Dari Amr Bin ‘Auf al-Anshari radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus Abu Ubaidah Bin Jarrah radhiyallahu ‘anhu ke Bahrain untuk mengambil jizyah* dari penduduknya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menerima permintaan damai dari penduduk Bahrain dan beliau mengangkat al-Ala’ Bin al-Hadhrami untuk menjadi ‘amir (pemimpin) di sana.
Ketika Abu Ubaidah datang dari Bahrain dengan membawa harta jizyah itu, para sahabat kaum Anshar mendengar kedatangan Abu Ubaidah ini. Maka merekapun berkumpul untuk menghadiri shalat shubuh bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika telah selesai shalat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam langsung keluar. Namun mereka berusaha merintangi beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika melihat mereka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tersenyum kemudian berkata, “Saya mengira kalian telah mendengar kedatangan Abu Ubaidah membawa sesuatu dari Bahrain?”
Mereka berkata, “Benar wahai Rasulullah.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalau begitu, bergembiralah dan berharaplah memperoleh sesuatu yang melapangkan diri kalian. Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan akan menimpa diri kalian. Akan tetapi, aku kahwatir jika dunia ini dibentangkan untuk kalian sebagaimana ia dibentangkan untuk orang-orang sebelum kalian sehingga kalian berlomba sebagaimana mereka berlomba, dan akhirnya kalian hancur sebagaimana mereka hancur.” (Hadits riwayat Muslim (2961) dan al-Bukhari (6425), dan Ibnu Abi ad-Dunya dalam kitab tentang Zuhud hal. 73)
*) Jizyah: Pembayaran yang harus diserahkan kaum kafir yang berada di bawah kekuasaan dan jaminan keamanan oleh kaum muslimin.
***
Dikutip dari buku Bercanda Bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (edisi terjemahan Dhahikun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam wa Tabassumuhu wa Muzahuhu oleh Ridhwanullah ar-Riyadhi) 1426/2005, Penerbit Darul Haq, Jakarta. Dengan perubahan seperlunya oleh www.muslimah.or.id
Assalamu’alaykum wr wb
Sekarang ini banyak sekali orang yang dibutakan oleh harta. Seakan- akan hidup akan sengsara tanpa adanya harta.
Ana rindu hidup sederhana , dengan keluarga yang selalu ada di samping ana dan memberi nasihat yang berguna untuk kehidupan ana.
Ana rindu kehangatan keluarga yang lama kelamaan semaikn pudar karena mencari kebahagiaan dunia yang semu…
Kuatkanlah diri dan hati ini, hindarkanlah hamba dari fitnah dunia yang keji Ya Rabb..
Ikhwati fillah, semoga Allah selalu menjaga kita dan saudara kita.
Wassalamu’alaykum wr wb
assalamualaikum warohmatulloohi wa barakaatuh
ummi..
anakku 2
saat ini untuk mendapatkan sekolah yang bagus kantong kita harus tebal (termasuk sekolah2 Islam)
dan di usia pensiun nanti insya Allah bila diberi umur panjang, kami (aku dan suami) tidak ingin merepotkan anak2.
untuk itu semua kami harus menabung/investasi
kadang jadi dilema buatku, disatu sisi aku ngga ingin terlalu memikirkan/mengejar duniawi, tapi di satu sisi sudah menjadi keharusan untuk melakukan menabung/investasi agar anak2 kamu dapat sekolah layak dan kami di usia senja nanti (insya Allah jika diberi umur panjang) dapat mencukupi kebutuhan sendiri tanpa harus merepotkan anak2 atau orang lain
Bagaimana ummi cara ku untuk menyikapinya?
terimakasih sebelumnya
wassalamualaikum warohmatulloohi wabarokaatuh
ijin share….
Nabi Muhammad selalu berdoa agar tetap miskin krn khawatir ummatnya berlomba lomba menimbun kekayaan dg segala cara termasuk korupsi yg akan menghancurkan ummat itu sendiri, smg kita terhindar dari musibah kekayaan, amien.
@ Kamarul
Maaf, tapi ada riwayat bahwa Nabi shallallahu’alaihiwasallam berlindung dari kefakiran
??????????? ?????? ???????? ???? ???? ????????? ???????????? ?????????? ???? ???? ??????? ?????????? ??? ??????? ?????? ??????
“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau.?
HR. Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42, An-Nasai dalam ?Amalul Yaum wal Lailah no. 22, halaman 146, Ibnus Sunni no. 69. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad. Syaikh Abdul Aziz bin Baaz menyatakan sanad hadits tersebut hasan. Lihat juga Tuhfatul Akhyar, halaman 26.
Kami ambil dari software Hisnul Muslim, semoga bermanfaat.
Assalamualaikum,ana mw nanya berapa harga bukux.tlng di kirim di email saya ,makasih