Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Wudhu Muslimah

Ummu Ziyad oleh Ummu Ziyad
1 Desember 2008
di Fikih
41
Share on FacebookShare on Twitter

Disusun oleh: Ummu Ziyad
Muroja’ah: Ust. Aris Munandar

Percikan-percikan air itu membasahi poni-poni yang menyembul keluar dari jilbab yang telah kulonggarkan sedikit karena berada di tempat umum. Setelah mengambil sedikit air dari pancuran mushola di lantai basement mall besar itu, aku mulai membasahi kedua telingaku. Baru kemudian kubasahi kedua kakiku, kanan kiri… kanan kiri sampai tiga kali. Seperti itulah wudhu yang kukerjakan sampai sekitar empat tahun yang lalu. Rasanya sedih menjadi orang yang menyedihkan. Hanya dari tiga gerakan wudhu yang kusebutkan, tetapi aku telah pula melakukan lebih dari tiga kesalahan.

Pertama, ternyata tidak ada gerakan wudhu hanya sekedar membasahi ujung rambut seperti yang kulakukan. Kedua, gerakan membasuh rambut dan telinga dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan satu kali pengambilan air. Ketiga, gerakan pengulangan tiga kali dilakukan per anggota tubuh, bukan bergantian kanan kiri seperti itu. Keempat aku membiarkan anggota tubuhku (bagian kaki) terbuka di depan umum begitu saja. Kelima, jikapun aku menginginkan jilbabku tetap terpakai agar tidak terlihat aurat rambutku, maka ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun juga telah memberitahukan caranya.

Begitulah kita jika melakukan sesuatu hanya berdasarkan ilmu yang sedikit dan sekedarnya. Padahal tahu sendiri kalau wudhu itu adalah salah satu syarat sahnya shalat. Mungkin bisa dibayangkan berapa banyak kesalahan dalam shalat yang aku lakukan pada saat itu. Alhamdulillah, Allah memberi hidayah kepadaku untuk menyadari kesalahan itu dan memudahkan aku untuk mempelajari tata cara yang benar untuk wudhu dan shalat. Mudah-mudahan Allah juga memudahkan engkau wahai ukhti muslimah, jika kesalahan yang sama masih ada padamu. Aamiin ya mujibas saailiin.

Secara sederhana, wudhu yang sesuai diajarkan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dapat kita lakukan seperti ini:

Donasi Muslimahorid

Pertama, hadirkan niat dalam hatimu untuk berwudhu. Apapun ibadah yang kita lakukan tentu saja hanya kita niatkan untuk ibadah kepada Allah semata. Dan begitu banyak aktifitas harian kita yang dapat kita niatkan untuk ibadah. Nah… untuk semua niat ibadah itu, maka kita tidak perlu melafalkannya (mengeluarkan dengan suara). Apalagi mengkhususkan bacaan tertentu. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melakukannya.

Kedua, bacalah bismillah.


Ketiga, basuhlah kedua telapak tanganmu 3 kali
.

basuh tangan 3kali

Keempat, berkumur-kumurlah dan masukkan air ke hidung dengan sungguh-sungguh dengan telapak tangan kanan. Kemudian keluarkan air tersebut dengan tangan kiri.

Kelima, basuhlah mukamu. Muka di sini tentu saja bagian yang telah kita kenal, yaitu bagian wajah dari batas telinga kanan ke telinga kiri, dan dari tempat mulai tumbuhnya rambut sampai dagu. Untuk yang telah memiliki suami atau saudara laki-laki, perlu juga diingatkan untuk membasuh jenggot yang ada karena ia juga termasuk sebagai anggota wajah.

Keenam, membasuh tangan dimulai dengan tangan kanan.

Basuhan yang sempurna adalah basuhan yang dimulai dari ujung-ujung jari hingga siku, kemudian menggosok-gosok lengan, membasuh siku dan membersihkan sela-sela jemari. Setelah tangan kanan selesai, baru dilanjutkan membasuh dengan cara yang sama untuk tangan kiri.

Ketujuh, mengusap kepala satu kali.

Kalau anggota wudhu lainnya dianjurkan dibasuh sampai tiga kali, maka bagian ini hanya satu kali usapan (walaupun terkadang kita disarankan mengusapnya 3 kali). Bagian kepala yang dimaksud adalah seluruh rambut kita dan telinga kita. Praktek yang dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah membasahi kedua telapak tangan dengan air, kemudian mengusap mulai dari kepala bagian depan, diusap sampai ke belakang, kemudian dibalikkan lagi usapan itu ke depan dan langsung dilanjutkan mengusap telinga dengan cara memasukkan jari telunjuk ke lubang telinga sedangkan ibu jari mengusap daun telinga bagian luar. Bingung? Coba lihat gambar di bawah. Insya Allah mudah.

Kedelapan, membasuh kaki dimulai dari kaki kanan.

Membasuh kaki secara sempurna adalah dengan cara membasuh ujung-ujung jari kaki sampai mata kaki, mencuci mata kaki dan membersihkan sela-sela jari kaki. Setelah selesai membasuh kaki kanan, maka dilanjutkan dengan kaki kiri dengan cara yang sama.

Kemudian kita disunnahkan membaca dzikir setelah wudhu. Ada berbagai macam dzikir setelah wudhu yang dicontohkan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam yang dapat kita baca. Salah satunya adalah bacaan berikut

???????? ???? ??? ????? ?????? ???? ???????? ??? ???????? ?? ?? ???????? ????? ????????? ???????? ?? ??????????

Artinya, “Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi pula bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”

Selesai.

Mudah bukan? Insya Allah… Kesemua gerakan wudhu tersebut terangkum dalam cara wudhu yang diperlihatkan oleh sahabat Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu sebagaimana diceritakan oleh Humran bekas budak beliau,

Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu meminta air wudhu. (Setelah dibawakan), ia berwudhu: Ia mencuci kedua telapak tangannya tiga kali, kemudian berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidungnya, kemudian mencuci wajahnya tiga kali, lalu membasuh tangan kanannya sampai siku tiga kali, kemudian membasuh tangannya yang kiri tiga kali seperti itu juga, kemudian mengusap kepalanya lalu membasuh kakinya yang kanan sampai kedua mata kakinya tiga kali kemudian membasuh yang kiri seperti itu juga. Kemudian mengatakan,

“Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berwudhu seperti wudhuku ini lalu Rasulullah bersabda, ‘Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini kemudian berdiri dan ruku dua kali dengan sikap tulus ikhlas, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.'” (Muttafaq ‘alaihi)

Sebatas ini dulu pembenahan kita untuk masalah wudhu. Tentang mengusap khuf, termasuk di dalamnya mengusap jilbab dan kaos kaki, mudah-mudahan Allah memudahkan penulisannya di artikel muslimah.or.id mendatang. Jangan lupa ya saudariku, praktekkan ilmu yang singkat namun sangat urgent ini!

Maraji:

  1. Al Wajiz. Syaikh Abdul ‘Azhim bin Badawi. Pustaka As-Sunnah. Cet. 2
  2. Thaharah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf. Media Hidayah. Cet 1 2004
  3. Catatan Kajian Al Wajiz bersama Ustadz Muslam 15 Maret 2004

***

Artikel www.muslimah.or.id
Ilustrasi oleh: Ummu Ziyad

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Ummu Ziyad

Ummu Ziyad

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, Desainer Grafis Yufid.com

Artikel Terkait

Zinah bagi Wanita dalam Surah Al-A'raf Ayat 31

Makna “Zinah” bagi Wanita dalam Surah Al-A’raf Ayat 31

oleh Atma Beauty Muslimawati
14 Desember 2024
0

Di dalam surah Al-A'raf ayat ke-31 terdapat perintah untuk berhias setiap kali memasuki masjid. Lalu, apa makna berhias bagi wanita...

Talak Bagian 2 (Pembagian Talak)

oleh Ummu Sa'id
10 Maret 2011
71

C. Pembagian Talak 1. Dilihat dari ketegasan kalimatnya Dari segi kalimatnya, talak dibagi menjadi dua, yaitu talak shariih (tegas) dan...

Pernak-Pernik Seputar Wudhu

oleh Ummu Ziyad
1 Desember 2008
32

Penulis: Ummu Ziyad Muroja'ah: Ust. Aris Munandar Menyentuh Lawan Jenis Pembatal Wudhu? Kehidupan yang diatur syari'at, terkadang menjadi terbolak-balik dikarenakan...

Artikel Selanjutnya

Qishash di Antara Dua Kambing

Komentar 41

  1. siti says:
    17 tahun yang lalu

    mohon penjelasan lebih detail tentang bagaimana caranya berwudlu di tempat umum (tempat yang tebuka) namun tetap menutup aurat,

    Balas
  2. melinda shafiyyah says:
    17 tahun yang lalu

    assalammualaikum, artikel yang anti paparkan sangat bermanfaat.. dan loadingnya cepat, ya. jadi, g bosan nunggunya =,). semoga lewat media ini ukhuwah akhwat di seluruh penjuru bumi Indonesia semakin erat n ilmunya bertambah banyak n_n

    Balas
  3. ukh D says:
    17 tahun yang lalu

    Assalamu’alaykum,

    ummu, wudhu ini sama dengan wudhu ikhwan.
    ana penasaran dengan wudhu akhwat ditempat umum. terkadang musholla/masjid yang ana jumpai, tempat wudhunya tidak ada hijabnya.
    dan bagaimana jika tempat wudhu tersebut lantainya becek dan ada genangan air? APakah kita harus tetap menggunakan kaos kaki dengan menginjak genangan2 air tersebut? Padahal itu satu-satunya kaos kaki yang kita bawa.

    Mohon penjelasannya pada artikel selanjutnya…

    Jazakumulloohu khoyron.

    Balas
  4. Muh Abduh T says:
    17 tahun yang lalu

    @ muslimah.or.id

    mohon penjelasan lebih detail tentang bagaimana caranya berwudlu di tempat umum (tempat yang tebuka) namun tetap menutup aurat

    Iya betul sekali masukan yang bagus dari ukhti siti. Mohon ada akhwat yang membahas masalah ini. Karena kami sering melihat para wanita bermudah-mudahan membuka aurat di muka umum dengan alasan mau berwudhu. Agar kepalanya basah, dia sengaja mencopot jilbabnya. Mereka belum paham kalau keadaan terpaksa seperti ini boleh saja membasuh bagian depan kepala sebagaimana membasuh khuf, sebagaimana dijelaskan ummu ziyad di sini :
    https://muslimah.or.id/fiqh-muslimah/pernak-pernik-seputar-wudhu.html

    Silakan dilihat kembali. Tapi alangkah baiknya ada pembahasan khusus agar para wanita yang tidak paham mengenai hal ini jadi tahu dan lebih jelas.

    Semoga kita diberi keistiqomahan dalam agama ini.

    Info : Ada blog yang bisa dikunjungi insya Allah artikelnya update terus
    http://rumaysho.wordpress.com

    Balas
  5. amir says:
    17 tahun yang lalu

    jazakillah ahsanal jaza’…

    artikel yg bagus nih…

    silakan juga mengunjungi blog kami:

    http://salafiyunpad.wordpress.com

    -abahnya zayd-

    Balas
  6. smpputri says:
    17 tahun yang lalu

    Assalamualaikum,
    bagaimana pula jika ada kondisi seperti ini:air wudhu (dr kran PDAM) macet saat wudhu padahal yang ngantri di belakang masih banyak, dan air yang tersisa di sana cuma seember.

    Balas
  7. amir says:
    17 tahun yang lalu

    assalamu’alaikum..
    buat pengelola web muslimah, ana boleh kan ambil artikel ini dan lainx tuk ana bikin ebook buat di blog ana…

    jazakumullahu khoir yah..

    -abu zayd as-sulawisiy-

    Balas
  8. Nia Febriyanti says:
    17 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum,
    ummu…afwan ana izin copy artikelnya yah…???
    Subhanalloh, aku juga masih ada yang salah cara berwudhu aku
    syukron ya ummu…..^_^

    Balas
  9. angga says:
    17 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum warrohmatullah wabarokatuh,
    Maaf bolehkan saya menyalin artikel di web ini ke blog saya. Mohon tanggapannya segera karena saya ingin sekali menyalin artikel2 yang ada di web ini. Terimakasih :)

    Balas
  10. amir says:
    17 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum..
    silakan download ebook artikel ini di blog ana,
    http://salafiyunpad.wordpress.com/2008/12/13/ebook-gratis-tuntunan-praktis-wudhu-muslimah-sesuai-sunnah/

    Jazakumullahu khoiron. semoga pengurus web muslimah, terus menghadirkan artikel yang bermanfaat..

    -Amir Abu Zayd elPosowy-

    Balas
  11. dessy says:
    17 tahun yang lalu

    SubhaanaLlah…

    artikel yang bagus.
    Seharusnyalah kita mulai memperbaiki thaharah kita.

    Balas
  12. sidik says:
    16 tahun yang lalu

    Saya blum tau apakah ada fatwa ulama yang membolehkan gambar2 wanita seperti di atas meski untuk tujuan baik. Mohon pihak admin bisa menjelaskan.

    Balas
  13. inkosyifaa06 says:
    16 tahun yang lalu

    Bismillah…subhanallah..artikelnya jayid jiddan..ana izin meng-copy ya..Insya Allah ana amanah..amiin..Syukron wa Jazakumullah khoir..

    Balas
  14. Ummuhu says:
    16 tahun yang lalu

    kl wudhu d kmr mandi yg ada toiletnya gmn cara bc basmalahnya??

    Balas
  15. Ar rosyidah says:
    16 tahun yang lalu

    assalamualaikum warohmatulloh wa barokah…

    afwan ukhti ana ijin mau copy artikelnya, untuk blog ana di friendster

    oia ukh, soal member muslimah itu kelanjutannya gimana? apa sudah ada keputusan? kami tunggu beritanya…
    jazakillah khoir

    Balas
  16. Ar rosyidah says:
    16 tahun yang lalu

    melanjutkan…
    untuk akh sidik : laa ba’sa kl tujuannya untuk penjelasan, lagipula gambar tersebut tidak sempurna, (mata, mulut dan hidungnya di hilangkan, setau ilmu yang ana dapat itu di bolehkan) yg tidak di bolehkan itu jika gambanya lengkap (dengan mata, hidung, bibir). wallahu ta’ala ‘alam

    itu saja yg bisa ana sampaikan.

    Balas
  17. izmail says:
    16 tahun yang lalu

    gmn y klo wdhu d kmr mndi trz ngmbil air’y jga dr bak mndi sdangkn d bak mndi itu da ikan’y.. pakh sah wudhu’y??

    Balas
  18. ummu sholikhah says:
    16 tahun yang lalu

    jazakillah khoiron katsir..
    temen saya jadi tahu bahwa niat itu di awal wudlu, bukan di saat membasuh wajah..

    Balas
  19. Ananda Nisa says:
    15 tahun yang lalu

    jazakumulloh
    artikel yang sangat bermanfaat
    izin re-post ya…

    Balas
  20. Niken Kusumawardani says:
    15 tahun yang lalu

    Afwan jiddan ukhti, mhn pnjelasan lbh tentang cara mengusap telinga, apakah dengan sekali usapan yg itu artinya sekali jalan dan tak boleh bolak balik? Yg diusap telinga bagian belakang saja kan ukhti? Batasanny sampai mana? Apakah bagian yg melengkung atas itu jg diusap? Jazaakillaah khairan katsiir

    Balas
  21. sinarti says:
    15 tahun yang lalu

    artikel nya bagus, menambah wawasan saya tentang cara wudhu yg baik. trima kasih

    Balas
  22. titik says:
    15 tahun yang lalu

    Terima kasih tip cara berwudhunya

    Balas
  23. ummuabdurrahman says:
    15 tahun yang lalu

    Insya Allah sami’na wa atho’na, bisa share teknik yg pas u/ mengusap kepala bagi muslimah yg memiliki rambut yg sangat lebat dan panjang, apa perlu setiap wudhu rambut diikat terlebih dulu?

    Jazakallahukhoironkatsiron

    Balas
  24. Zahra says:
    15 tahun yang lalu

    Assalamu’alaykum..
    Afwan agak menyimpang. Tp masih soal wudhu. Ana mau tanya, beberapa wanita kadang menggunakan body lotion yang mengandung dimethicone (silicone oil) yg berguna untuk melindungi kulit yang sangat sensitif (misal jika digaruk cpet luka, dll) atau untuk telapak kaki. Apakah lotion tersebut dapat menghalangi air wudhu? Dan apakah perlu dihapus/dibersihkan setiap kali ingin wudhu? Atau cukup digosok yang kencang agar air wudhu bisa meresap?
    Jazakillah khoiron :)

    Balas
  25. ummu rafa says:
    15 tahun yang lalu

    ijin share ya … utk teman2ku yg lain . jazakulloh khair

    Balas
  26. zspeed says:
    15 tahun yang lalu

    Ilmu yang bermanfaat.syukron

    Balas
  27. luig says:
    15 tahun yang lalu

    mau nanya ukhti.(maaf) bila berwudhu tapi tidak mntup aurat apakah wudhunya sah?misal stlh mndi lngsng wudhu, dan tdk mntp aurat.mhon pnjelasannya ,

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      15 tahun yang lalu

      @ Luig
      Wudhunya sah.

      Balas
  28. Novi says:
    15 tahun yang lalu

    Kalau untuk muslimah yang rambutnya panjang, mengusap kepala-nya bagaimana ustadzah? seperti kita tahu, kalau mengusap kepala kebelakang lalu kedepan itu agak sulit untuk rambut panjang. lalu bagaimana hukumnya jika rambutnya diikat?

    mohon penjelasannya.

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      15 tahun yang lalu

      @ Novi
      Sebaiknya rambutnya diikat agar lebih mudah untuk mengusap kepala. Allahu a’lam.

      Balas
  29. kurniasyahrizal says:
    15 tahun yang lalu

    Alhamdulillah.jd lebih tmbh ilmunya

    Balas
  30. mardiyah says:
    14 tahun yang lalu

    assalamualaikum wr.wb
    ijin copy yah……..
    smoga mjadi ladang da’wah dan amal jariyah kellak di yaumil akhir

    Balas
  31. ummu 'aisyah says:
    14 tahun yang lalu

    subhanallah. sgt bermanfaat insya Allah

    Balas
  32. salimah says:
    14 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum ummu.. mau tnya bagaimana jika wanita memiliki rambut panjang sedikit kerepotan dengan membasuh kepala yang memutar seperti yang dicontohkan?apa ad keringanan? atw ada teknik tertentu? trimaksih

    Balas
  33. nurul qomariyah says:
    14 tahun yang lalu

    orang kputihan wajib mlakukan sholat, bagaimana jika kluar darah putih itu trus mnerus sdangkan kluar darah putih itu membatalkan wudhu’.. trima kasih

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      14 tahun yang lalu

      @ Nurul
      Menurut pendapat yang paling benar keputihan bukanlah najis dan tidak membatalkan wudhu. Allahu A’lam

      Balas
  34. eliana_anNabawi says:
    14 tahun yang lalu

    assalamu’alaikum….
    syukron ….. baru kusadari jika wudhuku selama ini tidak ada dalam syari’at… alhamdulillah

    Balas
  35. lilik says:
    13 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum warohmatullah wabarokaatuh..

    Ummu, bisa tolong jelaskan lagi gk , saya masih bingung ketika membasuh kedua tangan bila disunnahkan 3x, maka Kanan dulu dibasuh 3x, setelah itu kiri 3x, atau kanan lalu kiri sbanyak 3x ?

    klo mengusap sebagian kepala ketika dari blakang ke depan kadang rambut suka ikutan kedepan juga dan saat bersambung ke telinga jd air yang ditangan dah agak kering gtu kan ya umm, saya merasa kurang afdhol trus saya basuh lagi telinga 2X.. kira2 seperti itu dibolehkan atau tidak umm??

    mohon jawabannya ya umm,
    jazakillah khoyron… ^^

    Balas
  36. obatradisionalkankerhati.com says:
    13 tahun yang lalu

    Nah ini baru lengkep nih…mksih ats infonya ya mba…?

    Balas
  37. eka says:
    13 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum.
    Terima kasih ukhti atas penjelasannya. Artikelnya sangat bermanfaat.
    Ana izin copy dan share ilmunya y ukhti.
    Syukron.
    :)

    Balas
  38. nisa says:
    12 tahun yang lalu

    Saya sudah mencoba membasuh kepala dengan rambut diikat [seperti contoh diatas]. namun ketika akan kembali lagi mengusap kedepan, jari? tersangkut di rambut, dan ini sangat susah sekali. apa boleh jika rambut kita di gulung [seperti membentuk punuk unta] saat berwudhu? mohon penjelasannya. Jazaakumullahu khairan.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.