Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Parenting Islami (Bag. 48): Mengajak Anak Bermusyawarah

M. Saifudin Hakim oleh M. Saifudin Hakim
13 September 2018
di Pendidikan Anak
0
Share on FacebookShare on Twitter

Baca pembahasan sebelumnya: Parenting Islami (Bag. 47)

Anak terkadang lebih memahami suatu permasalahan dibandingkan dengan orang tuanya. Ketika kondisinya demikian, orang tua wajib meminta saran atau bermusyawarah dengan sang anak atas permasalahan-permasalahan yang dikuasai sang anak. Sehingga anak-anak kita akan merasa bahwa keberadaannya tersebut dihargai oleh orang tua. Demikian pula, hendaklah orang tua tidak membodoh-bodohkan anaknya. Namun sebaliknya, sang anak pun wajib menyampaikan pandangan dan pendapatnya kepada orang tua dengan penuh kesantunan dan kelembutan.

Kondisi ini mungkin dapat tergambar jelas, ketika sang anak sudah mulai menginjak usia remaja, atau usia kuliah. Sementara dunia remaja atau dunia perkuliahan orang tua itu berbeda jauh antara masa orang tua dan masa sang anak. Sehingga hendaklah orang tua mendengarkan pandangan, pendapat dan saran anaknya, agar lebih jelas baginya permasalahan yang dihadapi oleh sang anak. Di samping, itu boleh jadi terkadang pendapat anak lebih tepat dalam beberapa kasus dibandingkan dengan pendapat orang tuanya.

Di antara dalil (kisah) yang menunjukkan bahwa terkadang pendapat dan pandangan anak yang lebih tepat dibandingkan orang tuanya adalah firman Allah Ta’ala,

وَدَاوُودَ وَسُلَيْمَانَ إِذْ يَحْكُمَانِ فِي الْحَرْثِ إِذْ نَفَشَتْ فِيهِ غَنَمُ الْقَوْمِ وَكُنَّا لِحُكْمِهِمْ شَاهِدِينَ (78) فَفَهَّمْنَاهَا سُلَيْمَانَ وَكُلًّا آَتَيْنَا حُكْمًا وَعِلْمًا

Donasi Muslimahorid

“Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu. Maka Kami telah memberikan pemahaman kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat). Dan kepada masing-masing mereka, telah Kami berikan hikmah dan ilmu.” (QS. Al–Anbiya’ [21]: 78-79)

Perlu diketahui, Nabi Sulaiman adalah anak dari Nabi Daud ‘alaihimassalam.

Demikian pula disebutkan dalam Shahih Bukhari melalui jalur periwayatan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

كانت امْرَأَتَانِ مَعَهُمَا ابْنَاهُمَا ، جَاءَ الذِّئْبُ فَذَهَبَ بابْنِ إحْدَاهُمَا . فَقَالَتْ لِصَاحِبَتِهَا : إنَّمَا ذَهَبَ بِابْنِكِ ، وقالتِ الأخرَى : إنَّمَا ذَهَبَ بِابْنِكِ ، فَتَحَاكَمَا إلى دَاوُدَ فَقَضَى بِهِ لِلْكُبْرَى ، فَخَرَجَتَا عَلَى سُلَيْمَانَ بْنِ دَاوُد فَأَخْبَرَتَاهُ . فَقالَ : ائْتُونِي بِالسِّكِّينِ أشُقُّهُ بَيْنَهُمَا . فَقَالَتِ الصُّغْرَى : لاَ تَفْعَلْ ! رَحِمَكَ اللهُ ، هُوَ ابْنُهَا . فَقَضَى بِهِ للصُّغْرَى

“Dahulu ada dua orang wanita yang bersama keduanya dua orang anak. Seekor serigala datang dan memangsa salah satu dari anak keduanya. Salah seorang wanita ini berkata kepada wanita yang satunya, “Sesungguhnya serigala itu telah memangsa anakmu.” Wanita tersebut pun menjawab, “Bukan, yang dia mangsa adalah anakmu.”

Lalu keduanya pun meminta keputusan hukum kepada Nabi Daud ‘alaihissalam. Nabi Daud pun memberikan keputusan bahwa anak tersebut adalah milik perempuan yang lebih tua umurnya. Kedua perempuan itu pun pergi menemui Nabi Sulaiman bin Daud ‘alaihimassalam. Beliau berkata, “Bawakan kepadaku belati, agar aku membelah dua anak itu.” Lalu perempuan yang usianya lebih muda pun berkata, “Jangan Engkau lakukan itu! Mudah-mudahan Allah merahmatimu. Dia adalah anaknya (perempuan yang usianya lebih tua).” Lalu Nabi Sulaiman pun memutuskan bahwa anak itu adalah milik perempuan yang usianya lebih muda.” (HR. Bukhari no. 6769 dan Muslim no. 1720, redaksi hadits ini milik Bukhari.)

Di antara hikmah lain orang tua meminta pendapat anak dalam suatu permasalahan yang dipahami sang anak adalah mengajarkan bahwa keluarga tidak dibangun atas model komando diktatoris, namun lebih kepada pola argumentatif. Oleh karena itu, hendaknya orang tua tidak selalu merasa bahwa pendapatnya itulah yang paling benar. Akan tetapi, orang tua sebaiknya mau mendengar saran dan pendapat anak-anaknya, apalagi jika didukung dengan alasan dan argumentasi yang jelas, sesuai dengan ilmu dan pengetahuan yang telah didapatkan oleh sang anak. Wallahu a’lam.

[Bersambung]

LANJUT KE BAGIAN 49

***

Sigambal, selepas subuh, 8 Dzulhijjah 1439/ 20 Agustus 2018

Penulis: Aditya Budiman dan M. Saifudin Hakim

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
M. Saifudin Hakim

M. Saifudin Hakim

- Alumnus Ma'had Al-'Ilmi, Yogyakarta. - Alumnus Pendidikan Dokter FK UGM, Yogyakarta. - Alumnus Erasmus University Medical Center, Rotterdam, Belanda. - Saat ini sedang belajar di Unayzah, Saudi Arabia.

Artikel Terkait

Pembinaan Aqidah Untuk Buah Hati (2)

oleh Ummu Sa'id
26 September 2011
3

Pada tulisan yang lalu (Pembinaan Aqidah Untuk Buah Hati) kita telah uraikan pilar pertama dalam pendidikan aqidah anak. Berikutnya kita...

Parenting Islami (Bag. 28): Khitan untuk Anak Laki-Laki dan Perempuan

oleh M. Saifudin Hakim
2 November 2017
0

Khitan itu wajib bagi anak laki-laki dan sunnah untuk anak perempuan

Pesan-Pesan Luqman

oleh Zulfa Sinta Filavati
27 Agustus 2015
0

Luqman adalah seorang lelaki yang dikaruniai hikmah oleh Allah berupa ilmu, agama dan kebenaran dalam ucapan. Dia memberi fatwa sebelum...

Artikel Selanjutnya

Pahala yang Tidak Disadari  

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.