Muslimah.or.id
Donasi Muslimah.or.id
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id

Fatwa Ramadhan untuk Muslimah: Memakai Obat Pencegah Haid

Redaksi Muslimah.Or.Id oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
27 Mei 2021
Waktu Baca: 1 menit
11
2
SHARES
12
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Soal:
Bagaimana hukumnya wanita memakai obat pencegah haidh di bulan Ramadhan?

Jawab:
Wanita yang memakai obat pencegah haidh, apabila tidak membahayakan dirinya ditinjau dari sisi medis, maka tidaklah mengapa dengan syarat ia tetap meminta izin kepada suaminya. Yang aku (Syaikh Ibn Utsaimin) ketahui, obat-obat semacam ini membahayakan wanita, karena haidh merupakan darah yang keluar secara alami. Apabila dicegah pada waktunya maka akan membahayakan tubuh. Kemudian perlu diperhatikan pula, obat-obat semacam ini menjadikan kebiasaan para wanita menjadi tidak teratur, akibatnya mereka akan bimbang dan ragu (apakah mereka telah suci atau belum -red) ketika shalat atau saat bersenggama dengan suaminya.


Oleh karena itu, aku tidak mengatakan itu haram, hanya aku tidak menganjurkannya. Selayaknya bagi para wanita untuk ridha menerima takdir yang Allah takdirkan. Dikisahkan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menemui Aisyah radhiallahu ‘anha sedang menangis pada waktu haji Wada’. Saat itu Aisyah radhiallahu ‘anha sudah mengenakan pakaian ihram. Rasulullah shalallahu’alaihi wa salam bertanya,

Majelis ilmu di bulan ramadan

“Ada apa denganmu wahai Aisyah? Apakah engkau haidh?”

Aisyah radhiallahu’anha menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehati, “Yang demikian itu adalah sesuatu yang Allah telah tetapkan bagi para wanita.”

Maka, selayakanya bagi para wanita untuk bersabar dan mencari pahala dari Allah ketika meninggalkan shalat dan puasa karena haidh. Sesungguhnya, pintu dzikir terbuka luas, ia bisa berdzikir, bertasbih, shadaqah, berlaku baik kepada manusia dengan perkataan maupun perbuatan dan ini adalah amalan yang paling utama. (Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin 1/304, lihat pula fatw Lajnah Da’imah 5/400)

***

Dipublikasikan ulang oleh www.muslimah.or.id

Tags: Fatwa UlamaPuasaRamadhan dan Ied
SEMARAK RAMADHAN YPIA
Redaksi Muslimah.Or.Id

Redaksi Muslimah.Or.Id

Artikel Terkait

Apakah Orang Tua Boleh Mengambil THR Anak?

Apakah Orang Tua Boleh Mengambil THR Anak?

oleh Ustadz Yulian Purnama
21 Oktober 2022
2

Syaikh As Sa'di rahimahullah menjelaskan: “Seorang ayah boleh mengambil harta anaknya semaunya, selama tidak membahayakan anaknya, dan tidak untuk diberikan...

Buka Puasa Dengan Kurma Yang Ganjil?

Buka Puasa Dengan Kurma Yang Ganjil?

oleh Ustadz Yulian Purnama
3 April 2022
0

Nabi Shallallahu’alahi wa sallam biasanya tidak keluar pada hari Idul Fitri hingga makan kurma terlebih dahulu, dan beliau makan kurma...

Hukum Nikah Beda Agama

Hukum Nikah Beda Agama

oleh Ustadz Yulian Purnama
30 Agustus 2022
0

“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita...

Artikel Selanjutnya

Fatwa Ramadhan untuk Muslimah: Bolehkah Bercumbu Pada Siang Hari Ramadhan?

Komentar 11

  1. rendahkan pandangan meskipun bercadar says:
    15 tahun yang lalu

    bila buah sudah matang harus segera di petik nanti bisa busuk begitu juga bila sudah waktu merah di cegah akan timbul penyakit

    Balas
  2. Naurah says:
    14 tahun yang lalu

    Assalamualaikum
    Bagaimana hukumnya kalau menkonsumsi obat pencegah haid karena akan menikah? Karena dlm waktu dekat, saya akan melangsungkan pernikahan, dan sepertinya tangal yg dipilih adalah tanggal dimana saya mendapatkan haid. Mohon segera dijawab. Terima kasih.

    Balas
  3. satria says:
    14 tahun yang lalu

    Berdasarkan fatwa syaikh utsaimin di atas beliau tidak menganjurkan bagi wanita yang ingin penuh berpuasa untuk memakai obat pencegah haid, karena dampak-dampak yang bisa timbul dari obat tersebut.
    Padahal puasa merupakan ibadah yang utama, maka kalau alasannya karena akan melangsungkan pernikahan, yang bisa saya pahami sebaiknya tidak perlu melakukan hal itu… sebagaimana perkataan syaikh, “Wanita yang memakai obat pencegah haidh, apabila tidak membahayakan dirinya ditinjau dari sisi medis, maka tidaklah mengapa dengan syarat ia tetap meminta izin kepada suaminya. Yang aku (Syaikh Ibn Utsaimin) ketahui, obat-obat semacam ini membahayakan wanita, karena haidh merupakan darah yang keluar secara alami, Apabila dicegah pada waktunya maka akan membahayakan tubuh, Oleh karena itu, aku tidak mengatakan itu haram, hanya aku tidak menganjurkannya. Selayaknya bagi para wanita untuk ridha menerima takdir yang Allah takdirkan.”
    Jadi kalau ukhti ingin menggunakannya tidak apa-apa akan tetapi itu tidak dianjurkan…
    wallahu a’lam

    Balas
  4. Ummu Zahra says:
    13 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum,

    Dalam suatu tulisan (http ://www.facebook.com/notes/abah-eka/hukum-tentang-penundaan-haid-bagi-wanita-muslim/427438588522), dikatakan bahwa Syeikh Utsaimin termasuk ulama yang melarang (mengharamkan) penggunaan obat penunda haid (dalam Majmu’ Fatawa al-‘Utsaimin). Saya tidak punya kitab yang dimaksud sehingga tidak paham kenapa ada 2 pendapat Syeikh Utsaimin yang bertentangan. Barangkali bisa dijelaskan, ukhti….?

    Terima kasih sebelumnya. Jazakumullah khairan.

    Wassalamu’alaikum.

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      13 tahun yang lalu

      Wa’alikumussalam warahmatullah,
      Jika memang demikian bahwa Syaikh Utsaimin memiliki dua pendapat maka hal ini sangat wajar. Karena sepengetahuan kami, para ulama salaf terdahulu semisal Imam Syafi’i, Imam Ahmad dan Imam madzab lainnya rahimahumullah sering berpendapat dengan pendapat yang berbeda-beda dengan satu kasus. Sehingga kita jumpai dibebrapa kitab menukil pendapat ulama A dengan mengatakan, “Ulama A berpendapat dengan Qaul Jadid (pendapat terbaru) demikian dan Qaul qadim (pendapat lama) demikian”. sehinga perlu dirinci pendapat terbaru mana dan pendapat lama yang mana.
      tentang penggunaan obat pencegah haid maka hukumnya boleh,dengn catatan tidak membahayakan dan tidak memberikan efek samping yang merugikan bagi wanita tersebut, meskipun yang lebih baik adalah meninggalkannya. Hal ini sebagaimana fatwa Al Lajnah Ad Daimah sebagai berikut:

      ?????? ?????? ?? ?????? ??? 1216
      ?: ?? ???? ?????? ??????? ???? ???? ????? ?? ????? ?? ???
      ??: ????? ??? ???? ??????? ??????? ??? ????? ???? ?????.. ????:
      ???? ?? ?????? ?????? ????? ?? ????? ???? ?????? ??? ??? ??? ?????? ??????? ?? ???????? ??? ?? ????? ?? ??? ?? ?????? ??? ???? ??? ???? ?????? ???? ??? ?? ??? ?? ???? ??? ??? ???? ??? ???? ?? ????? ??? ????? ????? ?? ?????? ???? ??? ???? ?????? ???? ???????? ???? ??? ???? ????.
      ?????? ??????? ???? ???? ??? ????? ???? ???? ????? ????.
      ?????? ??????? ?????? ??????? ????????
      ??? … ??? … ???? ?????? … ??????
      ??? ???? ?? ?????? ?????? … ??? ???? ?? ????? … ??? ?????? ????? … ??? ?????? ?? ??? ???? ?? ???

      Allahu A’lam

      Balas
  5. al asri says:
    13 tahun yang lalu

    Assalamu alaikum Wr Wb

    Saya sedang menderita sakit mag yg cukup parah namun saya tidak ingin puasa saya ketinggalan, pada waktu buka, menjelang tidur dan waktu sahur saya sdh minum obat sesuai dg dosis obat yg diberikan dokter, namun saat tengah hari yakni pukul 12.00 s.d. pkl 14.00 siang, sakit mag saya menjadi-jadi sehingga tak tertahankan namun saya merasa sayang untuk membatalkan puasa saya namun saya langsung telan obat mag tanpa air apakah hal ini membatalkan puasa saya ?

    mohon rekan yg mengetahui dalil dan alasanya mohon bantu kami apakah puasa saya wajib di qada atau sah adanya, terima kasih.

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      13 tahun yang lalu

      @ Al asri
      Wa’alaikumussalam,
      Meminum obat baik dengan air ataupun tidak bisa membatalkan puasa. Anda wajib menggaqadhanya. SIlahkan membaca artikel kami tenang tips meminum obat ketika puasa disni dan disini

      Balas
  6. meta shofia says:
    12 tahun yang lalu

    bagaimana jika kita mau berangkat haji, apakah boleh memakai obat mencegah haid?

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      12 tahun yang lalu

      @ Meta Shofia
      Diperbolehkan menggunakan obat pencegah haid saat melakukan ibadah haji dengan cacatan tidak menimbulkan bahaya dan atas petunjuk dokter. Demikian pendapat Syaikh Ibnu Utsaimin.

      Balas
  7. Rupa Bebek Kotamobagu says:
    12 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum Wa rahmatullahi Wa barakaatuhu Izin share syukron…

    Balas
  8. adi says:
    8 tahun yang lalu

    assalamu’alaikum wr.wb.
    izin share y.. tks.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Muslimah.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.