Setiap muslim telah bersyahadat,
???? ??? ??? ??? ???? ? ???? ?? ???? ???? ????
“Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan bahwa Muhammad adalah rasul Allah.”
Lafal syahadat yang begitu sederhana, namun menyimpan makna yang sangat dalam: ikrar seorang muslim untuk mempersembahkan seluruh ibadah hanya bagi Allah dan ikrarnya untuk patuh kepada petunjuk Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Setiap hari di dalam shalatnya. Setiap tahiyat dalam shalatnya. Dia mengucap ikrar : hanya Allah sesembahan baginya, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah utusan-Nya.
Terjadi pada masa Aisyah radhiyallahu ‘anha masih hidup, seorang wanita datang bertanya. Namanya Mu’adzah, “Mengapa wanita haid meng-qadha puasa tetapi tidak meng-qadha shalat?”
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Apakah kamu dari kelompok Haruriyah (Khawarij)?”
Wanita tadi menjawab, “Aku bukan dari kelompok Haruriyah. Aku sekadar bertanya.”
Aisyah menjelaskan, “Kami pernah haid pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka kami diperintahkan untuk meng-qadha puasa tapi tidak diperintahkan untuk meng-qhada shalat.” (Nukilan ini diambil dari hadits shahih yang diriwayatkan oleh Al-Jama’ah; riwayat dari Mu’adzah)
Coba kita perhatikan alasan Aisyah. Sangat simpel, sangat sederhana : karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan, atau karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memerintahkan.
Demikianlah seharusnya seorang muslim: ikut petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
????? ???????? ?????????? ????????? ????? ????????? ?????? ?????????? ?????????? ??????? ????? ??????? ??????? ??????????
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.” (QS. Al-Hasyr : 7)
Bersikap taat kepada petunjuk Rasul akan melindungi diri kita dari sikap mengekor jalan yang menyimpang. Kalau orang-orang penuh percaya diri menampakkan jati diri kebatilan, kita orang Islam mestinya harus lebih PD lagi menunjukkan kebenaran. Jangan malu tampakkan jati diri keislamanmu! Tunjukkan bahwa kita kaum muslimin bangga dengan Islam.
?????????????? ?????? ????????? ???? ?????????? ??????? ???????? ?????????? ????????? ?????? ???? ???????? ??? ?????? ????? ??????????????????? , ??????? ??? ??????? ??????? ?????????? ????????????? ????? : ??????
“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun, -pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim, no. 2669)
Dengan Islam itulah sesungguhnya kita ‘kan mulia. Dianggap kuper karena tidak ikut-ikutan tren perayaan non-Islam? Ah, tidak masalah … Yang penting mulia di hadapan Allah.
Penuh percaya diri Umar bin Al-Khaththab pernah menyampaikan,
??? ??? ??? ??? ?????? ???? ???????? ????? ???? ????? ???? ?? ????? ???? ?? ????? ????
“Sesungguhnya kita dahulu adalah kaum yang paling hina. Kemudian Allah muliakan kita dengan Islam. Karena itu, jika kita mencari kemuliaan dengan selain perkara yang membuat Allah memuliakan kita, maka Allah pasti akan menghinakan kita.”
(HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak ‘ala Ash-Shahihain, 1:61, no. 207)
Jadi, katakan “TIDAK” kepada Valentine Day!
–
Referensi:
- http://pesantren-alihsan.org/kemuliaan-ada-pada-islam-i.html
- http://rumaysho.com/jalan-kebenaran/mengikuti-gaya-orang-kafir-tasyabbuh-3076
- Maktabah Syamilah.
—
Penulis: Athirah Ummu Asiyah
Muraja’ah: Ustadz Ammi Nur Baits
Artikel Muslimah.Or.Id
afwan, tulisan syahadat yg sya tahu beda dgn tulisan syahadat diatas…
أشهدأن لا إله إلا الله , وأشهد أنّ محمدارسول الله
apa slama ini sya yg salah tulis….!! :(