Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital
No Result
View All Result
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Apa Itu Ibadah?

Redaksi Muslimah.Or.Id oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
22 Juni 2013
di Akidah
4
Share on FacebookShare on Twitter

العبادة اسم جامع لكل ما يحبه الله ويرضاه من الأقوال والأعمال  الباطنة والظاهرة

“Ibadah adalah satu kata yang mencakup segala hal yang dicintai Allah dan diridai-Nya, baik itu perkataan maupun perbuatan, perkara batin maupun zahir.”

Asy-Syekh Al-Imam Al-‘Allamah Sang Penghidup Sunnah dan Pembunuh Bid’ah, Abul ‘Abbas Ahmad bin Taimiyyah, ditanya tentang firman-Nya ‘Azza wa Jalla (yang artinya), “Wahai sekalian manusia, sembahlah Rabb kalian!”, “Apakah ibadah itu; apa pula cabang-cabangnya? Apakah seluruh  bagian agama termasuk ibadah atau tidak? Apakah hakikat ibadah dan apakah ibadah menempati kedudukan tertinggi atau masih ada lagi kedudukan lebih tinggi di atasnya? Mohon jelaskan kepada kami pendapat tentang masalah tersebut.”

Beliau menjawab, “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji hanya bagi Allah Rabb semesta alam. Ibadah adalah satu kata yang mencakup segala hal yang dicintai Allah dan diridai-Nya, baik itu perkataan maupun perbuatan, perkara batin maupun zahir. Dengan demikian, mendirikan salat, berzakat, berpuasa, berhaji, ucapan yang jujur, menunaikan amanah, berbakti kepada kedua orang tua, menyambung tali kekerabatan, menepati janji, memerintahkan berbuat ma’ruf, mencegah kemungkaran, jihad melawan kaum kafir dan kaum munafik, berlaku baik terhadap tetangga maupun anak yatim dan orang miskin juga dalam kepemilikan atas manusia dan hewan ternak, berdoa, berzikir, membaca Al-Qur’an, dan hal semisal itu merupakan bentuk-bentuk ibadah.

Demikian pula, cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, takut kepada Allah, bertaubat kepada-Nya, memurnikan agama hanya untuk-Nya, sabar atas ketetapan-Nya, bersyukur atas segenap nikmat-Nya, rida atas keputusan-Nya, bertawakal kepada-Nya, mengharap rahmat-Nya, takut akan azab-Nya, serta contoh semisal itu merupakan bentuk-bentuk ibadah kepada Allah.

Donasi Muslimahorid

Beribadah kepada Allah merupakan puncak tujuan yang dicintai Allah dan diridai-Nya; yang merupakan tujuan penciptaan alam semesta. Sebagaimana firman-Nya Ta’ala (yang artinya), ‘Dan tidaklah Kuciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.’ Pesan ini dibawa seluruh rasul yang diutus, sebagaimana ucapan Nuh kepada kaumnya, ‘Sembahlah Allah yang tiada sesembahan bagi kalian selain Dia.’ Begitu pula perkataan Hud, Shalih, Syu’aib, dan ucapan selain mereka.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Dan sungguh Kami telah mengutus rasul bagi tiap umat (untuk menyerukan), ‘Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah thaghut itu,’ maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya.’

Dan Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Dan tidak Kami utus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah selain Aku, maka beribadahlah kepada-Ku.’

Dan Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.’

Sebagaimana dalam ayat yang lain (yang artinya), ‘Wahai Rasul-Rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal saIeh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui setiap hal yang kamu kerjakan.’

Allah menjadikan hal tersebut sebuah kepastian bagi para Rasul-Nya hingga maut menjemput, sebagaimana firman-Nya (yang artinya), ‘Sembahlah Rabbmu hingga suatu hal yang pasti (ajal) mendatangimu.’

Dengan yang demikian ini, Allah menyifatkan para malaikat dan para Nabi-Nya. Kemudian Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.’

Dan Allah Ta’ala berfirman (di akhir surah Al-A’raf) (yang artinya), ‘Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka menasbihkan-Nya, dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud.’

Allah mencela orang-orang sombong melalui firman-Nya (yang artinya), ‘Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”

Dan Allah menyifati hamba-Nya pilihan dengan sifat penghambaan kepada-Nya. Allah Ta’ala berfiman (yang artinya), ‘(Yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya.’

Dan Allah berfirman (yang artinya), ‘Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati. Apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.’

Ayat yang mengisahkan perkataan setan (yang artinya), ‘Oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka.’

Dan Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.’

Dan Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Dan mereka berkata, ‘Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak,’ Mahasuci Allah! Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan. Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.’

Dan Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Dan mereka berkata, ‘Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.’ Sesungguhnya kamu telah mendatangkan suatu perkara yang sangat mungkar; hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwakan bahwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak….’

‘Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.’

Dan Allah Ta’ala berfirman tentang Al-Masih yang dianggap sebagai tuhan sekaligus nabi (yang artinya), ‘Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail.’

Oleh sebab itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadis sahih (yang artinya), ‘Jangan menyanjungku sebagaimana orang-orang Nasrani memuja-muji ‘Isa bin Maryam. Sungguh aku ini hanya seorang hamba, maka katakanlah, ‘Hamba Allah dan Rasul-Nya.”

Allah menyebut Nabi-Nya dengan kata ‘hamba’ untuk kondisi-kondisi beliau (Nabi) yang sempurna

Allah berfirman tentang peristiwa Isra’ (yang artinya), ‘Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam.’

Allah berfirman mengenai wahyu-Nya (yang artinya), ‘Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) sesuatu yang telah Allah wahyukan.’

Allah berfirman tentang dakwah Nabi (salat beliau di bawah pohon kurma), ‘Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadah) hampir saja jin-jin itu berdesak-desakan mengerumuninya.’ (karena mendengarkan bacaan salat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam)

Dan Allah berfirman mengenai tantangan kepada makhluk-Nya untuk membuat Al-Qur’an (yang artinya), ‘Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur’an itu.’”

Baca juga: Tablis Iblis Dalam Masalah Ibadah

***

Penerjemah: Tim Penerjemah Muslimah.or.id

Artikel Muslimah.or.id

 

Referensi:

Al-‘Ubudiyyah, karya Syekhul Islam Ibnu Taimiyah, Maktabah Asy-Syamilah.

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Redaksi Muslimah.Or.Id

Redaksi Muslimah.Or.Id

Artikel Terkait

Hisab bagi Amalan Hati

oleh Ammi Nur Baits, ST., BA.
22 Oktober 2014
1

Ulama sepakat, bahwa iman terdiri dari 3 unsur: keyakinan dalam hati, ikrar di lisan, dan amalan anggota badan. Karena itu,...

Menjawab Syubhat Tentang Masuk Gereja

oleh Yulian Purnama
12 Oktober 2019
0

Memberi ucapan selamat pada syi’ar-syi’ar kekufuran yang khusus bagi orang-orang kafir, hukumnya haram berdasarkan kesepakatan ulama.

Sabar Saat Menghadapi Musibah

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
18 Februari 2021
0

Sesungguhnya kesabaran sejati adalah saat pertama kali musibah terjadi” (HR. Al-Bukhari, I/ 430).

Artikel Selanjutnya

Istri-Istri Nabi Shallallahu 'alaihi Wa Sallam

Komentar 4

  1. Pen Al Quran says:
    12 tahun yang lalu

    Syukran Jazakallah khair untuk artikel yang menarik ini

    Balas
  2. sri tami says:
    12 tahun yang lalu

    Assalamualaikum…
    ijin copy.
    Jazakillah

    Balas
  3. Hamba Allah says:
    11 tahun yang lalu

    assalamu’alaikum.. saya masih awam.. saya mau nanya.. jadi ibadah itu segala yang diridhoi Allah baik perbuatan lahir maupun bathin … berarti yang namanya ibadah itu sudah tertera didalam Alquran dan hadist? bagaimana kalau kita menciptakan teknologi apakah itu ibadah ? semisal nuklir yang tidak ada didalam alquran dan hadis (setau saya) ? berarti hal tersebut tidak diridhoi maupun tidak dilarang? benarkah begitu? mohon balasannya,, terima kasi ..

    Balas
    • Muslimah.Or.Id says:
      11 tahun yang lalu

      @Hamba Allah
      wa’alaikumussalam, perbuatan mubah bisa berubah hukumnya tergantung niatnya. misal membuat bom nuklir, kalau untuk kebaikan maka ia perkara non-ibadah yang BERNILAI ibadah. kalau untuk keburukan maka ia perkara non-ibadah yang bernilai maksiat.

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Edu Muslim.or.id

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.