Manusia itu lucu. Diberi sedikit ujian dia mengeluh. Diberi kemudahan malah curiga.
Padahal Islam itu agama yang sungguh mudah, Kawan..
Nggak menuntut amalan yang spektakuler agar kita dilihat oleh Allah yang maha baik balasanNya.
Buktinya firman Allah ta’ala
“… Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu…” [Q.S Al-Baqarah: 185]
So, mengamalkan agama tentunya tidak bertentangan dengan tabiat manusia yang ???-apa maunya gampang.
Sering kan kita dengar orang nyeletuk begini,
“Dia mah enak, rebahan doang dapat ini itu”
“Dia mah enak, ngomong doang”
“Dia mah enak, modal dikit untung banyak”
“Dia mah enak, modal dengkul doang”
Dari kata-kata yang sering kita dengar dari banyak orang, kemudahan itu sering kali dikaitkan dengan 3 hal,
- Ngomong doang
- Sesuatu yang tidak mengeluarkan banyak tenaga alias effortless.
- Murah alias nggak banyak keluar biaya. Terjangkau oleh orang kaya maupun rakyat jelata.
Jadi, kalau ada amalan yang mengakomodasi salah satu atau ketiga standar di atas, amalan tersebut tergolong mudah. Wow banget kan.
Terus, definisi pahala melimpah itu apa? Eits, masih curiga juga nih? Oke, kita sebutkan beberapa kriteria melimpah versi semua orang.
- Dibalas dengan surga yang harta sejagad raya pun tidak sebanding untuk ditukar dengannya.
- Diampuni dosa-dosa kita yang sebesar Yupiter itu (atau lebih). Padahal kalau kita bermasalah sama manusia sekali aja, susah banget dimaafkannya. Kalau pun dimaafkan belum tentu hubungan kembali harmonis seperti sedia kala. Tapi ini salahnya bukan sama manusia lagi, tapi sama Penciptanya. Trus nggak cuma sekali. Dan karena RahmatNya, dosa sebesar apapun bisa hangus tak bersisa.
- Dibalas dengan balasan yang tidak berbilang ibarat langit yang kita nggak tau dimana tepinya. Kalau membaca satu huruf dibalas sampai 10 kebaikan, kalau menyolati jenazah diganjar pahala 1 qirath yang semisal dengan gunung Uhud, maka ada juga amalan yang balasannya itu tidak memiliki satuan unit alias tidak berbilang.
- Dibalas dengan pahala yang mengalir terus menerus tanpa putus meski pelakunya telah wafat. Ibarat investasi, amalan satu ini dibalas dengan pahala yang dapat beranak pinak dengan sendirinya seperti passive income. Beramal sekali tapi pahalanya berkali-kali.
Baca juga: Berharganya Waktu Dalam Islam
Pertanyaannya
Emang ada amalan mudah tapi pahala melimpah?
Ya Ada dong! Itulah bentuk kemudahan di dalam syariat Islam.
Terus, apa saja amalannya?
1. Membaca Sayyidul Istighfar di pagi dan sore hari
Dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Penghulu istigfar adalah apabila engkau mengucapkan,
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
Barangsiapa mengucapkannya pada siang hari dan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan meyakininya, lalu dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk penghuni surga.”
(HR. Bukhari, no. 6306)
2. Membaca Amin
Dari Abu Hurairah radhiyallahu‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Apabila imam membaca ghairil maghdhuubi ‘alaihim wa laadh-dhaallin, maka ucapkanlah ‘Aamin’. Karena barangsiapa yang ucapan aminnya bersamaan dengan aminnya malaikat, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.
(HR. Bukhari)
3. Berangan-angan dan berniat
Diriwayatkan dari Abu Kabsyah radhiyallahu‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Sesungguhnya dunia hanyalah diberikan untuk empat orang: (pertama) hamba yang Allah berikan ilmu dan harta, kemudian dia bertakwa kepada Allah dalam hartanya, dengannya ia menyambung silaturahmi, dan ia menyadari bahwa dalam harta itu ada hak Allah, Inilah kedudukan paling baik (di sisi Allah). (kedua) hamba yang Allah berikan ilmu namun tidak diberikan harta, dengan niatnya yang jujur ia berkata, ‘Seandainya aku memiliki harta, aku pasti mengerjakan seperti apa yang dikerjakan si fulan.’ Maka dengan niatnya itu, pahala keduanya sama.” (HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dIl)
Pahala keduanya sama dalam amalan pokok, bukan dalam pelipat-gandaannya. Karena orang yang berniat dan mengamalkan niatnya itu dilipatgandakan balasannya
Bersambung insyaallah..
Baca juga: Kedudukan Akhlak Mulia dalam Islam
—
Penulis: Saviera Yonita
Referensi:
– https://almanhaj.or.id/12399-niat-untuk-berbuat-baik-mendapat-pahala-2.html
– https://muslim.or.id/30781-kapan-makmum-mengucapkan-aamiin.html
– https://rumaysho.com/20898-kumpulan-amalan-ringan-26-bacaan-sayyidul-istighfar.html
Artikel Muslimah.or.id