Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Parenting Islami (Bag. 7): Dampak Keteladanan Amal Salih Orang Tua Terhadap Anak

M. Saifudin Hakim oleh M. Saifudin Hakim
21 Desember 2016
di Pendidikan Anak
0
Share on FacebookShare on Twitter

Baca pembahasan sebelumnya: Parenting Islami (Bag. 6)

Seorang anak yang melihat ayahandanya senantiasa berdzikir mengingat Allah Ta’ala, mengucapkan kalimat laa ilaaha illallah, alhamdulillah, subhanallah dan takbir, maka sang anak tersebut akan hafal ucapan tersebut melalui lisan ayahnya.

Demikian pula, seorang anak yang disuruh orang tuanya untuk bersedekah di malam hari kepada fakir miskin secara sembunyi-sembunyi, keadaannya tentu akan sangat berbeda dengan anak yang disuruh oleh orang tuanya untuk membeli narkotik atau minimal membeli rokok.

Anak yang menyaksikan orang tuanya berpuasa pada hari Senin dan Kamis, menghadiri solat berjamaah di masjid, tidak akan sama dengan anak yang menyaksikan orang tuanya di tempat joget, klub malam, diskotik atau bioskop.

Kita saksikan bahwa anak yang sering mendengarkan adzan, maka dia akan berusaha menirukan adzan. Demikian pula anak yang melihat orang tuanya menyanyi, akan selalu mengulang-ulang nyanyian tersebut.

Donasi Muslimahorid

Jika ada orang tua yang senantiasa berbakti terhadap kedua orangnya (kakek dan nenek sang anak), berusaha mengurusi dan memenuhi kebutuhan orang tuanya, memohonkan ampunan untuk keduanya, intens berkomunikasi dengan keduanya, berziarah ke kubur keduanya setelah mereka tiada, sering bersedekah untuk keduanya, menyambung perbuatan baik kepada kolega, teman atau sahabat orang tuanya dulu, maka setelah melihat akhlak kedua orang tuanya, dia pun kelak atas izin Allah Ta’ala akan meneladani akhlak-akhlak yang mulia ini. Anak-anak tersebut akan memohonkan ampunan bagi keduanya setelah mereka tiada. Dan selanjutnya, dia pun akan melakukan berbagai hal sebagaimana yang telah dilakukan oleh kedua orang tuanya terhadap kakek dan neneknya.

Anak yang diajari orang tuanya solat dan berwudhu yang benar, tidak sama dengan anak yang diajak orang tuanya nonton film, musik dan menonton sepakbola.

Sesungguhnya anak yang melihat ayahnya bangun shalat malam, menangis karena takut kepada Allah dan membaca Al-Qur’an, tentu akan berfikir mengapa ayahandaku menangis? Mengapa ayahandaku solat? Mengapa ayahandaku meninggalkan tempat tidurnya yang hangat untuk mengambil air wudhu yang dingin?

Mengapa dia rela menjauhkan lambungnya dari tempat tidur dan berdoa kepada Allah Ta’ala dengan penuh rasa takut dan berharap pahala?

Semua pertanyaan ini akan senantiasa terngiang-ngiang di benaknya dan akan dipikirkannya. Selanjutnya dia akan meneladaninya atas izin Allah Ta’ala.

Demikian pula seorang gadis yang senantiasa melihat ibundanya mengenakan hijab di hadapan laki-laki yang bukan mahram, menutup dirinya dari mereka, menghiasi dirinya dengan sifat malu, kewibawaan, menjaga kehormatan dan kesuciannya, maka dia pun akan mempelajari sifat malu, wibawa, menjaga kehormatan diri (‘iffah) dan kesuciannya.

Sebaliknya, seorang gadis yang melihat ibundanya senantiasa tabarruj (berhias) di hadapan laki-laki selain ayahnya, selalu berjabat tangan, tertawa, senyum-senyum dengan pria non mahramnya, bahkan berjoget bersama, maka dia akan mempelajari hal tersebut dari ibunya.

Bertakwalah kepada Allah, wahai ayahanda dan ibunda. Jadilah teladan yang baik bagi anak-anak kita dengan akhlak, tabiat dan tingkah laku. Sebelum itu semua, hendaklah kita memegang teguh agama kita, kecintaan kita kepada Allah Ta’ala dan Rasul–Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.

[Bersambung]

LANJUT KE BAGIAN 8

***

Disempurnakan menjelang isya, Rotterdam, 13 Shafar 1438

Penulis: Aditya Budiman dan M. Saifudin Hakim

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin1
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
M. Saifudin Hakim

M. Saifudin Hakim

- Alumnus Ma'had Al-'Ilmi, Yogyakarta. - Alumnus Pendidikan Dokter FK UGM, Yogyakarta. - Alumnus Erasmus University Medical Center, Rotterdam, Belanda. - Saat ini sedang belajar di Unayzah, Saudi Arabia.

Artikel Terkait

Ketika Sang Buah Hati Beranjak Dewasa (1)

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
22 Januari 2009
8

Penulis: Ummu Asma Murajaah: Ust. Aris Munandar Bahagia dan suka cita terasa lengkap ketika sosok mungil lahir ke dunia. Tetesan...

Tuntunan agar Si Kecil Pandai Berinteraksi Sosial

oleh Athirah Mustajab
22 Desember 2013
0

Si kecil si buah hati hadir di tengah kita. Dari alam kesendirian ia datang ke dunia, untuk hidup dan berinteraksi...

Pendidikan Akidah Anak

Pendidikan Akidah Anak Bingkisan paling Berharga

oleh Ummu Ayyub
27 Maret 2008
14

Mengingat masa ini adalah masa emas bagi pertumbuhan, maka hendaknya masalah penanaman aqidah menjadi perhatian pokok bagi setiap orang tua...

Artikel Selanjutnya

Hidayah Mengenal Sunnah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.