Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Beriman Pada Kalamullah

Isruwanti Ummu Nashifa oleh Isruwanti Ummu Nashifa
20 September 2017
di Akidah
0
Share on FacebookShare on Twitter

Setiap mukmin wajib meyakini bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang berisi petunjuk kepada jalan keselamatan hidup. Dia termasuk dasar agama yang harus dipahami sebagai bagian esensial dari rukun iman. Dan sejak turunnya Al-Qur’an hingga zaman fitnah saat ini selalu saja ada orang atau pihak – pihak entah dari luar Islam maupun dari kalangan kaum muslimin sendiri yang melecehkan kitab Allah Al-Qur’an.

Orang jahiliyah yang menganut paganisme / menyembah berhala mereka sangat membenci Al-Qur’an hingga mereka berlomba-berlomba membuat ayat-ayat untuk menandinginya. Dan terbukti usaha nyata mereka gagal total. Begitu pula generasi setelahnya berpolemik hebat hingga terpecahnya beberapa aliran yang membahas seputar Al-Qur’an. Akhirnya tercetuslah pendapat kontraversi bahwa Al-Qur’an adalah makhluk sebagaimana firqah mu’tazilah.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : “Dan termasuk iman kepada Allah dan kitab-kitab-Nya yaitu beriman bahwasanya Al-Qur’an adalah Kalamulllah yang diturunkan, bukan makhluk. Dari-Nya dan kepada-Nya akan kembali, bahwasanya Alloh berkata secara hakikat dan Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ??? ???? ???? ???? adalah kalamullah yang sebenar-benarnya bukan perkataan orang lain dan tidak boleh memutlakkan perkataan bahwasanya Al-Qur’an adalah hikayat (ungkapan dari) firman Allah atau ibarah (terjemah) dari kalamullah. Bahkan, jika Al-Qur’an dibaca oleh manusia atau mereka menulisnya dalam mushaf, maka tidak keluar dengan hal itu bahwa ia (Al-Qur’an ) adalah Kalamullah yang sebenarnya, karena kalam (perkataan) itu disandarkan secara hakikat kepada yang mengatakannya pertama kali, bukan kepada yang mengatakannya sebagai penyampai atau perantaranya. Al-Qur’an adalah Kalamullah, huruf-hurufnya dan maknanya, dan bukan hanya hurufnya saja tanpa makna serta bukan maknanya saja tanpa huruf.

Al-Qur’an diturunkan oleh Allah ??????? kepada Nabi Muhammad ??? ???? ???? ???? dengan perantaraan malaikat jibril, dari-Nya dimulai dan kepada-Nya akan kembali, dan ia merupakan mukjizat oleh Nabi Muhammad ??? ???? ???? ???? dan kebenaran orang yang membawa Risalah-Nya dan akan dijaga sampai hari kiamat” (Lihat Mujmal Ushul Ahlis Sunnah Wal-Jama’ah Fil ‘Aqidah).

Pembahasan masalah Al-Qur’an sebagai firman Allah sangat penting diketahui siapa mukmin. Kesalahan fatal yang bisa menjerumuskan pada kekafiran tatkala menganggap Al-Qur’an adalah makhluk terutama ketika mengingkari sesuatu dari Al-Qur’an bahkan satu huruf sekalipun.

Donasi Muslimahorid

Imam Ibnu Abi Hatim Ar Razi dalam kitabnya ‘Ahlus Sunnah Wa ‘Itiqaduddin berkata : “barangsiapa yang beranggapan bahwa Al-Qur’an adalah makhluk, maka ia telah kafir terhadap Allah Yang Maha Agung”.

Kekufuran yang mengeluarkan dari millah (Islam) dan barangsiapa yang ragu terhadap kekafirannya sedangkan ia paham, maka ia juga kafir. Beliau berkata : “Barangsiapa yang ragu terhadapa Kalamullah, kemudian ia tawaquf (diam) karena ragu – ragu, maka ia berkata :” Aku tidak tahu apakah ia makhluk atau bukan, maka ia adalah Jahmi (mengikuti faham Jahamiyah ) serta barangsiapa yang bertawaquf (diam) karena bodoh, maka ia harus diajari dan dinyatakan telah berbuat bid’ah, namun ia tidak dikafirkan”.

Dalam kitab Al-Aqidah Ath- Thohawiyah dinyatakan : “kita tidak membantah Al-Qur’an dan kita bersaksi bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah Rabbul’alamin, dibawa oleh Ruhul Amin (malaikat Jibril) diajarkan sayyidul mursalin Muhammad ??? ???? ???? ???? dan Al-Qur’an adalah kalam Allah ??????? yang tidak diserupai perkataan makhluk, kita tidak mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah makhluk juga kita tidak menyelisihi jama’atul muslimin”.

Dan para pembela kebenaran dari imam-imam terkemuka terus mendakwahkan bahwa Al-Qur’an bukan makhluk, hingga mereka disiksa karena teguh mempertahankan keimanannya. Imam Ahmad bin Hambal dan Imam Al-Bukhari dengan penuh percaya diri mengatakan: “Al-Qur’an adalah Kalamullah bukan makhluk, sedang perkataan hamba dan suara mereka adalah makhluk. Seorang hamba yang membawa Al-Qur’an, suaranya adalah suara orang yang membaca dan perkataannya adalah firman Allah”.

Dari penjelasan diatas semoga keimanan kita semakin mantap dan termotivasi untuk memahami Al-Qur’an. Tidak boleh menafsirkannya dengan akal atau mentakwilkannya sebagaimana perkataan orang-orang sufi dengan perkataan Al-Qur’an ada yang zahir dan dan ada yang batin.

Semoga Allah mengokohkan keyakinan kita diatas kebenaran dan memudahkan langkah kita untuk memahaminya sebagaimana para salaf dahulu mempelajarinya. Saat ini zaman Al-Qur’an dijadikan ajang polemik dengan penafsiran yang mengikuti hawa nafsu. Semoga Allah ??????? menyelamatkan kaum muslimin dari cobaan ini.

***

Referensi :

  1. Syarah Aqidah Wasithiyah (terjemah), Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di, Penerjemah Ust. Yazid bin Abdul Qodir Jawas, Media Tarbiyah, Bogor 2009.
  2. Kitab Al-Aqidah Ath – Thohawiyah (terjemah), Imam Abu Ja’far Ahmad bin Muhammad Ath-Thohawi, Tibyan, Solo, 2006.

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Isruwanti Ummu Nashifa

Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Terkait

Cinta Kekal di atas Pondasi Takwa

oleh Muslimah.or.id
13 April 2018
0

Semua ikatan akan berakhir, kecuali kecintaan, hubungan dan ikatan tauhid dan keimanan kepada Allah ‘azza wa jalla.

Merayakan Natal dan Tahun Baru 

Pandangan Islam dalam Merayakan Natal dan Tahun Baru 

oleh Rahmadita Fajri Indra
23 Desember 2024
0

Saudariku yang dirahmati oleh Allah 'Azza wa Jalla, banyak kaum muslimin zaman sekarang yang merayakan Natal dan tahun baru. Mereka...

Akhlak Baik Orang-Orang Kafir

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
23 Januari 2019
0

Amal kebaikan tanpa dilandasi iman kepada Allah sebagaimana yang dilakuka orang-orang kafir atau non-muslim, bagaikan fatamorgana tanpa guna.

Artikel Selanjutnya

Zionis Romantisme Berkedok Cinta

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.