Kun-yah beliau adalah Abul Qasim. Kita boleh memiliki nama Muhammad, namun tidak boleh memiliki kun-yah “Abul Qasim”, karena itu khusus untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Sumber: HR. Al-Bukhari, hadits no. 3537, 3538, 3539)
Kun-yah adalah julukan bagi seseorang yang disandarkan pada anak. Misalnya, seseorang dijuluki “Abu Hasan”, artinya “ayahnya Hasan”.
***
artikel muslimah.or.id
Disadur dari buku Aku Cinta Rosul shallallahu ‘alaihi wa sallam, cetakan pertama (Juni 2006/Februari 2007), Abu Usamah Masykur, Penerbit: Darul Ilmi, Yogyakarta.
Assalamuaalikum
Sugguh indah Islam kita
Wassalam
Cinta
(Ali ‘Imraan 31). WaAllahua’lam
jazakallahu khairan
bismillah
untuk memperjelas.klo misal seseorg trsbt belum menikah,dianjurkan tdk ya untuk mempunyai nama ku-nyah atau jika punya?
@ Fataa
Benar, pemberian nama kun-yah merupakan sunnah bagi kaum muslimin, baik yang sudah menikah maupun belum menikah, sudah memiliki anak maupun belum. Dalilnya adalah hadis:
Dari Anas bin Malik, ?Rasulullah sering menemui kami. Aku punya adik yang berkunyah Abu ?Umair. Dia punya seekor burung yang sering dipakai untuk bermain. Suatu hari, Nabi datang setelah burung tersebut mati. Beliau melihat Abu ?Umair bermuram muka. Nabi lantas bertanya kepada kami, ‘Ada apa dengannya?? ?Burungnya mati,? sahut kami. Nabi lalu bersabda, ?Wahai Abu ?Umair, apa yang telah dilakukan oleh burungmu??? (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi; Shahih Al-Jami? Ash-Shaghir no. 7830)
Tambahan penjelasan tentang nama kun-yah bisa disimak di http://konsultasisyariah.com/hukum-nama-kunyah
assalamu’alaykum..
izin share…. p*****