Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Mengenal Imam Ahmad bin Hanbal, bag. 2

Redaksi Muslimah.Or.Id oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
17 Maret 2019
di Kisah
0
Share on FacebookShare on Twitter

Pujian Ulama kepada Imam Ahmad

Berkata Imam Al Hasan bin Ar Rabi’, “Jikalau tidak ada Imam Ahmad, niscaya banyak orang yang mengada-adakan bid’ah dalam agama.”Berkata pula Imam Ibnu Qutaibah, “Sesudah wafat Imam Ats Tsauri lenyaplah wara’ (sikap berhati-hati dalam agama), sesudah wafat Imam Asy Syafi’i lenyaplah Sunnah, dan nanti sesudah wafat Imam Ahmad, maka perbuatan bid’ah akan merajalela. Selain Ar Rabi’ dan Ibnu Qutaibah, seorang ahli hadits terkemuka dan ternama bernama Imam Ali al Madini juga berkata tentang kebesaran Imam Ahmad bin Hanbal ini, “Semoga Allah subhanallahu wa ta’ala memelihara Ahmad bin Hanbal, karena ia pada hari ini menjadi hujjah Allah subhanallahu wa ta’ala atas segenap makhluk-Nya.”

Zahid, Dermawan dan Ahli Ilmu

Meskipun seorang yang selalu menderita kekurangan namun beliau sangat memelihara kehormatan dirinya. Bahkan dalam keadaan papa tersebut beliau senantiasa berusaha menolong dan menjadikan tangannya selalu di atas. Berkata Imam Yahya bin Hilal al Warraq, “Aku pernah berkunjung kepada Imam Ahmad, kemudian beliau mengeluarkan empat dirham kepadaku, dan berkata, ‘Ini semua yang aku punya pada hari ini untukmu.”

Sedemikian dermawannya Imam Ahmad, beliau pun tidak pernah gusar hatinya untuk mendermakan sesuatu yang dimiliki satu-satunya pada hari itu. Seperti yang disaksikan oleh Imam Harun al-Mustamili, “Pada suatu tempat, aku pernah berbincang-bincang dengan Imam Ahmad, kemudian aku berkata kepadanya, hari ini aku tidak mempunyai sesuatu pun. Maka seketika itu beliau memberiku lima dirham, sambil berkata, “Aku tidak memiliki lagi sesuatu selain ini.”

Donasi Muslimahorid

Selanjutnya, di samping kearifan dan kedermawanannya yang memikat, Imam Ahmad pun terkenal seorang yang zuhud dan wara’. Bersih hatinya dari segala macam pengaruh kebendaan, serta menyibukkan diri dengan dzikir dan membaca Al Qur’an, atau pula menghabiskan seluruh usianya untuk membersihkan agama dan mengikisnya dari kotoran-kotoran bid’ah dan pikiran yang sesat. Berkata Sulaiman bin al Asy’ats, “Aku belum pernah mendengar Imam Ahmad menyebut urusan keduniaan. Dan apabila beliau merasa lapar, diambilnya pecahan-pecahan roti kering, lalu dihembuskannya supaya keluar debunya, kemudian direndam ke dalam air di dalam pinggan besar sampai basah, sesudah itu barulah dimakannya dengan garam.”

Demi memelihara kezuhudan, kehormatan dan martabat ilmunya itu, tidak sedikit Imam Ahmad menolak berbagai pemberian dari para hartawan dan bangsawan. Dan bila pun beliau menerima suatu bingkisan atau hadiah dari tetangganya, maka seketika itu pula beliau membalasnya dengan yang setimpal bahkan lebih, sebagaimana yang telah disaksikan oleh Imam al Marwazi, “Pada suatu hari Imam Ahamad menerima pemberian air zam-zam dari seorang sahabatnya, kemudian seketika itu pula beliau memberi balasan dengan gandum yang baik dan gula. Imam Ahmad, sebagaimana para pendahulunya, beliau kerap kali banyak menghadapi kesulitan dan berbagai cobaan dari para penguasa. Akan tetapi berkat kezuhudan dan sikapnya yang senantiasa menjadikan akhirat di depan matanya, maka semua itu sedikit pun tidak menghentikan beliau dari kegiatannya mengajar dan menimba ilmu, sehingga pengetahuannya pun semakin bertambah dan kian bertambah.Imam Abu Razaq berkata, “Sesungguhnya aku belum pernah melihat seseorang yang lebih pandai tentang urusan hukum agama dan lebih teliti perbuatannya selain Imam Ahmad bin Hanbal.” Imam Ibrahim al-Harbi juga berkata, “Kalau aku melihat Imam Ahmad, seolah-olah Allah subhanallahu wa ta’ala menghimpunkan kepadanya pengetahuan orang-orang dahulu dan orang-orang yang datang kemudian.”

Bersambung,insyaallaah.

Ditulis ulang dari Buku Terjemahan Syarah Ushulus Sunnah, Keyakinan Al Imam Ahmad rahimahullah dalam Aqidah, Syaikh Walid bin Muhammad Nubaih

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Redaksi Muslimah.Or.Id

Redaksi Muslimah.Or.Id

Artikel Terkait

Abdullah bin Zubair Radhiyallahu ‘anhu

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
26 Maret 2017
0

Seorang sahabat yang shalih, mujahid fi sabillah sekaligus anak sahabat yang dijamin masuk surga, Zubair bin ‘Awwam, dengan sentuhan cinta...

Kisah Wanita Salihah Yang Mengagumkan

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
1 Desember 2019
4

Syaikh Walid Abdussalam Bali hafizhahullah pernah mengisahkan tentang seorang wanita yang menjaga diri dan mengenakan cadar yang tidak mau pergi...

Mengenal Imam Ahmad bin Hanbal, bag. 1

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
16 Maret 2019
0

Sejak kecil, yang mulia Imam Ahmad kendati dalam keadaan yatim dan miskin, namun berkat bimbingan ibunya yang shalihah, beliau mampu...

Artikel Selanjutnya

Hukum Menutup Mulut Ketika Shalat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.