Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Diaper Rash (Ruam Popok)

Athirah Mustajab oleh Athirah Mustajab
30 Desember 2013
di Kesehatan dan Pengetahuan Umum
0
Share on FacebookShare on Twitter

Diaper rash (ruam popok) adalah kemerahan di kulit bayi akibat adanya kontak yang terus-menerus dengan lingkungan yang tidak baik. Ruam popok merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang yang ditandai dengan timbulnya bercak-bercak merah di kulit; biasanya terjadi pada bayi yang memiliki kulit sensitif dan mudah terkena iritasi. Kondisi ini mungkin bervariasi mulai dari kemerahan ringan sampai luka terbuka yang menyakitkan di daerah perut, bokong, alat kelamin, dan dalam lipatan paha. Dalam kasus ringan, biasanya tidak diperlukan pengobatan, hanya perlu dibersihkan dalam waktu tiga sampai empat hari.

Apa yang menyebabkan ruam popok?

Ruam popok bukan kondisi tunggal. Ada beberapa jenis ruam popok. Jenis yang paling umum dari ruam popok disebabkan oleh terlalu banyak kelembaban, iritasi, dan kontak lama dengan urin atau tinja. Kulit yang basah biasanya lebih mudah rusak oleh gesekan dari kulit kering.

Kelembaban di sebuah popok terjadi akibat air seni yang membuat kulit bayi lebih rentan terkena ruam oleh gesekan popok. Inilah sebabnya sehingga ruam sering terlihat di lipatan pangkal paha dan paha atas.

Sekali kulit telah rusak, maka tidak ada lagi penghalang alami yang baik terhadap infeksi. Dalam kondisi ini, kulit mungkin akan diserang oleh ragi (mikroorganisme) dalam tinja dan menyebabkan kasus yang lebih berat dan lebih tahan lama dari ruam popok.

Donasi Muslimahorid

Apa tanda dan gejalanya?

  1. Iritasi pada kulit yang kontak langsung dengan alergen, sehingga muncul eritema (kulit berwarna kemerahan).
  2. Erupsi pada daerah kontak yang menonjol, seperti: bokong, alat genital, perut bawah, atau paha atas.
  3. Pada keadaan yang lebih parah dapat terjadi papilla eritematosa, vesikula, dan ulserasi.

Bagaimana cara untuk mencegah dan mengobati ruam popok?

  1. Bilas semua pakaian bayi secara menyeluruh untuk menghilangkan residu sabun atau deterjen yang dapat mengiritasi kulit bayi.
  2. Bilas popok kain dengan air bersih. Jangan menggunakan pelembut kain karena dapat menyebabkan reaksi kulit.
  3. Gunakan plastik atau karet popok hanya jika diperlukan, karena hal tersebut menyebabkan kulit bayi lebih rentan terkena lembab dan membuat ruam memburuk.
  4. Mengganti popok segera setelah basah atau kotor.
  5. Hindari mengikat popok terlalu ketat karena menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
  6. Usahakan bagian “bawah” tubuh bayi lebih sering terkena paparan udara (tanpa popok) untuk membantu menyembuhkan ruam.
  7. Jangan menggunakan pakaian yang terlalu tebal karena menyebabkan biang keringat.
  8. Bersihkan bagian “bawah” tubuh bayi dengan air hangat saja, dengan menggunakan kapas basah. Keringkan dengan kain lembut dan jangan menggosok ruam.
  9. Gunakan salep sesuai dengan resep dokter. Oleskan dengan sangat tipis saja. Bersihkan dan keringkan setiap mengganti popok.
  10. Usahakan popok dalam keadaan kering dan tidak lembab.

Referensi:

  • Dewi Vivian N. L., S. ST, M. Kes (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Salemba, Jakarta: Medika.
  • Mirza Farooq, M.D., M.P.H., F.A.A.P (2001). Keeping Children Healthy In Body and Mind – Volume I Newborn To 5 Years (Preschool). Ltd. Edgewater, FL 32132: Denlinger’s Publishers.
  • Hatfield Nancy T (2008). Broadribb’s Introductory PEDIATRIC NURSING. Philadelphia PA 19106: Lippincott Williams & Wilkins.

—

Artikel Muslimah.Or.Id

Penulis: Afifah Nashihah, Amd. Keb.

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Athirah Mustajab

Athirah Mustajab

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, editor Pustaka Muslim, penulis di WanitaShalihah.com

Artikel Terkait

Tips Sehat Setelah Makan Daging

oleh Raehanul Bahraen
7 Oktober 2014
2

Berikut beberapa tips kesehatan agar ketika memakan daging atau “pesta daging” tidak menimbulkan permasalahan kesehatan.

Wanita Yang Menyusui Ketika Hamil

oleh M. Saifudin Hakim
2 Desember 2017
0

Boleh menyusui bayi ketika hamil, selama tidak ada faktor-faktor kesehatan (kondisi khusus) yang melarang hal tersebut.

Permasalahan Pasca Persalinan Bagian 3 (Permasalahan Terkait Nifas)

oleh Avie Andriyani
8 Oktober 2010
50

Selama nifas, ibu akan mengeluarkan cairan yang berasal dari rahim, cairan ini disebut "lokia". Pada hari pertama dan kedua ibu...

Artikel Selanjutnya

Saudariku, Nasehatilah Sahabatmu

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.