Fatwa Syekh Abu Abdillah Musthafa bin Al-‘Adawi
Pertanyaan:
Apakah disyariatkan untuk memberikan hadiah pada saat (menghadiri) walimah?
Jawaban:
Iya, disyariatkan untuk memberikan hadiah pada saat (menghadiri undangan) walimah dan hukumnya dianjurkan (sunah). Hal ini berdasarkan dalil-dalil umum tentang keutamaan memberikan hadiah. Juga berdasarkan hadis yang dikeluarkan oleh Imam Muslim rahimahullah dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu. Beliau berkata,
لَمَّا تَزَوَّجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَيْنَبَ أَهْدَتْ لَهُ أُمُّ سُلَيْمٍ حَيْسًا فِي تَوْرٍ مِنْ حِجَارَةٍ
“Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menikahi Zainab, Ummu Sulaim menghadiahkan kepadanya hais (makanan/adonan manis) dalam sebuah wadah yang terbuat dari batu.” (HR. Muslim no. 1428)
Juga dalam Shahih Muslim (no. 1365), tentang kisah pernikahan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan Shafiyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ كَانَ عِنْدَهُ فَضْلُ زَادٍ، فَلْيَأْتِنَا بِهِ
“Barangsiapa yang memiliki kelebihan bekal, maka hendaklah ia membawanya kepada kami.” [1]
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata,
فَجَعَلَ الرَّجُلُ يَجِيءُ بِفَضْلِ التَّمْرِ، وَفَضْلِ السَّوِيقِ
“Maka mulailah seseorang datang membawa kelebihan bekal kurma dan kelebihan sawiq (tepung gandum panggang).”
Baca juga: Mendoakan Pengantin dengan Kalimat “Samawa”
***
@Unayzah, 20 Syawal 1446/ 18 April 2025
Penerjemah: M. Saifudin Hakim
Artikel Muslimah.or.id
Catatan kaki:
[1] Ini karena pada saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengadakan pesta walimah saat menikahi Shafiyah, ketika itu beliau sedang dalam kondisi safar (bepergian jauh).
[2] Diterjemahkan dari Ahkaamun Nikah waz Zifaf, hal. 121.