Impian besar sosok wanita salihah adalah memiliki sahabat atau teman duduk yang salihah agamanya dan bagus akhlaknya. Karena teman adalah cerminan baginya, ketika ia figur yang taat pada Allah ta’ala, insyaallah aura ketaatannya akan menyebar dan menginspirasinya untuk menjadi lebih bertakwa. Dan sebaik-baik sahabat terdekat bagi wanita ialah suaminya yang salih dan peduli pada istrinya dengan kecintaan karena mengharap wajah Allah ta’ala. Inilah sahabat sejati bagi seorang wanita dalam segala kondisi dan suasana.
Selain itu wanita agar terjaga agama dan lurus akhlaknya maka ia butuh sahabat-sahabat salihah yang akan menemaninya dengan nasehat-nasehat berharga, mengingatkannya saat tergelincir dalam kesalahan, memotivasinya untuk giat beramal salih, dan teman yang mengajaknya pada kehidupan akhirat dan zuhud pada kehidupan dunia.
Ibnu Bathal rahimahullah berkata, “Hendaklah teman dudukmu adalah orang yang membuatmu zuhud terhadap dunia dan membuatmu cinta kepada akhirat dan jauhilah engkau berteman dengan pencari dunia yang sibuk dengan obrolan karena mereka dapat merusak agama dan hatimu” (Hilyatul Auliya7/82).
Manfaat Bergaul dengan Wanita Salihah
Syaikh Muqbil rahimahullah menasehati kaum muslimah agar,
أن تحرص على مجالسة النساء الصالحات فإنها بهذا تزداد إيمانا وتزداد علما وتزداد بصيرة
“Bersemangat untuk bergaul dengan para wanita yang salihah karena mereka akan menambah keimanan, ilmu, dan ketajaman pandangan.” (Gharatul Asyrithah 2/474) (Sumber Telegram Shahih Sunnah).
Wanita salihah hendaknya pandai dalam memilih teman, selektif dalam berbincang dan tidak bermudah-mudah menjadikan orang yang dikenalnya sebagai sahabat dekat. Betapa banyak realita wanita yang tadinya sangat baik agamanya, santun tutur kata dan perbuatannya lambat laun berubah dan kendor semangat beragamanya. Karena itu memilih teman salihah adalah kebutuhan darurat saat ini yang harus diprioritaskan agar wanita tidak salah pergaulan.
Hasan Al Bashri rahimahullah berkata:
استكثروا من الأصدقاء المؤمنين فإن لهم شفاعة يوم القيامة
“Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman karena mereka memiliki syafaat pada hari kiamat.” (Ma’alimut Tanzil 4/268)
Begitu berharganya sahabat yang salihah karena mereka bisa memberimu manfaat di dunia sekaligus di akhirat, maka cari, dan peganglah erat-erat.
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata:
“Sesama sahabat itu punya hak tambahan yang mesti ditunaikan, bukan hanya sekadar karena sama-sama berislam.
- Hendaklah sesama sahabat itu saling menolong dan menasihati.
- Sesama sahabat juga seharusnya saling loyal ketika mendapat kemudahan maupun kesusahan, ketika semangat dan susah.
- Hendaklah sesama sahabat itu menyukai kebaikan yang didapatkan saudaranya sebagaimana ia menyukai jika dirinya sendiri mendapatkannya. Sebaliknya, ia tidak suka jika saudaranya tertimpa hal jelek sebagaimana ia tidak suka hal itu tertimpa pada dirinya sendiri.”
(Tafsir As-Sa’di, halaman 174, dikutip dari Rumaysho.com, 19 Mei 2022).
Demikian indahnya jalinan tali persahabatan yang dibangun di atas keimanan kepada Allah ta’ala, sahabat yang mampu mengantarkannya ke surga. Dan masihkah anda wahai muslimah sejati menyia-nyiakan kesempatan emas ini untuk memilih sahabat terbaik dan meninggalkan teman-teman duduk yang tak memberinya manfaat akhirat. Biarlah orang menilai kita kuper (kurang pergaulan) karena menjaga diri dari dosa daripada menjadi koper (korban pergaulan) yang buruk.
Baca juga: Menjaga Anak Dari Pengaruh Buruk Pertemanan
Hati-hati Berteman di Dunia Maya
Dampak globalisasi dan canggihnya media komunikasi dan informasi seringkali menarik kaum muslimah untuk berselancar di dunia maya. Ini fenomena luar biasa yang sangat baik ketika internet dimanfaatkan secara bijak untuk mengakses ilmu agama dari para ulama sunnah yang mendakwahkan al-Qur’an dan sunnah sesuai pemahaman salafus salih.
Dan ketika muslimah bersungguh-sungguh memanfaatkan media terkini ini untuk mencari teman-teman duduk yang salihah maka akan Allah ta’ala mudahkan biidznillah. Tentu kaum muslimah harus ikhlas dan berilmu sehingga bisa membedakan antara teman yang baik dan buruk, bisa memilah kajian ustadz yang sesuai pemahaman Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam dan sahabat. Jangan mudah tergoda casing seseorang yang sepertinya menyeru pada kebaikan Islam padahal sejatinya menjerumuskan pada kesesatan.
Karena itu ketika telah mendapatkan sahabat yang salihah maka bersabarlah dengannya dalam ketaatan pada Allah ta’ala. Allah ta’ala berfirman:
وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ
Artinya: “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap wajah-Nya.” (QS. Al-Kahfi: 28)
(Rumaysho.com 16 April 2016)
Semoga kita diberi taufik Allah ta’ala bisa berkumpul dengan kawan-kawan salihah. Karena hati ini butuh nutrisi iman dan teman yang saling menguatkan langkah menuju surga.
Dan mulailah memperbaiki niat, karena dengan niat mulia Allah ta’ala akan memberi kemudahan dalam setiap impian dan jalan yang kita lalui.
Baca juga: Temanmu, Cerminan Dirimu
—
Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa
Referensi:
1. Mencetak Generasi Rabbani, Ummu Ihsan & Abu Ihsan Al Atsari, Pustaka Imam As Syafii, Jakarta, 2015.
2. Rumaysho.com 19 Mei 2022
3. Rumaysho.com 16 April 2016
Artikel Muslimah.or.id