Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Pandangan Islam dalam Merayakan Natal dan Tahun Baru 

Rahmadita Fajri Indra oleh Rahmadita Fajri Indra
23 Desember 2024
di Akidah
0
Merayakan Natal dan Tahun Baru 
Share on FacebookShare on Twitter

Saudariku yang dirahmati oleh Allah ‘Azza wa Jalla, banyak kaum muslimin zaman sekarang yang merayakan Natal dan tahun baru. Mereka bergembira merayakannya dengan saling mengucapkan selamat Natal dan juga berbagi hadiah sebagai bentuk antusias mereka dalam merayakan Natal, begitu juga dalam merayakan tahun baru. Dalam Islam, banyak sekali dalil yang melarang umat Islam untuk ikut merayakan Natal dan tahun baru. Syariat melarang kaum muslimin untuk merayakan hari raya Natal karena menyerupai atau mengikuti kaum Nasrani. Hal ini dijelaskan di dalam hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut.” (HR. Abu Dawud, Al-Albany berkata dalam Shahih Abu Dawud, ‘hasan shahih’)

Jika seseorang merayakan hari Natal, maka secara tidak langsung dia meyakini hari itu sebagai hari kelahiran Nabi Isa ‘alaihis salam. Di dalam Al-Quran surah Maryam, sudah dibahas tentang kelahiran Nabi Isa ‘alaihis salam,

فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا قَصِيًّا فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَى جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا

Donasi Muslimahorid

“Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit karena akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma. Dia berkata, “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan.” Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah, “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.” (QS. Maryam: 22-25)

Di dalam ayat tersebut, dijelaskan bahwa Nabi Isa ‘alaihis salam lahir pada musim kurma. Kurma adalah buah khas gurun dan kurma matang di musim panas, bukan di musim dingin. Musim panas diperkirakan di bulan Juni sampai Oktober; sedangkan hari Natal dirayakan pada bulan Desember. Padahal di daerah Arab, bulan Desember mengalami musim dingin, dan pada musim dingin, kurma tidak matang.

Di dalam Islam, kita juga tidak boleh merayakan tahun baru karena perayaan tersebut bukan termasuk perayaan Islam dan termasuk bid’ah. Bid’ah adalah suatu amalan atau perbuatan yang dibuat-buat dan tidak didasari dari Al-Quran dan Sunah. Sehingga perbuatan tersebut dilarang melakukannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718)

Perayaan tahun baru memiliki banyak mudharat dalam segala sisi karena perayaan tahun baru mencerminkan sikap hedonisme dalam menyambut tahun baru dan menghabiskan waktu dalam hal yang tidak bermanfaat serta kemungkinan terjadi maksiat dalam merayakan tahun baru.

Baca juga: Hukum Perayaan Tahun Baru dan Natal dalam Islam

***

Penulis: Rahmadita Fajri Indra

Artikel Muslimah.or.id

 

Referensi:

Kapan Natal Sudah Dibicarakan dalam Al-Quran, ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, https://rumaysho.com/9866-kapan-natal-sudah-dibicarakan-dalam-al-quran.html

Mengenal Bid’ah (1), Diawali dengan Memahami Definisi Bid’ah, ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, https://rumaysho.com/885-mengenal-bidah-diawali-dengan-memahami-definisi-bidah.html

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Rahmadita Fajri Indra

Rahmadita Fajri Indra

- Alumni Pondok Pesantren Putri Ummu Sulaim Pekanbaru Riau - Mahasiswi Prodi Ilmu Al-Qur'an Dan Tafsir STAI Imam Asy-Syafii Pekanbaru Riau

Artikel Terkait

Menjawab Syubhat Tentang Masuk Gereja

oleh Yulian Purnama
12 Oktober 2019
0

Memberi ucapan selamat pada syi’ar-syi’ar kekufuran yang khusus bagi orang-orang kafir, hukumnya haram berdasarkan kesepakatan ulama.

Kapankah Rasa Takut itu Dilarang?

oleh Pipit Aprilianti
16 Juli 2016
0

Perasaan takut atau khauf termasuk amal ibadah yang paling agung apabila perasaan itu ditujukan kepada Allah ‘Azza wa Jalla, karena...

Iman kepada Asma wa Sifat Allah serta Keutamaannya

oleh Sheren Chamila Fahmi
2 Januari 2015
2

Beriman kepada nama dan sifat Allah adalah menetapkan apa yang Allah tetapkan pada diri-Nya di dalam al-Qur'an, atau di dalam...

Artikel Selanjutnya
Hukum Penggunaan Topi Natal Bagi Muslim

Hukum Penggunaan Topi Natal dan Atribut Lainnya bagi Pegawai Muslim

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.