Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Tanda Diterimanya Amal Saleh

Isruwanti Ummu Nashifa oleh Isruwanti Ummu Nashifa
20 Oktober 2022
di Akhlak dan Nasihat
0
Share on FacebookShare on Twitter

Setiap mukmin tentu berharap semua amal saleh yang dilakukannya diterima Allah Ta’ala. Amal saleh yang tentu saja diiringi niat sebagai ibadah untuk mendekatkan diri pada Allah Azza wa Jalla, serta amal yang dilandasi keimanan yang benar serta meneladani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Landasan amal salehnya dibangun di atas ilmu syar’i bukan sekedar aktivitas yang baik menurut persangkaan manusia atau amal yang mementingkan kualitas namun tanpa dalil agama. Semoga penjelasan-penjelasan dari para imam terkemuka berkaitan dengan tanda diterimanya amal mampu menggugah hasrat kaum muslimin untuk mempersembahkan amal terbaik kepada Allah Ta’ala.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Sesungguhnya Allah apabila menginginkan kebaikan kepada seorang hamba dijadikan hatinya tak mengingat amal-amal kebaikannya dan dijadikan lisannya tak ingin mengabarkan amalnya kepada manusia. Allah jadikan ia sibuk mengingat dosa-dosanya. Senantiasa dosa itu berada di pelupuk matanya hingga ia masuk surga. Karena tanda amal diterima itu adalah menjadikan hati tak mengingatnya dan lisan tak mengabarkannya.” (Thariqul Hijratain hal. 169-172).

Inilah bentuk amal saleh yang pemiliknya tak menyibukkan diri mengeksposnya, entah itu dengan lisannya atau memviralkannya di media sosial. Tanpa kita sebarkan niscaya hati kita akan terjaga untuk lebih ikhlas, karena yang dicari pujian Allah Ta’ala. Justru banyaknya amal membuatnya lebih hati-hati dan bersikap tawadhu karena ia lebih sibuk memikirkan kekurangan dirinya dan dosa-dosanya daripada menghitung amal-amal saleh yang telah dilakukan karena orang yang bangga dengan amal-amal salehnya justru akan meremehkan dosa-dosanya atau bahkan memandang rendah orang yang tidak beramal saleh seperti dirinya. Padahal kita belum tahu pasti apakah amal kita diterima Allah Ta’ala atau tidak. Ini peringatan agar kita tak terpesona dengan kuantitas amal saleh kita. Allah Azza wa Jalla berfirman,

???????????? ?????????? ???? ??????? ??????????????? ???????? ????????? ????? ????????? ?????????? ?

“Dan orang-orang yang melakukan (kebaikan) yang telah mereka kerjakan dengan hati penuh rasa takut, (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabbnya” (Q.S Al-Mukminun: 60)

Donasi Muslimahorid

Mereka senantiasa istiqomah beramal saleh, mereka berlomba-lomba dalam kebaikan namun mereka juga takut amal-amal tersebut tidak diterima Allah Ta’ala.

Simak pula nasihat imam Ibnu Rajab rahimahullah berkenaan dengan tanda diterimanya amal saleh seorang hamba. Beliau rahimahullah berkata, “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla, Dia menerima amal (kebaikan) seorang hamba dia akan memberi taufik kepada hambaNya tersebut untuk beramal saleh setelahnya. Sebagaimana ucapan salah seorang dari mereka (ulama salaf), “Ganjaran perbuatan baik adalah (taufik dari Allah Azza wa Jalla untuk melakukan) perbuatan baik (setelahnya).” Maka barangsiapa yang mengerjakan amal kebaikan lalu ia mengerjakan amal kebaikan lagi setelahnya, ini merupakan pertanda diterimanya amal kebaikannya yang pertama (oleh Allah Azza wa Jalla). Sebaliknya siapa saja yang mengerjakan amal kebaikan lalu melakukan perbuatan buruk (setelahnya), maka ini merupakan pertanda tertolak dan tidak diterimanya amal kebaikannya tersebut. (Latha’iful Ma’arif hal. 311).

Semoga uraian di atas, yang berkenaan dengan tanda diterimanya amal saleh mampu menginspirasi setiap Mukmin untuk lebih hati-hati beramal tanpa memviralkannya di dunia maya atau nyata demi menjaga keikhlasan serta berupaya beramal kontinu meskipun sedikit karena ini melanggengkan dalam beramal saleh dan dicintai Allah Azza wa Jalla.

Penulis; Isruwanti Ummu Nashifa

Referensi: Majalah As-Sunnah, Edisi 08, Shafar 1437

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Isruwanti Ummu Nashifa

Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Terkait

Tragedi Dari Sebuah Handphone

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
24 November 2017
2

Jadikan handphone sebagai media pembelajaran diri menjadi pribadi yang lebih berilmu dan bertaqwa.

Penuntut Ilmu Syar’i

Jangan Minder dengan Identitas Sebagai Penuntut Ilmu Syar’i

oleh Putri Idhaini
27 Januari 2025
0

Seorang penuntut ilmu syar’i seringkali mendapat ujian berupa perlakuan yang kurang menyenangkan dari lingkungan sosialnya, seperti direndahkan, dianggap “sok suci”...

Tidak Putus Asa, Tidak Pula Besar Kepala

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
27 Maret 2019
0

Kenyataan bahwa akhir hidup sebagai faktor penentu seharusnya membuat orang yang memiliki masa lalu kelam untuk tidak cepat putus asa

Artikel Selanjutnya

Tips-Tips Mengurus Anak Agar Tumbuh Berkembang dengan Baik, bag. 1

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.