Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Nasehatilah Pemimpinmu Secara Diam-Diam

Yulian Purnama oleh Yulian Purnama
11 Agustus 2019
di Manhaj
0
Share on FacebookShare on Twitter

Syariat Islam yang sempurna ini telah memberikan tuntunan kepada kita dalam semua aspek kehidupan. Baik perkara-perkara yang sempit cakupannya sampai pada perkara-perkara yang besar. Dari urusan pribadi, hingga urusan bernegara.

Maka syariat yang mulia ini juga telah mengajarkan kita bagaimana cara menyikapi kekeliruan pemimpin. Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

من أراد أن ينصح لسلطان بأمر فلا يبد له علانية، ولكن ليأخذ بيده فيخلو به، فإن قبل منه فذاك،وإلا كان قد أدى الذي عليه

“Barangsiapa ingin menasehati penguasa dengan sesuatu hal, maka janganlah tampakkan nasehat tersebut secara terang-terangan. Namun ambillah tangannya dan bicaralah empat mata dengannya. Jika nasehat diterima, itulah yang diharapkan. Jika tidak diterima, engkau telah menunaikan apa yang dituntut darimu” (HR. Ahmad, dishahihkan Al Albani dalam Takhrij As Sunnah Libni Abi Ashim, 1097).

Di sisi lain, ridha terhadap kesalahan dan kezaliman penguasa juga tidak boleh. Dari Ummu Salamah Hindun bintu Abi Umayyah radhiallahu’anha, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

Donasi Muslimahorid

ستكونُ أمراءُ . فتعرفونَ وتُنْكرونَ . فمن عَرِف بَرِئ . ومن نَكِرَ سَلِمَ . ولكن من رَضِي وتابعَ قالوا : أفلا نقاتلهُم ؟ قال : لا . ما صلوا

“Akan ada para pemimpin kelak. Kalian mengenal mereka dan mengingkari perbuatan mereka. Siapa yang membenci kekeliruannya, maka ia terlepas dari dosa. Siapa yang mengingkarinya, maka ia selamat. Namun yang ridha dan mengikutinya, itulah yang tidak selamat”. Para sahabat bertanya: “Apakah kita perangi saja pemimpin seperti itu?”. Nabi menjawab: “Jangan, selama mereka masih shalat” (HR. Muslim no. 1854).

Baca juga: Wajibkah Taat Kepada Pemerintah?

Maka pemahaman yang benar, Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan:

ليس من منهج السلف التشهير بعيوب الولاة، وذكر ذلك على المنابر؛ لأن ذلك يفضي إلى الفوضى وعدم السمع والطاعة في المعروف، ويفضي إلى الخوض الذي يضر ولا ينفع، ولكن الطريقة المتبعة عند السلف: النصيحة فيما بينهم وبين السلطان، والكتابة إليه، أو الاتصال بالعلماء الذين يتصلون به حتى يوجه إلى الخير.
أما إنكار المنكر بدون ذكر الفاعل: فينكر الزنا، وينكر الخمر، وينكر الربا من دون ذكر من فعله، فذلك واجب؛ لعموم الأدلة.
ويكفي إنكار المعاصي والتحذير منها من غير أن يذكر من فعلها لا حاكما ولا غير حاكم

“Bukan termasuk manhaj salaf, menyebarkan aib-aib penguasa dan menyebutkannya di mimbar-mimbar. Karena ini akan mengantarkan kepada kekacauan, dan membuat rakyat tidak mendengar dan taat lagi dalam perkara yang ma’ruf. Juga mengantarkan kepada hal yang membahayakan dan tidak memberi manfaat.

Bahkan metode yang diikuti salafus shalih adalah menasehati penguasa secara empat mata.

Adapun mengingkari kemungkaran tanpa menyebut nama pelakunya, semisal mengingkari perzinaan, mengingkari minum khamr, mengingkari riba tanpa menyebut nama pelakunya, maka ini wajib, berdasarkan keumuman dalil-dalil yang ada.

Maka cukup ingkari kemaksiatan dan memperingatkan umat darinya tanpa menyebutkan pelaku itu pemerintah ataukah bukan” (Sumber: https://binbaz.org.sa/fatwas/2123).

Semoga Allah memberi taufik.

**

Penulis: Yulian Purnama

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Yulian Purnama

Yulian Purnama

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, kontributor Muslim.or.id dan PengusahaMuslim.com

Artikel Terkait

Pentingnya Mengenal Para Salaf

oleh Kholid Syamhudi, Lc.
7 Oktober 2013
0

Salaf maksudnya adalah generasi sahabat Nabi, tabiin dan tabiit tabiin. Mereka adalah generasi terbaik umat ini.

Mengenal Islam

oleh Ummu Ziyad
7 Maret 2009
41

Penyusun: Ummu Ziyad Muraja'ah: Ust. Aris Munandar Suatu ketika, terjadi percakapan antara sepasang suami istri. "Bang, jumlah orang Islam tuh...

Mati di Atas Jalan Menuju Surga Allah (bag. 1)

oleh Sheren Chamila Fahmi
11 Januari 2015
0

Sungguh telah banyak contoh dihadapan kita mereka yang dahulu amat bersemangat diatas jalan yang haq, namun lambat laun mengendur urat-urat...

Artikel Selanjutnya

Fatwa Tentang Kafarah Ghibah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.