Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Mengapa Surah Al-Ikhlas Disebut Sepertiga Al-Quran?

Triani Pradinaputri oleh Triani Pradinaputri
8 Juni 2025
di Al-Qur'an
0
Sepertiga Al-Quran
Share on FacebookShare on Twitter

Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah mengatakan dalam kitabnya, Ushul Ats-Tsalatsah, “Terdapat dalam kalimat yang Allah menyifati diri-Nya dengan surah Al-Ikhlas yang ia setara dengan sepertiga Al-Quran. Allah Ta’ala berfirman,

قل هو الله أحد، ألله الصمد، لم يلد ولم يولد، ولم يكن له كفوا أحد

“Katakanlah, ‘Ialah Allah yang Maha Esa, Allah adalah tempat bergantung segala sesuatu. Dia tidak mempunyai anak, dan tidak dijadikan anak. Dan bagi-Nya tidak ada sekutu satupun.” (QS. Al-Ikhlas: 1-4)

Syekh Muhammad Khalil Harras rahimahullah menjelaskan ungkapan Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah ini bahwa surah Al-Ikhlas mencakup sesuatu yang tidak terdapat di dalam surah yang lain. Oleh karena itulah, surah ini dinamakan surah Al-Ikhlas, karena di dalam surah ini terdapat pemurnian tauhid dari hal-hal yang berkaitan dengan kesyirikan dan penyembahan terhadap berhala.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad rahimahullah di dalam Al-Musnad, dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu tentang sebab diturunkannya surah ini, “Sesungguhnya orang-orang musyrik mengatakan, ‘Wahai Muhammad, jelaskanlah kepada kami sifat tentang Rabbmu!’ Kemudian Allah Ta’ala menurunkan surah Al-Ikhlas ini.”

Donasi Muslimahorid

Terdapat juga di dalam Shahih Bukhari bahwa surah Al-Ikhlas mencakup sepertiga Al-Quran. Dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu, ada seorang laki-laki mendengar seseorang membaca ‘qul huwallahu ahad’ dan mengulang-ulanginya. Ketika pagi tiba, dia datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian menceritakan hal tersebut, seakan-akan dia meremehkannya. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan,

والذي نفسي بيده إنها تعدل ثلث القرآن

“Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya hal tersebut (surah Al-Ikhlas) mencakup sepertiga Al-Quran.” (HR. Bukhari no. 6643)

Ulama berbeda pendapat dalam menjelaskan perkataan ini, dan yang paling mendekati kebenaran adalah apa yang dinukil oleh Syekhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah dari Abul ‘Abbas, bahwa Al-Quran Al-Karim mempunyai tiga tujuan yang mendasar, yakni:

Pertama, Al-Quran mencakup hal-hal berupa perintah dan larangan yang mengandung hukum-hukum syar’i yang amaliah (amal lahiriyah), tercakup di dalam ilmu tentang fikih dan akhlak.

Kedua, Al-Quran mengandung kisah-kisah dan informasi yang berkaitan dengan keadaan para rasul dan umatnya. Menceritakan tentang kebinasaan yang menimpa orang-orang yang mendustakannya. Dan mencakup tentang janji serta ancaman, juga rincian tentang pahala dan hukuman.

Ketiga, Al-Quran mencakup ilmu tauhid, hal yang wajib diketahui oleh semua hamba dengan mengenal Allah dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Dan tujuan ketiga ini adalah tujuan yang paling utama.

Maka, surah Al-Ikhlas dikatakan mencakup sepertiga Al-Quran karena keseluruhan isi surah ini mengandung ilmu tentang tauhid. Mengandung pondasi yang terkumpul di dalamnya tauhid al-ilmi al-i’tiqadi dan tauhid at-tanzih.

Pada dua ayat pertama surah Al-Ikhlas terdapat tauhid al-ilmi al-i’tiqadi, karena di dalamnya terdapat penetapan nama dan sifat Allah berupa الأحد (Al-Ahad) dan الصمد (Ash-Shamad). Menunjukkan ke-Maha Esa-an Allah dan juga Allah tidaklah mempunyai kekurangan apapun dari segala sisi. Dalam dua ayat terakhir, terdapat tauhid at-tanzih, yakni penyucian nama Allah dari segala kekurangan dan aib. Dalam ayat ketiga dan keempat dinyatakan bahwa Allah tidaklah mempunyai anak dan tidak juga dijadikan anak, tidak ada bagi-Nya sekutu satu pun.

Jika membaca surah Al-Ikhlas adalah sepertiga dari Al-Quran, apakah membaca surah Al-Ikhlas tiga kali itu sama dengan membaca seluruh Al-Quran?

Perlu diketahui perbedaan antara الجزاء (balasan berupa pahala) dan الإجزاء (keabsahan suatu amal). Al-Jaza’ adalah pahala yang Allah berikan karena ketaatan, dan Al-Ijzaa’ adalah sesuatu yang menjadi keabsahan dari suatu amal, sehingga amal tersebut sudah mencukupi dari yang lain.

Oleh karena itu, ketika seseorang membaca surah Al-Ikhlas, maka dia mendapatkan pahala membaca sepertiga Al-Quran. Akan tetapi, tidak tepat jika kita katakan bahwa dia telah membaca sepertiga Al-Quran. Pemisalan yang lain, jika ada orang yang bernazar untuk membaca sepertiga Al-Quran, maka membaca surah Al-Ikhlas saja tidak cukup, dia belum dianggap menunaikan nazarnya. Karena surah Al-Ikhlas mencakup sepertiga Al-Quran adalah dalam hal pahala, bukan dalam keabsahannya. Allahu a’lam.

Baca juga: Kejar Target Bacaan Al-Quran ketika Haid di Bulan Ramadan, Emang Bisa?

*** 

Penulis: Triani Pradinaputri

Artikel Muslimah.or.id

 

Referensi:

  • Harras, Muhammad Khalil. 1441. Syarh Al-Aqidah Al-Wasithiyyah. Ad-Duror As-Saniyyah, Arab Saudi.
  • https://islamqa.info/ar/answers/10022/معنى-حديث-قل-هو-الله-احد-تعدل-ثلث-القران
ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Triani Pradinaputri

Triani Pradinaputri

- Alumni Mahad Umar bin Khattab, Kampus Tahfizh, Mahad Al 'Ilmi - Santriwati Mahad Darussalam Asy-Syafi'i - Pengajar Bahasa Arab Markaz Ar-Ruhaily

Artikel Terkait

Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 3-5

Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 3-5 (Seri 3)

oleh Victa Ryza Catartika
7 Oktober 2023
0

Ibadah adalah sebuah nama mencakup semua hal yang dicintai dan diridhai oleh Allah baik berupa perbuatan ataupun ucapan, yang nampak...

Wahai Para Penghafal Al-Qur’an, Jagalah Akhlakmu, bag. 2

oleh Hilda Azizah Mayadah
22 November 2019
1

Termasuk hal yang paling penting yang diperintahkan adalah hendaknya ia sangat berhati-hati tidak menjadikan Al-Qur'an sebagai sarana mencari nafkah

Nasihat Untuk Penghafal Al Quran 2 (Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Menghafal)

oleh Umi Farikhah
1 April 2012
5

Pertanyaan Berapa lamakah seorang pelajar menghabiskan waktu untuk menghafal Kitabullah? Jawaban Seorang pelajar dalam menghafal AlQur'an membutuhkan waktu yang berbeda...

Artikel Selanjutnya
Bicara Tentang Perkara Dunia di Masjid

Fatwa Ulama: Hukum Banyak Bicara Tentang Perkara Dunia di Masjid

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.