Fatwa Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan
Pertanyaan:
Allah Ta’ala berfirman (لا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا) (“Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita“. QS At Taubah:40). Apakah maksud dari maiyyah (kebersamaan) ini dan berapakah pembagian maiyyah itu?
Jawaban:
Peristiwa ini terjadi di gua Tsur, ketika Rasulullaah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam dan sahabat beliau Abu Bakr tengah bersembunyi. Pada waktu Rasulullaah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam berkata kepada sahabatnya tersebut, tatkala mereka berdua berada di dalam gua,
إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
“Ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, ‘Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” (QS. At Taubah: 40)
Dan perkataan itu beliau ucapkan ketika orang-orang musyrik datang untuk mencari mereka berdua dan kala itu orang-orang musyrik tersebut berdiri di atas gua, maka berkatalah Abu Bakr karena mengkhawatirkan keselamatan Rasulullaah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam, “Wahai Rasulullaah, seandainya salah satu dari mereka melihat ke kakinya, niscaya ia akan melihat kita.” Rasulullaah menenangkan, “Wahai Abu Bakr, apa menurutmu jika ada dua orang, sementara Allah yang ketiganya?”.
Ketika itu, Allah memalingkan pandangan kaum musyrikin, sehingga mereka tidak melihat Rasulullaah Shalallaahu ‘alaihi wa Sallam dan Abu Bakr, padahal mereka berdiri sangat dekat dengannya di atas gua. Ini termasuk kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dan kebersamaan (maiyyah) Allah dengan makhluknya terbagi menjadi 2 jenis:
Pertama, maiyyah ‘ammah atau kebersamaan secara umum, yang bermakna pemeliharaan dan pengawasan. Kebersamaan ini berlaku bagi orang kafir dan muslim, serta seluruh mahluk. Dalam arti, Allah Maha Meliputi mereka. Dia Subhanahu wa Ta’ala melihat mereka, mendengar mereka, dan mengetahui perihal mereka.
Kedua, maiyyah khashah atau kebersaman yang khusus dan kebersamaan ini adalah kebersamaan Allah dengan kaum mukminin, berupa pertolongan, penguatan, penjagaan, dan perlindungan-Nya bagi mereka.
Pada ayat “(لا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا)”
kebersamaan di sini adalah kebersamaan khusus, yakni “Sesungguhnya Aku bersama kalian berdua.” Allah Jalla wa ‘Alaa berfirman kepada Musa dan Harun,
قَالَ لَا تَخَافَا إِنَّنِي مَعَكُمَا أَسْمَعُ وَأَرَىٰ
“Allah berfirman, ‘Janganlah kalian berdua takut, sesungguhnya Aku bersama kalian, Aku mendengar dan melihat.” (QS. Thahaa: 46)
Maka kebersamaan di sini adalah kebersamaan khusus bagi kaum mukminin dari kalangan para nabi dan rasul, beserta para pengikut mereka.
——
Diterjemahkan oleh: Ummu Qonita Ika Kartika
Murojaah: Ustadz Ammi Nur Baits
Sumber: www.alfawzan.af.org.sa
Artikel www.muslimah.or.id