Bacaan “shadaqallahul ‘azhim” setelah membaca Al Qur’an merupakan perkara yang tidak asing bagi kita tetapi sebenarnya tidak ada tuntunannya, termasuk amalan yang tidak ada contoh dari Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam dan para sahabatnya, bahkan menyelisihi amalan Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam ketika memerintahkan Ibnu Mas’ud untuk berhenti dari membaca Al Qur’an dengan kata “hasbuk” (cukup), dan Ibnu Mas’ud tidak membaca shadaqallahul’adzim.
Dalam Shahih Al Bukhari disebutkan:
عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” اقْرَأْ ” . قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَقْرَأُ عَلَيْكَ وَعَلَيْكَ أُنْزِلَ الْقُرْآنُ . قَالَ : ” نَعَمْ ” . قَالَ : فَقَرَأْتُ سُورَةَ النِّسَاءِ حَتَّى إِذَا انْتَهَيْتُ إِلَى هَذِهِ الآيَةِ : فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلاءِ شَهِيدًا سورة النساء آية 41 . قَالَ : ” حَسْبُكَ الآنَ ” . فَالْتَفَتُّ إِلَيْهِ ، فَإِذَا عَيْنَاهُ تَذْرِفَانِ
Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata bahwa Nabi Shalallahu’alaihi wa sallam telah berkata kepadaku, “Bacakan kepadaku (Al Qur’an)!” Aku menjawab, “Aku bacakan (Al Qur’an) kepadamu? Padahal Al Qur’an sendiri diturunkan kepadamu.” Maka Beliau menjawab, “Ya”. Lalu aku membacakan surat An Nisaa’ sampai pada ayat 41. Lalu beliau berkata, “Cukup, cukup.” Lalu aku melihat beliau, ternyata kedua matanya meneteskan air mata.
Syaikh Muhammad Musa Nashr menyatakan, “Termasuk perbuatan yang tidak ada tuntunannya (baca: bid’ah) yaitu mayoritas qori’ (orang yang membaca Al Qur’an) berhenti dan memutuskan bacaannya dengan mengatakan shadaqallahul ‘azhim, padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menghentikan bacaan Ibnu Mas’ud dengan mengatakan hasbuk (cukup). Inilah yg dikenal para salaf dan tidak ada keterangan bahwa mereka memberhentikan atau mereka berhenti dengan mengucapkan shadaqallahul ‘azhim sebagaimana dianggap baik oleh orang-orang sekarang”. (Al Bahtsu wa Al Istiqra’ fi Bida’ Al Qurra’, Dr Muhammad Musa Nashr, cet 2, th 1423H)
Kemudian beliau menukil pernyataaan Syaikh Mustafa bin Al ‘Adawi dalam kitabnya Shahih ‘Amal Al Yaumi Wa Al Lailhlm 64 yang berbunyi, “Keterangan tentang ucapan Shadaqallahul’azhim ketika selesai membaca Al Qur’an: memang kata shadaqallah disampaikan Allah dalam Al Qur’an dalam firman-Nya,
قُلْ صَدَقَ ٱللَّهُ ۗ فَٱتَّبِعُوا۟ مِلَّةَ إِبْرَٰهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ
“Katakanlah:’Benarlah (apa yang difirmankan) Allah.’ Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik.” (QS. Ali Imran: 95)
Memang benar, Allah Maha Benar dalam setiap waktu. Namun masalahnya kita tidak pernah mendapatkan satu hadits pun yang menjelaskan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhiri bacaannya dengan kata “Shadaqallahul’azhim.”
Di sana ada juga orang yang menganggap baik hal-hal yang lain namun kita memiliki Rasulullah shallallanhu’alaihi wa sallam sebagai contoh teladan yang baik. Demikian juga kita tidak menemukan satu atsar, meski dari satu orang sahabat walaupun kita mencukupkan pada hadits-hadits Nabi shallallanhu’alaihi wa sallam setelah kitab Allah dalam berdalil terhadap masalah apa pun. Kami telah merujuk kepada kitab Tafsir Ibnu Katsir, Adhwa’ Al Bayan, Mukhtashar Ibnu katsir dan Fathul Qadir, ternyata tak satu pun yang menyampaikan pada ayat ini, bahwa Rasulullah shallallanhu’alaihi wa sallam pernah mengakhiri bacaannya dengan shadaqallahul ‘azhim. (Lihat Hakikat Al Maru Bil Ma’ruf Wa Nahi ‘Anil munkar, Dr Hamd bin Nashir Al ‘Amar,cet 2)
Bila dikatakan “Cuma perkataan saja, apa dapat dikatakan bid’ah?” Perlu kita pahami,bahwa perbuatan bid’ah itu meliputi perkataan dan perbuatan sebagaimana sabda Rasulullah shallallanhu’alaihi wa sallam,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR Muslim)
Sehingga apa pun bentuknya, perkataan atau perbuatan yang dimaksudkan untuk ibadah yang tidak ada contohnya dalam agama, maka ia dikategorikan bid’ah. Bid’ah ialah tata cara baru dalam agama yang tidak ada contohnya, yang menyelisihi syariat dan dalam mengamalkannya dimaksudkan sebagai ibadah kepada Allah.
Wallahu a’lam.
***
Artikel Muslimah.or.id
Sumber:
Tanya Jawab Majalah As Sunnah ed 04/IX/1426H/2005M (dengan sedikit pengeditan)
Murajaah: Ust Abu Rumaysho M A Tausikal
terima kasih u/ pelajarannya, tapi saya pernah membaca kalau setelah membaca alqur’an disunahkan membaca subhanakallahumma wa bihamdika laa ilaha illa anta, astagfiruka wa atuubu ilaik, apakah benar dan dasarnya? terimakasih
@ Muhammad
Iya benar. Dalilnya adalah sabda Nabi shallallahu’alaihi wasallam,
???? ?????????? ??????? : ??? ?????? ??????? ????? ????????? ?????? ????? ????? ????????? ????? ?????? ??????? ?????? ?????? ?????? ???????????? ???????: ????????: ??? ??????? ?????? ??????? ??? ???????? ?????????? ????? ??????? ????????? ????? ???????? ??????? ?????? ???????? ??????????? ???????????? ?
?????: (( ??????? ???? ????? ??????? ?????? ???? ??????? ????? ?????? ?????????? ?????? ????? ?????? ????? ???? ??????????: ??????????? [??????????] ????????????? ??? ?????? ?????? ??????? ?????????????? ????????? ???????? ))
Dari Aisyah beliau berkata, ?Tidaklah Rasulullah -shallallahu ?alaihi wa sallam- duduk di suatu tempat atau membaca al Qur?an ataupun melaksanakan shalat kecuali beliau akhiri dengan membaca beberapa kalimat?. Akupun bertanya kepada Rasulullah -shallallahu ?alaihi wa sallam-, ?Ya Rasulullah, tidaklah anda duduk di suatu tempat, membaca al Qur?an ataupun mengerjakan shalat melainkan anda akhiri dengan beberapa kalimat?? Jawaban beliau, ?Betul, barang siapa yang mengucapkan kebaikan maka dengan kalimat tersebut amal tadi akan dipatri dengan kebaikan. Barang siapa yang mengucapkan kejelekan maka kalimat tersebut berfungsi untuk menghapus dosa. Itulah ucapan Subhanakallahumma wa bihamdika laa ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika. ?
Hadits di atas sanadnya shahih, diriwayatkan oleh Nasai dalam Sunan Kubro 9/123/1006, Thabrani dalam ad Du-a no 1912, Sam?ani dalam Adab al Imla? wa al Istimla? hal 75 dan Ibnu Nashiruddin dalam Khatimah Taudhih al Musytabih 9/282.
Silahkan baca selengkapnya di artikel yang sangat bermanfaat ini,
http://ustadzaris.com/sunnah-yang-hilang-bacaan-setelah-membaca-al-quran
Ada yang aneh dengan hadist ini.
Pertama Al Qur’an di bukukan jauh setelah Rasulullah Mumammad Shalallahu alaihi wasalam wafat.
Ke dua bukankah setelah selesai sholat Rasulullah memberikan contoh bacaannya juga.
Jadi saya pikir hadist ini kemungkinan adalah hadist palsu.
Wallahu Alam
Kemudian mengenai bacaan Tasdiq merupakan bentuk penghormatan kepada musaf Al-Qur’an bacaannya ada pada Surah Ali Imran ayat 95 dan Surah al-Ahzab ayat 22.
waduh q jg br tau e,mungkin sulit utk tdk mengucapkannya sesudah baca alquran soale dah terbiasa,memang byk hal-hal yg menyangkut bid’ah yg kdng tdk kt sadari telah kt lakukan sehari-hari,thank atas pemberitahuannya.
saya sangat sependapat,shadaqallahul azhim itu tidak ada dasar yang shahih
Assalamu?laykum…
ijin share yaa ustadz…
izin share ustad
di artikel di atas disebutkan:
?Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.? (HR Muslim)
apakah maksud tertolak disini adalah “berdosa” atau hanya ditolak (perbuatannya dianggap sia2) saja dan tidak dianggap dosa?
Syarat diterima amalan harus ikhlas dan mutaba’ah (mengikuti contoh Rasulullah). Dalam hadits tersebut ?Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.? (HR Muslim), berarti berkaitan dengan syarat diterimanya amal yang kedua (mutaba’ah).sedangkan Amalan ada 2 bentuk; ibadah dan muamalah.yang memiliki kaidah penting :’bahwa ibadah itu hukum asalnya dilarang hingga ada dalil yang melegalkannya. sebaliknya mu’amalah itu pada asalnya diperbolehkan selama tidak ada dalil yang melarangnya’.
Sehingga makna tertolak disini,bahwasanya amalan tersebut tidak termasuk syariat islam sehingga jika seseorang yang bersikukuh meyakini dan mengamalkanya maka dia akan mendapatkan dosa. Begitu juga sebaliknya jika seseorang meyakini dan mengamalkan ajaran sesuai tuntunan rosulullah diapun akan mendapatkan pahala. Wallahu a’lam
(syarah hadits Arba’in Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin)
terima kasih informasinya, sering saya sendiri mengikuti satu kebiasaan yang ternyata tidak ada dalilnya (bid’ah), memang benar pernyataan ” iman dan ilmu tidak bisa dipisahkan”.
Ijin share ya..
mau nanya ustadz..bgm dgn mencium Al-Quran sehabis membacanya jg ada dasarx?
@ Fia
Yang disunnahkan setekah membaca Al-Qur’an adalah berdoa dengan doa sebagai berikut,
??????????? ?????????? ???????????????? ?????? ?????? ??????? ?????????????? ????????? ????????
Subhanakallahumma wa bihamdika la ilaha illa anta, astaghfiruka wa atubu ilaik
Adapun mencium Al-Qur’an setelah membacanya, setahu kami tidak ada dalil yang menjelaskan demikian. Allahu A’lam
berarti amalan membaca Quran orang-orang mukmin terdahulu sepertu ustadz-ustadz sejak jaman Belanda hingga Orde baru tertolak…? hayo
assalamualaikum…
membaca alqur’an termasuk ibadah ghoiru mahdho..jadi dalam tata cara membacanya tidak ada tuntunan yang baku. menurut saya menambahkan “Shodaqollahu adzim” adalah seni untuk menambah kekaguman kita terhadap Allah..jadi bukan bid’ah.
menjadi bid’ah apabila Rasulullah telah memberi tuntunan yang jelas yang disebut ibadah maghdoh seperti sholat, puasa, zakat dan haji. jika kita menambahkan doa’doa atau gerakan dalam ibadah maghdoh yang sudah jelas tuntunannya dan baku, nah itu baru bid’ah…..
contoh bid’ah…dalam bacaan gerakan rukuk dalam sholat” Subhana robbiyal adzim” sering dibaca “subhan robbiyal adzimi wabihamdi”
tambahan- tambahan bacaan doa atau gerakan dalam sholat yang tidak sesaui tuntunan tersebut adalah bid’ah..
@ Ukhty
Wa’alaikumussalam,
Definisi yang tepat tentang makna ibadah, sebagaimana definisi yang disampaikan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam kitab beliau Al-Ubudiyyah,
??????? ??? ???? ??? ?? ???? ???? ?????? ?? ??????? ???????? ??????? ????????
Ibadah adalah suatu istilah yang mencakup segala sesuatu yang dicintai Allah dan diridhai-Nya, baik berupa perkataan maupun perbuatan, yang tersembunyi (batin) maupun yang nampak (lahir).
Dan doa (dalam hal ini doa setelah membaca Al-Qur’an) termasuk bentuk ibadah. Sementara syarat diterimanya ibadah ada dua yaitu ikhlas dan mutaba’ah (mencontoh Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam). Sehingga jika kita ingin amalan kita diterima Allah maka wajib memenuhi kedua syarat diatas.
Assalaamu`alaikum ustadz, idzin share ya..
mohon ijin untuk share ya. terimakasih..
Ijin share ya…syukron
Izin share ya,..
Berarti Al Quran yg kita baca tiap hari juga hasil bid’ah ?? di jaman Rosululloh.. Alquran tidak di cetak seperti sekarang..
Ataupun jika mendengarkan Adzan dari Speaker pengeras suara di masjid-masjid bid’ah juga ??
mungkin yg di katakan oleh ukhty_dindin itu lebih pas…
kita di kasih akal dan pikiran oleh Allah untuk di gunakan seoptimal mungkin.. maka jangan sia-siakan deh..
@ Sabil
pembukuan Al Quran bukan bid’ah.
Silahkan simak http://konsultasisyariah.com/apa-hukum-pengumpulan-al-quran-oleh-sahabat-ini-bidah
pengugnaan speaker juga bukan bid’ah.
Hal tersebut termasuk maslahat mursalah. Silahkan perhatikan perbedaan bid’ah dan maslahat mursalat disini:
http://www.almanhaj.or.id/content/1362/slash/0
Subhanalloh, jazakalloh atas informasi yang bermanfaat ini.
krn sebagian besar TPA anak2 msh mengucapkan ?Shadaqallahul?azhim.?
assalamualaikum sebenarnya ana baru denger baru baru ini masalah ini. alhamdulilah insyallah jadi ilmu kalau gak ada contohnya dari Raulullah dan para sahabatnya sebaiknya meniru sebaik baiknya contoh yaitu dari Rosulullah.
Bismillah,
Assalamu’alaikum Warahmatullah,
Ustadz, ijin share ya?
Jazakallahu Khair
Izin share di fb ana, syuqron
ijin share ya… terima kasih
Alhamd dapat informasi baru… Ijin share
subhanalloh … aku baru tahu itu, padahal sudah terlanjur kuajarkan pada murid – muridku. Ampuni Aku Ya Alloh.
Jazakillah ukhti, dengan ini aku jadi tahu
jazakallohu khoyr, awalnya ana juga baru tahu, dan alhamdulillah bisa langsung melepas kebiasaan bid’ah ini. hmm, ana pernah baca suatu artikel di sebuah mushala di kampus tentang bersalaman ketika salat, itu disana ditulis bhw hal tersebut merupakan bid’ah yang diperbolehkan, bagaimana menurut anti?
Kayaknya perkataan “shadaqallahul ?azhim” tidak perlu diperdebatkan selama dalam hati kita ikhlas beribadah kepada Alloh SWT.
saya berfikir bahwa sebaik-baiknya muslim adalah orang yang senantiasa menanamkan keikhlasan dalam hatinya dan bijaksana dalam perkataannya serta bisa bermanfaat bagi sekitarnya
“Maha suci Alloh dan sholawat serta salam tetap tercurah pada junjunan alam Rosulalloh Muhammad SAW”.
@ Alan
Anda benar bahwa keikhlasan hati dalam beribadah adalah kunci diterimanya amal. Namun hendaknya juga tidak menyampingkan adanya mutaba’ah (mencontoh) Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam dalam beramal karena inipun menjadi kunci diterimanya amal. Sekarang pertanyannya adalah, pernahkah Nabi mencontohkan ucapan shadaqallahul’adzim setiap selesai membaca Al-Qur’an?
asslmkm…
sy copas jg ya ust.
Assalamualaikum, ukhti gimana sih cranya kasi hiasan pd blog?
Maen internet juga gag ada contohx oleh rasul
@ Izur
Main internet tergolong perkara dunia, bukan perkara ibadah. Seperti juga naik pesawat, menggunakan handphone, menyalin ayat Alquran dengan ketikan komputer (bukan tulisan tangan), dan lain-lain.
Terdapat beberapa tambahan faidah lain di:
https://muslimah.or.id/manhaj/yang-bukan-bidah.html
http://rumaysho.com/belajar-islam/jalan-kebenaran/2940-mengenal-bidah-4-benarkah-hp-dan-pesawat-termasuk-bidah.html
sesungguhnya semua bid’ah adalah sesat, dan semua ke sesatan adalah neraka tempatnya…..batapa banyak ustadz,kyai,qori’,dan pembaca Alqur’an lainnya yang masuk neraka gara2 membaca shadaqallahul ?azhim setelah membaca Alqur’an????
Allahu Karimmmmm……
ukhti,
saya setiap membaca Al-qur’an selalu saya letakkan diatas bantal, apakah ini juga termasuk dosa bid’ah? karena dijaman Rosulullah pasti belum ada bantal..
MAksud saya melakukan itu semata hanya untuk memuliakan Kitab Suci saya, tidak ada lain…
@ Masro
Jika alasannya demikian, insya Allah tidak mengapa, asalkan jangan sampai ada anggapan bahwa satu-satunya cara memuliakan Alquran adalah dengan meletakkannya di atas bantal. Selain menggunakan bantal, Ukhti juga bisa menggunakan meja. Wallahu a’lam.
assalamualaikum..,
ijin copas ya . . .
Dalilnya adalah Surat Al Ahzab ayat 70 – 71 :
?Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh ia menang dengan kemenangan yang besar”
dan ucapan ?Shadaqallahul ?Azhim? adalah salah satu perkataan yang benar.
Jadi hukumnya adalah termasuk ibadah ghoiru mahdhoh, yang boleh dikerjakan kapan saja selama tidak ada dalil yang melarangnya.
dan hukum membacanya setelah membaca Al Quran adalah..
dilihat dari segi waktu pelaksanaannya adalah boleh-boleh saja , dalam segi nilainya maka akan mendapatkan pahala sesuai Janji Allah Subhanahu wa Ta’ala jika dilakukan dengan ikhlas.
Jadi salah besar jika dikatakan ucapan ?Shadaqallahul ?Azhim? setelah membaca Al Quran tidak ada dalilnya. Karena ia dipayungi oleh dalil ‘aam (umum) yang boleh dilakukan selama tidak ada dalil yang melarangnya.
@ Hakim
Pertama, perlu kami tegaskan disini bahwasanya asal hukum ibadah adalah haram sampai ada dalil yang memerintahkan (hal ini tentunya berbeda dengan kaidah yang Saudara pakai). Dan ucapan shadaqallahul adzim termasuk perkara ibadah, sehingga untuk mengamalkannya butuh dalil yang shahih dan jelas. Adapun dalil yang Saudara sampaikan tidaklah tepat dalam hal ini. Dalam ayat yang saudara sampaikan tidak ada perintah sama sekali untuk membaca shadaqallahul’adzim setelah membaca Al Qur’an. Mungkin maksud Anda adalah ayat berikut,
???? ?????? ??????? ???????????? ??????? ???????????? ????????
“Katakanlah (Muhammad), Benarlah (apa yang difirmankan) Allah maka ikutilah agama ibrahim yang lurus” (QS. Ali Imran:95)
Dalam ayat ini pun sama sekali tidak ada perintah untuk membaca shadaqallahul adzim setelah membaca Al Quran! Tidakkah Anda pernah mendengar kisah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam saat memerintahkan Ibnu mas’ud radhiallahu’anhu untuk membaca Al Quran, begitu juga ketika Zaid bin tsabit ketika membacakan Al Quran untuk Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, tidak ada satupun dari beliau berdua membaca shadaqallahul adzim ketika selesai dan Nabipun tidak memerintahkan untuk membaca shadaqallahul’adzim. Andai bacaan tersebut disyariatkan tentu sudah banyak dalil yang menjelaskan. Bukankah Anda ingin mendapatkan pahala? Maka lakukanlah sebagaimana Nabi shallallahu’alaihi wasallam dan para sahabat lakukan ketika selesai membaca Al-Qur’an.
Kedua, tidak ada yang salah dengan bacaan shadaqallahul adzim tapi yang salah adalah menjadikanya sebagai bacaan penutup Al Quran serta mengkhususkannya.
Ketiga, kaidah yang Anda pakai tidaklah tepat,
Karena ia dipayungi oleh dalil ?aam (umum) yang boleh dilakukan selama tidak ada dalil yang melarangnya.
ini adalah kaidah untuk perkara non ibadah, seperti muamalah dsb. Mohon untuk dicermati.
jadi intinya bid’ah y?
trus bagaimana dengan orang2 sekarang
assalamualaikum ukhti…
jadi bagaimana kah keadaan saat ini yang sudah terbiasa meakhiri bcaan Al Quran dengan lafadz tersebut???
afwan..ijin untuk di share ya..
syukron….. admin
ass ustad,, kemaren saya lupa minta izin share mohon maaf yaa ustad, syukron
@ Abu
Kami yang seharusnya berterimakasih kepada Bapak yang telah membantu menyebarluaskan artikel ini semoga menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.
ass. izin d share y… jzk
kalau membaca radiyallohu ‘anhu/ha setelah menyebut nama sahabat apa termasuk bid’ah/sesat? karena saya belum pernah menemukan dalil nabi mengucapkan radiyallohu ‘anhu/ha setelah menyebut nama sahabat.
mohon pencerahan, terimakasih
@ Jakober
Bukan termasuk bid’ah karena Allah sendirilah yang meridhai mereka dan merekapun ridha kepada Allah. Buktinya Allah berfirman tentang mereka (para sahabat radhiallahu’anhum)
??????????????? ????????????? ???? ??????????????? ?????????????? ??????????? ????????????? ??????????? ?????? ??????? ???????? ???????? ?????? ????????? ?????? ???????? ??????? ????????? ???????????? ?????????? ?????? ??????? ?????? ????????? ??????????
?Orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah, dan Allah menyediakan bagi mereka surge-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.? (QS. At-Taubah: 100)
@ muslimah.or.id
Dalam ayat ini pun sama sekali tidak ada perintah untuk membaca radiyallohu ‘anhu/a setelah menyebut nama sahabat.
kalau saya amati secara tekstual, kok seperti bertentangan dengan yang di sampaikan @muslimah.or.id pada Apr 13, 2011, 15:43 kepada @ Hakim. cuma bedanya @ Hakim dikenai hukum bid’ah sedangkan saya tidak.
mohon pencerahan.
@ Jakober
Pertama, perlu kami sampaikan bahwasanya banyak terdapat hadits yang memerintahkan kita untuk mencintai para sahabat radhiyallahu?anhum dan larangan mencela mereka. Bahkan kecintaan kepada mereka merupakan ciri-ciri aqidah ahlussunnah wal jama?ah yang menjadi pembeda antara ahlusunnah dengan orang-orang Syiah Rafidhah. Dan diantara bentuk kecintaan kepada para sahabat adalah dengan menyebut-nyebut keutamaan dan kebaikan mereka, mendoakan ampunan serta keridhaan atas mereka. Dan hal ini lah yang dicontohkan para imam-imam ahlusunnah dengan mengucapkan radhiyallahu?anhum setelah menyebut nama para sahabat. Salah satu bentuk ungkapan taradhi (mendoakan keridhaan) adalah sebagaimana yang Allah firmankan dalam surah At-Taubah: 100. Dimana dalam surah tersebut Allah memuji para sahabat sebagai generasi terbaik ummat ini hingga Allah pun merdhai mereka dan merekapun ridha kepada Allah. Lantas adakah lafadz doa yang lebih utama daripada lafadz doa yang berasal dari Al-Qur?an? Tentu berdoa dengan lafadz doa yang ada di Al-Qur?an adalah suatu hal yang disyariatkan. Sebagaimanpula seseorang yang memohon kepada Allah agar diberi keturunan yang shalih shalihah dengan berdoa dengan surah Ali ?Imran : 38, surah Maryam : 4 ? 6, surah Al-Anbiya?: 89 dst.
Kedua, bandingkan dengan ayat yang dijadikan dalil oleh pembuat bid?ah untuk melegalkan kebid?ahannya dengan merutinkan bacaan shadaqallahuladzim setelah membaca Al-Qur?an. Tidakkah Anda memperhatikan ayat tersebut dengan seksama. Tidak ada satupun kata dalam ayat tersebut yang menunjukkan adanya qorinah bacaan setelah membaca Al-Qur?an. Yang ada hanyalah menyebutkan bahwasanya Allah Maha benar. Perlu juga untuk difahami bahwa yang namanya bid?ah itu mengkhususkan doa tertentu untuk dibaca pada waktu tertentu tanpa ada dalilnya seperti halnya membaca lafadz doa shadaqallahuladzim setelah membaca Al-Qur?an. Allahu yubarik fik.
@muslimah.or.id
bukankah syarat ibadah itu ada 2; ikhlas dan mencontoh nabi. Adakah dalil yang menyatakan Nabi menyebut radhiyallahu?anhum setelah menyebut nama para sahabat?
demikian juga banyak dalil tentang ttg kebenaran Al-quran, tapi tak ada satupun yang memerintahkan kita mengucapkan shadaqallahuladzim sehingga @muslimah.or.id menghukumi bid’ah kepada yang mengucapkannya walaupun saya yakin @muslimah.or.id tidak tahu apakah si pengucap berkeyakinan bahwa mengucapkan shadaqallahuladzim itu hukumnya wajib sehingga dosa apabila di tinggalkan, atau hanya sebagai sarana untuk mengakui kebenaran Al-qur’an.
terimakasih atas artikel2 yang ditulis, saya sebagai pembaca hanya ingin memastikan.
@ Jakober
Pertama, Anda benar. Syarat diterimanya amal adalah ikhlas dan mutaba’ah (sesuai dengan sunnah Nabi shallallahu’alaihi wasallam). Adapun syarat mutaba’ah (sesuai dengan sunnah nabi) maka arti sunnah menurut ushuliyyin adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi shallallahu’alaihi wasallam baik dari perkataan, perbuatan dan taqrir (persetujuan)beliau shallallahu’alaihi wasallam. Sehingga dalam hal ini perkataan beliau termasuk perintah dan larangan itu termasuk bagian dari sunnah nabi. Jadi jika Anda melakukan sesuatu karena hal tersebut adalah perintah nabi meskipun Anda tidak tahu apakan Nabi pernah melakukannya ataukah tidak maka itu termasuk sunnah. Begitu juga dengan taradhi kepada sahabat Nabi shallallahu’alaihi wasallam. Beliau memerintahkan kita untuk mencintai para sahabat dan bentuk kecintaan tersebut telah dicontohkan oleh imam-imam ahlusunnah yang sudah maklum dikalangan kaum muslimin. Lalu siapa lagi yang akan kita contoh setelah Nabi,para sahabat selain daripada tabi’in tabi’uttabi’in yaitu imam imam ahlusunnah???
Kedua, yang menjadi pokok permasalahn dalam kasus ini (ucapan shadaqallahul’adzim setelah membaca Al-Qur’an) adalah merutinkan bacaan tersebut pada waktu tertentu. Itulah yang jadi permasalahan baik dia meyakini kewajibannya ataukah tidak. Karena jika sesuatu itu dilakukan secara rutin mau tidak mau akan menjadi hal yang wajib dibaca meski orang tersebut tidak menyadarinya. Dan hal ini tidak kita dapati pernah dilakukan oleh tabi’ini tabi’uttabu’in bahkan para sahabat lebih-lebih Nabi shallallahu’alaihi wasallam. Allahu A’lam
SAUDARAKU ,PAHAMILAH ISLAM SEBAGAI RAHMATAN LIL ‘ALAMIIIN. BELAJARLAH ISLAM YG TERSIRAT JANGAN YG TERSURAT SAJA.MARILAH KITA MEMOHON KEPADA YG MAHA PENGAMPUN UNTUK SELALU MENGHIDUPKAN DAN MELEMBUTKAN HATI YG SELALU DALAM KEKAKUAN DAN KEAKUAN . AAMIIIN.
jadi apa yang kita ucapkan saat kita mengakhiri bacaan al-quran?
apa kita ucapkan cukup saja?
@ nova
Tidak perlu mengucapkan apa-apa.
Muda2an ertikel ini bisa bermamfaat untuk umat islam untuk masa yang akan datang lebih mendalamkan tentang sunah yang di contokan oleh Rasulullah amin dan menjadikan Negara Indonesia yang melaksanakan tuntunannya amin
izin share
ang Hilang: Bacaan Setelah Membaca Al Qur?an
Published: 1 Juli 2010Posted in: Adab
Penjelasan menarik mengenai bacaan penutup setelah membaca Al Qur?an.
????? ??? ??????? ??????? ??? ???? ????.
??? ???: ????? ????? ????? ??????? ?? ???? ??????? ??? ?????
Sesungguhnya menghidupkan sunah Nabi shallallahu ?alaihi wa sallam adalah termasuk amal yang sangat bernilai untuk mendekatkan diri kepada Allah.
?????? ????? ?????????? ????? ??????? ????? ? ?????: (( ???? ????? ????? ????? ????? ???? ???? ???????? ?????? ??????? ???? ???????? ?? ???????? ?????? ???? ??????????? ??????? )) [???? ????].
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ?alaihi wa sallam bersabda, ?Barang siapa yang mengajak orang lain kepada kebaikan maka baginya pahala semua orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun? (HR Muslim).
?????? ????? ?? ????? ??? ??????? ???? ??? ???? ????? ?? ?????:
Saudaraku, berikut ini adalah sunnah Nabi shallallahu ?alaihi wa sallam yang sudah dilalaikan oleh banyak orang.
??????????? ??? ???????? ?? ????? ?????? ?? ?????:
((??????????? ?????????? ???????????????? ?????? ?????? ??????? ?????????????? ????????? ????????)).
Setelah selesai membaca al Qur?an dianjurkan untuk mengucapkan bacaan berikut ini: Subhanakallahumma wa bihamdika laa ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika. Yang artinya: maha suci Engkau ya Allah sambil memuji-Mu. Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.
??????: ???? ?????????? ??????? : ??? ?????? ??????? ????? ????????? ?????? ????? ????? ????????? ????? ?????? ??????? ?????? ?????? ?????? ???????????? ???????: ????????: ??? ??????? ?????? ??????? ??? ???????? ?????????? ????? ??????? ????????? ????? ???????? ??????? ?????? ???????? ??????????? ???????????? ?
?????: (( ??????? ???? ????? ??????? ?????? ???? ??????? ????? ?????? ?????????? ?????? ????? ?????? ????? ???? ??????????: ??????????? [??????????] ????????????? ??? ?????? ?????? ??????? ?????????????? ????????? ???????? ))([]).
Dalilnya, dari Aisyah beliau berkata, ?Tidaklah Rasulullah -shallallahu ?alaihi wa sallam- duduk di suatu tempat atau membaca al Qur?an ataupun melaksanakan shalat kecuali beliau akhiri dengan membaca beberapa kalimat?. Akupun bertanya kepada Rasulullah -shallallahu ?alaihi wa sallam-, ?Ya Rasulullah, tidaklah anda duduk di suatu tempat, membaca al Qur?an ataupun mengerjakan shalat melainkan anda akhiri dengan beberapa kalimat?? Jawaban beliau, ?Betul, barang siapa yang mengucapkan kebaikan maka dengan kalimat tersebut amal tadi akan dipatri dengan kebaikan. Barang siapa yang mengucapkan kejelekan maka kalimat tersebut berfungsi untuk menghapus dosa. Itulah ucapan Subhanakallahumma wa bihamdika laa ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika. ?
) ?????? ????: ????? ??????? ?? ?????? ??????? (9/123/10067)? ????????? ?? ???????? (???1912)? ????????? ?? ???? ??????? ??????????? (?75)? ???? ???? ????? ?? ?????? ????? ???????? (9/282).
Hadits di atas sanadnya shahih, diriwayatkan oleh Nasai dalam Sunan Kubro 9/123/1006, Thabrani dalam ad Du-a no 1912, Sam?ani dalam Adab al Imla? wa al Istimla? hal 75 dan Ibnu Nashiruddin dalam Khatimah Taudhih al Musytabih 9/282.
???? ?????? ??? ??? ?? ??????? (2/733): [?????? ????]? ???? ????? ???????? ?? ????????? (7/495): [??? ?????? ????? ????? ??? ??? ????]? ???? ????? ??????? ??????? ?? ??????? ?????? ??? ??? ?? ????????? (2/12: [??? ????? ?????
Al Hafizh Ibnu Hajar dalam an Nukat 2/733 mengatakan, ?Sanadnya shahih?. Syaikh al Albani dalam Shahihah 7/495 mengatakan, ?Sanad ini adalah sanad yang juga shahih menurut kriteria Muslim?. Syaikh Muqbil al Wadi?I dalam al Jami? al Shahih mimma laisa fi al Shahihain 2/12 mengatakan, ?Hadits ini adalah hadits yang shahih?.
??? ??????? ?????? ??????? ??? ??? ?????? ?????: [?? ????? ?? ????? ??????].
Hadits ini diberi judul bab oleh Nasai dengan judul ?Bacaan penutup setelah membaca al Qur?an?.
Sumber: http://www.kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?t=18477
Catatan:
Realita menunjukkan bahwa ketika banyak orang meninggalkan amalan yang sesuai dengan sunah Nabi shallallahu ?alaihi wa sallam maka muncullah amalan yang mengada-ada.
Banyak orang mengganti bacaan yang sesuai sunah Nabi di atas dengan bacaan tashdiq yaitu ucapan Shadaqallahul ?azhim yang tidak ada dalilnya.
Artikel http://www.ustadzaris.com
Jzk…infonya,alangkah lebih bijak jika kita belajar untuk mengikuti sunnah Rosulullah.dan tentunya juga terus belajar untuk bisa mengkaji mana yang mendatangkan manfaat dan mana yg mendatangkan mudharat..awalnya sulit merubah kebiasaan,namun bukankah Al Quran juga diturunkan secara berangsur-angsur yang mengajarkan kita untuk berproses menjadi yang baik???
tidak perlu mengucapkan apa2?? benarkah ???
gimana dengan ucapan “subhanakallahumma wa bihamdika….” seperti tulisan di sini
http://bahterailmu.wordpress.com/2011/06/27/membaca-shadaqallahul-%E2%80%98azhim-sunnahkah/
beljar agama melalui internet hukumany haram…benarkah ??????
@gino tidak benar
Sunnah yang Hilang: Bacaan Setelah Membaca Al Qur?an
Published: 1 Juli 2010Posted in: Adab
Penjelasan menarik mengenai bacaan penutup setelah membaca Al Qur?an.
????? ??? ??????? ??????? ??? ???? ????.
??? ???: ????? ????? ????? ??????? ?? ???? ??????? ??? ?????
Sesungguhnya menghidupkan sunah Nabi shallallahu ?alaihi wa sallam adalah termasuk amal yang sangat bernilai untuk mendekatkan diri kepada Allah.
?????? ????? ?????????? ????? ??????? ????? ? ?????: (( ???? ????? ????? ????? ????? ???? ???? ???????? ?????? ??????? ???? ???????? ?? ???????? ?????? ???? ??????????? ??????? )) [???? ????].
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ?alaihi wa sallam bersabda, ?Barang siapa yang mengajak orang lain kepada kebaikan maka baginya pahala semua orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun? (HR Muslim).
?????? ????? ?? ????? ??? ??????? ???? ??? ???? ????? ?? ?????:
Saudaraku, berikut ini adalah sunnah Nabi shallallahu ?alaihi wa sallam yang sudah dilalaikan oleh banyak orang.
??????????? ??? ???????? ?? ????? ?????? ?? ?????:
((??????????? ?????????? ???????????????? ?????? ?????? ??????? ?????????????? ????????? ????????)).
Setelah selesai membaca al Qur?an dianjurkan untuk mengucapkan bacaan berikut ini: Subhanakallahumma wa bihamdika laa ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika. Yang artinya: maha suci Engkau ya Allah sambil memuji-Mu. Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.
??????: ???? ?????????? ??????? : ??? ?????? ??????? ????? ????????? ?????? ????? ????? ????????? ????? ?????? ??????? ?????? ?????? ?????? ???????????? ???????: ????????: ??? ??????? ?????? ??????? ??? ???????? ?????????? ????? ??????? ????????? ????? ???????? ??????? ?????? ???????? ??????????? ???????????? ?
?????: (( ??????? ???? ????? ??????? ?????? ???? ??????? ????? ?????? ?????????? ?????? ????? ?????? ????? ???? ??????????: ??????????? [??????????] ????????????? ??? ?????? ?????? ??????? ?????????????? ????????? ???????? ))([]).
Dalilnya, dari Aisyah beliau berkata, ?Tidaklah Rasulullah -shallallahu ?alaihi wa sallam- duduk di suatu tempat atau membaca al Qur?an ataupun melaksanakan shalat kecuali beliau akhiri dengan membaca beberapa kalimat?. Akupun bertanya kepada Rasulullah -shallallahu ?alaihi wa sallam-, ?Ya Rasulullah, tidaklah anda duduk di suatu tempat, membaca al Qur?an ataupun mengerjakan shalat melainkan anda akhiri dengan beberapa kalimat?? Jawaban beliau, ?Betul, barang siapa yang mengucapkan kebaikan maka dengan kalimat tersebut amal tadi akan dipatri dengan kebaikan. Barang siapa yang mengucapkan kejelekan maka kalimat tersebut berfungsi untuk menghapus dosa. Itulah ucapan Subhanakallahumma wa bihamdika laa ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika. ?
) ?????? ????: ????? ??????? ?? ?????? ??????? (9/123/10067)? ????????? ?? ???????? (???1912)? ????????? ?? ???? ??????? ??????????? (?75)? ???? ???? ????? ?? ?????? ????? ???????? (9/282).
Hadits di atas sanadnya shahih, diriwayatkan oleh Nasai dalam Sunan Kubro 9/123/1006, Thabrani dalam ad Du-a no 1912, Sam?ani dalam Adab al Imla? wa al Istimla? hal 75 dan Ibnu Nashiruddin dalam Khatimah Taudhih al Musytabih 9/282.
???? ?????? ??? ??? ?? ??????? (2/733): [?????? ????]? ???? ????? ???????? ?? ????????? (7/495): [??? ?????? ????? ????? ??? ??? ????]? ???? ????? ??????? ??????? ?? ??????? ?????? ??? ??? ?? ????????? (2/12: [??? ????? ?????
Al Hafizh Ibnu Hajar dalam an Nukat 2/733 mengatakan, ?Sanadnya shahih?. Syaikh al Albani dalam Shahihah 7/495 mengatakan, ?Sanad ini adalah sanad yang juga shahih menurut kriteria Muslim?. Syaikh Muqbil al Wadi?I dalam al Jami? al Shahih mimma laisa fi al Shahihain 2/12 mengatakan, ?Hadits ini adalah hadits yang shahih?.
??? ??????? ?????? ??????? ??? ??? ?????? ?????: [?? ????? ?? ????? ??????].
Hadits ini diberi judul bab oleh Nasai dengan judul ?Bacaan penutup setelah membaca al Qur?an?.
Sumber: http://www.kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?t=18477
Catatan:
Realita menunjukkan bahwa ketika banyak orang meninggalkan amalan yang sesuai dengan sunah Nabi shallallahu ?alaihi wa sallam maka muncullah amalan yang mengada-ada.
Banyak orang mengganti bacaan yang sesuai sunah Nabi di atas dengan bacaan tashdiq yaitu ucapan Shadaqallahul ?azhim yang tidak ada dalilnya.
Artikel http://www.ustadzaris.com
http://ustadzaris.com/sunnah-yang-hilang-bacaan-setelah-membaca-al-quran
Alhamdulillah sekarang ane baru tahu bacaan setelah baca Al Qur’an jazakumullah ustadz
Jazakumullah ustadz ane sewkarang tahu bacaan setelah baca Al Qur’an.
Kenapa semua masalah yang anda bahas, pasti menguap hadis yang sama?
?Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.? (HR Muslim)
pemahaman terhadap Hadis ini tidak semudah membacanya.
Saya setuju
“subhanakallahumma wa bihamdika..”
Bacaan diatas biasanya juga digunakan pada saat berakhirnya kajian pada suatu ta’lim (majlis).. atau lebih dikenal dengan nama do’a penutup majlis
jadi kalaulah memang tidak ada dalilny dalm lafads stelah membaca alquran apa harus dihilangkan. Tlong pnjelasan.ny y pak karna saya MENGAJAR DI TPQ
jd jika kalimat stelah mmbca quran atau hal ini tetap kita lakukan apakah jlas hal ini dosa. Tlong brikn penjelasn.ny trimakasi
@ Dedy
Seseorang yang “ngeyel” mengamalkan amalan bid’ah padahal ia tahu itu bid’ah maka ia berdosa.
merutinkan/istiqomah dalam kebaikan dianggap salah.
?????? ???? ??????
@Fatihunnada, mari kita mempelajari Islam lebih dalam, dari ilmu Al-Qur’an dan Hadits, yang di contohkan Rasullulah, jangan sekedar mengikuti kebiasaan orang-orang terdahulu, kita harus lebih paham agama, karena AGAMA INI ADALAH NASIHAT
logika amalan bidah itu mirip seperti ini:
-sholat itu baik…
-sholat sunnah ( dhuha, tahajjud ) jika dilakukan lebih banyak rakaatnya lebih baik
-tidak ada hadits yang ( spesifik ) tidak memperbolehkan menambah rakaat shalat maghrib
.
maka shalat maghrib 4 rakaat, lebih baik dan boleh dilakukan
sholat subuh 3 rokaat lebih afdol
.
jika itu baik tentulah akan ada muslim yang melaksanakan sholat maghrib 4 rakaat atau subuh 3 rakaat
tapi kenyataannya tidak ada khan ?…
ya, karena segala sesuatu yang tidak dilarang, belum tentu kita boleh melakukannya
.
ya kecuali… ketiduran setelah maghrib karena sangat letih… baru bangun saat subuh… sholat 4 rokaat (meng qodho shalat isya dulu)… setelah itu sholat subuhnya tetep 2 rakaat… atau ketiduran waktu sore… bangun bangun sudah isya
Istiqomah dalam kebaikan harus sesuai dengan sunnah Rosul
benar bahwa untuk memahami hadits perlu ilmu. karena itu coba kita dengarkan perkataan para ulama/imam ahlush shunah mengenai hal ini.
Imam Malik bin Anas mengatakan, ?Barang siapa yang berbuat satu kebid?ahan di dalam Islam dan dia menganggapnya baik, berarti dia telah menuduh Rasulullah Muhammad telah mengkhianati risalah. Karena Allah telah menyatakan:
?Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, telah Aku cukupkan nikmat-Ku atas kalian, dan Aku ridhai Islam menjadi agama kalian.? (al-Maidah: 3)
Maka apa pun yang ketika itu (di zaman Rasulullah n dan para sahabatnya) bukanlah sebagai ajaran Islam, maka pada hari ini juga bukan sebagai ajaran Islam.?
Abdullah bin ?Umar mengatakan, ?Semua bid?ah itu adalah sesat meskipun orang menganggapnya baik.? (al-Ibanah 1/339, al-Lalikai 1/92)
tidak ada yang menghalangi rasululloh untuk dapat mengucapkan shodaqollohul adzim, namun beliau tidak mencontohkan seperti itu. Kalaulah dicontohkan pastilah akan datang haditsnya kepada kita. Beliau tidak melakukan Bukan karena beliau lupa, atau malas, tapi karena Alloh tidak memerintahkan demikian. Kalau rosul shollaohu alaihi wasallam tidak berani membuat syariat tanpa adanya wahyu, maka siapakah kita.
wallohu ‘alam.
Syukron ya akhi, ana setuju masukan antum
bolehkah membaca do’a ini setelah membaca Al Qur’an? Thanks before :) .Allahummarhamna bil Qur?an
waj?alhu lana imamaw wa nuraw
wa hudaw warahmah
Allahumma dzakkirna minhu ma
nasina wa ?allimna minhu ma
jahilna warzuqna tilawatahu ana
allaili wa athrafan nahar waj?alhu
lana hujjatan ya Rabbal Alamin ..
@ Ayusabbrieo
Ibu Ayu yg kami hormati, doa yg ibu sebutkan tersebut mengandung makna/ arti yg baik akan tetapi yg perlu digaris bawahi adalah mengkhususkan bacaan doa tertentu setelah membaca Al-Qur’an itu membutuhkan dalil. Skrg yg mnjd pertanyaan apakah doa trsbt diperintahkan Nabi untuk dibaca stelah tilawatul qur’an??
jadi kalau blm menemukan dalil nya , bagaimana????????????????
@Farah, suatu ibadah tidak boleh diamalkan hingga jelas ada landasannya berupa dalil yang shahih
Hm, mohon penjelasannya :) .
@ayusaabrirreo, telah dijelaskan sebelumnya, bahwasannya yang mengerjakan amalan yang tidak dicontohkan Rasulullah, maka amalan tersebut tertolak, Beliau telah mengajarkan yang terbaik untuk kita, jangan ditambah-tambahkan, dikurang-kurangi, sesungguhnya Islam itu mudah
apa benar menurut ukhti dindin contoh bid?ah?dalam bacaan gerakan rukuk dalam sholat? Subhana robbiyal adzim? sering dibaca ?subhan robbiyal adzimi wabihamdi? krn aku sll membaca subhan robbiyal adzimi wabihamdi dalam rukuk.mohon penjelasannya min.
@ Mila
Yang benar kedua bacaan tersebut boleh dibaca saat ruku’ dan bukan termasuk bacaan bid’ah karena Nabi ??? ????? ???? ???? mencontohkan keduanya. Terkadang beliau membaca ini dan terkadang membaca bacaan itu. Demikian yang di shahihkan Syaikh Al Albani di kitab Shifatusholatinnabiy ??? ????? ???? ???? . Allahua’lam
Sebenarnya Nabi ? telah memberikan kita tuntunan doa untuk diucapkan apabila kita selesai membaca Al-Qur?an? Inilah dalil yang diriwayatkan dari Aisyah
???? ?????????? ??????? : ??? ?????? ??????? ????? ????????? ?????? ????? ????? ????????? ????? ?????? ??????? ?????? ?????? ?????? ???????????? ???????: ????????: ??? ??????? ?????? ??????? ??? ???????? ?????????? ????? ??????? ????????? ????? ???????? ??????? ?????? ???????? ??????????? ???????????? ? ?????: ??????? ???? ????? ??????? ?????? ???? ??????? ????? ?????? ?????????? ?????? ????? ?????? ????? ???? ??????????: ( ??????????? [??????????] ????????????? ??? ?????? ?????? ??????? ?????????????? ????????? ???????? ).
Dari Aisyah d, beliau d,berkata, ?Tidaklah Rasulullah ? duduk di suatu tempat atau membaca Al-Qur?an ataupun melaksanakan shalat kecuali beliau akhiri dengan membaca beberapa kalimat.? Aku bertanya kepada Rasulullah ?, ?Ya Rasulullah, aku melihat engkau tidaklah duduk di suatu tempat, membaca Al-Qur?an ataupun mengerjakan shalat melainkan engkau akhiri dengan beberapa kalimat??
Beliau ? menjawab, ?Betul, barang siapa yang mengucapkan kebaikan maka dengan kalimat tersebut amal tadi akan dicap dengan kebaikan. Barang siapa yang mengucapkan kejelekan maka kalimat tersebut berfungsi untuk menghapus dosa. Itulah ucapan: ?Subhanakallahumma wa bihamdika laa ilaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika ? (Maha Suci Engkau ya Allah dan sambil memuji-Mu, tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu).
Hadits di atas sanadnya shahih, diriwayatkan oleh An-Nasa?i dalam Sunan al-Kubro 9/123/1006, dan Kitab ?Amalul Yaumi wal Lailah, hal. 308.
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalaniy dalam An-Nukat ?alaa Ibni Shalah 2/733 berkata, ?Sanadnya shahih.? Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah 7/495 berkata, ?Sanad ini adalah sanad yang juga shahih menurut kriteria Muslim.? Syaikh Muqbil Al-Wadi?i dalam al-Jami? ash-Shahih mimma laisa fi ash-Shahihain 2/12 berkata, ?Hadits ini adalah hadits yang shahih.?
Aslm mba/ukhti yang terhormat saya mw bertanya.. alqur’an yg ada skrg ini apakah dulunya memang berbentuk buku ? Kalau bukan, sejak kapan dibukukan ? Dan apakah ada perintah untuk membukukannya dr Nabi SAW sehingga berbentuk seperti skrg ini ? Mohon dijawab. Terima kasih sebelumnya.
waalaikumsalam mba efi…
yg saya pernah baca dan ingat dari sirah,lembaran quran mulai dikumpulkan pada masa khalifah abu bakar.pada saat itu tulisannya berupa huruf huruf tanpa tanda baca dan tanpa titik sebagai penanda ba, ta, tsa dan sebagainya. dahulu yang bisa membaca huruf alquran adalag irang-orang arab asli. pada masa khalifah umar, quran diproduksi secara massal dan dibagikan ke negara2 yang masyarakatnya memeluk Islam. Namun karena minimnya pengetahuan huruf, muslim saat itu salah dalam membaca. Akhirnya quran ditarik dan diperbaiki tanda bacanya pada masa khalifah usman. quran diberi titik sebagai pembeda huruf2 yang bentuknya mirip namun berbeda pelafalan. itulah saat disebutnya quran ustmani (lebih dikenal sebagai huruf arab gundul).
namun kesemuanya tidak merubah isi quran sama sekali, melainkan mempermudah masyarakat muslim membaca dengan benar. mohon dikoreksi bila salah.
Allahua’lam bishowab.
Assalamu’alaikum.. Ingin bertanya, apa setiap ingin membaca al-quran memulai dengan Basmallah atau Basmallah hanya ketika permulaan surat saja?
Jazakallahu khair. Wassalamu’alaikum
yang lebih banyak lagi materinya
Terdapat perbedaan pada kata Ashadu, apakah ini menjadikan berbeda do’a setelah membaca alqur’an dengan doa penutup majelis??
doa setelah membaca alquran = tanpa ashadu
doa penutup majelis = dengan ashadu
mohin penjelasannya, Syukron
@ Rizky
Demikianlah lafadz doa yang terdapat dalam hadits. Kita amalkan sebagaimana yang Nabi ??? ????? ???? ???? ajarkan. Doa stelah membaca Al Qur’an (tanpa lafadz asyhadu) dan penutup majlis (dengan lafadz asyhadu). Allahua’lam bishshowab
pertanyaan: kan sekarang banyak di acara ceramah yg di tv2, setelah sang penceramah (kyai,ustad,dll) membaca ayat
al quran-yg dengan suara dimerdu2in, menurut saya sih-terus orang2 yg hadir d acara ceramah itu mengucap lafadz “Allah”
itu hukumnya bagaimana?
tolong dijelaskan
syukron…
apakah bid’ah dapat membuat seseorang keluar dari islam atau kafir??
@wardah bid’ah itu bertingkat-tingkat, ada bid’ah yang termasuk kekufuran ada yang tidak.
kalau membaca hamdalah setiap selesai baca Qur’an, hukumnya gmana?
@lidya, kami belum mengetahui amalan tersebut ada dalilnya
Dalil yang shohih tidak bisa dilawan dengan dalih walaupun dianggap shohih.
Sami’na wa atha’na (kami mendengar dan taat)
Bukan Sami’na wa ‘ashoina (kami mendengar dan menentang)
Alasan pembenaran atas sesuatu yg di perbuat dengan menepiskan kebenaran yg sesungguhnya.
buat apa Allah menurunkan al quran dan juga sunnah, kalo semuanya mempunyai alasan yg sama seperti ini “ngeyel”
sebelum membaca artikel ini dan belum tau kalau ucapan shodakallahul adzim tidak dianjurkan atau tidak ada dalil maupun hadis yang memerintahkannya sy sllu mengucapkannya setelah selesai membaca al quran. lalu untuk mengakhiri bacaan quran yang kita baca dengan mengucapkan apa ? mohon penjelasan.
@Fitri Alif, Pada umumnya, Rasulullah dan para sahabatnya tidak membaca dzikir tertentu setelah baca Al Qur’an. Namun ada doa yang shahih yang bisa diamalkan setelah baca Al Qur’an. Simak: http://ustadzaris.com/sunnah-yang-hilang-bacaan-setelah-membaca-al-quran
Dari Ummul Muknin Aisyah RA,Rasulullah SAW bersabda
“Barangsiapa yg melakukan suatu Amalan yg tidak Ada Dasar Hukumnya dalam Perkara Agama,Maka Ia tertolak”
dalam Hadist tersebut jelas memang Bahwa Amalan mengada2 yg dilakukan maka Tertolak,
menurut pandanganku Tertolak bukan Berarti Harus Dosa jika Hal itu tidak menjurus kepada Syirik..
Lantas apa yg harus disebutkan setelah membaca Al-Qur’an yg merupakan Kalam Allah.?
Buat yg membaca jgn salah Paham dengan Kata Hasbuk, itu kata2 yg diucapkan Rasul kepada Ibnu Mas’ud bukan kata2 Ibnu Mas’ud selaku pembaca Al-Qur’an..
Setelah Shalat saja kita mengucap salam,lantas setelah membaca Al-Qur’an kita begitu saja.?
@Yamanaka, perbuadan bid’ah atau membuat cara baru dalam ajaran agama itu tidak hanya tertolak namun juga berdosa. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Jauhilah dengan perkara (agama) yang diada-adakan karena setiap perkara (agama) yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan” (HR. At Tirmidzi no. 2676. ia berkata: “hadits ini hasan shahih”)
Perkataan anda: “Setelah Shalat saja kita mengucap salam,lantas setelah membaca Al-Qur’an kita begitu saja?”
Tata cara ibadah tidak boleh dengan logika atau qiyas, melainkan harus meneladani Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan para sahabatnya.
Menikah adalah perbuatan baik, dan di anjur kan,, dan dalil nya banyak, baik dari AL-QUR’AN maupun HADITS,,
jika kita menikah harus dengan contoh yg dilakukan RASULULLAH SAW agar tidak di anggap bid’ah,,
maka MENIKAHLAH pertama kali dengan seorang JANDA KAYA, yg luhur budi pekertinya seperti KHADIZAH,, jika tidak ada yg seperti Beliau, lalu kamu menikahi selain dari yg seperti beliau, berarti itu BID’AH,,
@ADNAN KAMAL SARAGIH, menikah adalah perkara muamalah. Hukum asal muamalah adalah mubah. Termasuk muamalah adalah duduk, berdiri, berjalan, berjualan, tidur, naik kendaraan, dll. Ini semua hukum asalnya mubah saja dan tidak ada tuntunan harus sama persis dengan Rasulullah.
Adapun dalam perkara ibadah, hukum asal ibadah adalah haram kecuali ada contohnya dari Rasulullah. Shalat, wudhu, haji, puasa, tayamum, baca Al Qur’an ini semua harus sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah.
Kita mencintai apa yang Allah cintai dan membenci apa yang Allah benci. Allah mencintai hamba-Nya beribadah sesuai dengan Syari’at-Nya yang terdapat dalam Alquran dan As-Sunnah yang shahihah.
Maka kesukaan dan kecintaan kita pun mengikuti kecintaan Allah, krn kita hamba-Nya. Mari biasakan mengatakan menyatakan : “Saya menyukai apa yang ada dalilnya (Alquran dan As-Sunnah yang shahihah)”.
Adapun, “Apakah “shadaqallahul ‘azhim”
termasuk bagian ibadah atau bukan?” Jawabnya: bukankah ucapan itu yang mengandung pujian terhadap Allah , sedangkan memuji Allah itu ibadah ?dan bukankah diucapkan dg tujuan ingin dapat pahala dan dg tujuan beribadah, serangkai dg ibadah bacaan Alquran?
Jadi bagaimana dengan MTQ ? Selalu mengucap shodaqallah. Bahkan MTQ internasional pun dipakai . Dan pertanyaannya mengapa syeikh yg ada bahkan juri itu tdk mempermasalahkan hal tsb? Tolong penjelasan ny
Dalil itu Al Qur’an dan hadits, bukan perbuatan peserta MTQ atau pendiaman Syaikh penjaga MTQ
kalo bid’ah itu masuk meraka yah?
Buset… jadi baca sodaqollahulazim setelah baca qur’an masuk neraka?
Orang Kaga ngarti saya mah…
Silakan simak: https://muslim.or.id/45084-menjelaskan-bidah-bukan-berarti-memvonis-neraka.html
Naik mobil ,motor , pesawat ,kapal laut bermesin , pakai HP , nonton tv untuk ibadah Mahdoh , spt Pergi Haji , Menonton Ceramah , Mendengarkan Al-Qur’an .. . dsb Juga Bid’ah , karena tidak ada Contoh dari Rasulullah , maka tinggalkanlah , tanpa alasan . . . !!!
Berarti anda belum paham apa itu bid’ah, silakan simak: https://muslim.or.id/390-mengenal-seluk-beluk-bidah-3.html
Afwan ustadz.
Saya sering melihat Qur’an TV dari KSA, yang menayangkan masjid Haram Makkah dan diisi dengan bacaan AlQur’an.
Tapi sering saya lihat pada saat menjelang adzan, untuk mengakhiri bacaan Qur’an maka dibaca Shodaqallohul ‘azhiim.
Mohon penjelasamnya..jazakallohu khoir
Perbuatan orang di TV bukanlah dalil.
Di dalam agama islam itu ada perintah ada larangan. Kan ada perintahnya di dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 95, kalau suatu keterangan di dalam Alquran sama hadits sedikit ada perbedaan maka ambil paling dalil Naqli yg paling kuat yaitu Al-Qur’an, Hadits yang anda sebutkan tadi bahwa ketika sahabat membacakan ayat Alquran kemudian Rosulloh mengatakan “cukup” itu maksudnya cukup membaca Alquran sampai situ, bukan cukup tidak boleh membaca sodaqollohul adzim. Coba perhatikan dulu asbabul wurudnya.
Anda mungkin dapat memasukan 1 pendapat sendiri kepada orang lain yang tidak pernah mengenyam pendidikan agama di pesantren, mereka akan mudah menerima satu faham dari anda karena mereka seperti ruangan yg kosong mereka hanya mengikuti kebiasaan orang tuanya tidak faham keilmuannya jdi sangat mudah dipengaruhi