Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Mendidik Karakter Ikhlas

Isruwanti Ummu Nashifa oleh Isruwanti Ummu Nashifa
18 Desember 2019
di Pendidikan Anak
0
Share on FacebookShare on Twitter

Ikhlas dalam melakukan ibadah dan ittiba’ (mengikuti tuntunan) Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam merupakan syarat diterimanya amal seorang hamba. Perkara ikhlas merupakan amalan hati yang sangat berat kecuali kepada orang yang diberi taufik oleh Allah azza wa jalla. Mendidik karakter ikhlas kepada anak juga butuh kesungguhan, latihan, dan difahamkan terus menerus agar anak ikhlas dalam menuntut ilmu dan juga ikhlas dalam beribadah.

Imam Ibnu Jama’ah rahimahullah (wafat 733H) menjelaskan, ikhlas dalam permulaan menuntut ilmu bagi anak-anak tidak boleh menjadi syarat. Karena jika demikian, mungkin anak-anak bahkan para pemula yang beranjak dewasa tidak akan mendapat kesempatan belajar agama. Akan ada banyak orang yang buta terhadap ilmu agama jika ikhlas menjadi syarat utama untuk diterimanya seorang untuk memulai belajar memahami ilmu. Sebab banyak diantara mereka yang kesulitan untuk memulai dengan ikhlas. (Lihat Tadzkiratul As-Sami’ wa al-mutakalim fi Adab al ‘Alim wa al-Mutakallim, hal.54).

Realitanya terkadang anak-anak belum memahami hakikat ikhlas. Mereka belajar bisa jadi karena diperintahkan orang tua, pengaruh teman, atau sekolah dan belajar agama karena memang di lingkungannya hal ini menjadi kebiasaan dan tradisi.
Orang tua dan pendidik hendaknya terus memotivasinya agar niatnya ikhlas untuk mencari ridha dan pahala dari Allah subhanahu wa ta’ala. Terus menerus tanpa bosan memberi semangat dan secara bertahap diberi pengertian bahwa semua amalan harus lurus niatnya untuk mencari keridhaan-Nya. Kisahkan pula hadits yang agung Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam tentang ancaman berat ketika tujuannya belajar ilmu syar’i tidak ikhlas. Tentu dengan bahasa dan penjelasan yang mudah dipahami anak, dengan ungkapan santun lagi lembut sehingga anak mudah memahaminya dengan izin Allah subhanahu wa ta’ala. Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

???????? ????????? ?????????? ??????????? ???????? ??????????? ???????? ???? ??????????? ???????? ???????????? ????? : ????? ???????? ??????? ????? : ??????????? ????????? ????????????? ?????????? ????? ??????????? ????? : ????????? ??????????? ??????????? ????????? ????????? : ???????? ?????????? ?????????? ????????? : ???? ???????? ?????? ?????? ????? ?????? ???? ???????? ????? ???????? ?????? ???????? ??? ????????

“…Dan seorang laki-laki yang belajar dan mengajarkan ilmu serta membaca Al-Qur’an, lalu ia didatangkan dan Allah mengingatkan ni’mat-ni’mat-Nya (kepadanya) dan dia pun mengenalnya. Allah berfirman, “apa yang kamu lakukan padanya?” ia berkata, “saya belajar ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al-Qur’an demi Engkau”. Allah berfirman, “kamu berdusta, akan tetapi engkau belajar ilmu supaya dikatakan alim, dan engkau membaca Al Qur’an supaya dikatakan qari dan itu telah dikatakan”. Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya hingga dilemparkan kedalam api neraka…” (HR. Muslim, Ahmad, at-Timidzi).

Donasi Muslimahorid

Menanamkan karakter ikhlas butuh kesabaran, dimana jiwa anak terkadang mudah terpengaruh hal-hal yang bisa merusak niat lurusnya. Pujian yang berlebihan terkadang membuat anak sombong dan merasa bangga dengan kemampuannya. Padahal prestasi dan kesuksesan tidak lain karena pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala. Disini peran penting orang tua dan pendidik agar fitrah dan fikrah (pemikiran) anak lurus dan tidak tertipu oleh kelebihan yang dimilikinya.

Perkara mengikhlaskan ilmu dan amal hanya untuk Allah, harus selalu dikokohkan seiring dengan bertambahnya kematangan psikologis serta spiritual anak.

Dan perkara yang harus dinasehatkan ke anak agar mampu ikhlas adalah adanya penanaman aqidah yang shahihah. Dengan pemantapan tauhid insyaallah cahaya ikhlas akan merasuk di hati anak seiring dengan intensifnya ia belajar ilmu agama dan kuatnya amal shalih yang dilakukannya.

Semua perlu proses, misalnya dengan ilmu yang dipelajarinya ia akan mampu menepis sikap sombong, dan menjalani ritual belajar dan beramal akan dipersembahkannya untuk Allah saja.

Sudah pasti keteladanan orang tua dan pendidik dibutuhkan agar karakter ikhlas betul-betul dirasakan anak. Anak belajar dan beramal karena ia sendiri butuh semua ini. Sebisa mungkin hindari banyak kata-kata ancaman dan tumbuhkan perasaan cinta dalam melakukan suatu kebaikan. Kasih sayang dan kedekatan yang serasi dan harmonis dengan anak akan membantunya untuk bertahap memiliki karakter ikhlas.

Referensi :
1. Majalah As-Sunnah edisi 07 1437H
2. Begini Seharusnya Menjadi Guru (terjemah) Fu’ad bun Abdul Aziz Asy-Syalhub, Darul Haq, Jakarta 2014

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Isruwanti Ummu Nashifa

Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Terkait

Bagaimana Seharusnya Orang Tua Membimbing ABG?

oleh Muhammad Sanusin
9 Juni 2014
1

ABG menjadi problema yang bikin pusing kepala orang tua, karena perubahan yang terjadi pada tingkah laku dan sikapnya. Suka melawan,...

Parenting Islami (41): Tidak Membebani Anak di Luar Batas Kemampuannya

oleh M. Saifudin Hakim
4 Maret 2018
0

Ketika mengajarkan atau mengajak anak melaksanakan ketaatan , tetaplah memperhatikan batas kemampuannya.

Parenting Islami (18): Tidak Membedakan Anak karena Ketampanan dan Kecantikan

oleh M. Saifudin Hakim
15 April 2017
0

Di antara kesalahan sebagian orang tua adalah membeda-bedakan anak hanya karena masalah fisik, yaitu ketampanan dan kecantikan. Misalnya, anak yang...

Artikel Selanjutnya

Nasehat Umar Bin Khathab Kepada Pasutri

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.