Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Fatwa Ulama: Hukum Banyak Bicara Tentang Perkara Dunia di Masjid

Amira Latifa Karimatannisa oleh Amira Latifa Karimatannisa
9 Juni 2025
di Akidah
0
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Fatwa Syekh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz rahimahullah
    • Pertanyaan:
    • Jawaban:

Fatwa Syekh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz rahimahullah

 

Masjid adalah tempat ibadah yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat salat, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran, musyawarah, dan berbagai aktivitas keislaman lainnya. Namun, bagaimana sebenarnya hukum berbicara tentang perkara duniawi di dalam masjid? Apakah diperbolehkan dalam semua kondisi, atau ada batasan tertentu yang harus diperhatikan?

Syekh Ibnu Baz rahimahullah pernah ditanya tentang hal ini, berikut kutipannya.

Pertanyaan:

بنينا مسجداً في القرية، لكن عندما يجلس فيه الناس لانتظار الصلاة يتحدثون بحديث غير ذكر الله ولا كلام الرسول ﷺ، وإذا نهيناهم لا ينتهون. نرجو من فضيلتكم أن تفتونا كيف نعمل معهم؟

“Ada masjid di desa kami. Di sana, orang-orang biasa berbicara yang bukan dzikir dan bukan membicarakan perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menunggu salat. Ketika kami memperingatkan mereka, mereka tidak berhenti. Kami mengharapkan fatwamu, bagaimana seharusnya kami bersikap kepada mereka?

Donasi Muslimahorid

Jawaban:

مثل هؤلاء ينصحون كما فعلتم، ينصحون بأن يشتغلوا بذكر الله.. بقراءة القرآن.. بالتسبيح والتهليل.. بالاستغفار، أو بالصمت، فالمساجد ليست محلاً لحديث الدنيا، وإنما هي محل لذكر الله وقراءة القرآن والصلاة والعبادة ومذاكرة العلم، فهؤلاء ينصحون ويوجهون إلى الخير ويبين لهم أن هذا أمر مكروه لا ينبغي لهم أن يكون حديثهم في أمور الدنيا، بل ينبغي أن يشتغلوا بشيء ينفعهم في الآخرة من ذكر الله وقراءة القرآن والتحدث بما ينفعهم في الآخرة، هكذا ينبغي للمؤمن، أما الشيء القليل من حديث الدنيا لا بأس، لو تحدثوا قليلاً أو تحدث الإنسان مع أخيه قليلاً في أمر عارض من الدنيا لا حرج في ذلك، لكن كونها تتخذ مجالس لحديث الدنيا هذا أمر مكروه لا ينبغي. نعم
المقدم: بارك الله فيكم وجزاكم الله خير

“Hendaknya kalian menasihati mereka seperti yang telah dilakukan. Nasihatilah mereka untuk menyibukkan diri dengan berdzikir kepada Allah, membaca Al-Qur’an, tasbih, tahlil, istigfar, atau dengan berdiam diri. Masjid bukanlah tempat berbincang-bincang masalah duniawi, melainkan tempat untuk berdzikir kepada Allah, membaca Al-Qur’an, salat, beribadah, dan mendiskusikan ilmu agama. Maka nasihatilah mereka kepada kebaikan dan berilah penjelasan bahwa hal ini adalah makruh, tidak seharusnya mereka berbincang-bincang tentang perkara dunia. Akan tetapi, hendaknya mereka menyibukkan diri dengan perkara yang bermanfaat untuk akhirat, semisal mengingat Allah, membaca Al-Qur’an, atau berbincang tentang sesuatu yang bermanfaat untuk akhirat. Begitulah sepatutnya bagi seorang yang beriman. Adapun berbicara sedikit tentang perkara duniawi, maka hal ini tidaklah mengapa, semisal seseorang berbicara sedikit kepada saudaranya tentang perkara yang sementara di dunia ini. Namun, jika duduk-duduk untuk banyak membicarakan hal-hal duniawi, maka hal itu adalah perkara yang makruh, yang hendaknya tidak dilakukan.”

Dari fatwa di atas, dapat disimpulkan bahwa:

Pertama: Jika seseorang banyak berbicara tentang perkara dunia di dalam masjid, atau sengaja mengambil tempat duduk di dalam masjid untuk pembicaraan perkara duniawi, maka hal ini hukumnya makruh.

Kedua: Jika seseorang sedikit berbicara tentang perkara dunia di dalam masjid, semisal berbincang sedikit dengan saudaranya, maka ini tidak mengapa.

***

Penulis: Amira Latifa Karimatannisa

Artikel Muslimah.or.id

 

Referensi:

Fatwa beliau dapat disimak di sini.

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Amira Latifa Karimatannisa

Amira Latifa Karimatannisa

Alumnus Ma'had Al-'Ilmi Yogyakarta

Artikel Terkait

Bagaimana Ruqyah Yang Syar’i?

oleh Yulian Purnama
16 Februari 2022
0

Ruqyah itu pada hakekatnya adalah doa. Sebagaimana kita berdoa kepada Allah dianjurkan sesering mungkin, maka demikian juga ruqyah hendaknya dilakukan...

Pelajaran dari Tragedi Guyana 1978

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
11 Maret 2010
9

Diawali dengan seorang pendeta kharismatik Jim Jones yang sangat memukau dalam berkhutbah dan mempunyai kemampuan menyembuhkan berbagai penyakit dari jamaah/pengikutnya...

Memahami Nama dan Sifat Allah

oleh Ummu Ziyad
8 Januari 2010
23

Pengetahuan tentang Allah adalah hal yang paling kita butuhkan dan paling mulia untuk dipelajari, dan tidak akan berhenti kebutuhan kita...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.