Telah berlalu pembahasan mengenai anjuran bagi setiap muslim untuk menjaga penampilannya. Bagaimana kita wajib untuk mematuhi syariat dalam berpenampilan, yang juga mendorong kita untuk selalu tampil rapi dan bersih.
Salah satu masalah yang umum terjadi terkait penampilan adalah masalah bau badan, yang mana ini sangatlah mengganggu. Akan tetapi kebanyakan orang terlalaikan darinya. Lalu, apa yang menyebabkan bau badan dan bagaimana cara mengatasinya?
Penyebab Bau Badan
Termasuk miskonsepsi yang banyak tersebar adalah pemahaman bahwa bau badan disebabkan oleh keringat yang kita hasilkan. Kenyataannya, keringat sendiri tidak memiliki bau, akan tetapi bakteri yang ada pada kulitlah yang memecah molekul protein keringat, yang menyebabkannya menjadi bau.
Walaupun kebanyakan penyebab bau badan adalah kurangnya seseorang dalam menjaga kebersihan dirinya, bau badan juga dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang serius. Bau badan dapat meningkat ketika masa pubertas, sebab hormon dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif pada masa ini. Seorang yang obesitas atau memiliki kondisi medis tertentu seperti diabetes, juga lebih rentan mengalami bau badan.
Pola makan, kondisi kesehatan dan pengobatan termasuk hal-hal yang dapat mempengaruhi bau badan seseorang. Begitu juga mengkonsumsi cabe, bawang merah, bawang putih dan makanan berbau lainnya. Jika seorang mengonsumsi protein dalam jumlah berlebihan, hal ini juga dapat mempengaruhi bau badannya.
Cara Mengatasi Bau Badan
Meskipun tidak ada pengobatan universal untuk mengatasi bau badan, melakukan langkah-langkah berikut dapat membantu kita untuk mengontrol masalah tersebut:
Mandi
Seorang hendaknya rutin membersihkan dirinya, membasuh badannya dengan air, menggosok seluruh tubuhnya menggunakan sabun, dan memastikan tubuhnya kering setiap saat.
Rajin mencukur
Memiliki bulu pada sebagian area badan, seperti ketiak dapat memperlambat penguapan keringat, memberikan bakteri lebih banyak waktu untuk memecah protein dan menimbulkan bau. Mencukur dapat membantu mengendalikan bau badan di beberapa area tersebut.
Menggunakan antiperspirant
Antiperspirant dapat mengurangi intensitas bau badan seseorang dengan mengubah volume keringat dan mengubah jumlah serta aktivitas bakteri penyebab bau.
Kebanyakan orang menggunakan produk deodorant sebagai solusi, sayangnya memilih deodorant yang cocok tidaklah mudah terutama bagi seorang yang memiliki kulit sensitif. Kandungan bahan kimia pada deodorant juga dapat menyebabkan iritasi.
Di negara kita sendiri, terdapat bahan alami yang dapat kita gunakan sebagai antiperspirant, yaitu tawas. Tawas mampu mengurangi jumlah volume keringat, mengangkat kotoran dan sel-sel kulit mati pada ketiak, merawat kulit ketiak serta memutihkannya.
Untuk penggunaan tawas yang aman, kita dapat menggunakannya dengan bijaksana dan tidak berlebihan. Pastikan tawas dalam kondisi bersih dan kering untuk menghindari kontaminasi bakteri. Jika memiliki kekhawatiran tentang penggunaan jangka panjang atau kondisi kesehatan tertentu, dapat mengkonsultasikannya dengan dokter atau tenaga kesehatan yang profesional.
Jika cara-cara ini telah kita terapkan dan masih ada kekhawatiran akan bau badan kita yang akan menggangu orang lain, maka hendaklah kita menghindari was-was ini dan tetap berusaha untuk menjaga kebersihan baik diri maupun pakaian yang kita kenakan.
Washallaallaahu ‘ala nabiyyinaa Muhammad wa ‘ala aalihi wa shahbihi wa sallam.
Baca juga: Anjuran bagi Muslimah untuk Menjaga Penampilan
—
Penulis: Annisa Auraliansa
Artikel Muslimah.or.id
Referensi:
- Felman, Adam. 2023. What To Know About Body Odor. https://www.medicalnewstoday.com/articles/173478
- Nurfalah, A. L., Susanti, Nurizkiyah, R., Aidah, D.N., Suryani, A. N., Maulina, G., Ridwan, H., Setiadi, D. K. (2024). Systematic Literature Review: Pengaruh Tawas Sebagai Bahan Deodorant Alami Penghilang Bau Badan.Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 11, No. 2, 348-358.
- Bukhari, Said. 2024. Penggunaan Tawas sebagai Deodoran Alami: Keamanan dan Potensi Efek Samping Jangka Panjang. https://www.rri.co.id/lain-lain/812809/penggunaan-tawas-sebagai-deodoran-alami-keamanan-dan-potensi-efek-samping-jangka-panjang