Disusun oleh: Ummu Ziyad
Muroja’ah: Ust. Aris Munandar
Percikan-percikan air itu membasahi poni-poni yang menyembul keluar dari jilbab yang telah kulonggarkan sedikit karena berada di tempat umum. Setelah mengambil sedikit air dari pancuran mushola di lantai basement mall besar itu, aku mulai membasahi kedua telingaku. Baru kemudian kubasahi kedua kakiku, kanan kiri… kanan kiri sampai tiga kali. Seperti itulah wudhu yang kukerjakan sampai sekitar empat tahun yang lalu. Rasanya sedih menjadi orang yang menyedihkan. Hanya dari tiga gerakan wudhu yang kusebutkan, tetapi aku telah pula melakukan lebih dari tiga kesalahan.
Pertama, ternyata tidak ada gerakan wudhu hanya sekedar membasahi ujung rambut seperti yang kulakukan. Kedua, gerakan membasuh rambut dan telinga dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan satu kali pengambilan air. Ketiga, gerakan pengulangan tiga kali dilakukan per anggota tubuh, bukan bergantian kanan kiri seperti itu. Keempat aku membiarkan anggota tubuhku (bagian kaki) terbuka di depan umum begitu saja. Kelima, jikapun aku menginginkan jilbabku tetap terpakai agar tidak terlihat aurat rambutku, maka ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun juga telah memberitahukan caranya.
Begitulah kita jika melakukan sesuatu hanya berdasarkan ilmu yang sedikit dan sekedarnya. Padahal tahu sendiri kalau wudhu itu adalah salah satu syarat sahnya shalat. Mungkin bisa dibayangkan berapa banyak kesalahan dalam shalat yang aku lakukan pada saat itu. Alhamdulillah, Allah memberi hidayah kepadaku untuk menyadari kesalahan itu dan memudahkan aku untuk mempelajari tata cara yang benar untuk wudhu dan shalat. Mudah-mudahan Allah juga memudahkan engkau wahai ukhti muslimah, jika kesalahan yang sama masih ada padamu. Aamiin ya mujibas saailiin.
Secara sederhana, wudhu yang sesuai diajarkan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dapat kita lakukan seperti ini:
Pertama, hadirkan niat dalam hatimu untuk berwudhu. Apapun ibadah yang kita lakukan tentu saja hanya kita niatkan untuk ibadah kepada Allah semata. Dan begitu banyak aktifitas harian kita yang dapat kita niatkan untuk ibadah. Nah… untuk semua niat ibadah itu, maka kita tidak perlu melafalkannya (mengeluarkan dengan suara). Apalagi mengkhususkan bacaan tertentu. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melakukannya.
Kedua, bacalah bismillah.
Ketiga, basuhlah kedua telapak tanganmu 3 kali.
Keempat, berkumur-kumurlah dan masukkan air ke hidung dengan sungguh-sungguh dengan telapak tangan kanan. Kemudian keluarkan air tersebut dengan tangan kiri.
Kelima, basuhlah mukamu. Muka di sini tentu saja bagian yang telah kita kenal, yaitu bagian wajah dari batas telinga kanan ke telinga kiri, dan dari tempat mulai tumbuhnya rambut sampai dagu. Untuk yang telah memiliki suami atau saudara laki-laki, perlu juga diingatkan untuk membasuh jenggot yang ada karena ia juga termasuk sebagai anggota wajah.
Keenam, membasuh tangan dimulai dengan tangan kanan.
Basuhan yang sempurna adalah basuhan yang dimulai dari ujung-ujung jari hingga siku, kemudian menggosok-gosok lengan, membasuh siku dan membersihkan sela-sela jemari. Setelah tangan kanan selesai, baru dilanjutkan membasuh dengan cara yang sama untuk tangan kiri.
Ketujuh, mengusap kepala satu kali.
Kalau anggota wudhu lainnya dianjurkan dibasuh sampai tiga kali, maka bagian ini hanya satu kali usapan (walaupun terkadang kita disarankan mengusapnya 3 kali). Bagian kepala yang dimaksud adalah seluruh rambut kita dan telinga kita. Praktek yang dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah membasahi kedua telapak tangan dengan air, kemudian mengusap mulai dari kepala bagian depan, diusap sampai ke belakang, kemudian dibalikkan lagi usapan itu ke depan dan langsung dilanjutkan mengusap telinga dengan cara memasukkan jari telunjuk ke lubang telinga sedangkan ibu jari mengusap daun telinga bagian luar. Bingung? Coba lihat gambar di bawah. Insya Allah mudah.
Kedelapan, membasuh kaki dimulai dari kaki kanan.
Membasuh kaki secara sempurna adalah dengan cara membasuh ujung-ujung jari kaki sampai mata kaki, mencuci mata kaki dan membersihkan sela-sela jari kaki. Setelah selesai membasuh kaki kanan, maka dilanjutkan dengan kaki kiri dengan cara yang sama.
Kemudian kita disunnahkan membaca dzikir setelah wudhu. Ada berbagai macam dzikir setelah wudhu yang dicontohkan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam yang dapat kita baca. Salah satunya adalah bacaan berikut
???????? ???? ??? ????? ?????? ???? ???????? ??? ???????? ?? ?? ???????? ????? ????????? ???????? ?? ??????????
Artinya, “Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi pula bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”
Selesai.
Mudah bukan? Insya Allah… Kesemua gerakan wudhu tersebut terangkum dalam cara wudhu yang diperlihatkan oleh sahabat Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu sebagaimana diceritakan oleh Humran bekas budak beliau,
Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu meminta air wudhu. (Setelah dibawakan), ia berwudhu: Ia mencuci kedua telapak tangannya tiga kali, kemudian berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidungnya, kemudian mencuci wajahnya tiga kali, lalu membasuh tangan kanannya sampai siku tiga kali, kemudian membasuh tangannya yang kiri tiga kali seperti itu juga, kemudian mengusap kepalanya lalu membasuh kakinya yang kanan sampai kedua mata kakinya tiga kali kemudian membasuh yang kiri seperti itu juga. Kemudian mengatakan,
“Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berwudhu seperti wudhuku ini lalu Rasulullah bersabda, ‘Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini kemudian berdiri dan ruku dua kali dengan sikap tulus ikhlas, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.'” (Muttafaq ‘alaihi)
Sebatas ini dulu pembenahan kita untuk masalah wudhu. Tentang mengusap khuf, termasuk di dalamnya mengusap jilbab dan kaos kaki, mudah-mudahan Allah memudahkan penulisannya di artikel muslimah.or.id mendatang. Jangan lupa ya saudariku, praktekkan ilmu yang singkat namun sangat urgent ini!
- Al Wajiz. Syaikh Abdul ‘Azhim bin Badawi. Pustaka As-Sunnah. Cet. 2
- Thaharah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf. Media Hidayah. Cet 1 2004
- Catatan Kajian Al Wajiz bersama Ustadz Muslam 15 Maret 2004
***
Artikel www.muslimah.or.id
Ilustrasi oleh: Ummu Ziyad
mohon penjelasan lebih detail tentang bagaimana caranya berwudlu di tempat umum (tempat yang tebuka) namun tetap menutup aurat,
assalammualaikum, artikel yang anti paparkan sangat bermanfaat.. dan loadingnya cepat, ya. jadi, g bosan nunggunya =,). semoga lewat media ini ukhuwah akhwat di seluruh penjuru bumi Indonesia semakin erat n ilmunya bertambah banyak n_n
Assalamu’alaykum,
ummu, wudhu ini sama dengan wudhu ikhwan.
ana penasaran dengan wudhu akhwat ditempat umum. terkadang musholla/masjid yang ana jumpai, tempat wudhunya tidak ada hijabnya.
dan bagaimana jika tempat wudhu tersebut lantainya becek dan ada genangan air? APakah kita harus tetap menggunakan kaos kaki dengan menginjak genangan2 air tersebut? Padahal itu satu-satunya kaos kaki yang kita bawa.
Mohon penjelasannya pada artikel selanjutnya…
Jazakumulloohu khoyron.
@ muslimah.or.id
Iya betul sekali masukan yang bagus dari ukhti siti. Mohon ada akhwat yang membahas masalah ini. Karena kami sering melihat para wanita bermudah-mudahan membuka aurat di muka umum dengan alasan mau berwudhu. Agar kepalanya basah, dia sengaja mencopot jilbabnya. Mereka belum paham kalau keadaan terpaksa seperti ini boleh saja membasuh bagian depan kepala sebagaimana membasuh khuf, sebagaimana dijelaskan ummu ziyad di sini :
https://muslimah.or.id/fiqh-muslimah/pernak-pernik-seputar-wudhu.html
Silakan dilihat kembali. Tapi alangkah baiknya ada pembahasan khusus agar para wanita yang tidak paham mengenai hal ini jadi tahu dan lebih jelas.
Semoga kita diberi keistiqomahan dalam agama ini.
Info : Ada blog yang bisa dikunjungi insya Allah artikelnya update terus
http://rumaysho.wordpress.com
jazakillah ahsanal jaza’…
artikel yg bagus nih…
silakan juga mengunjungi blog kami:
http://salafiyunpad.wordpress.com
-abahnya zayd-
Assalamualaikum,
bagaimana pula jika ada kondisi seperti ini:air wudhu (dr kran PDAM) macet saat wudhu padahal yang ngantri di belakang masih banyak, dan air yang tersisa di sana cuma seember.
assalamu’alaikum..
buat pengelola web muslimah, ana boleh kan ambil artikel ini dan lainx tuk ana bikin ebook buat di blog ana…
jazakumullahu khoir yah..
-abu zayd as-sulawisiy-
Assalamu’alaikum,
ummu…afwan ana izin copy artikelnya yah…???
Subhanalloh, aku juga masih ada yang salah cara berwudhu aku
syukron ya ummu…..^_^
Assalamu’alaikum warrohmatullah wabarokatuh,
Maaf bolehkan saya menyalin artikel di web ini ke blog saya. Mohon tanggapannya segera karena saya ingin sekali menyalin artikel2 yang ada di web ini. Terimakasih :)
Assalamu’alaikum..
silakan download ebook artikel ini di blog ana,
http://salafiyunpad.wordpress.com/2008/12/13/ebook-gratis-tuntunan-praktis-wudhu-muslimah-sesuai-sunnah/
Jazakumullahu khoiron. semoga pengurus web muslimah, terus menghadirkan artikel yang bermanfaat..
-Amir Abu Zayd elPosowy-
SubhaanaLlah…
artikel yang bagus.
Seharusnyalah kita mulai memperbaiki thaharah kita.
Saya blum tau apakah ada fatwa ulama yang membolehkan gambar2 wanita seperti di atas meski untuk tujuan baik. Mohon pihak admin bisa menjelaskan.
Bismillah…subhanallah..artikelnya jayid jiddan..ana izin meng-copy ya..Insya Allah ana amanah..amiin..Syukron wa Jazakumullah khoir..
kl wudhu d kmr mandi yg ada toiletnya gmn cara bc basmalahnya??
assalamualaikum warohmatulloh wa barokah…
afwan ukhti ana ijin mau copy artikelnya, untuk blog ana di friendster
oia ukh, soal member muslimah itu kelanjutannya gimana? apa sudah ada keputusan? kami tunggu beritanya…
jazakillah khoir
melanjutkan…
untuk akh sidik : laa ba’sa kl tujuannya untuk penjelasan, lagipula gambar tersebut tidak sempurna, (mata, mulut dan hidungnya di hilangkan, setau ilmu yang ana dapat itu di bolehkan) yg tidak di bolehkan itu jika gambanya lengkap (dengan mata, hidung, bibir). wallahu ta’ala ‘alam
itu saja yg bisa ana sampaikan.
gmn y klo wdhu d kmr mndi trz ngmbil air’y jga dr bak mndi sdangkn d bak mndi itu da ikan’y.. pakh sah wudhu’y??
jazakillah khoiron katsir..
temen saya jadi tahu bahwa niat itu di awal wudlu, bukan di saat membasuh wajah..
jazakumulloh
artikel yang sangat bermanfaat
izin re-post ya…
Afwan jiddan ukhti, mhn pnjelasan lbh tentang cara mengusap telinga, apakah dengan sekali usapan yg itu artinya sekali jalan dan tak boleh bolak balik? Yg diusap telinga bagian belakang saja kan ukhti? Batasanny sampai mana? Apakah bagian yg melengkung atas itu jg diusap? Jazaakillaah khairan katsiir
artikel nya bagus, menambah wawasan saya tentang cara wudhu yg baik. trima kasih
Terima kasih tip cara berwudhunya
Insya Allah sami’na wa atho’na, bisa share teknik yg pas u/ mengusap kepala bagi muslimah yg memiliki rambut yg sangat lebat dan panjang, apa perlu setiap wudhu rambut diikat terlebih dulu?
Jazakallahukhoironkatsiron
Assalamu’alaykum..
Afwan agak menyimpang. Tp masih soal wudhu. Ana mau tanya, beberapa wanita kadang menggunakan body lotion yang mengandung dimethicone (silicone oil) yg berguna untuk melindungi kulit yang sangat sensitif (misal jika digaruk cpet luka, dll) atau untuk telapak kaki. Apakah lotion tersebut dapat menghalangi air wudhu? Dan apakah perlu dihapus/dibersihkan setiap kali ingin wudhu? Atau cukup digosok yang kencang agar air wudhu bisa meresap?
Jazakillah khoiron :)
ijin share ya … utk teman2ku yg lain . jazakulloh khair
Ilmu yang bermanfaat.syukron
mau nanya ukhti.(maaf) bila berwudhu tapi tidak mntup aurat apakah wudhunya sah?misal stlh mndi lngsng wudhu, dan tdk mntp aurat.mhon pnjelasannya ,
@ Luig
Wudhunya sah.
Kalau untuk muslimah yang rambutnya panjang, mengusap kepala-nya bagaimana ustadzah? seperti kita tahu, kalau mengusap kepala kebelakang lalu kedepan itu agak sulit untuk rambut panjang. lalu bagaimana hukumnya jika rambutnya diikat?
mohon penjelasannya.
@ Novi
Sebaiknya rambutnya diikat agar lebih mudah untuk mengusap kepala. Allahu a’lam.
Alhamdulillah.jd lebih tmbh ilmunya
assalamualaikum wr.wb
ijin copy yah……..
smoga mjadi ladang da’wah dan amal jariyah kellak di yaumil akhir
subhanallah. sgt bermanfaat insya Allah
Assalamu’alaikum ummu.. mau tnya bagaimana jika wanita memiliki rambut panjang sedikit kerepotan dengan membasuh kepala yang memutar seperti yang dicontohkan?apa ad keringanan? atw ada teknik tertentu? trimaksih
orang kputihan wajib mlakukan sholat, bagaimana jika kluar darah putih itu trus mnerus sdangkan kluar darah putih itu membatalkan wudhu’.. trima kasih
@ Nurul
Menurut pendapat yang paling benar keputihan bukanlah najis dan tidak membatalkan wudhu. Allahu A’lam
assalamu’alaikum….
syukron ….. baru kusadari jika wudhuku selama ini tidak ada dalam syari’at… alhamdulillah
Assalamu’alaikum warohmatullah wabarokaatuh..
Ummu, bisa tolong jelaskan lagi gk , saya masih bingung ketika membasuh kedua tangan bila disunnahkan 3x, maka Kanan dulu dibasuh 3x, setelah itu kiri 3x, atau kanan lalu kiri sbanyak 3x ?
klo mengusap sebagian kepala ketika dari blakang ke depan kadang rambut suka ikutan kedepan juga dan saat bersambung ke telinga jd air yang ditangan dah agak kering gtu kan ya umm, saya merasa kurang afdhol trus saya basuh lagi telinga 2X.. kira2 seperti itu dibolehkan atau tidak umm??
mohon jawabannya ya umm,
jazakillah khoyron… ^^
Nah ini baru lengkep nih…mksih ats infonya ya mba…?
Assalamu’alaikum.
Terima kasih ukhti atas penjelasannya. Artikelnya sangat bermanfaat.
Ana izin copy dan share ilmunya y ukhti.
Syukron.
:)
Saya sudah mencoba membasuh kepala dengan rambut diikat [seperti contoh diatas]. namun ketika akan kembali lagi mengusap kedepan, jari? tersangkut di rambut, dan ini sangat susah sekali. apa boleh jika rambut kita di gulung [seperti membentuk punuk unta] saat berwudhu? mohon penjelasannya. Jazaakumullahu khairan.