Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan berbagai macam kenikmatan kepada kita dan yang telah menciptakan kita dengan sebaik-baiknya. Salah satunya adalah suatu hal yang sangat penting bagi kaum hawa, yaitu organ kewanitaan yang dimilikinya. Sudah sepatutnya, sebagai muslimah menjaga organ yang sudah Allah berikan kepada kita dengan sebaik-baiknya sebagai bentuk syukur kita atas kenikmatan dari-Nya, yaitu dengan cara merawatnya sesuai ilmu yang benar.
Berikut ada beberapa tips untuk merawat organ kewanitaan :
1. Membersihkan vagina (liang kemaluan) dengan cara membasuh bagian antara vulva (bibir kemaluan) dengan berhati-hati menggunakan air yang bersih dan sabun yang lembut setiap sesudah buang air kecil, buang air besar, dan saat mandi. Seandainya alergi dengan sabun yang lembut sekalipun, bisa membasuhnya dengan air hangat. Hal yang terpenting adalah membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada disekitar vulva di luar vagina. Jika ingin menggunakan pembersih kemaluan, pilih yang tidak menyebabkan perubahan keasamaan dan keseimbangan bakteri dalam vagina. Bisa juga dengan menggunakan sabun bayi, karena pH-nya biasanya normal. Penggunaannya juga untuk membasuh bagian luar saja, bukan dimasukkan atau disemprotkan ke dalam vagina. Hal yang perlu diperhatikan, yaitu jangan menggunakan spray (semprotan) vagina, karena produk ini dapat mengubah keseimbangan pH dalam vagina dan dapat memicu infeksi.
2. Cara membasuh yang benar adalah dari arah depan (vagina) ke belakang (anus), jangan terbalik, ya.. Karena akan menyebabkan bakteri yang ada di sekitar anus terbawa masuk ke vagina.
3. Gunakan air bersih, lebih baik lagi adalah dengan air hangat, tapi jangan terlalu panas karena dapat menyebabkan kulit yang sensitif di daerah vagina melepuh dan lecet. Setelah itu, sebelum memakai celana dalam lagi, keringkan dulu menggunakan handuk atau tisu yang tidak mengandung parfum di dalamnya.
4. Gunakan celana dalam yang bersih dan terbuat dari bahan katun (100%). Bahan lain, misalnya nylon dan polyester akan membuat gerah dan panas sehingga vagina (liang kemaluan) menjadi lembap. Kondisi ini sangat disukai oleh bakteri dan jamur akan berkembang biak.
5. Sering mengganti pakaian dalam, minimal sehari dua kali di saat mandi. Terlebih lagi untuk wanita yang aktif dan mudah berkeringat. Bisa juga dengan menggunakan panty liners (pembalut tipis sekali pakai) untuk melapisi pakaian dalam dan menjaga vagina dari kelembapan yang berlebihan.
6. Pada saat haid, gunakan pembalut berbahan yang lembut, menyerap dengan baik, tidak mengandung bahan yang bisa membuat alergi (misalnya parfum atau gel) dan merekat dengan baik pada celana dalam. Pembalut disposable (sekali pakai) ini perlu diganti sekitar 4-5 kali dalam sehari untuk menghindari pertumbuhan bakteri yang berkembang biak pada pembalut, dan menghindari masuknya bakteri tersebut ke dalam vagina.
7. Jika menggunakan pembalut kain, usahakan selalu mencucinya hingga benar-benar bersih, dan mengeringkannya hingga benar-benar kering. Selain itu, disarankan juga untuk menyetrikanya.
8. Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh kemaluan (vagina).
9. Hindari menggunakan handuk atau waslap milik orang lain untuk mengeringkan vagina.
10. Mencukur rambut kemaluan untuk menghindari kelembapan yang berlebihan di daerah vagina. Sebagaimana hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
??????????? ?????? ?????????? ????????????????? ??????? ?????????? ??????????? ???????????? ???????? ?????????
“Ada lima macam fitrah, yaitu : khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (HR. Bukhari no. 5891 dan Muslim no. 258).
Semoga bermanfaat.
***
Diketik ulang dengan sedikit pengubahan dari buku “Masa Baligh Yang Dinanti (66 Tanya Jawab Kesehatan Remaja Putri)” , dr. Avie Andriyani, cetakan as-Salam, Sukoharjo.