Doa adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan kita. Doa merupakan praktik nyata kita dalam menerapkan ilmu tauhid. Ketika seorang yang mengesakan Allah berdoa, maka orang tersebut akan mengarahkan doanya hanya kepada Allah, bukan kepada selainnya. Dengan berdoa, seseorang dapat menolak qadha’ dan qadar, hal ini sesuai sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak ada yang dapat mengubah qadha’ (ketetapan Allah) kecuali doa. Dan tidak ada yang dapat menambah umur kecuali perbuatan baik.” (HR. Tirmidzi. Dihasankan oleh Al-Albani)
Di antara keluasan rahmat Allah, Dia jadikan bagi hamba-Nya sebagian waktu yang jika seorang hamba berdoa di dalam waktu-waktu tersebut, akan dikabulkan doanya. Di antara waktu mustajabnya doa, yaitu:
Doa di sepertiga malam terakhir
Waktu ini merupakan salah satu waktu terkabulnya doa karena pada waktu ini Allah turun ke langit dunia, dan mengabulkan doa hamba-Nya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tuhan kita Tabaraka wa Ta’ala, turun setiap malam ke langit dunia, ketika sepertiga malam terakhir. Dia berfirman, ‘Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, Aku akan kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku berikan. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, akan Aku ampuni dia’.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ketika sujud
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kondisi paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa (ketika sujud).” (HR. Muslim, Ahmad, An-Nasa’i, dan Abu Dawud)
Hikmah dari posisi sujud ini adalah seorang hamba membuktikan kehambaan, ketundukan, kerendahan, dan kefakirannya. Dalam kondisi seperti ini, sangat tepat bagi seorang hamba untuk memanjatkan doa karena dia sangat dekat dengan Allah dan akan dikabulkan doanya.
Antara azan dan ikamah
Telah diriwayatkan dalam sebuah hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasusullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Doa yang dipanjatkan antara azan dan ikamah tidak akan ditolak.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan selainnya. Disahihkan oleh Al-Albani)
Saat mustajab di hari Jumat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada hari Jumat itu terdapat waktu yang tidaklah seorang muslim memohon kepada Allah, sedangkan iapun menunaikan salat di waktu tersebut kecuali Dia akan mengabulkannya.” Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan dengan tangannya, bahwa saat-saat itu hanya sebentar.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Doa orang yang berpuasa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tiga orang yang doanya tidak akan ditolak, orang yang berpuasa hingga ia berbuka …” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan selainnya. Disahihkan oleh Al-Albani)
Doa orang yang dizalimi, doa musafir, dan doa orang tua kepada anaknya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tiga orang yang doanya akan dikabulkan, tidak diragukan lagi: doa orang yang dizalimi, orang yang musafir, dan doa orang tua bagi anaknya.” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, dan selainnya. Dihasankan oleh Al-Albani)
Dari hadis di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu seorang musafir hendaknya memanfaatkan waktu pada saat sedang safar untuk berdoa kepada Allah, barang kali tersebut adalah doa yang kelak akan dikabulkan oleh Allah. Dan kita harus waspada jangan sampai menzalimi orang lain karena doa yang berasal dari hati yang terluka, tidaklah ada hijab (penghalang) antara dia dengan Allah. Orang tua juga harus berhati-hati dalam berdoa, karena jika dalam keadaan marah kemudian berdoa buruk kepada anaknya, maka doanya manjur. Seringkali orang tua menyesal setelah doa tersebut dikabulkan.
Doa ketika turun hujan
Dalam sebuah hadis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua doa yang tidak tertolak, yaitu: ketika (atau sesudah) azan dikumandangkan dan ketika turun hujan.” (HR. Al-Hakim. Disahihkan oleh Al-Albani)
Doa saat perang berkecamuk dan saat azan dikumandangkan
Dari Abu Hazim, dari Sahal bin Sa’ad, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua doa yang tidak ditolak atau jarang sekali ditolak: doa ketika azan berkumandang dan ketika perang berkecamuk.” (HR. Abu Dawud. Ibnu Hajar menyatakan hasan shahih)
Wallahu a’lam.
—
Penulis: Romadhoni Umi Utami
Muraja’ah: Ustadz Ammi Nur Baits
Artikel Muslimah.or.id
Sumber: Ringkasan Kitab Adab, karya Fuad bin Abdul ‘Aziz Asy-Syalhub, dengan sedikit perubahan dan penambahan.