Penulis: Ummu Sa’id
Muroja’ah: Ustadz Subkhan Khadafi
Wahai saudariku,
Kembalilah!
Kembalilah dalam ketaatan sebelum terlambat!
Kematian bisa datang kapan saja.
Bukankah kita ingin meninggal dalam ketaatan?
Bukankah kita tidak ingin meninggal dalam keadaan bermaksiat?
Bukankah kita mengetahui bahwa Allah mengharamkan bau surga bagi wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang?
Berpakaian tapi tidak sesuai dengan syariat maka itu hakekatnya berpakaian tetapi telanjang!
Tidakkah kita rindu dengan surga?
Bagaimana bisa masuk jika mencium baunya saja tidak bisa?
Saudariku,
Apalagi yang menghalangi kita dari syari’at yang mulia ini?
Kesenangan apa yang kita dapat dengan keluar dari syari’at ini?
Kesenangan yang kita dapat hanya bagian dari kesenangan dunia.
Lalu apalah artinya kesenangan itu jika tebusannya adalah diharamkannya surga (bahkan baunya) untuk kita?
Duhai…
Apa yang hendak kita cari dari kampung dunia?
Apalah artinya jika dibanding dengan kampung akhirat?
Mana yang hendak kita cari?
Kita memohon pada Allah Subhanahu wa Ta’ala
Semoga Allah menjadikan hati kita tunduk dan patuh pada apa yang Allah syariatkan. Dan bersegera padanya…
Saudariku,
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mensyariatkan kepada para muslimah untuk menutup tubuh mereka dengan jilbab.
Lalu jilbab seperti apa yang Allah maksudkan?
Jilbab kan modelnya banyak…
*Semoga Allah memberi hidayah padaku dan pada kalian untuk berada di atas ketaatan dan istiqomah diatasnya*
Iya, saudariku.
Sangat penting bagi kita untuk mengetahui jilbab seperti apa yang Allah maksudkan dalam perintah tersebut supaya kita tidak salah sangka.
Sebagaimana kita ingin melakukan sholat subuh seperti apa yang Allah maksud, tentunya kita juga ingin berjilbab seperti yang Allah maksud.
“Ya… terserah saya! Mau sholat subuh dua rokaat atau tiga rokaat yang penting kan saya sholat subuh!”
“Ya… terserah saya! Mau pake jilbab model apa, yang penting kan saya pake jilbab!”
Mmm…
Tidak seperti ini kan?
Pembahasan mengenai hal ini ada sebuah buku yang bagus untuk dijadikan rurukan karena di dalamnya memuat dalil-dalil yang kuat dari Al Quran dan As Sunnah, yaitu Jilbab al Mar’ah al Muslimah fil Kitabi wa Sunnah yang ditulis oleh Muhammad Nasiruddin Al Albani. Buku ini telah banyak diterjemahkan dengan judul Jilbab Wanita Muslimah.
Adapun secara ringkas, jilbab wanita muslimah mempunyai beberapa persyaratan, yaitu:
1. Menutup seluruh badan
Adapun wajah dan telapak tangan maka para ulama berselisih pendapat. Sebagian ulama menyatakan wajib untuk ditutup dan sebagian lagi sunnah jika ditutup. Syekh Muhammad Nasiruddin Al Albani dalam buku di atas mengambil pendapat sunnah. Masing-masing pendapat berpijak pada dalil sehingga kita harus bisa bersikap bijak. Yang mengambil pendapat sunnah maka tidak selayaknya memandang saudara kita yang mengambil pendapat wajib sebagai orang yang ekstrim, berlebih-lebihan atau sok-sokan karena pendapat mereka berpijak pada dalil. Adapun yang mengambil pendapat wajib maka tidak selayaknya pula memandang saudara kita yang mengambil pendapat sunnah sebagai orang yang bersikap meremehkan dan menyepelekan sehingga meragukan kesungguhan mereka dalam bertakwa dan berittiba’ (mengikuti) sunnah nabi. Pendapat mereka juga berpijak pada dalil.
*Semoga Allah menjadikan hati-hati kita bersatu dan bersih dari sifat dengki, hasad, dan merasa lebih baik dari orang lain*
2. Bukan berfungsi sebagai perhiasan
3. Kainnya harus tebal dan tidak tipis
4. Harus longgar, tidak ketat, sehingga tidak dapat menggambarkan bentuk tubuh
5. Tidak diberi wewangian atau parfum
6. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
7. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir
8. Bukan libas syuhrah (pakaian untuk mencari popularitas)
“BERAT!
Rambutku kan bagus! Kenapa harus ditutup?
Lagi pula kalau ditutup bisa pengap, nanti kalau jadi rontok gimana?”
“RIWEH!
Harus pakai kaus kaki terus.
Kaus kaki kan cepet kotor, males nyucinya!”
“Baju yang kaya laki-laki ini kan baju kesayanganku! Ini style ku! Kalau pake rok jadi kaya orang lain. I want to be my self! Kalau pakai bajunya cewek RIBET! Gak praktis dan gak bisa leluasa!”
Saudariku,
Sesungguhnya setan tidak akan membiarkan begitu saja ketika kita hendak melakukan ketaatan kecuali dia akan membisikkan kepada kita ketakutan dan keragu-raguan sehingga kita mengurungkan niat.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya:
“Iblis menjawab: Karena Engkau telah menjadikanku tersesat, maka aku benar-benar akan menghalang-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka, belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka, sehingga Engkau akan mendapati kebanyakan mereka tidak bersyukur.” (Qs. Al A’raf: 16-17)
Ibnu Qoyyim berkata “Apabila seseorang melakukan ketaatan kepada Allah, maka setan akan berusaha melemahkan semangatnya, merintangi, memalingkan, dan membuat dia menunda-nunda melaksanakan ketaatan tersebut. Apabila seorang melakukan kemaksiatan, maka setan akan membantu dan memanjangkan angan dan keinginannya.”
Mungkin setan membisikkan
“Dengan memakai jilbab, maka engkau tidak lagi terlihat cantik!”
Sebentar!
Apa definisi cantik yang dimaksud?
Apa dengan dikatakan “wah…”, banyak pengagum dan banyak yang nggodain ketika kita jalan maka itu dikatakan cantik?
Sungguh!
Kecantikan iman itu mengalahkan kecantikan fisik.
Mari kita lihat bagaimana istri-istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shohabiyah!
Apa yang menyebabkan mereka menduduki tempat yang mulia?
Bukan karena penampilan dan kecantikan, tetapi karena apa yang ada di dalam dada-dada mereka.
Tidakkah kita ingin berhias sebagaimana mereka berhias?
Sibuk menghiasi diri dengan iman dan amal sholeh.
Wahai saudariku,
Seandainya fisik adalah segala-galanya, tentu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan memilih wanta-wanita yang muda belia untuk beliau jadikan istri. Namun kenyataannya, istri-istri nabi adalah janda kecuali Aisyah radhiyallahu ‘anha.
Atau… mungkin setan membisikkan
“Dengan jilbab akan terasa panas dan gerah!”
Wahai saudariku,
Panasnya dunia tidak sebanding dengan panasnya api neraka.
Bersabar terhadapnya jauh lebih mudah dari pada bersabar terhadap panasnya neraka.
Tidakkah kita takut pada panasnya api neraka yang dapat membakar kulit kita?
Kulit yang kita khawatirkan tentang jerawatnya, tentang komedonya, tentang hitamnya, tentang tidak halusnya?
Wahai saudariku,
Ketahuilah bahwa ketaatan kepada Allah akan mendatangkan kesejukan di hati. Jika hati sudah merasa sejuk, apalah arti beberapa tetes keringat yang ada di dahi.
Tidak akan merasa kepanasan karena apa yang dirasakan di hati mengalahkan apa yang dialami oleh badan.
Kita memohon pada Allah Subhanahu wa Ta’ala
Semoga Allah memudahkan nafsu kita untuk tunduk dan patuh kepada syariat.
“Riweh pake kaus kaki.”
“Ribet pake baju cewek.”
“Panas! Gerah!”
Saudariku…
Semoga Allah memudahkan kita untuk melaksanakan apa yang Allah perintahkan meski nafsu kita membencinya.
Setiap ketaatan yang kita lakukan dengan ikhlas, tidak akan pernah sia-sia. Allah akan membalasnya dan ini adalah janji Allah dan janji-Nya adalah haq.
“Celana bermerk kesayanganku bagaimana?”
“Baju sempit itu?”
“Minyak wangiku?”
Saudariku…
Semoga Allah memudahkan kita untuk meninggalkan apa saja yang Allah larang meski nafsu kita menyukainya.
Barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.
Semoga Allah memudahkan kita untuk bersegera dalam ketaatan,
Meneladani para shohabiyah ketika syariat ini turun, mereka tidak berfikir panjang untuk segera menutup tubuh mereka dengan kain yang ada.
Saudariku,
Jadi bukan melulu soal penampilan!
Bahkan memamerkan dengan menerjang aturan Robb yang telah menciptakan kita.
Tetapi…
Mari kita sibukkan diri berhias dengan kecantikan iman.
Berhias dengan ilmu dan amal sholeh,
Berhias dengan akhlak yang mulia.
Hiasi diri kita dengan rasa malu!
Tutupi aurat kita!
Jangan pamerkan!
Jagalah sebagaimana kita menjaga barang berharga yang sangat kita sayangi.
Simpanlah kecantikannya,
Simpan supaya tidak sembarang orang bisa menikmatinya!
Simpan untuk suami saja,
Niscaya ini akan menjadi kado yang sangat istimewa untuknya.
Saudariku,
Peringatan itu hanya bermanfaat bagi orang yang mau mengikuti peringatan dan takut pada Allah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya,
“Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan takut kepada Robb Yang Maha Pemurah walau dia tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.” (QS. Yasin: 11)
Kita memohon pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang mau mengikuti peringatan,
Semoga Allah memasukkan kita kedalam golongan orang-orang yang takut pada Robb Yang Maha Pemurah walau kita tidak melihat-Nya,
Semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang mendapat kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.
Kita berlindung pada Allah dari hati yang keras dan tidak mau mengikuti peringatan. Kita berlindung pada Allah, Semoga kita tidak termasuk dalam orang-orang yang Allah firmankan dalam QS. Yasin: 10 (yang artinya):
“Sama saja bagi mereka apakah kami memberi peringatan kepada mereka ataukah kami tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.” (QS. Yasin: 10)
***
Bacaartikel Surat Cinta untuk Saudariku 1
Artikel www.muslimah.or.id
Semoga ALLAH SWT selalu memberikan hidayahnya pada kita semua untuk saling mengingatkan kedalam kebaikan.Dan semoga ALLAH memberi kekuatan untuk selalu istiqamah…..amin.
Semoga Allah memudahkan kita untuk melakukan ketaatan dan menjauhi maksiat kepadanya. Aamiin
semoga Alloh SWT selalu memantapkan hati kita agar selalu istiqomah untuk berada di jalan-NYA
Semoga Allah subhanawwata’ala memberikan kekuatan kepada kita untuk tetap istiqomah
amin
Pakaian & Jilbab ku pun belum memenuhi kriteria yang ummu tuliskan diatas.
Benar kadang saya masih merasa repot & riweh harus memakai rok bila kerja/keluar rumah.
Bagaimana yah agar tidak merasa repot/riweh? karena belum terbiasa pakai rok.
Mohon doanya agar aku bisa segera memperbaiki pakaian & jilbab ku sesuai dengan yang telah di tentukan oleh Allah SWT.
Wassalam
insyaAlloh..smoga Alloh memudahkan urusanku dalam hal ini memakai rok dan jilbab yang lebar menutup seluruh tubuh, karena lebih menjaga diri dari godaan dan fitnah.
artikel yg luarr biasa…
ummi..minta ijin ngopi dan diberikan buat saudari2 yg laen..
jazakillah
assalamualaikum..
izin ngopi yah
bagaimana bila ingin ikutan menulis diartikel ini?
Demi Allah,
nikmatnya hijab adalah pada saat mengenakannya!!!
bukan pada saat mengkhayalkannya!!
Soo tunggu apa lagi??
Rubahlah dirimu! atau kau akan mati!! mati dalam keadaan belum Islam…
?Wahai orang orang yang beriman, bertakwalah kepada ALLAH dengan sebenar-benar takwa dan janganlah sekali-kali kalian mati, kecuali dalam keadaan Islam.? (QS. Ali-Imran : 102)
?Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu? (QS. Al Baqarah 208)
?Orang yang paling baik diantara kalian adalah orang yang paling baik dalam menunaikan kewajibannya.? (HR. Bukhari Muslim)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Subhanallah Alhamdulillah
Ana br hitungan bln mengenakan jilbab yg sesuai dg syariat ini.Ana merinding membaca artikel yg seolah2 mengingatkan ana akan diri ana yg dulu.
Stlh mereguk nikmatnya Hidayah dr Nya ana merasa hdp ana jauh lbh tenang.meskipun byk sekali cobaan menerpa silih berganti tp ana ykin akn kuat menghadapinya krn ada Allah&org2 yg slg mencintai krn Nya.Doakan ana te2p istiqomah y ukhty…
subhanallah…jazakillah khoir
untuk ukhti fillah keep istiqomah!
sungguh,ada kenikmatan tersendiri ketika kita memakai jilbab…
maka rasakanlah keluarbiasaannya!
barakallahufeekum :)
umi bimbing aku terus ya
bantu aaku agar selalu dekat dengan allah
Asslm.ww.
Salam kenal……Terima kasih banyak nasehatnya umi bismillah sy akan berusaha memperbaiki cara2 berjilbab saya. walaupun memakai rok agak ribet buat ruang gerak sy jika bekerja tp sy akan coba….trim’s
Waslam.
assalamualaikum
isix bgs…
tp klo lama2 baca di layar, mata jg capek
heheheheh…
di bikin buku ya…
cuma ide….
hehehhe…
tetap semangat ya…
izin ngopi ya mba ummu….
doakan cacha biar bisa menutup aurat dengan benar, tapi apa harus pake jubah ya…kalo pake rok dan baju potongan gmn? trus masalah warna gmn mba.makasih artikelnya bagus bgt.
Asslkm, …bagus sekali artikelnya, tp bgmn dg komentar sebagian org bahwa kdg2 jilbab ini dipake sebagi kedok untuk menutupi perbuatan maksiat, Syukron
Assalamu’alikum warahmatullah
Salam Ta’aruf….
Insyallah smoga qt senantiasa istiqomah dalam beribadah….
seperi jalan yang Allah tuntunkan
dan RAsul SAW teladankan
Amin…
Assalamu`alaikum Wr. Wb
Subhanallah….artikel ini sungguh menyentuh hati, semoga dapat mengajak saudari2 ku seiman untuk menutup aurat, artikel ini juga menjelaskan betapa ISLAM sangat menjaga seorang wanita Subhanallah…semoga saya tetap istiqomah…amien
Hiks saya jadi ksindir..Smoga Alloh memberi kmudahan saya dlm mjalankan perintahNYA .Salam dr Hasan d Pwdd bwt Sa’id
emg bener akhwat itu harus jaga pakainnya……kasihanilah mata kami kaum ikhwan ini
Ass.Wr.Wb,
Wanita adalah tiang negara. Jika rusak akhlaknya, rusaklah negara. Dan petunjuk-Nya hanya akan datang pd orang yg diberi hidayah.
Subhanallah…,
stlh bc artikel,keinginan untuk pake jilbab makin bertambah,doain y ummu…Mg rncn pake jilbab stlh lebaran terkabul dg keputusan keluar dri krjaan(tpi y itu..Musti kluar,krn g pgn jg gr2 msh karywn,berat d krjaan jdi buka/tu2p jilbab,yg scr materi bs dblg lbh dr yg laen..)y smg dg niat baik,allah ta’ala mengganti dg yg sma baikny,insya allah lebih..Mhn doany dukunganx,.Bs krm k email q wat penyemangat..Dan terjalin silaturaim,amien,..Mksh sblmny ummu said
#taura
Semoga Allah memudahkan langkah kita menuju kebaikan
Jika memang ternyata harus keluar dari kerjaan, semoga Allah mengganti dengan yang lebih baik.
Semoga ini menjadi “perniagaan” yang Allah ganti dengan syurga
Semoga Allah mengumpulkan kita di sana bersama dengan hamba hamba Nya yang sholeh :)
utk ummu said jgn takut kehilangan pekerjaan karena memakai jilbab..pastikan urusan dunia tidaklah sebanding dg akhirat..sy jg mash baru dlm berjilbab dan ber partner kerja dg byk kaum kafir..tp sy tdk gentar krn cm Allah lah yg sy takutkan.
smg limpahan hidayah selalu diberikan kpd ummu..
moga kita tetap pad jalan-NYA
syukron
assalamualaikum…
segala puji bagi ALLAH…
subhannallah..semoga ertikel ini bisa menyadarkan saudari” kita semua..,alangkah indahnya jannah itu…kekekalan abadi selamanya dan tidakakan pernah mati di dalam nya…
semoga kita semua dapat menggapainya..dapat menempatinya disana..oleh izinNYA…
kecantikkan yg sesungguhnya itu lahir dari hati yang dipenuhi oleh sucinya iman..
jadi tunggu apa lagi?
marilah kita perbaiki iman kita..,kita ubah diri kita yg sekarang mnjadi lebih baik dimata ALLAH..
insya Allah.
semoga ALLAH SWT selalu menuntun kita dalam istiqamahNYA..
amin…
wassalamualaikum..
ass.wr.wb
subhanallah saya terkesan dengan artikel ini. semoga kita diberi kemudahan untuk melaksanakannya. amien…..
salam buaat semua comentator.
jaa mata ashita
wass.wr.
mau tanya, saya mahasiswi yang insya ALlah dari segi dzahir telah menggunakan jilbab yang syar’i, yang ingin saya tanyakan, bagaimana hukumnya menggunakan jaket setelah menggunakan jilbab [jilbab berada di dalam jaket], jaket disini adalah jaket yang tidak membentuk tubuh seperti jaket2 anak muda sekarang, tetapi jaket organisasi.
Kepada ukhti sthevanie, semoga Allah merahmati anda…
Seperti juga dijelaskan dalam artikel di atas bahwa busana muslimah tidak boleh ketat. Nah, sekarang apa batasan ketat? Tentu batasannya merujuk pada dalil, yaitu hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam kepada Usamah bin Zaid: “Perintahkan ia (istri Usamah) agar mengenakan baju dalam di balik Quthbiyah itu, karena saya khawatir baju itu masih bisa menggambarkan bentuk tulangnya” (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi)
Maka berdasarkan hadits ini, batasan ketat adalah: menggambarkan bentuk /siluet anggota tubuh yang diharamkan untuk diperlihatkan.
Jadi, ketat yang dilarang tidak harus baju yang menempel dengan erat ke kulit, asalkan ia bisa menggambarkan bentuk bagian tubuh tertentu maka disebut ketat. Wallahu’alam.
Nah, sekarang kita kembalikan pada jaket. Saya melihat beberapa poin:
1. Walahu’alam, yang saya tahu, meskipun jaketnya besar jika dipakai di atas jilbab tetap akan membentuk bagian tubuh seperti pundak, lengan, bentuk leher, pinggul, bahkan siluet [maaf] dada pun tidak tertutupi secara sempurna. Lebih lagi saat mengendarai motor atau memakai tas.
2. Dengan memakai jaket, hilanglah fungsi jilbab bagian atas. Yang seharusnya dapat terjulai menutupi siluet tubuh sampai bawah. Sebagaimana dalam hadits lain bahwa jilbab para sahabiyah digambarkan seperti burung gagak. Artinya jilbabnya terjulai.
3. Memakai jaket di atas jilbab hampir tidak ada bedanya dengan memakai jilbab [bagian atas] yang sempit dan kecil plus jaket. Maksudnya, kalau sama-sama pakai jaket, akhwat berjilbab ketat dengan berjilbab lebar hampir tidak terlihat berbeda.
4. Setahu saya jaket yang banyak dipakai muslimah di atas jilbabnya, hampir semuanya bercorak. Baik warna-warni, renda-renda, atau tulisan-tulisan yang menarik perhatian. Dan ini dikhawatirkan bisa terjerumus dalam tabarruj. Padahal tabarruj, sebagaimana juga dijelaskan dalam artikel, dilarang oleh Islam.
Namun saya tidak berani mengatakan haram atau tidak boleh, perlu bertanya kepada para ulama mengenai hukumnya. Namun poin-poin di atas patut dipertimbangkan bagi saudariku yang hendak memakai jaket di atas jilbab, dan poin-poin di atas juga cukup untuk mengatakan ‘sebaiknya jangan’.
Wallahu’alam.
Subhanalloh, ana setuju dengan pendapat al akh aswad. benar adanya jaket tidak menjaga muslimah dari nampaknya lekuk tubuh dan tabarruj. ironisnya di kalangan mahasiswi (yang juga katanya aktifis islam) justru lebih banyak yang mengenakan, entah apa alasannya. maka dari ini duhai saudariku… biarkan dirimu tetap menjadi mutiara berharga sebagaimana syariat islam menjagamu. Jaga kehormatan dan kemuliaanmu !! Barokallohu fiykunn
Assalammu’alaikum WR.Wb
Salam kenal untuk para komentator..
Alhamdulillah bisa ikutan gabung…
Terimakasih atas ilmunya…
Wassalam
Untuk Shinta, semoga ukhti senantiasa diberikan keteguhan oleh Allah.
“sy jg mash baru dlm berjilbab dan ber partner kerja dg byk kaum kafir..tp sy tdk gentar krn cm Allah lah yg sy takutkan”.
afwan ukhti, bukan untuk mematahkan semangat ukhti….
terus terang, kalimat diatas,membuat saya sedih dan miris. Dalam Keadaan anti yang baru berjilbab dan kerja dengan orang2 kafir. Ana lansung ingat dengan hadits “Al Mar’u ala diini kholili” bahwa seseorang itu tergantung pada teman2 dekatnya. hanya nasihat dan doa agar anti bisa belajar agama lebih dalam lagi yang ingin ana sampaikan. “sesuatu yang dari hati,akan kembali ke hati” semoga anti bisa faham dengan nasihat singkat ana ini.
“Bahwa seseorang itu tergantung pada temen2 dekatnya”,apa yang akh Hanafi sampaikan itu membuat ana benar2 takut,karena ana-pun dikelilingi dengan teman2 yang sebagian besar diperbudak dengan nafsu syetan.Genap 9 bln ini ana menjadi TKI dinegri jiran,tapi alangkah terkejutnya ana setelah sampai disana ana melihat pergaulan yang begitu bebas,becat dan tidak bermoral yang dilakukan dari temen2 satu Negara dan satu Agama. Kenapa ana katakan demikian :
– Dari yang berpakaian mini sampai bigini ada
– Dari rambut perang,merah,ungu,hijau ada
– Dari berganti2 pacar/pasangan ada
– Dari hidup sex bebas ada
– Dari pengguguran janin sampai pembuangan bayipun
ada yang memang kebetulan ana sendiri menjumpai
bayi itu ditong sampah toilet pada malam ke-4 bulan
Rommadhon.Begitu dasyatkan TKI kita yang disana
agama sudah bukan jadi landasanya.
Ana sedih , ana takut, ana menangis knapa harus ana yang menjumpai bayi itu dan knapa ana harus ada dilinkungan seperti itu.Yang skarang bisa ana lakukan hanya berusaha mengajak dan menasehati mereka dengan mengcopy artikel2 yang ana letakan disurau dan mengisi majlis taklim yang kebetulan sudah ada sejak ana datang kesana.
Tapi apalah ana ini ,ilmu agama yang masih begitu dangkal berani menerjang ombak besar ana takut terhempas sendiri. Alhamdulillah sudah 10 th ini ana kenakan jilbab tapi skarang apakah ana yang akan terbawa arus mereka atau malah sebaliknya, KLAU BETUL “bahwa seseorang itu tergantung pada teman2 dekatnya”. Hanya harapan ana pada smuanya mohon do’a smoga kami selalu dibukakan pintu petunjuk dan hidayah-Nya,dan diringankan langkah menuju kebaikan dunia wal ahkerat, Amin.
#Buat ummu, afwan ana banyak mengcopy artikel2nya
#Buat pak Banna situs2nya sangat bermanfaat.
#Buat komentator apa langkah yang harus ana lakukan
untuk selanjutnya.
#akh Hanafi sukron telah mengingatkan kembali tentang
hadist itu.
semoga kita diberi hidayah nutuk bersama-sama memperbaiki diri agar menjadi wanita sejati…
izin ngopy yah…
jazakallah atas nasehatnya
ass.wr.wb.
ak izin copy ya..
artikel ini sangat bagus..
terus terang,ak sampai menangis,krn eq sadar begitu byk kekuranganqu dlm berpakaian..
walaupun aq sdh 3 tahun ini berjilbab,tp aq blum sepenuhnya benar..
trims ya buat informasinya..
wassalam.wr.wb
sungguh sudah sangaat ingin…
doakan biar cepat ya…
jazakillah
ukhty angie… smoga Alloh Memberimu taufik
sambutlah hidayah itu dg tangan terbuka. pegang erat ia. jangan sampai ia pergi dan lepas lagi.
segeralah wujudkan keinginanmu. agar keinginan yang tlah terukir di hati tidak mjd keinginan yg sesaat, dan kemudian terhapus gerimis hujan godaan dunia
segeralah ukhty dan nikmati kesejukan di dlm hati begitu engkau menutupi auratmu;))
barokallohu fiik
Suubhanallah…semoga seluruh wanita muslimah mau untuk memakai jilbab syar’i.
subhanallah…mohon ijin mengkopi…(mungkin artikel lain juga,bagus2 sih.ana akan cantumkan sumbernya.jazakallah)
As’w2,.
HmmMmm,,
bagus bgt artikelnya ummi smga bisa bermanfaat bagi kita bersama…
Dan semoga dengan adanya situs ini bisa menumbuhkan jiwa2 islami pada generasi muda islam masa kini ,.
perbanyak lagi donk tentang akhwatnya,trutama buat kita2 para remaja,. karena sekarang lagi mengalami krisis keimanan,.
oia,, punya saran nieyh,gmana klo di cantumin jga tentang hal2 yang berbau cinta,spaya kita lebih mengerti bagaimana caranya mengolah cinta yang ada di hati kita,. apalagi kita masih remaja yang identik dengan percintaan,. spaya kita ga salah jalan dan terjerumus sama hal2 yang ga baik,.
syukr0n yaa..
anna uhibbuki fillah,. ^_^
ws’w2
ass. salam kenal, ummi artikelnya sangat bagus sekali, alhamdulilah pemahaman saya bertambah tentang jilbab, saya minta izin buat copy ya
Jazakumullah khoiron…
mmm… tak sengaja ane masuk disini, bener2 tak sengaja… subhanallah.. moga Allah senantiasa meneguhkan iman antum smuanya… senantiasa berada dalam Istiqamah terhadap jalan-Nya.
kepada para muslimah, kalian bagaikan mutiara yg indah bahkan sangat indah.. kalian merupakan perhiasan dunia yg diciptakan Allah.. semoga Allah selalu menuntun kalian..
assalamualaikum…
nice artikel..
ummi, blh d copy artikelnya???
izin copast, jazakillah
ummi izinkan ana copy artikelny ya? Jazakallah….
Assalamu’alaikum warahmatullah…
Salam kenal…,Semoga Allah SWT memberikan hidayahNya utk kita semua dan memberikan kekuatan utk selalu istiqomah…Amiin.
Artikel2nya sangat bagus…Bolehkah sy izin copy tuk dibagikan saudari2 yg lain dgn mencantumkan sumbernya..??
wassalam…
aku seneng kalo baca artikel2nya.. apalagi yang tentang jilbab ini… tapi aku masih belum bisa ngajak temen2,, suka malu.. gak apakah kalo kita percantik diri sendiri saja….?
izin shere
Dengan berjilbab bukan berarti kita sama sekali tdk bisa memakai celana jeans favorit, ato minyak wangi “andalan” sekalipun. Hanya jika sedang bertemu dg non makhrom aja kita memakai jilbab dan pakaian syar?. Tp di rumah, di depan suami, semua pakaian favorit masih boleh dipakai. Ya kan?
subhanallah… ana izin share ya.. jazakumullah khairan
izin share ya… artikelnya sgt bagus.. subhanallah.
mba, artikel yg ditampilkan sangat bagus untuk memotivasi bagi wanita yg belum berjilbab,dan yg setengah2 menggunakannya, tapi kesemuanya itu berpulang kepada iman pribadi masing2 individu, mau serius memakai jilbab/hanya sekedar ikut2an trend yang sudah berjalan, krn sebagian besar wanita muslimah Indonesia saat ini di setiap daerah menggunakan jilbab. Ok mba, beri masukan2 kpd wanita2 yg belum menggunakan jilbab, agar mereka memahami apa makna menutup aurat bagi tubuhnya sendiri dan manfaatnya dikemudian hari. skses salam kenal dari saya.
aku suka dengan berjilbab tapi..aku belum bisa menerapkan nya dengan baik.aku pengen jilbab aku sempurna gak hanya setengah – setengah..sedang kan hati kecil aku belum bisa.gimana cara nya.
Subhanalah….
Semoga Saja Sebagian Besar Wanita Muslim Di Dunia Memahami Makna Dari kata-kata diatas…”Semoga Kita Tidak Termasuk Orang2 Yang Merugi, amin, Mulai Lah Saat ini Juga Karena Surga telah Menanti Kita. ayo sama2 kita saling mengingatkan…makasih ya mba…
assalamu’alaikum
ana izin copy n share ya
Assalamu alaikum wr.wb
Afwan.. izinkan untuk copy, saya mau sebarkan via FB, smoga ada yg tersentuh. Syukran :)
assalamualaikum…ana ijin share ukhti..
jazakillah khoir…
Subhaanalloh,Jilbabku Kehormatanku.Mudah-mudahan ada suatu saat Ustadzah yang menjadi figur uswah bukan hanya untuk lingkungan Pon-Pes namun bisa menyentuh sampai ke pelosok desa yang sangat terpencil.Kondisi masyarakat yang jauh dari informasi dan teknelogi ilmu syar’i seperti ini jauh akan lebih tersentuh dengan keberadaan Ustadzah yang bisa hadir di tengah-tengah mereka kaum muslimah.
Ijin shaed ya ukhti.. syukron
Assalamu’alaikum wr wb
Terima kasih artikelnya bisa mengilhami wanita untuk menjaga kehormatannya…
Apakah dirumah pun harus memakai jilbab pula selayaknya ketika diluar rumah..
Terima kasih..
@ Dhiyya
Wa’alaikmussalam warahmatullah,
Kewajiban menutup aurat tersebut berlaku dihadapan orang yang bukan mahram. Jika dirumah ada orang yang bukan mahram maka wajib menutup aurat. Siapa sajakah yang menjadi mahram kita? Simak artikel kami:
https://muslimah.or.id/fikih/lihatlah-siapa-mahrammu-1.html
https://muslimah.or.id/fikih/lihatlah-siapa-mahrammu-2.html
Assalamualaikum…ana izin share..
subhanallah…izin share ya….syukron
Assalamualaikum,subhanallah,ana jd teringat seorang ikhwan yang gak prnah bosan tk selalu ngngatkan ana tk berhijab,tp alhamdulilah udah 2 tahun lbh ana berhjab,nasehatx hampir sama dgn isi artikel… Alhamdulilah yg allah ana merasakan kebahagiaan berhjab.allah huakbar
ijin share ya?syukron..
saat ini sdh byk yg terlihat memakai jilbab… tp sayang kdg hy asal pakai kerudung tp lekuk tubuh… make up yg full… tetap menempel….Astagfirullah…
@ Lelani
Kami doakan semoga Allah Jalla wa ‘Ala memberikan kemampuan kepada Ukhti Lelani agar bisa tampil lebih mulia sebagai muslimah yang berjilbab syar’i, berkerudung sempurna, tanpa memperlihatkan lekuk tubuh dan make-up di hadapan lelaki yang bukan mahramnya. Amin ….
assalamuaa’laikum..saya meh tny ,saya msh skolh d smk,sy bingung kadang bertanya pada diri saya sendiri..apakah yang seharusnya saya lakukan,saya sudah berusaa memakai kerudun,tp kenapa hati saya selalu tidak siap,,,bagaimana cara belajar pkai kerudung agar saya selalu memakai ..dan tidak terkecoh oleh omongan orng lain,,terutama tmn2 sy…yang kadang ada yang blg,,,”jelek km okai kerudung” …dan sy prnh dngr bhw orng ow pkai kerudung tp ow hatinya blum sesui percumah,apa yang d maksud dari perktan itu ,trimksh
@anis
W’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh
Tidaklah seorang ingin melaksanakan ketaatan melainkan setan selalu membisiki ketakutan atau keragu-raguan. Ragu-ragu dalam melaksanakan ketaatan merupakan godaan setan yang kita berlindung kepada Allah dari godaan tersebut.
Ukhti, teguhkanlah hati, bersabarlah terhadap ucapan-ucapan miring yang dikatakan orang lain tatkala kita melaksanakan ketaatan pada Allah. Kita sedang mencari ridha Allah. Untuk apa memusinggan ridha nya manusia.
adapun perkataan “orng ow pkai kerudung tp ow hatinya blum sesui percumah”
seperti perkataan “untuk apa berpuasa kalau masih berbohong, mending gak usah puasa sekalian”
Jika dia meninggalkan puasa karena perkataan ini, maka justru dia berdosa karena 2 hal, yaitu meninggalkan puasa (wajib) dan berbohong. Perkataan seperti ini merupakan tipu daya iblis supaya manusia tidak memperbaiki diri, larut dan berkubang di dalam dosa-dosa nya.
Menutup aurat merupakan kewajiban. Jika ditinggalkan maka pelakunya mendapatkan dosa. Jika dia lakukan dengan niat ikhlas, maka menutup aurat itu mendatangkan pahala yang banyak karena merupakan amalan wajib (amalan wajib pahalanya lebih banyak dari pada amalan sunnah).
subhanallah artikelnya bgus bnget . I LIKE It
assalamu’alaikum,… mba punten izin share ya,..
subhaanallah,.. mba gmn ya cara supaya kita tetap istiqomah dalam memakai hijab yang benar,.. walaupun tidak sempurna,… tapi setidaknya benar dalam memakai jilbab n pakaian sebagai muslimah,..
jazakillah khoir ya mba,.. ^__^
ijin share ukh,,,,
jazakillah,,artikelnya….alhamdulillah ana sudh sejak kelas 6 SD berhijab waktu itu hijab masih dianggap lucu juga hal yang masih langka,ada yang bilang saya kaya nenek2 kemana-mana pake jilbab,bahkan pernah di ejek sebagai NINJA..
tapi alhamdulillah sekarang banyak wanita2 yang bisa menjaga kehormatannya dan hijab sekarang ini bukan hal yang aneh lagi..
yang ingin saya share..
iman manusia kadang turun kadang naik,alhamdulillah ana adalah ibu rumah tangga yang diberikan tanggung jawab untuk mengelola keuangan di sebuah perusahaan,dan karena itulah kondisi memaksa ana untuk menggunakan uniform yang tentunya bukan gamis atau busana muslimah pada umumnya…
terkadang hati ini juga sedikit berontak.
assalamualaikum..!!
saya sngt senang membaca artikelnya..rasanya ingin menangis..rasa bersalah kepada Allah swt..bgtu besar menghantui saya..dulu sya ber jilbab..sekolahpun berjilbab SD dan SMK..terakhir sya berjilbab thun 2008..lalu sya buka dngan alasan saya malu dengan jilbab saya,,,:(
karna perbuatan yg semestinya gk saya lakukan….sekarang saya sudah menikah..hampir 3thun …..driartikel diatas sontak membuat saya ingin berniat memakai jilbab..jilbab hati,lisan dan hati..tp ketika saya ingin totalitas untuk berjilbab…ada sja pikiran yg merasuki saya..tntang masa lalu yg sya perbuat..sya sungguh malu dngan jilbab sya..dan sya ingin memulai dngan penuh ikhlas dan nia t hanya untuk Allah swt..akan kah saya bisa melewati segala rintangan itu…
@ Suci
Wa’alaikumussalam,
insyaAllah jika kita benar-benar brtekad untuk menjalankan perintah Allah maka Allah akan memudahkan jalan bagi kita. Dan semoga Allah menutup aib-aib kita diamasa yang dahulu dan yang akan datang
Subhanallah,, sungguh indah sekali. Semoga saya bisa tetap istiqamah dalam menjalankan perintah-Nya. Amin….
ijin copas ya ukhti,jazakillah
Assalamu’alaykum…
Saya minta izin copy, print, dan insyaaLlah saya bagi-bagikan.terimakasih…
Assalamu’alaykum..
Saya izin copy, print, insyaaLlah saya bagi-bagikan juga. Terimakasih.
assalamualaykum warahmatullah wabarakatuh
izin share ya ukhti
izin share ke komik islam saya ukhty, semoga bermanfaat :’)
izin share ya.