Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Semakin “Ngustadz” Semakin Cair Dan Bermudahan Dengan Wanita?!

Yulian Purnama oleh Yulian Purnama
11 November 2019
di Akhlak dan Nasihat
1
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagian orang beranggapan bahwa semakin senior seorang ustadz, maka ia boleh berinteraksi dengan lawan jenis lebih bebas, cair dan akrab.

Karena dianggap lebih kuat imannya dan lebih tahan terhadap fitnah wanita.

Kalau murid atau aktifis dakwah junior kelas ikan cere ingin rapat atau ketemuan dengan akhwat, maka wajib pakai hijab, menundukkan pandangan, dan berjauh-jauh. Tapi kalau sudah “ustadz” senior, tak perlu seperti itu. Bahkan bercanda ria, dan berbalas pesan pun tak masalah. Campur baur dengan para akhwat pun tak masalah.

Maaf, ini anggapan yang keliru.

Yang benar, semakin berilmu seseorang, seharusnya ia semakin takut kepada Allah. Seseorang semakin ia mengenal Rabb-nya dan semakin dekat ia kepada Allah Ta’ala, akan semakin besar rasa takutnya kepada Allah. Nabi kita Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

Donasi Muslimahorid

إني أخشاكُم للهِ وأحْفَظُكم لحدودِه

“Sesungguhnya aku yang paling yang paling takut kepada Allah dan paling menjaga batasan-batasan Allah” (HR. Ahmad no. 25893, dishahihkan al Albani dalam Irwaul Ghalil [7/79]).

Allah Ta’ala juga berfirman:

إنما يخشى الله من عباده العلماء

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (QS. Fathir: 28)

Ya, karena para ulama, yaitu memiliki ilmu tentang agama Allah ini dan mengamalkannya, merekalah orang-orang yang paling mengenal Allah. Sehingga betapa besar rasa takut mereka kepada Allah Ta’ala.

Demikian, sehingga tidaklah heran jika sahabat Umar bin Khattab radhiallahu’anhu, sahabat Nabi yang alim lagi mulia dan stempel surga sudah diraihnya, beliau tetap berkata:

لو نادى مُنادٍ من السماء أيها الناس إنكم داخلون الجنة كلكم أجمعون إلا رجلا واحداً لَخِفْتُ أن أكون هو

“Andai terdengar suara dari langit yang berkata: ‘Wahai manusia, kalian semua sudah dijamin pasti masuk surga kecuali satu orang saja’. Sungguh aku khawatir satu orang itu adalah aku” (HR. Abu Nu’aim dalam Al Hilyah, 138).

Maka tidak layak seorang ustadz merasa aman dari fitnah wanita, setinggi apapun ilmunya, Bahkan seharusnya semakin berilmu ia semakin takut pada fitnah wanita. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketika bersabda:

ما تَركتُ بَعدي فِتنَةً أضرَّ على الرجالِ منَ النساءِ

“Tidaklah ada sepeninggalku fitnah (cobaan) yang paling berbahaya bagi lelaki selain fitnah (cobaan) terhadap wanita” (HR. Al Bukhari 5096, Muslim 2740).

Apakah hadits ini hanya berlaku untuk orang awam, murid dan para aktifis junior? Nampaknya zahir hadits tidak menunjukkan demikian.

Bukankah kita ingat kisah Nabi Yusuf yang ketampanannya membuat Zulaikha kasmaran? Ia tidak menahan pandangan dan dalam hatinya tumbuh penyakit al isyq. Apa akibatnya? Ia mengajak Yusuf berzina. Allah kisahkan dalam Al Qur’an:

وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ وَهَمَّ بِهَا لَوْلا أَنْ رَأى بُرْهَانَ رَبِّهِ ‏كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ

“Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan zina) dengan Yusuf, dan Yusuf PUN BERMAKSUD (melakukannya pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih” (QS. Yusuf: 24).

Jika Nabi Yusuf ‘alaihissalam saja terfitnah oleh wanita -namun Allah selamatkan beliau dan beri hidayah kepada beliau- maka apalagi selevel ustadz?

Lihat bagaimana seorang Sa’id bin Musayyab rahimahullah (wafat tahun 94H), seorang tabi’in yang dijuluki sayyidut tabi’in karena ketinggian ilmu dan akhlaknya, namun ia mengatakan:

مَا أَيِسَ الشَّيْطَانُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا أَتَاهُ مِنْ قِبَلِ النِّسَاءِ ، قَدْ بَلَغْتُ ثَمَانِينَ سَنَةً وَمَا شَيْءَ أَخْوَفُ عِنْدِي مِنَ النِّسَاءِ» وَكَانَ بَصَرُهُ قَدْ ذَهَبَ

“Setan ketika ia putus asa untuk menggoda pada suatu keburukan, ia pasti akan datang dalam bentuk godaan wanita. Usiaku sudah 80 tahun, dan tidaklah ada sesuatu yang paling aku takutkan kecuali fitnah wanita”. Padahal ketika itu penglihatan beliau (Sa’id bin Musayyab) sudah hilang (Hilyatul Auliya‘, 2/166).

Adapun keyakinan bahwa semakin tinggi kedudukan seseorang dalam agama, maka semakin ia boleh meninggalkan aturan-aturan agama, maka ini keyakinan kaum Sufiyah yang batil.

Semoga Allah memberi taufik.

***

Penulis: Yulian Purnama S.Kom.

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Yulian Purnama

Yulian Purnama

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, kontributor Muslim.or.id dan PengusahaMuslim.com

Artikel Terkait

Bingkai Penantian

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
18 Desember 2020
3

Penantian yang entah kapan akan berakhir dalam menjemput impian untuk membangun mahligai pernikahan hendaklah dihiasi dengan memperbanyak doa.

Indahnya Saling Menasihati Diantara Kaum Muslimin

oleh Anita Rahmawati
31 Juli 2013
3

Sesungguhnya nasihat itu diperuntukkan bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi Rasul-Nya, dan bagi kaum mukminin

Jangan Pernah Bosan Dalam Berdoa

Jangan Pernah Bosan Dalam Berdoa

oleh Annisa Auraliansa
6 Juni 2024
0

Sebagai seorang insan yang menjalani kehidupan ini, kita senantiasa membutuhkan pertolongan dari Allah ta’ala, baik untuk mendapatkan perkara yang kita...

Artikel Selanjutnya

Tidak Boleh Taat Dalam Maksiat Dan Pelanggaran Agama!

Komentar 1

  1. Arwaa 'Alimah says:
    2 tahun yang lalu

    Semoga Allah selalu memberikan keberkahan pada ilmu ustadz untuk kaum muslimin

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.