Muslimah.or.id
Donasi Muslimah.or.id
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
MUBK Februari 2023 MUBK Februari 2023

Ahlul Bait Rasulullah Shallaallaahu ‘alaihi wa sallam, bag. 2

dr. Ika Kartika oleh dr. Ika Kartika
27 Agustus 2018
Waktu Baca: 4 menit
0
29
SHARES
163
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
  1. Adab-Adab Terhadap Ahlul Bait

Dari keterangan pembahasan sebelumnya, tampaklah bahwa ahlul bait Rasulullaah Shallallaahu’alaihi wa Sallam memiliki keutamaan dan hak-hak yang tidak dimiliki oleh selain mereka. Diantaranya adalah kita diperintahkan untuk memberikan hak mereka berupa fa’i (harta rampasan perang dari non muslim yang diperoleh tidak dengan jalan perang) dan al khumus (seperlima dari ghanimah), menghormati mereka, berwala’ terhadap mereka, bershalawat atas mereka, dan dilarang menyakiti mereka baik melalui ucapan maupun perbuatan, seperti mencela atau berbicara buruk tentang mereka, atau menyakiti mereka secara fisik.

 

Beberapa Sikap Terkait Ahlul Bait

Sebagaimana telah disebutkan di awal, bahwa mereka yang menisbatkan dirinya kepada Islam terbagi menjadi beberapa golongan dalam menyikapi ahlul bait Rasulullaah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam.

 1. Syiah Rafidhah

Golongan pertama, Syiah Rafidhah, dan yang semisal mereka, meyakini bahwa ahlul bait Rasulullaah hanya terbatas pada ‘Ali, Faathimah, Hasan, Husain, dan 9 imam lainnya dari keturunan Husain radhiyallaahu’anhum (Ahlul Bait ‘Inda Syiah, shiaweb.org). Dan merekalah yang disematkan kepadanya berbagai keyakinan bathil, seperti mengangkat mereka lebih tinggi dari tingkatan kenabian, bahkan menyifatkan mereka dengan sifat yang khusus bagi Allaah, seperti meyakini mereka mengetahui ilmu ghaib seperti berbagai hal yang telah dan akan terjadi hingga hari akhir, begitu pula meyakini wajibnya menaati mereka seperti menaati Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa Sallam, dan mengingkari mereka sebagaimana mengingkari Allah dan RasulNya. (Haqiiqatu Syiah wa Hal Yumkinu Taqaarubuhum ma’a Ahli Sunnah?, hal. 72-75).

Bersamaan dengan sikap ghuluw tersebut, mereka membenci, bahkan mengkafirkan sebagian besar sahabat, meski mereka masih termasuk Bani Hasyim, seperti Al Abbas paman Nabi dan Abdullaah bin ‘Abbas, radhiyallaahu ‘anhuma (Haqiiqatu Syiah wa Hal Yumkinu Taqaarubuhum ma’a Ahli Sunnah?, hal. 387-388), serta istri-istri Rasulullaah Shallallaahu’alaihi wa Sallam (Haqiiqatu Syiah wa Hal Yumkinu Taqaarubuhum ma’a Ahli Sunnah?, hal. 392-397).

2. Khawarij

Sedangkan golongan kedua, yakni mereka yang dikenal dengan nama Khawarij, bersikap sebaliknya, khususnya terhadap amiirul mukminin ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu.

 ، نواصب: جمع ناصب، وهو من ناصب العداوة أهل البيت، وعلى رأسهم علي بن أبي طالب رضي الله عنه بعد رسول الله، فأفضل أهل البيت بعد رسول الله صلى الله عليه وسلم علي بن أبي طالب، آذوهم بقول إما بسب، أو شتم، أو لعن، أو تكفير، أو تفسيق، أو بعمل، وذلك بأن يوصل إليهم الأذى الحسي، ومنه أذى قبورهم إن عرفت بأن يلقى عليها القاذورات أو تمتهن، فإن هذا من الإيذاء وإن كان لا يصل إليهم بذواتهم، لكن هو إيذاء معنوي نظير السب والشتم،

“Nawashib (Khawarij), jamak dari kata naashib, adalah golongan yang menampakkan permusuhan terhadap ahlul bait, utamanya terhadap ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu, yang merupakan ahlul bait yang paling utama setelah Nabi Shallallaahu’alaihi wa Sallam. Khawarij menyakiti beliau dengan ucapan, baik dengan mencela, mengutuk, melaknat, mengkafirkan, atau memfasikkan beliau. Atau dengan perbuatan, seperti menyakiti mereka secara fisik. Termasuk juga merusak kubur mereka, dengan menaruh kotoran atau semisalnya, yang meskipun tidak sampai secara dzatnya, namun merupakan gangguan maknawi yang menampakkan celaan dan kecaman” (Syarah Aqidah Al Waasithiyyah li Khalid Al Mushlih, islamweb.net )

3. Ahlussunnah wal Jama’ah

Adapun golongan ketiga, sekaligus golongan pertengahan dan terbaik dalam menyikapi ahlul bait adalah ahlus sunnah wal jamaah. Merekalah yang paling berilmu, lagi mengamalkan perintah Allaah dan RasulNya terhadap ahlul bait beliau dalam KitabNya dan sunnah yang shahih. Diantara keyakinan dan sikap ahlussunnah terhadap ahlul bait adalah:

  1. Ahlussunnah mengetahui kewajiban mereka terhadap hak hak ahlul bait, seperti khumus dan fa’i. Allaah Ta’ala juga memerintahkan untuk bershawalat atas mereka, mengikuti shalawat atas Nabi Shallallaahu’alaihi wa Sallam.
  2. Ahlussunnah berlepas diri dari jalannya orang orang Khawarij yang keras terhadap ahlul bait, atau Rafidhah yang berlebihan dalam menyanjung mereka.
  3. Ahlussunnah mencintai istri-istri Nabi Shallallaahu’alaihi wa Sallam dan ridha terhadap mereka. Mengetahui hak hak mereka. Dan beriman bahwa mereka adalah istri beliau di dunia dan akhirat.
  4. Ahlussunah tidak mengeluarkan sifat sifat ahlul bait dari batas-batas syariah. Mereka tidak berlebihan dalam menyifati mereka. Tidak meyakini sucinya mereka dari kesalahan, bahkan meyakini mereka adalah manusia biasa yang bisa terjatuh dalam kesalahan sebagaimana manusia lainnya.
  5. Ahlussunah meyakini ahlul bait tidak otomatis terampuni dosanya. Bahkan diantara mereka ada yang baik, ada yang jahat, ada yang shalih dan ada pula buruk amalnya.
  6. Ahlussunah meyakini bahwa pembahasan keutamaan ahlul bait tidak berarti mengutamakan mereka dalam segala hal, dan atas seluruh manusia. Bahkan terkadang ditemui pada selain mereka orang orang yang lebih utama dari mereka dari sisi lain. (Disadur dari Fadhlu Ahlil Bait wa ‘Uluwwu Makaanatihim ‘inda Ahlissunnati wal Jamaa’ati, Syaikh Abdil Muhsin bin Hamd Al Abbad Al Badr, dorar.net/aqadia/3926).

 

Semoga kita senantiasa termasuk ke dalam golongan yang terbaik dalam menjaga hak-hak ahlu bait Rasulullaah Shallallaahu’alaihi wa Sallam yang semestinya, sebagai bentuk pemuliaan dan kepatuhan kepada beliau.

 

Allaahumma Shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, wa shahbihi ajma’iin.

 

—

 

Penyusun: Ika Kartika

 

  • Ahlul Bait ‘inda Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah. Doktor ‘Umar bin Shaalih Al Qurmusy. Cetakan I/1434 H. Markaaz At Taashil Li Diraasati wal Buhuts, KSA
  • Ahlul Baiti ‘inda Syi’ah, shiaweb.org/shia/aqaed_sunnah_shia/pa32.html
  • Fadhlu Ahlil Bait wa ‘Uluwwu Makaanatihim ‘inda Ahlissunnati wal Jamaa’ati li Abdil Muhsin bin Hamd Al Abbad Al Badr. dorar.net/aqadia/3926
  • Man Hum Aalul Baiti. Shaalih bin Ahmad Asy Syaami. http://www.alukah.net/spotlight/0/112703/#ixzz5K5brwWO6
  • Haqiiqatu Syiah wa Hal Yumkinu Taqaarubuhum ma’a Ahli Sunnah?. Muhammad Bayyummi. Cetakan I/1428 H. Daar Al Ghadd Al Jadiid, Mesir.
  • Syarah Al Aqidah Al Waasithiyyah. Khaalid bin ‘Abdillaah bin Muhammad Al-Mushlih. net

Syarah Riyaadush Shaalihiin. Syaikh Muhammad bin Shaalih Al-‘Utsaimin. 1426 H. Daarul Wathon lin Nasyr, Riyadh, KSA

 

 

Tags: Ahlul BaitAqidahrasulullah
Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
dr. Ika Kartika

dr. Ika Kartika

Alumni Fakultas Kedokteran UGM

Artikel Terkait

Menanti Takdir Terindah Tanpa Resah

Menanti Takdir Terindah Tanpa Resah

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
4 Januari 2023
0

Syaikh Ibnu Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata: “Takdir itu tidak ada yang buruk. Yang buruk hanya ada pada yang ditakdirkan (al-maqdur,...

Pentingnya Dakwah Tauhid Kepada Keluarga Kita

Pentingnya Dakwah Tauhid Kepada Keluarga Kita

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
24 Desember 2022
0

"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi...

Hukum Bermuamalah dengan Orang Kafir

Hukum Bermuamalah dengan Orang Kafir

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
3 Desember 2022
0

"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula)...

Artikel Selanjutnya
Romantisme Terindah

Romantisme Terindah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Muslimah.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.