Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Faidah Surah Al-Insyirah (Bag. 3)

Annisa Auraliansa oleh Annisa Auraliansa
29 Juli 2025
di Al-Qur'an
0
Faidah Surah Al-Insyirah
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang mengikuti Rasul
  • Pada setiap kesulitan terdapat dua kemudahan
  • Menjadi muslim produktif

Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang mengikuti Rasul

Selanjutnya Allah Ta’ala berfirman,

‎وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ

“Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu.” (QS. Al-Insyirah: 4)

Ditinggikannya nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah perkara yang  tidak perlu diragukan lagi. Karena nama beliau senantiasa ditinggikan dalam penggandengannya bersama kalimat Laa Ilaaha Illallah di dalam syahadat, kemudian dalam bacaan azan, dalam setiap salat ketika tasyahud, juga dalam setiap ibadah. Hal yang demikian itu karena setiap ibadah harus memenuhi dua syarat: ikhlas hanya mengharapkan wajah Allah dan ittiba’ (mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam).

Ustadz Dr. Firanda Andirja hafizhahullah berkata dalam kitab beliau, Tafsir Juz ‘Amma (hal. 470) bahwa para ulama menyebutkan, ayat ini memang berbicara tentang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Akan tetapi, siapa pun yang menghayati maknanya akan mendapatkan sebagian keutamaan seperti Nabi. Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

Donasi Muslimahorid

‎وَالَّذِينَ أَعْلَنُوا مَا جَاءَ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَارَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِنْ قَوْله تَعَالَى {وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ} فَإِنَّ مَا أَكْرَمَ اللهُ بِهِ نَبِيَّهُ مِنْ سَعَادَةِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ فَلِلْمُؤْمِنِينَ الْمُتَابِعِينَ نَصِيبٌ بِقَدْرِ إِيمَانِهِمْ

“Dan orang-orang yang menyiarkan apa yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bagj mereka bagian juga dari firman Allah “Dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu.” Karena kebahagiaan dunia dan akhirat Allah anugerahkan kepada Nabi-Nya, kaum mukminin yang meneladani beliau juga mendapat bagian sesuai dengan kadar imannya.” (Majmu’ Al-Fatawa, 28: 38)

Pada setiap kesulitan terdapat dua kemudahan

Ustadz Dr. Firanda Andirja hafizhahullah berkata dalam kitab beliau Tafsir Juz ‘Amma (hal. 471), “Para ulama menyatakan ada empat penguat pada ayat ini.

Pertama, Allah membuka ayat ini dengan إنَّ yang artinya ‘sesungguhnya’, yang memberikan penekanan bagi ayat setelahnya.

Kedua, Allah mengulangi kalimat tersebut dengan maksud menegaskan.

Ketiga, Allah menyebutkan الْعُسْرِ (kesulitan) dalam bentuk (isim) ma’rifah yang diawali oleh alif lam. Huruf alif lam dalam kalimat tersebut -dalam bahasa Arab- artinya alif lam al-‘ahdiyah (untuk menunjukkan kata benda definitif, pen.). Sehingga الْعُسْرِ yang kedua adalah الْعُسْرِ yang tadi telah disebutkan pertama (di ayat sebelumnya).

Hal ini berbeda dengan يُسْرًا (kemudahan) yang disebutkan dalam bentuk (isim) nakirah (kata benda indefinitif, pen.) yang berakhiran tanwin. Sehingga يُسْرًا yang kedua berbeda dengan يُسْرًا yang pertama. Dengan demikian, dapatlah disimpulkan bahwa dalam kedua ayat ini, ‘kesulitan’ hanya disebutkan satu kali, sedangkan ‘kemudahan’ disebutkan dua kali.

Para salaf mengatakan, ِ

لَنْ يَغْلِبَ عُسْرٌ يُسْرَيْن 

“Tidak mungkin satu kesulitan akan mengalahkan dua kemudahan.” (Tafsir Al-Baghawi, 8: 465)

Keempat, Allah menggunakan kata مَعَ yang bermakna ‘bersama’. Kata ini menunjukkan kemudahan yang akan segera datang setelah kesulitan. Ibnu Mas’ud berkata,

‎لَوْ دَخَلَ الْعُسْرُ فِي جُحْرٍ، لَجَاءَ الْيُسْرُ حَتَّى يَدْخُلَ عَلَيْهِ

“Seandainya kesulitan itu masuk ke dalam sebuah lubang, kemudahan akan datang dan ikut masuk bersamanya.” (Tafsir Ath-Thabari, 24: 469)

Semua ini menekankan bahwa apabila seseorang menghadapi kesulitan, lalu ia berusaha bertakwa kepada Allah, niscaya kemudahan akan mengiringj kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Allah berfirman,

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.” (QS. Ath-Thalaq: 2)

Jalan keluar itu dekat karena ia seolah-olah datang bersama kesulitan yang baru saja dihadapi. Hal yang terpenting adalah kita senantiasa perbaiki hati, husnuzan kepada Allah, memperbaiki ibadah, dan memperbaiki tawakal serta bertakwa kepada-Nya. Kata ‘kesulitan’ dalam ayat ini mencakup seluruh bentuknya karena lafal الْعُسْرِ diawali dengan alif lam yang menunjukkan al-istighraq (makna umum) sehingga mencakup seluruh bentuk kesulitan. Lafal ini juga menunjukkan betapa pun berat dan besarnya kesulitan tersebut, ujungnya adalah kemudahan. (Tafsir As-Sa’di, hal. 929)

Menjadi muslim produktif

Kemudian, Allah Ta’ala berfirman,

فَإِذَا فَرَغْتَ فَٱنصَبْ * وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرْغَبْ

“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (QS. Al-Insyirah: 7-8)

Kedua ayat ini memotivasi kita sebagai seorang muslim untuk produktif dalam menjalani kehidupan.

Syaikh ‘Utsaimin rahimahullah berkata di dalam kitab tafsir beliau, “Jika Anda telah usai dari pekerjaan-pekerjaan Anda, maka sibukkan diri dengan pekerjaan lain. Atau, bersusah payahlah untuk mengerjakan pekerjaan yang lain. Jangan jadikan dunia ini kehilangan Anda. Oleh sebab itu, kehidupan manusia yang berakal adalah kehidupan yang sarat dengan kesungguhan. Setiap kali usai melakukan suatu pekerjaan, ia segera mulai pekerjaan yang lain, dan demikian seterusnya. Karena masa ini akan terus meninggalkan manusia dalam keadaan ia terjaga atau sedang tidur, ketika ia sibuk atau sedang kosong, terus saja berjalan dan tak seorang pun bisa menahan masa itu. Jika semua manusia bergabung untuk menghentikan matahari hingga siang menjadi lebih panjang, mereka sama sekali tidak akan mampu melakukannya. Tak seorang pun mampu menahan laju masa. Jadi, jadikanlah kehidupan Anda kehidupan dengan penuh kesungguhan.” (Tafsir Juz ‘Amma Syaikh ‘Utsaimin, hal. 366)

Namun patut digarisbawahi bahwa yang dimaksud dengan “menjadi produktif” bukanlah berarti kita harus senantiasa berada dalam kesibukan. Senantiasa bekerja dan tidak pernah beristirahat. Akan tetapi, menjadi produktif berarti kita menjaga keseimbangan dalam kehidupan, memberikan kepada setiap yang berhak akan haknya masing-masing.

Sebagaimana pembenaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atas perkataan Salman Al-Farisi kepada Abu Darda’. Ketika Salman berkata kepada Abu Darda’,

‎إِنَّ لرَبِّكَ عَلَيْكَ حَقًّا وَلَنَفْسِكَ عَلَيْكَ حَقًّا وَلأَهْلكَ عَلَيْكَ حَقًّا فَأَعْط كُلَّ ذِي حَقٍّ حَقَّهُ

“Sesungguhnya teruntuk Tuhanmu terdapat hak (yang harus kamu penuhi), dan teruntuk dirimu juga ada hak yang harus kamu penuhi, serta teruntuk istrimu juga terdapat hak (yang harus kamu penuhi). Karenanya, berikanlah hak tersebut kepada setiap yang memilikinya.” (HR. Bukhari no. 6139)

Dan di dalam firman-Nya, وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرْغَب “Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” terdapat sebuah faidah dari sisi balaghah (keindahan bahasa). Syaikh ‘Utsaimin rahimahullah berkata,

“إِلَىٰ رَبِّكَ ‘Hanya kepada Tuhanmulah’ tergantung dari sisi i’rab dengan ارْغَب  ‘berharaplah’; karena kalimat itu mendahului ارْغَب. Mendahulukan ma’mul (objek), yaitu إِلَىٰ رَبِّكَ berfungsi sebagai hashr (pembatasan); dengan kata lain, berharaplah hanya kepada Allah saja dan bukan kepada selain-Nya dalam segala perkara Anda. Percayalah bahwa kapan saja Anda mengaitkan pengharapan Anda kepada Allah ‘Azza wa Jalla, maka Dia pasti akan memudahkan segala urusan Anda.” (Tafsir Juz ‘Amma Syaikh ‘Utsaimin, hal. 367)

Demikian beberapa faidah yang dapat kita petik dari surah ini. Semoga Allah memberkahi ilmu yang telah kita miliki, yang dengan keberkahan tersebut Allah memudahkan langkah kita untuk mengamalkannya dan menambahkan kembali kepada kita berbagai ilmu bermanfaat lainnya. Sesungguhnya hanya kepada Allah kita memohon petunjuk dan taufik.

[Selesai]

Kembali ke bagian 2

***

Penulis: Annisa Auraliansa

Artikel Muslimah.or.id

 

Referensi:

Tafsir Ibnu Katsir, Pustaka Ibnu Katsir Jakarta, Cetakan Kedelapan, Rabi’ul Awal 1435/ Januari 2014.

Tafsir Juz ‘Amma, Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, Darul Falah Jakarta, Cetakan Pertama, 2007.

Tafsir Juz ‘Amma, Ustadz Dr. Firanda Andirja, Cetakan Pertama, Oktober 2018.

Shahih Al-Bukhari, Pustaka As-Sunnah Jakarta, Cetakan Pertama, April 2010.

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Annisa Auraliansa

Annisa Auraliansa

Penulis di muslimah.or.id

Artikel Terkait

Tafsir Surat Al Lahab (Bagian 1)

oleh Yulian Purnama
23 Agustus 2021
0

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya) :“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa” (QS. Al Lahab: 1).

Bahagia Dengan Memuji Allah Ta’ala?

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
14 Desember 2018
0

Ketika nikmat disyukuri, Allah akan menebar barakahdalam dirinya dan orang lain. Sebaliknya, tatkala nikmat dikufuri maka bisajadi berakibat adzab baginya

Hikmah Muraja’ah Al-Quran

5 Hikmah Muraja’ah Al-Quran

oleh Annisa Auraliansa
14 September 2023
0

Sekiranya Al-Quran diletakkan di atas kulit, maka ia tidak akan tersentuh api, karena keberkahannya berdekatan dengan Al-Quran.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.