Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Bagaimana Jika Ini Ramadan Terakhirku?

Lisa Almira oleh Lisa Almira
26 Maret 2024
di Akhlak dan Nasihat
2
Jika Ini Ramadan Terakhir
Share on FacebookShare on Twitter

Saudariku, merupakan suatu kenikmatan besar jika Allah masih menginginkan kita menjumpai bulan Ramadan, bulan yang penuh dengan kemuliaan dan keagungan. Bulan yang penuh dengan keutamaan. Bulan di mana Allah membukakan pintu-pintu surga-Nya dan menutup pintu-pintu neraka-Nya, sebagaimana hadis yang dibawakan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

“Apabila Ramadan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.” (HR. Bukhari no. 3277 dan Muslim no. 1079)

Betapa banyak keberkahan di bulan yang mulia ini. Bahkan, amalan yang kita kerjakan di bulan ini bisa mendapatkan berlipat-lipat pahala dibanding bulan yang lainnya. Allah pun juga membuka kesempatan besar untuk menghapuskan dosa-dosa kita di bulan ini. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Donasi Muslimahorid

“Barangsiapa yang beribadah (salat) pada malam lailatul qadar karena iman dan karena berharap pahala, niscaya diampuni untuknya dosa-dosa yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Akan tetapi, bagaimana jika ini merupakan Ramadan terakhir kita, wahai sadariku? Bagaimana jika ini merupakan kesempatan terakhir kita untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan? Bagaimana jika kita hanya tinggal merasakan satu Idul Fitri?

Ya, Ramadan ini bisa menjadi Ramadan terakhir karena kita tidak tahu kapan datangnya pemutus nikmat dunia, yaitu kematian. Karena kematian tidak memandang usia, jenis kelamin, tempat, maupun waktu. Kematian tidak memandang seberapa banyak pahala kita, seberapa baik keimanan kita. Kematian tidak memandang kesiapan kita dalam menghadapinya.

Sungguh saudariku, sangat disayangkan jika kita hanya melewati bulan penuh berkah ini tanpa beramal apa-apa. Sangat disayangkan jika kita melewatkan kesempatan ini tanpa mendapatkan pengampunan dari Allah. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ

“Dan sungguh sangat rugi seseorang yang ia masuk dalam bulan Ramadan kemudian berlalu Ramadan sebelum diampuni dosanya.” (HR. At-Tirmidzi, di-shahih–kan oleh Syekh al-Albani)

Maka dari itu, wahai saudari-saudariku, jemputlah keberkahan bulan Ramadan. Gunakanlah waktu, energi, serta harta terbaik kita untuk memaksimalkan ibadah di bulan ini. Ingatlah bahwa kesempatan emas ini belum tentu kita dapatkan kembali. Prioritaskan untuk hal-hal yang bermanfaat. Perbanyaklah ilmu-ilmu terkait Ramadan yang dapat menambah rasa cinta kita di bulan yang penuh berkah ini. Tanpa adanya ilmu, lantas bagaimana kita bisa semangat untuk beribadah secara maksimal?

Jangan berkecil hati, walaupun kita menjadi wanita yang tinggal di rumah. Jangan pula berkecil hati jika kita mendapatkan halangan untuk berpuasa di bulan Ramadan. Masih banyak hal yang bisa kita lakukan dalam meraih pahala di bulan ini.

Manfaatkanlah pula momen Ramadan ini dengan memanjatkan doa-doa kita. Doakan pula bagi saudara-saudara kita yang berada di Palestina, yang menjumpai bulan Ramadan dengan banyak rintangan. Perlu diketahui, bahwa doa orang-orang yang berpuasa merupakan salah satu doa yang tidak tertolak, sebagaimana perkataan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi.” (HR. At-Tirmidzi no. 3598)

Mintalah juga kepada Allah agar diteguhkan untuk terus beramal hingga kematian menjemput kita. Para ulama juga mengatakan, “Sejelek-jelek kaum adalah yang mengenal Allah (rajin ibadah, -pen) hanya pada bulan Ramadan saja.”

Istikamah-kan ibadah kita, bahkan setelah Ramadan berlalu. Jadikan pula bulan Ramadan ini sebagai momen untuk mengubah diri kita menjadi muslim yang lebih baik lagi.

Semoga di Ramadan ini, Allah menerima ibadah kita serta memberikan keberkahan bagi kita semua. Dan juga semoga di Ramadan ini, kita dapat bersemangat beramal sebagaimana amalan terakhir kita.

Wallahu Ta’ala a’lam

Baca juga: Optimalkan Ramadan di Kala Sibuk

—

Artikel ini terinspirasi dari video Ceramah Singkat: Ramadan Terakhir oleh Ustadz Abdullah Taslim, M.A., diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=Y_dj-v-suxE

 

Referensi lain:

  • Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, 2022, “Keutamaan Bulan Ramadhan”, diakses dari https://muslim.or.id/4007-keutamaan-bulan-ramadhan.html
  • Ustadz Ahmad Zainuddin, 2020, “Merugi Orang yang Dosanya Tidak Diampuni Allah dalam Bulan Ramadhan”, diakses dari https://www.radiorodja.com/48430-merugi-orang-yang-dosanya-tidak-diampuni-allah-dalam-bulan-ramadhan/
  • Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, 2010, “Berkah Ramadhan, Memperbaiki Diri Menjadi Lebih Baik”, diakses dari https://rumaysho.com/1209-berkah-ramadhan-memperbaiki-diri-menjadi-lebih-baik.html

 

Penulis: Lisa Almira

Artikel: Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Lisa Almira

Lisa Almira

Penulis muslimah.or.id

Artikel Terkait

Kasmaran: Tanda Rendahnya Mentalitas

oleh Muslimah.or.id
24 Januari 2017
0

Kasmaran termasuk tanda atau ciri rendahnya mentalitas, dan ia merupakan aktivitas orang yang tidak mempunyai kesibukan. Orang yang sedang kasmaran...

Apakah Maksiat Membatalkan Puasa?

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
8 Mei 2019
1

Mendekatkan diri pada Allah Ta'ala dengan meninggalkan perkara yang asalnya mubah tidaklah sempurna sampai seseorang meninggalkan perbuatan haram.

Giat Menuntut Ilmu Syar’i

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
21 Maret 2022
0

Syaikh Mahmud Al Basyir Al Ibrahimiy rahimahullah: “Apabila seorang wanita tidak mengetahui ilmu-ilmu agama, niscaya ia akan menyusahkan suami, merusak...

Artikel Selanjutnya
Beriman dan Beramal Saleh

Beriman dan Beramal Saleh (Bag. 1)

Komentar 2

  1. Faiz says:
    2 bulan yang lalu

    Ada salah terjemahan dalam artikel

    مَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

    “Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadan karena iman dan karena berharap pahala, niscaya diampuni untuknya dosa-dosa yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

    Sumber: https://muslimah.or.id/17719-bagaimana-jika-ini-ramadan-terakhirku.html
    Copyright © 2025 muslimah.or.id

    Balas
    • M. Saifudin Hakim says:
      2 bulan yang lalu

      Sudah dikoreksi, baarakallahu fiik.

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.