Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Sejarah Hari Asyura

Annisa Auraliansa oleh Annisa Auraliansa
12 Juli 2024
di Akhlak dan Nasihat
0
Sejarah Hari Asyura
Share on FacebookShare on Twitter

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

كان يوم عاشوراء ا تصومه قريش في الجاهلية، وكان رسول الله يصومه في الجاهلية، فلما قدم المدينة صامه ، وأمر بصيامه، فلما فُرضَ رمضان ترك يوم عاشوراء فمن شاء صامه، ومن شاء تركه

“Kaum Quraisy dahulu berpuasa di hari Asyura, dan Rasulullah berpuasa di hari tersebut pada masa jahiliyyah. Kemudian ketika datang ke Madinah, Rasulullah berpuasa pada hari itu dan memerintahkan untuk berpuasa. Ketika diwajibkan berpuasa pada bulan Ramadan, beliau meninggalkan puasa pada hari Asyura. Maka barang siapa yang ingin berpuasa, baginya puasa. Dan barang siapa yang tidak ingin, boleh baginya meninggalkan puasa tersebut.” (HR. Bukhari, no. 2002 dan Muslim, no. 1125).

Hadis di atas merupakan dalil yang menunjukkan bahwa masyarakat jahiliyyah dahulu mengetahui kedudukan hari Asyura dan mereka berpuasa pada hari tersebut. Begitu juga Nabi melakukan ibadah puasa tersebut dan beliau mengerjakannya secara konsisten hingga sebelum hijrah. Dan beliau tidak mewajibkan manusia untuk mengerjakan puasa ini.

Hal ini menunjukkan kesucian hari Asyura dan keagungan kedudukannya bagi bangsa Arab pada masa jahiliyyah sebelum diutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, mereka memasang tirai Kakbah pada hari tersebut sebagaimana juga diriwayatkan oleh ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. Beliau berkata,

Donasi Muslimahorid

كانوا يصومون عاشوراء قبل أن يفرض رمضان ، وكان يوماً تُستَرُ فيه الكعبة

“Dahulu mereka mengerjakan puasa Asyura sebelum diwajibkan puasa Ramadan dan pada hari itu, Kakbah diberi tirai (kiswah).” (HR. Bukhari, no. 1952)

Al-Qurthubi rahimahullah mengatakan,

حديث عائشة يدل على أن صوم هذا اليوم كان عندهم معلوم المشروعية والقدر ، ولعلهم كانوا يستندون في صومه إلى أنه من شريعة إبراهيم وإسماعيل – صلوات الله وسلامه عليهما – فإنهم كانوا ينتسبون إليهما ، ويستندون في كثير من أحكام الحج وغيره إليهما

“Hadis ‘Aisyah menunjukkan bahwa puasa pada hari ini bagi bangsa Arab sudah diketahui pensyariatannya dan kedudukannya. Mereka bersandar dalam mengerjakan ibadah tersebut kepada alasan bahwa itu merupakan syariat Nabi Ibrahim dan Nabi Isma’il shalawatullah wa salamuhu ‘alaihima. Sebab mereka (bangsa Arab) menisbatkan nasab kepada beliau berdua dan menyandarkan kebanyakan hukum-hukum haji dan lainnya kepada beliau berdua.” (Al-Mufhim, 3/190)

Bisa diambil faedah bahwa hadis di atas menunjukkan wajibnya puasa Asyura pada awal pensyariatannya setelah hijrahnya Nabi hallallahu ‘alaihi wa sallam ke Madinah berdasarkan pendapat yang paling shahih dari dua pendapat ahli ilmu. Hal ini karena adanya perintah untuk mengerjakan puasa itu. Dari Salamah bin Al-Akwa’, beliau berkata,

أمر النبي الله الله رجلا من أسلم أن أذن في الناس أن من كان أكل فليصم بقية يومه ، ومن لم يكن أكل فليصم ، فإن اليوم يوم عاشوراء

“Rasulullah memerintahkan seorang sahabat dari Kabilah Aslam untuk mengumumkan kepada manusia bahwa, “Barangsiapa yang sudah makan, hendaklah dia melakukan (melanjutkan) puasa pada sisa harinya. Dan barangsiapa yang belum makan, maka hendaklah ia berpuasa (penuh), karena hari ini adalah hari Asyura.” (Muttafaqun ‘alaih)

Ketika diwajibkan puasa Ramadan pada tahun kedua Hijriah, kewajiban puasa Asyura dihapuskan dan masih tersisa hukumnya menjadi sunah. Tidaklah diwajibkan puasa Asyura, kecuali hanya pada tahun pertama. Pada tahun kedua hijriah, tidak lagi diwajibkan seperti sebelumnya karena puasa bulan Ramadan diwajibkan setelah pertengahan tahun kedua. Kemudian Nabi bertekad pada akhir masa hidup beliau, yaitu tahun sepuluh Hijriah, untuk tidak hanya puasa Asyura secara tersendiri akan tetapi juga berpuasa pada hari sebelumnya, yaitu pada hari kesembilan. Dan ini merupakan gambaran untuk menyelisihi ahli kitab dalam mengerjakan puasa mereka.

Baca juga: Sejarah Cincin Pertunangan

—

Diterjemahkan dari kitab Risaalah fii Ahadits Syahrullah Al-Muharram karya Syekh Abdullah bin Shalih Al-Fauzan rahimahullah, hal. 8 – 9.

Penulis: Annisa Auraliansa

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Annisa Auraliansa

Annisa Auraliansa

Penulis di muslimah.or.id

Artikel Terkait

Tanda Diterimanya Amal Saleh

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
20 Oktober 2022
0

Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla, Dia menerima amal (kebaikan) seorang hamba dia akan memberi taufik kepada hambaNya tersebut untuk beramal...

Setelah Kita Dimasukkan ke Liang Kubur…

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
26 Agustus 2008
76

Penulis: Ummu Salamah Farosyah dan Ummu Rumman Adakah dari kita yang tidak mengetahui bahwa suatu ketika akan datang kematian pada...

Kenalilah Siapa Dia : Tips Memilih Teman Akrab

oleh Athirah Mustajab
26 Desember 2013
5

Wahai saudariku …. Dalam melewati lorong waktu hidupmu, menyusuri jalan yang penuh liku dan tipu daya, tak sedikit pula duri...

Artikel Selanjutnya
Sunnah Menggabungkan Puasa Tanggal 9 dan 10 Muharam (Asyura)

Sunnah Menggabungkan Puasa Tanggal 9 dan 10 Muharam (Asyura)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.