Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Parenting Islami (47): Meminta Izin Kepada Anak Ketika Mengambil Hak-haknya

M. Saifudin Hakim oleh M. Saifudin Hakim
7 September 2018
di Pendidikan Anak
0
Share on FacebookShare on Twitter

 Di antara tuntunan dan adab orang tua kepada anaknya adalah meminta izin kepada sang anak bila orang tua ingin mengambil, meminjam, atau menggunakan sesuatu yang merupakan hak sang anak. Di antara faidah bagi tumbuh kembang anak adalah:

  1. Menunjukkan adanya perhatian orang tua terhadap anak.
  2. Sebagai sarana dalam mengajarkan adab-adab Islam ketika hendak menggunakan sesuatu yang bukan milik atau haknya.

Dengan harapan, ketika sang anak berinteraksi dengan orang lain, dia tidak akan asal ambil, tidak asal memakai milik temannya. Namun, dia akan meminta izin kepada pemilik barang tersebut terlebih dahulu.

Di antara dalil yang menunjukkan hal ini sebuah hadits yang diriwayatkan melalui shahabat Sahl bin Sa’id as-Sa’idi radhiyallahu ‘anhu.

????? ???????? ????? ?????? ????? ???????? ????????? ?????? ???????? ? ???????? ?????? ?????? ????????? ??????? ? ?????? ????????? ???????????? ? ??????? ??????????? : ?????????? ???? ???? ???????? ??????? ??  ??????? ?????????? : ??? ??????? ??? ???????? ????? ? ??? ???????? ???????????? ?????? ??????? . ????????? ???????? ????? ?????? ????? ???????? ????????? ???? ??????

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dihidangkan minuman. Lalu beliau pun meminumnya. Di sebelah kanan beliau ada seorang anak kecil dan di sebelah kiri beliau ada sekumpulan orang-orang tua. Lalu beliau bertanya kepada anak kecil tersebut, “Apakah Engkau mengizinkanku untuk memberikan sisa minumku ini kepada mereka yang di sana (para orang tua)?” Anak kecil tersebut menjawab, “Tidak, demi Allah. Aku tidak akan mendahulukan mereka atas sisa minumanmu yang sudah menjadi bagianku.” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun meletakkan minuman tersebut ke tangan sang anak.” (HR. Al-Bukhari no. 5620 dan Muslim no. 2030)

Donasi Muslimahorid

Dalam riwayat lain (At-Tirmidzi no. 3455 dan Ahmad no. I/220) terdapat keterangan bahwa minuman dalam hadits ini adalah susu, anak kecil yang berada di sebelah kanan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dan orang tua yang berada di sisi kiri beliau adalah Khalid bin al-Walid radhiyallahu ‘anhu.

Adab lain yang terkait dengan meminta izin kepada anak ketika mengambil haknya adalah menjelaskan alasan kepada anak ketika kita melarangnya mengambil sesuatu yang bukan merupakan haknya dari orang lain. Atau ketika orang tua tidak menunaikan kemauan anak yang dia pikir merupakan haknya.

Di antara dalil masalah ini adalah hadits yang diriwayatkan melalui shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Beliau mengatakan,

?????? ????????? ???? ??????? ???????? ???? ?????? ??????????? ??????????? ??? ????? ??????? ???????? ??????? ?????? ????? ???????? ????????? : ???? ???? ?????? ????? ????? ???????? ?????? ??? ???????? ???????????

 “Al-Hasan bin ‘Ali (cucu Nabi, pen.) mengambil sebuah kurma dari tumpukan kurma sedekah (zakat). Lalu dia meletakkan kurma itu di mulutnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, “Cih, cih, keluarkan itu. Tidak tahukah Engkau bahwa kita (keturunan Nabi) tidak boleh makan sedekah (zakat)?” (HR. Al-Bukhari no. 1485 dan Muslim no. 1069)

Dari hadits ini dapat diambil faidah bahwa selain anak itu dilarang untuk mengambil sesuatu yang bukan haknya dan alangkah baiknya bila sang anak pun diberitahu alasan mengapa dia dilarang sehingga dia pun bisa memahaminya dan hatinya pun tidak bertanya-tanya.

Dalil lainnya adalah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan melalui Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, ketika ada seorang anak perempuan dan Arab Badui yang datang langsung meletakkan tangannya untuk mengambil makanan, seolah-olah keduanya terdorong oleh sesuatu. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menahan kedua tangan mereka. Kemudian beliau bersabda,

????? ???????????? ??????????? ?????????? ???? ??? ???????? ????? ??????? ???????? ????????? ????? ???????? ???????????? ????????????? ????? ?????????? ????????? ??????? ??????? ?????????????? ????????????? ???? ?????????? ???????? ?????????? ???????? ???????? ????? ?????? ???? ?????? ???? ???????

“Sesungguhnya setan ingin mengambil makanan yang tidak disebut nama Allah ketika memakannya. Sungguh dia datang melalui anak perempuan ini untuk mengambilnya, maka aku pun menahannya. Demikian pula, dia pun datang pada diri Arab Badui ini untuk mengambil makanannya, lalu aku pun menahannya. Demi Allah, saat ini tangan setan itu berada di tanganku seperti tangan mereka berdua di tanganku.” (HR. Muslim no. 2017)

Metode ini pun diikuti para shahabat radhiyallahu ‘anhum. Dalil yang menunjukkannya adalah atsar yang diriwayatkan dari Qais bin ‘Abbad rahimahullah. Beliau mengatakan, “Ketika aku berada di masjid dan berada pada shaf yang terdepan, ada seorang laki-laki yang menarik aku dari belakang dengan keras. Dia menyingkirkanku dan dia berdiri di tempatku semula. Demi Allah, ketika itu pikiranku tidak lagi dalam shalat (tidak khusyuk). Ketika shalat sudah selesai, aku pun berpaling. Ternyata yang menarikku tadi adalah ‘Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhuma. Lalu pun ‘Ubay berkata,

??? ????? ??? ???????? ??????? ????? ????? ?????? ???? ?????????? ?????? ??????? ???????? ????????? ????????? ???? ????????

 “Wahai anak, semoga Allah tidak menjelekkanmu. Sesungguhnya ini adalah pengajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kami, agar kami berdiri di belakangnya. (HR. An-Nasa`i no. 808 dan dinilai shahih oleh al-Albani)

***

 

Sigambal selepas ‘isya, 7 Dzulhijjah 1439/ 18 Agustus 2018

Penulis: Aditya Budiman dan M. Saifudin Hakim

Artikel Muslimah.or.id

 

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
M. Saifudin Hakim

M. Saifudin Hakim

- Alumnus Ma'had Al-'Ilmi, Yogyakarta. - Alumnus Pendidikan Dokter FK UGM, Yogyakarta. - Alumnus Erasmus University Medical Center, Rotterdam, Belanda. - Saat ini sedang belajar di Unayzah, Saudi Arabia.

Artikel Terkait

Parenting Islami (44): Doa Rasulullah kepada Ibnu ‘Abbas

oleh M. Saifudin Hakim
2 Agustus 2018
3

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma tumbuh sebagai anak muda yang cerdas dan unggul, memiliki pemahaman yang mengagumkan terhadap makna ayat Al-Qur’an.

Hukum Menyusui Sampai Lebih Dari Usia Dua Tahun

oleh M. Saifudin Hakim
19 Oktober 2017
0

Menambah periode penyusuan sampai lebih dari usia dua tahun, hal ini tidak mengapa jika memang ada kebutuhan (hajat)

Parenting Islami (19): Mentahnik Bayi Baru Lahir dan Mendo’akan Keberkahan Untuknya

oleh M. Saifudin Hakim
27 April 2017
0

Di antara petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada saat bayi baru lahir adalah mentahnik dan mendoakan keberkahan untuknya. Apa...

Artikel Selanjutnya

Apakah Mimisan Membatalkan Shalat?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.