Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Jangan Malu Mengatakan “Saya Tidak Tahu”

Isruwanti Ummu Nashifa oleh Isruwanti Ummu Nashifa
6 Februari 2019
di Manhaj
2
Share on FacebookShare on Twitter


Seorang mukmin atau pendidik sebaiknya memiliki sikap mulia dan menjauhi dari berkata tanpa didasari ilmu yang benar. Ketika ia ditanya sesuatu yang sebenarnya ia tidak mengetahuinya, maka jangan ragu untuk mengatakan tidak tahu. Hal ini menunjukkan sikap tawadhu’ dan bahwasanya pengetahuan manusia terbatas. Justru dengan berbesar hati, berterus terang akan membuat ita lebih bersemangat dalam mencari ilmu dan lebih intens belajar.
Al-Mawardi dalam Adab Ad-Din wa Ad-Dunya hal. 123, berkata, “Jika tidak ada jalan untuk menguasai seluruh ilmu maka tidak ada cela untuk jahil pada sebagiannya. Dan jika tidak ada cela pada sebagiannya maka tidak boleh dihina untuk mengatakan “saya tidak tahu” pada apa yang tidak diketahuinya”.
Allah sangat mencela orang yang berbicara tanpa dasar ilmu karena bisa menyesatkan manusia. Ilmu Allah sangatlah luas, tidak ada makhluk yang menandinginya. Allah Dzat yang ilmunya menguasai segala sesuatu. Maha suci Allah dengan segala kebesaran kekuasaan dan pengetahuan-Nya.


????? ?????????? ???? ????????? ?????? ????????


“ … dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit“(Q.S. Al-Isra: 85)
Ada kisah menarik betapa sikap tawadhu’ sangat dibutuhkan pendidik agar terhindar dari kesombongan.
Dahulu, ada seorang ulama ditanya suatu masalah lalu dia menjawab, “Saya tidak tahu”. Lantas ada seorang muridnya berkata, “Saya mengetahui jawaban masalah tersebut.” Mendengar hal tersebut, sang ulama langsung memerah wajahnya dan memarahi murid tersebut.
Sang murid lalu berkata, “Wahai ustadz, setinggi apa pun ilmu Anda, tetapi Anda tak sepandai Nabi Sulaiman. Saya juga tak lebih bodoh dari burung hud-hud. Namun burung hud-hud pernah berkata kepada Nabi Sulaiman,


???????? ?????? ??????? ??????? ???????? ????? ???? ?????? ???? ?????????? ???? ?????? ???????? ???????


“Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini” (Q.S. An-Naml: 22)
Setelah itu, sang guru tak lagi memarahi murid cerdas tersebut” (Miftah Dar As-Sa’adah, Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, I/521).
Perkataan “saya tidak tahu” bukanlah aib atau cela bagi orang yang memang tidak tahu. Bahkan berdusta atas nama Allah dan Rasul-Nya sangat diharamkan Allah. Mengada-ada bukanlah akhlak seorang mukmin. Apalagi hanya demi gengsi pada manusia agar tidak digelari orang bodoh. Para malaikat yang mulia dan juga Rasul serta para Anbiya juga mengatakan saya tidak tahu ketika mereka benar-benar belum mengetahui hakikat ilmu yang sebenarnya. Terlebih lagi untuk perkara-perkara ghaib, yang tahu ilmunya hanyalah Allah Ta’ala.
Karakter jujur perlu ditanamkan kepada anak didik agar mereka menjadi insan yang kuat kepribadiannya. Menjauhkan anak dari sikap dusta karena ia karakter sejati orang-orang munafik. Tentu semua ini perlu keteladanan dan contoh nyata dari para orang tua dan pendidik. Tanpa diawali dengan keteladanan sangat sulit dipraktikkan oleh peserta didik.
Betapa agung ucapan sahabat Abu Darda, “Ucapan ‘saya tidak tahu’ adalah setengah dari ilmu.” (Mukhtashar Jami’ Bayan al-Ilmi wa Fadhih, Ibnu Abdil Bar, hal 225)
Semoga Allah mengokohkan kita di dalam kebenaran Islam sebagaimana jalan yang pernah ditempuh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan salafuna saleh. Amin.

Donasi Muslimahorid

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa
Referensi:
Begini Seharusnya Menjadi Guru (terjemah), Fuad bin Abdul Aziz Asy-Syaihub, Darul Haq, Jakarta, 2014
Majalah Al-Furqan, edisi 12 tahun ke-13

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Isruwanti Ummu Nashifa

Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Terkait

Siapakah Al-Hutsiyyun (Kaum Syiah yang Menyerang Ahlussunnah di Dammaj)? Bag.1

oleh Umi Farikhah
9 Desember 2011
0

Identitas Umum a. Kelompok pemberontak yang berkembang di dataran Yaman Utara. b. Pecahan dari sekte Syiah Zaidiyah. c. Memiliki prinsip...

Merasa “Rendah” Dalam Dakwah

oleh Musyaffa Ad Dariny, Lc., MA.
17 Februari 2015
0

Anggaplah diri Anda lebih "rendah" harganya dari seekor lalat, jika untuk memperjuangkan agama Allah. Ibnul Jauzi ketika mensifati Imam Ahmad...

Wasiat Untuk Mengikuti Sunnah

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
2 Juni 2021
0

  Sudah menjadi kesepakatan kaum muslimin bahwa sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam merupakan sumber hukum dan cara hidup beragama...

Artikel Selanjutnya

Hikmah di Balik Qurban

Komentar 2

  1. heni says:
    6 tahun yang lalu

    sangat membantu

    Balas
  2. Ilham says:
    4 tahun yang lalu

    Assalmualaikum, Boleh gak saya ambil judul dan sebagian isi dari penggalan ini. Soalnya ana mau buat konten untuk sosial media?

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.