Muslimah.or.id
Donasi Dakwah YPIA
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasehat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasehat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Pendaftaran MUBK Desember 2023 Pendaftaran MUBK Desember 2023

Beberapa Hal Yang Diperselisihkan Najis-Tidaknya

Yulian Purnama oleh Yulian Purnama
16 September 2020
di Fikih
Waktu Baca: 4 menit
1

Daftar Isi

  • 1. Darah
  • 2. Nanah
  • 3. Muntahan
  • 4. Dahak
  • 5. Air liur

Sebelum membahas tentang masalah najis, kita harus memahami dahulu kaidah yang disebutkan para ulama:

????? ?? ??????? ???? ????????

“Hukum asal benda-benda itu halal dan suci”.

Maka suatu benda itu statusnya suci, kecuali ada dalil shahih yang menyatakan bahwa ia najis. Tidak boleh menyatakan suatu benda itu najis atau diragukan kesuciannya, tanpa didasari dalil.

Jika kaidah ini sudah dipahami, maka berikut ini beberapa perkara yang diperselisihkan najis-tidaknya oleh para ulama:

1. Darah

Jumhur ulama dari ulama empat madzhab mengatakan bahwa darah yang keluar dari tubuh itu najis. Berdasarkan firman Allah ta’ala:

???? ?? ?????? ??? ??? ??????? ??????? ?????????? ????? ??????? ?????????? ???? ???? ??????? ???????? ???? ????? ?????????? ???? ?????? ????????? ????????? ??????

“Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi, karena sesungguhnya semua itu adalah rijs” (QS. Al An’am: 145).

Bahkan banyak nukilan ijma‘ akan najisnya darah. Ibnul Arabi rahimahullah mengatakan:

???? ??????? ??? ?? ???? ???? ?? ???? ???

“Ulama sepakat bahwa darah itu haram, tidak boleh dimakan dan najis” (Hasyiyah ar Ruhuni, 1/73).

Al Qurthubi rahimahullah mengatakan:

???? ??????? ??? ?? ???? ???? ???

“Ulama sepakat bahwa darah itu haram dan najis” (Tafsir Al Qurthubi, 2/222).

Namun setelah ijma‘ ini, sebagian ulama mengatakan bahwa darah yang sedikit itu ditoleransi.

Namun klaim ijma‘ ini tidak disetujui oleh sebagian ulama. Karena di sana ada pendapat yang menyatakan bahwa darah itu tidak najis kecuali yang ada dalil tegas tentang najisnya. Mereka berdalil dengan riwayat dari para sahabat, diantaranya perkataan Al Hasan Al Bashri rahimahullah:

?? ??? ????????? ?????????? ?? ????????????

“dahulu kaum Muslimin (para sahabat) biasa shalat dalam keadaan luka-luka” (HR. Al Bukhari dalam Shahih-nya secara mu’allaq, dishahihkan Al Albani dalam Tamamul Minnah hal. 50).

Sehingga darah baik darah manusia atau darah lainnya, hukum asalnya suci kecuali:
* darah haid
* darah hewan yang najis ketika masih hidup ataupun mati, seperti darah babi.
* darah hewan yang najis ketika jadi bangkai, seperti darah bangkai ayam, darah bangkai kambing, dll

Pendapat ini dikuatkan oleh Asy Syaukani, Syaikh Al Albani, Syaikh Ibnu Al Utsaimin rahimahumullah. Kami sendiri lebih cenderung dengan pendapat yang kedua ini.

2. Nanah

Para ulama mengatakan, nanah hukumnya sama dengan darah. Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan:

??????????? ? ???????????? ? ????? ????????? ???? ??????? : ?????????????? ? ????? ????? ???????? ????? : ???? ???????? ???? ???????

“Nanah dan shadid (calon nanah) dan semua yang berasal dari darah, maka hukumnya sama dengan darah. Namun Imam Ahmad mengatakan: nanah lebih ringan daripada darah” (Al Mughni, 2/483).

Maka bagi ulama yang mengatakan darah itu najis, mereka juga mengatakan nanah juga najis. Sedangkan ulama yang mengatakan darah tidak najis maka mereka juga mengatakan nanah tidak najis.

Demikian juga, sebagian ulama yang menganggap nanah itu najis seperti darah, memberi toleransi jika nanah itu sedikit.

3. Muntahan

Muntahan atau al qay’u, adalah yang keluar ketika kita muntah. Terdapat hadits, dari Abu Darda’ radhiallahu’anhu :

???? ??????? ???? ??????

“Bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam muntah, lalu beliau berwudhu” (HR. Abu Daud no.2381, at Tirmidzi no. 87).

Namun hadits ini diperselisihkan derajatnya. Didhaifkan oleh Ibnu Abdil Barr, ad Darutquthni dan Ibnu Hajar. Dihasankan oleh Asy Syaukani. Bahkan dishahihkan oleh Imam Ahmad dan juga Al Albani.

Ulama yang menshahihkan hadits ini pun khilaf apakah hadits ini dalil najisnya muntahan ataukah tidak?

Ringkasnya, jumhur ulama dari empat madzhab berpendapat najisnya muntahan. Sebagian ulama, diantaranya Asy Syaukani, Al Albani dan Ibnu Al Utsaimin mengatakan muntahan itu tidak najis karena tidak ada dalil tegas yang menyatakan najisnya. Dan pendapat kedua ini yang nampaknya lebih kuat, wallahu a’lam.

4. Dahak

Jumhur ulama mengatakan bahwa dahak itu tidak najis, dan inilah yang rajih. Diantara dalilnya, hadits dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu:

????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ????? ????????? ??? ???????? ??????????? ?????????? ????? ???????? ??????? : (??? ????? ?????????? ??????? ???????????? ??????? ????????????? ????????? ? ????????? ?????????? ???? ???????????? ????????????? ??? ???????? ? ??????? ????????? ?????????? ??????????????? ???? ????????? ?????? ???????? ? ?????? ???? ?????? ?????????? ???????) ???????? ?????????? – ??? ???? ?????? – ???????? ??? ???????? ????? ?????? ???????? ????? ??????

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat dahak pada dinding arah kiblat masjid. Lalu beliau menghadap kepada orang-orang dan bersabda, ‘Bagaimana pendapat kalian semua ketika ada orang yang sedang shalat menghadap Rabb-nya, lalu dia meludah ke hadapan-Nya? Sukakah kalian jika kalian sedang dihadapi seseorang, lalu orang itu meludah di hadapan kalian? Karena itu jika salah seorang dari kalian meludah ketika shalat, maka hendaklah dia meludah ke kiri atau ke bawah kaki kalian. Jika itu tidak mungkin, maka hendaklah dia melakukan seperti ini (lalu al-Qasim -perawi hadits- mempraktekkan contohnya) dia meludah ke kain bajunya, kemudian mengusap sebagiannya pada sebagian yang lain” (HR. Bukhari no. 550, Muslim no. 409).

Andaikan dahak itu najis tentu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak akan mengajarkan untuk meludah di kain pakaian ketika shalat.

Adapun ingus, para fuqaha sepakat ia tidak najis :

????? ??????? ??? ??? ?????? ?????,? ???? ??????? ?? ???? ??? ???? ??????

“Para fuqaha sepakat bahwa ingus itu suci dan shalat dengan baju yang kena ingus itu sah” (Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah, 36/258).

Namun tidak boleh bersengaja menyentuh ingus atau dahak yang sudah dikeluarkan, karena itu adalah kotoran :

??? ?????????? ??? ???? ????? ???????,? ??????:? ??? ?????? ??? ??? ?????? ??? ???? ???????,? ????? ????? ??????? ?? ????????? ?? ????????

“Ulama Syafi’iyyah menetapkan haramnya menyentuh ingus, mereka mengatakan: karena ingus itu walaupun suci tapi tetap saja ia kotor. Maka haram seseorang sengaja menyentuhnya, bukan karena ia najis” (Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah, 36/259).

Baca juga: Hukum Menelan Dahak Dan Ludah Ketika Puasa Dan Shalat

5. Air liur

Sebagaimana dahak, maka air liur juga tidak najis. Mereka berdalil dengan hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

???? ?????????? ?? ????????.

“Seorang Muslim itu tidak menajisi (yang lain)” (HR. Bukhari no.283, Muslim no. 372).

Namun sebagian ulama menyatakan bahwa air liur yang datang dari mulut itu suci, sedangkan yang datang dari perut itu najis. An Nawawi rahimahullah mengatakan :

????? ?????? ?????? ?? ??????? ??????? ???? ?? ??????? ??????? ??? ?? ???? ????

“Aku telah bertanya kepada beberapa tabib yang terpercaya, mereka mengingkari air liur itu bisa datang dari perut. Maka mereka mengingkari suatu yang wajib untuk dicuci” (Al Majmu’).

Namun para ulama menjelaskan, ini diterapkan jika yakin air liur tersebut datang dari perut. Ketika ragu, maka tidak dihukumi najis.

Terlebih lagi, sebagian ulama mengatakan bahwa yang keluar dari perut (seperti muntahan) tidaklah dihukumi najis sama sekali. Karena tidak ada dalil yang sharih yang menyatakan kenajisannya. Dan ini yang nampaknya lebih rajih.

Semoga bermanfaat.

***

Penulis: Yulian Purnama

Artikel Muslimah.or.id

Tags: dahakdarahinguskotoranliurmuntahanNajisnanahPendapatrajihsharihsuci
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Yulian Purnama

Yulian Purnama

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, kontributor Muslim.or.id dan PengusahaMuslim.com

Artikel Terkait

Muslimah Menyambut 10 Hari Terakhir Ramadhan

oleh Deni Putri Kusumawati
10 April 2023
0

Keistimewaan terbesar yang terdapat pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan adalah lailatul qadar. Lailatul qadar merupakan malam diturunkannya Alquran. Malam...

Ketentuan-Ketentuan Umum Dalam Berdandan Bagi Wanita, bag. 2

oleh Atma Beauty Muslimawati
27 September 2023
1

Meninggalkan pakaian yang mubah dengan bahan yang mubah dengan menyangka itu bentuk keshalihan dan ketakwaan ini termasuk kebid’ahan.

Ketentuan-Ketentuan Umum Dalam Berdandan Bagi Wanita, bag. 1

oleh Atma Beauty Muslimawati
27 September 2023
1

Fitrah wanita adalah menyukai kecantikan, perhiasan dan semacamnya. Namun wahai saudari muslimah, ada beberapa peringatan ketentuan umum yang wajib kita...

Artikel Selanjutnya

Tugas-Tugas Istri

Komentar 1

  1. Bayu says:
    2 bulan yang lalu

    Jadi muntahan kucing tidak najis ya ustadz? Soalnya saya mengalami was was muntahan kucing yang menyebar di lantai karena di pel

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA
Logo Muslimahorid Putih Footer

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasehat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.