Muslimah.or.id
Donasi Muslimah.or.id
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id

Milikilah Sifat Sabar (Bagian 2)

Ummu Sa'id oleh Ummu Sa'id
2 Januari 2013
Waktu Baca: 4 menit
5
44
SHARES
247
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
  • Allah bersama orang – orang yang sabar

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ (١٥٣)

    “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Qs Al Baqarah : 153)

    Kebersamaan Allah ada dua macam, yaitu: kebersamaan umum dan khusus. Kebersamaan umum, maksudnya bahwa Allah bersama para makhluknya baik yang mukmin, kafir, fasik, maupun musyrik, baik manusia maupun hewan, tumbuhan dan sebagainya. Kebersamaan umum ini dalam hal ilmu, kehendak, Allah melihat, Allah mendengar, Allah mengatur mereka dan lain sebagainya, yang berkaitan dengan sifat rububiyah Allah.

    Sedangkan yang dimaksud kebersamaan Allah yang bersifat khusus adalah  pertolongan Allah dan kekuatan yang Allah berikan kepadanya.

    Dalam ayat di atas, kebersamaan yang dimaksud adalah kebersamaan khusus. Bahwa orang–orang yang sabar itu Allah bersamanya, mengawasinya dan menolong serta menambah kekuatannya.

    Dengan memahami hal ini, maka bertambahlah iman kita kepada Allah, bahwa pengawasan Allah meliputi segala sesuatu, tidak ada sesuatupun yang dapat luput dari–Nya selamanya. Keimanan yang demikian mewajibkan bagi kita untuk lebih menyempurnakan kedekatkan diri kepada Allah, dengan tetap pada ketaatan, menjauhi maksiat, tidak berpaling ketika Allah memerintahkan kita terhadap sesuatu dan tidak melanggar kepada apa yang Allah larang. Inilah buah dari keimanan terhadap sifat kebersamaan Allah.

  • Sabar adalah akhlaq para nabi dan rasul

    وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ كُلٌّ مِنَ الصَّابِرِينَ (٨٥)

    “Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar.”  (Qs Al Anbiya’ : 85)

    Maka sudah selayaknya kita meniru akhlaq mereka, mereka adalah orang – orang yang dekat dengan Allah dan ayat ini merupakan dalil penguat bagi para da’iyah ilallah (penyeru agama Allah) untuk menjadikan sabar sebagai senjatanya dalam menghadapi masyarakat yang didakwahinya. Sebagaimana nabi Nuh yang berdakwah selama 950 tahun dan hanya mendapat beberapa pengikut.

  • Sabar merupakan tahapan terakhir bagi seseorang dalam  berislam.

    وَالْعَصْرِ (١)إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢)إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (٣)

    “Demi masa (1), sesungguhnya manusia itu benar – benar dalam kerugian (2) kecuali orang – orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan  nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran “ (Qs Al ‘Asr: 1-3)

    Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab mengatakan dalam kitab tsalaatsatul ushulnya : ketahuilah bahwasanya wajib bagi kita untuk berilmu kemudian beramal dengan ilmu agama yang telah kita ketahui dan kemudian mendakwahkannya kepada manusia dan yang terakhir bersabar terhadap cobaan yang menimpa ketika manusia tidak mau menerima dakwah kita atau bahkan menentangnya. Karena setiap muslim yang berada pada dakwah kepada agama Allah maka pastinya akan mendapat cobaan dari apa yang ia jalani tersebut.

  • Majelis ilmu di bulan ramadan
  • Sabar merupakan kebaikan bagi seorang mukminDari Abu Yahya, yaitu Shuhaib bin Sinan radhiyallahu ‘anhu, katanya: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:“Amat mengherankan sekali keadaan orang mu’min itu, sesungguhnya semua keadaannya itu adalah merupakan kebaikan baginya dan kebaikan yang sedemikian itu tidak akan ada lagi seseorangpun melainkan hanya untuk orang mu’min itu belaka, yaitu apabila ia mendapatkan kelapangan hidup, iapun bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan baginya,sedang apabila ia ditimpa oleh kesukaran – yakni yang merupakan bencana – iapun bersabar dan hal inipun adalah merupakan kebaikan baginya.”(HR. Muslim)Mengapa dikatakan bersabar merupakan kebaikan bagi seorang muslim? Karena Allah memberi ganjaran kepada orang – orang yang bersabar dan mengampuni dosa – dosa mereka. Sebagaimana yang firman Allah ta’ala

    إِلا الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ (١١)

     “Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.”  (Qs. Hud: 11)

Sabar itu tidak ada batasnya

Para ulama mengatakan bahwa :الصبر لا يحد       “Sabar itu tidak ada batasnya”, karenanya pahalanya pun tanpa batas. Dalilnya adalah firman Allah berikut ini :

قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ (١٠)

”Katakanlah: ’Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.’” (QS. Az-Zumar: 10)

Pahala sabar adalah pahala yang tanpa batas, menurut  As Sa’di: yang dimaksud tanpa batas disini adalah tanpa ada batas akhir / tepi, tidak dihitung dan tidak diukur. Maka tentu saja kesabaran juga tanpa batas.

Kesalahan sebagian orang menganggap bahwa sabar itu ada batasannya, maka bantahannya adalah surat Az Zumar tersebut. Namun jika kita menghadapi seseorang yang mengganggu terus menerus, bisa dianggap itu adalah orang yang fasik. Maka kita diperintahkan untuk menjauhi mereka atau berlepas diri dari mereka.

Sifat sabar itu diusahakan, tidak datang dengan sendirinya

Dari Abu Said yaitu Sa’ad bin Malik bin Sinan al-Khudri radhiallahu ‘anhuma bahwasanya ada beberapa orang dari kaum Anshar meminta – sedekah – kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau memberikan sesuatu pada mereka itu, kemudian mereka meminta lagi dan beliau pun memberinya pula sehingga habislah harta yang ada di sisinya, kemudian setelah habis membelanjakan segala sesuatu dengan tangannya itu beliau bersabda:

“Apa saja kebaikan – yakni harta – yang ada di sisiku, maka tidak sekali-kali akan kusimpan sehingga tidak kuberikan padamu semua, karena sudah habis, maka tidak ada yang dapat diberikan. Barangsiapa yang menjaga diri – dari meminta-minta pada orang lain, maka akan diberi rezeki kepuasan oleh Allah dan barangsiapa yang merasa dirinya cukup maka akan diberi kekayaan oleh Allah – kaya hati dan jiwa – dan barangsiapa yang berusaha berlaku sabar maka akan dikarunia kesabaran oleh Allah. Tiada seorangpun yang dikaruniai suatu pemberian yang lebih baik serta lebih luas kegunaannya – daripada karunia kesabaran itu.” (Muttafaq ‘alaih).

Di dalam hadits ini dikisahkan ada beberapa peminta – minta, dan sering sekali mereka meminta sedekah kepada Rasulullah. Sampai akhirnya  Rasulullah tidak punya apa – apa. Maka Rasulullah menasehati mereka untuk meminta kepada Allah kesabaran. Dan beliau mengatakan bahwa kesabaran adalah pemberian yang paling berguna. Dalam hadits ini pula diajarkan bagaimana akhlaq terhadap peminta – minta.

Sebagai seorang hamba tentunya kita sangat butuh terhadap sifat sabar ini, karena dengan sifat tersebut ibadah kita akan semakin sempurna. Tidaklah kita dapat istiqomah dalam ketaatan kecuali dengan sabar, tidaklah kita selalu dalam kebenaran kecuali dengan sabar menjauhi kemaksiatan, tidaklah kita tetap dalam keimanan kecuali dengan sabar menghadapi takdir.

***
muslimah.or.id
Penulis: Ummu Shalihah Nadiyah El Karim
Murajaah: Ustadz Ammi Nur Baits

Maraji’:
– Syarhu al arba’in an nawawiyah, Daarul Mustaqbal.
– Syarhu Al ‘aqiidatu Al washitiyyah, Daarul ‘aqiidah.
– Shoftware : Salafi db 4.0
– Taisiru Al kariimu Ar rahmaanu, Syaikh Abdurrahman As sa’diy, Daaru Ibnu Hazm
– Rekaman kajian bedah buletin At-tauhid

Tags: Sabar
SEMARAK RAMADHAN YPIA
Ummu Sa'id

Ummu Sa'id

Artikel Terkait

Sebesar Antusias Nabi Musa ‘alaihissalam Dalam Menuntut Ilmu

Sebesar Antusias Nabi Musa ‘alaihissalam Dalam Menuntut Ilmu

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
16 November 2022
0

Ilmu itu anugerah dari Allah yang diberikan hanya kepada mereka yang Dia cintai, tidak bisa diwariskan atau diperoleh dari jalur...

Meneladani Sedekah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam

Meneladani Sedekah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
29 Oktober 2022
0

"'Siapakah diantara kalian yang mencintai harta ahli warisnya lebih dari mencintai hartanya sendiri?' Mereka menjawab: 'wahai Rasulullah! Tidak ada seorangpun...

Tanda Diterimanya Amal Saleh

Tanda Diterimanya Amal Saleh

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
20 Oktober 2022
0

Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla, Dia menerima amal (kebaikan) seorang hamba dia akan memberi taufik kepada hambaNya tersebut untuk beramal...

Artikel Selanjutnya

Kajian Ilmiyah Bersama Ustadz Firanda Andirja, M.A. (20 Januari 2013, Yogyakarta)

Komentar 5

  1. Ahmad Lukman says:
    10 tahun yang lalu

    Semoga kita menjadi orang yang sabar dalam hal apapun.

    Balas
  2. tari says:
    10 tahun yang lalu

    Berusaha untuk selalu sabar…

    Balas
  3. Ping-balik: Indahnya Nasehat - Mustanir Media Islam
  4. Ping-balik: Indahnya Nasihat
  5. Ono says:
    3 tahun yang lalu

    Tolong di perbaiki ada beberapa kalimat yg rusak diatas

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Muslimah.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.