Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Ketika Jenuh Menuntut Ilmu

Triani Pradinaputri oleh Triani Pradinaputri
9 April 2025
di Akhlak dan Nasihat
0
Jenuh Menuntut Ilmu
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Sebab syar’i: Berdoa
  • Sebab Qadari
    • Membaca kembali kisah tentang para ulama dan para imam yang mendapat petunjuk
    • Melakukan refreshing
  • Rehat sejenak itu diperbolehkan
    • Istirahat sejenak bukan untuk bersenang-senang saja, tetapi untuk memperbarui semangat dalam beribadah

Terkadang seseorang mempunyai semangat dalam menuntut ilmu. Ia menghadiri kajian ini dan itu, membaca ini dan itu, menghafal ini dan itu. Akan tetapi, baru berjalan beberapa saat, rasa kantuk mulai datang dan kelopak mata menjadi berat rasanya. Bahkan, sering terjadi, ketika membuka satu halaman dari buku, membaca setengah halaman mulai jenuh dan malas. Pada hakikatnya, ini termasuk masalah yang serius dan bisa dihilangkan dengan menempuh 2 sebab dari sebab syar’i dan qadari

Sebab syar’i: Berdoa

Sebab syar’i adalah sebab yang kita tempuh berlandaskan Al-Qur’an dan as-Sunnah. Dan yang paling manjur adalah berdoa, terutama doa yang diajarkan oleh Nabi kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,

رب  زدني علما وارزقني فهما

“Ya Allah, tambahkanlah aku ilmu.” (QS. Thaha: 114)

اللهم إني أسألك علما نافعا ورزقا طيبا وعملا متقبلا

Donasi Muslimahorid

“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima.” (Hadis dari Ummu Salamah, dikeluarkan oleh Syu’aib al-Arnauth dalam Tajrih Zaadul Ma’ad no. 342 dinilai sebagai hadis hasan)

رب أعوذ بك من الكسل وسوء الكبار

“Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari rasa malas, dan keburukan di hari tua.” (HR. Muslim no. 2088)

أللهم إني أسألك علما نافعا وأعوذ بك من علم لا ينفع

“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, dan aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat.” (Hadis dari Jabir ibn ‘Abdillah, dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dan shahih-nya no. 82) 

Sebab Qadari

Yaitu, sebab yang ditempuh berdasarkan logika, pengalaman, dan penelitian yang sudah terbukti secara ilmiah. Agar tidak jenuh dalam membaca, menghafal, kita bisa menempuh sebab-sebab berikut:

Membaca kembali kisah tentang para ulama dan para imam yang mendapat petunjuk

Hal tersebut merupakan sarana terbesar untuk menanamkan keutamaan dalam jiwa, demi mengobarkan semangat dan memotivasi untuk kebaikan serta ketakwaan.

Melakukan refreshing

Melakukan refreshing, di antaranya:

1) Membasuh muka dengan air dingin atau mandi ketika merasakan kantuk atau malas.

2) Mengubah posisi duduk ketika membaca.

3) Berpindah dari ruang baca ke kamar yang lain di ruangan yang memungkinkan.

4) Menghirup udara yang segar dengan cara berdiri di dekat jendela.

5) Berjalan-jalan sebentar.

6) Berbincang-bincang sebentar dengan keluarga dalam hal dan kondisi yang mubah.

7) Membuat kopi atau teh.

8) Istirahat sejenak, tapi jangan sampai menjadi tidur yang berkepanjangan.

9) Mengubah kegiatan ketaatan menjadi ibadah yang lain.

10) Mengubah indera dalam belajar. Misal, lelah mendengarkan rekaman, menggantinya dengan membaca, atau melihat video kajian.

11) Melakukan peregangan dan bergerak yang ringan.

Baca juga: Jangan Minder dengan Identitas Sebagai Penuntut Ilmu Syar’i

Rehat sejenak itu diperbolehkan

Disyariatkan bagi seorang muslim untuk melakukan istirahat dengan yang halal, dan menggunakan waktunya untuk  memberikan kebahagiaan untuk anggota keluarganya, dan bersenang-senang dengan mereka dengan perkara yang dibolehkan. Agar seimbang di berbagai aspek kemanusiaan, menghilangkan kebosanan dan memperbarui semangat dan aktivitas, semisal jalan-jalan ke taman, berlibur, dan bermain dengan permainan yang diperbolehkan.

Hal tersebut sebagaimana dalam kutipan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لَقِيَنِي أَبُو بَكْرٍ، فَقالَ: كيفَ أَنْتَ؟ يا حَنْظَلَةُ قالَ: قُلتُ: نَافَقَ حَنْظَلَةُ، قالَ: سُبْحَانَ اللهِ ما تَقُولُ؟ قالَ: قُلتُ: نَكُونُ عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ، يُذَكِّرُنَا بالنَّارِ وَالْجَنَّةِ، حتَّى كَأنَّا رَأْيُ عَيْنٍ، فَإِذَا خَرَجْنَا مِن عِندِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ، عَافَسْنَا الأزْوَاجَ وَالأوْلَادَ وَالضَّيْعَاتِ، فَنَسِينَا كَثِيرًا، قالَ أَبُو بَكْرٍ: فَوَاللَّهِ إنَّا لَنَلْقَى مِثْلَ هذا، فَانْطَلَقْتُ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ، حتَّى دَخَلْنَا علَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ، قُلتُ: نَافَقَ حَنْظَلَةُ، يا رَسُولَ اللهِ، فَقالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ وَما ذَاكَ؟ قُلتُ: يا رَسُولَ اللهِ، نَكُونُ عِنْدَكَ، تُذَكِّرُنَا بالنَّارِ وَالْجَنَّةِ، حتَّى كَأنَّا رَأْيُ عَيْنٍ، فَإِذَا خَرَجْنَا مِن عِندِكَ، عَافَسْنَا الأزْوَاجَ وَالأوْلَادَ وَالضَّيْعَاتِ، نَسِينَا كَثِيرًا فَقالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ: وَالَّذِي نَفْسِي بيَدِهِ إنْ لو تَدُومُونَ علَى ما تَكُونُونَ عِندِي، وفي الذِّكْرِ، لَصَافَحَتْكُمُ المَلَائِكَةُ علَى فُرُشِكُمْ وفي طُرُقِكُمْ، وَلَكِنْ يا حَنْظَلَةُ سَاعَةً وَسَاعَةً ثَلَاثَ مَرَّاتٍ

“Abu Bakar radhiyallahu’anhu menjumpaiku dan berkata, ‘Bagaimana kabarmu ya, Hanzhalah?‘ Aku pun menjawab, ‘Aku telah menjadi munafik.‘ Abu Bakar berkata, ‘Subhanallah, apa yang sedang kau katakan?‘ Jawabku, ‘Ketika kami berada di majelis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seakan-akan surga dan neraka ada di hadapan kami (ketika Rasulullah mengingatkan kami tentangnya – pent.). Namun, saat kami berada di luar majelisnya, maka kami disibukkan dengan istri-istri, anak-anak, dan kehidupan kami hingga kami banyak lupa (terhadap akhirat).‘ Maka Abu Bakar radhiyallahu’anhu berkata, ‘Demi Allah, Aku pun merasakan hal yang sama.‘

Maka kami pun bermaksud mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku pun berkata, ‘Hanzhalah telah munafik wahai Rasulullah.‘ Rasulullah bertanya, ‘Apa maksudmu?‘ Jawabku, ‘Wahai Rasulullah seakan surga dan neraka ada di hadapan kami ketika engkau mengingatkan kami tentangnya dalam majelismu. Akan tetapi, ketika kami tidak lagi berada di majelismu, kami pun dilalaikan dengan anak, istri, dan kehidupan kami sehingga kami banyak melupakan (akhirat).‘

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pun bersabda, ‘Demi Dzat yang jiwaku ada pada genggaman-Nya, jika kalian terus beramal sebagaimana keadaan kalian ketika berada di sisiku dan selalu mengingat akhirat, maka niscaya malaikat akan menjabat tangan kalian di tempat tidur kalian maupun di jalan-jalan. Namun Hanzhalah, manusia itu sesat begini dan sesat begitu.‘ Beliau mengulanginya sampai tiga kali.” (HR. Muslim no. 2750)

Maksud hadis ini adalah: Ada saatnya kita kuat dan terjaga, dan ada saatnya kita lelah dan perlu istirahat, agar tidak bosan dan jenuh dalam ibadah. Ada saatnya kita menunaikan hak-hak Allah, dan ada saatnya kita futur karena sudah lelah jiwa. (Lihat Muraqoh al-Mafatih lil Malla ‘alal Qari)

“Istirahat” bukan artinya ada saatnya waktu untuk taat dan ada saatnya waktu untuk bermaksiat, atau ada saatnya untuk yang halal dan ada saatnya untuk yang haram, sebagaimana yang dipahami olrh sebagian orang!

Istirahat sejenak bukan untuk bersenang-senang saja, tetapi untuk memperbarui semangat dalam beribadah

Dikisahkan bahwa Syaikhul Islam Asbijani pernah mengalami kegoncangan jiwa atau patah semangat dalam belajar selama dua belas tahun karena terjadi perubahan pemerintahan di negerinya. Kemudian beliau keluar bersama temannya untuk belajar bersama. Mereka setiap hari duduk untuk belajar bersama dan tidak terlewat satu hari pun dalam belajar bersama. Hal itu mereka lakukan selama dua belas tahun sampai temannya mendapat gelas Syaikhul Islam di madzhab Syafi’i karena beliau memang Syafi’iyyah.

Baca juga: Karakter Seorang Penuntut Ilmu

***

Penulis: Triani Pradinaputri

Artikel Muslimah.or.id

 

Referensi:

Ash-Shaya’ri. Muhammad bin Shalih bin Ishaq. 2000. Kaifa Tatahammas Lith Thalabil Ilmi Syariy. Riyadh: Al-Malik Fahd al-Wathoniyyah.

Munajjid, Muhammad Shalih. 2020. 20 Faidah fil Istiqamah Ba’da Ramadhan wal Ijazah ash-Shaifiyyah. E-book Zad Group. https://almunajjid.com/books/lessons/134.

Zarnuji, Imam Burhanuddin. 2015. Ta’limul Muta’allim fi Thariqit Ta’allum. Damaskus: Dar Ibn Katsir.

Qahthani, Said bin ‘Ali bin Wahf. 2012. Hishnul Muslim (Terjemahan). Solo: At-Tibyan

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Triani Pradinaputri

Triani Pradinaputri

- Alumni Mahad Umar bin Khattab, Kampus Tahfizh, Mahad Al 'Ilmi - Santriwati Mahad Darussalam Asy-Syafi'i - Pengajar Bahasa Arab Markaz Ar-Ruhaily

Artikel Terkait

Kehormatanmu, Wahai Saudaraku… 2 (Menjaga Kemuliaan Diri)

oleh Umi Farikhah
3 November 2011
9

Menjaga kemuliaan diri Sesungguhnya, salah satu metode yang paling sukses dan berhasil meluruskan kesalahan dan penyimpangan dalam masyarakat adalah dengan...

Syukur kepada Allah

Aplikasi Syukur kepada Allah

oleh Ari Wahyudi
10 Januari 2025
0

Bismillah. Salah satu kewajiban utama yang harus kita kerjakan setiap hari adalah bersyukur kepada Allah dan memuji-Nya atas segala nikmat...

Kisah Tentang Orang Bakhil

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
30 Mei 2021
0

Jangan pernah berfikir nafkah, harta, uang, dan segala hal yang pernah Anda infakkan untuk keluarga itu sia-sia. Karena setiap sen...

Artikel Selanjutnya
Meraih Ketenangan dengan Keimanan

Meraih Ketenangan dengan Keimanan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.