2014
1

Syaqiq al-Balkhi bertanya kepada muridnya, Hatim al-A’sham, “Berapa lama kamu telah belajar kepadaku?” Hatim menjawab: “Sudah selama 33 tahun.” Syaqiq...

Artikel Selanjutnya

Kiat Meraih Kebahagiaan Sejati

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.