Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Nasehat Umar Bin Khathab Kepada Pasutri

Isruwanti Ummu Nashifa oleh Isruwanti Ummu Nashifa
25 Desember 2019
di Keluarga dan Wanita
3
Share on FacebookShare on Twitter

Umar bin Khathab adalah sosok mukmin yang memiliki karakter tegas dan keras dalam membela kebenaran. Figur pemberani dalam membela kebenaran sekaligus hatinya penuh kelembutan ketika bermuamalah dengan istrinya. Menonjol jiwa kepemimpinannya tetapi tetap tawadhu’ serta bersabar dalam berinteraksi dengan pasangan hidupnya. Sungguh romantika kehidupan rumah tangganya penuh pesona dan bisa dijadikan teladan ketika timbul bibit-bibit persoalan rumah tangga. Sifatnya arif bijaksana dan beliaulah tipikal suami yang bertanggung jawab. Sungguh beruntung wanita yang memiliki suami ideal sebagaimana sosok menakjubkan seorang Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu.

Diriwayatkan bahwa seorang pria datang ke rumah Umar bin Khaththab hendak mengadukan keburukan akhlak istrinya. Maka ia berdiri di depan pintu menunggu Umar keluar. Lalu ia mendengar istri Umar bersuara keras pada suaminya dan membantahnya. Sedangkan Umar diam tidak membalas ucapan istrinya. Pria itu lalu berbalik hendak pergi sambil berkata, “Jika begini keadaan Umar dengan sikap keras dan tegasnya, dan ia seorang Amirul Mu’minin, maka bagaimana keadaanku?”.

Umar keluar dan melihat orang itu berbalik (pergi) dari pintunya. Maka Umar memanggilnya dan berkata, ”Apa keperluanmu wahai pria?”. Ia menjawab “Wahai Amirul Mu’minin semula aku datang hendak mengadukan kejelekan akhlak istriku dan sikapnya yang membantahku. Lalu aku mendengar istrimu berbuat demikian, maka akupun kembali sambil berkata, ”Jika demikian keadaan Amirul Mu’minin bersama istrinya maka bagaimana dengan keadaanku?”.

Umar berkata, ”Wahai saudaraku, sesungguhnya aku bersabar atas sikapnya itu karena hak-haknya padaku. Dia yang memasakkan makananku, yang membuat rotiku, yang mencucikan pakaianku, yang menyusui anak-anakku dan hatiku tenang dengannya dari perkara yang haram karena itu aku bersabar atas sikapnya”.

Pria itu berkata, ”Wahai Amirul Mu’minin demikian pula istriku”. Berkata Umar, ”Bersabarlah atas sikapnya wahai saudaraku...” (Lihat kitab Al-Kabair oleh Adz-Dzahabi, hal 79 cetakan Darun Nadwah Al Jadidah).

Donasi Muslimahorid

Dari episode indah Umar bin Khathab dalam bermuamalah dengan pasangannya, ada faidah penting yang bisa dijadikan acuan bagi keharmonisan pasutri.

Pertama: Suami hendaklah mampu menahan diri

Sikap diamnya Umar bukan berarti ia tak membela diri, justru sebaliknya. Inilah sikap mulia seorang suami sekaligus sebagai pemimpin rumah tangga ia telah memberikan teladan dalam kebaikan akhlak. Bukan pula ia membiarkan kesalahan istri, tapi saat situasi memanas, sama sekali tak kondusif untuk menasehati istri. Terlebih lagi ketika ia segera membalas kemarahan istri, maka yang terjadi adalah perang mulut dimana ledakan emosi-emosi negatif akan menjadikan keduanya terjebak dalam pertengkaran, masing-masing mengemukakan alasan. Disinilah, sosok suami shalih harus mampu mengendalikan diri, menjaga keadaan tetap stabil sehingga tak membuka kesempatan sekecil apapun bagi setan untuk masuk dan mengacaukan suasana. Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

???????? ??????????????? ?????????? ???????????? ??????? ????????????? ??????????? ????????????? ???????

“Orang Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Dan orang yang paling baik akhlaknya diantara kalian adalah yang paling baik pergaulannya terhadap istri” (HR. Imam Ahmad dengan sanad yang shahih dari seluruh jalannya (2/472)

Kedua: Senantiasa mengingat kebaikan pasangan

Ketika suami melihat kekurangan atau keburukan istri, hendaklah ia segera mengingat-ingat kelebihan dan kebaikan istrinya. Ini kiat praktis agar suami tidak fokus pada kekurangan yang menyebabkan terjerumus pada penyesalan dan menumbuhkan kebencian. Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

??? ???????? ???????? ?????????? ???? ?????? ??????? ??????? ?????? ??????? ?????

“Tidak sepantasnya seorang suami benci pada istrinya. Karena kalaupun ia membenci sebagian akhlak istrinya, di sisi lain ia akan menyukai akhlak-akhlaknya yang lain” (HR. Muslim).

Ketiga: Kesabaran berbuah manis

Salah satu kunci lestarinya pernikahan adalah sabar dalam berinteraksi dengan pasangan ketika ada perkara-perkara yang membuatnya kurang berkenan. Ketika sebuah sikap atau perbuatan masih bisa ditoleransi sebatas tidak bertentangan dengan syariat maka berlapang dadalah dan terimalah keadaan dengan berbaik sangka. Jadilah orang yang mudah beradaptasi dan lembut demi keharmonisan pernikahan.
Ingat pesan bijak Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam,

????? ??????????? ???????? ???? ??????, ???? ???????????? ???? ????? ??????????, ?????? ????????????? ????? ?????????????? ????? ????????? ??????

“Wanita itu seperti tulang rusuk yang bengkok. Bila engkau luruskan maka patah dan apabila engkau bernikmat-nikmat dengannyapun dapat engkau lakukan. Tetapi padanya terdapat kebengkokan” (HR. Bukhari [5184] dan Muslim [1091] dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).

Meskipun demikian seorang suami harus terus menerus membina istri, bagaimana menjadi figur wanita shalihah dan seorang istri hendaknya berjuang agar mampu menunaikan hak-hak suami sebatas kemampuan yang dia miliki. Ketika keduanya mampu menjalani petunjukNya insyaallah biduk rumah tangga akan bahagia.

Referensi :
– Romantika Pergaulan Suami Istri, Syaikh Musthofa Al-‘Adawi (terjemah) Media Hidayah Pustaka Haura , Yogyakarta 2002
– Majalah Nikah edisi 02/II 2003

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin1
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Isruwanti Ummu Nashifa

Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Terkait

Memakai Kosmetik Secara Terus-Menerus dan Berlebihan (Bagian 2)

oleh Muslimah.or.id
27 September 2016
0

Bedak dan krim yang dikenakan di wajah menyebabkan jerawat dan peradangan pada kulit wajah, sehingga kulit akan melemah, mengisut dan...

bukan mematahkan hawa nafsu

Bukan Sekadar Mematahkan Hawa Nafsu

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
19 Oktober 2013
0

Menikah bukan sekadar mematahkan hawa nafsu dan menjaga kehormatan. Namun salah satu tujuan mulia dari sebuah perkawinan adalah untuk memperoleh...

Tuntunan Pemberian Nama (Nama-Nama yang Haram)

oleh Ummu Sa'id
8 Desember 2010
152

Para ulama sepakat mengenai haramnya memakai nama yang mengandung makna penghambaan diri kepada selain Allah, seperti Abdul 'Uzza, Abdusy Syams...

Artikel Selanjutnya

Ujian Kelaparan Dan Kemiskinan

Komentar 3

  1. Muhammad Aldi says:
    5 tahun yang lalu

    Maaf, bukannya cerita Istri Umar marah-marah ke Umar itu riwayatnya palsu? Tolong diperiksa lagi..

    Balas
    • Abdullah says:
      4 tahun yang lalu

      Iya betul. Saya pun juga menemui hal serupa. Mhon kpd penulis artikel untuk mengecek lagi

      Balas
  2. Ibnu Sury says:
    2 tahun yang lalu

    Afwan ini riwayat yang tidak ada asal muasalnya dan tidak ada sanadnya. Mohon penulis segera menghapus ini.
    Dan adab-adab istri didalam kisah ini sangat jauh dari kebaikan dan bertentangan dengan apa yang diajarkan Rasulullah.
    Beberapa kesalahannya ialah: mengangkat suara didepan suami, menganggap bukanlah kewajiban istri dalam meringankan pekerjaan suami dan melayani suami. dan juga istri yang tidak wajib menyusui anaknya? Semua ini bertentangan dengan ayat dan hadits Al-Qur’an.
    Dan sungguh aneh serta asing jika melihat sikap Umar, al faruq, orang yang terkenal sangat tegas dan berwibawa, bahkan setan saja lari ketika melihat umar. namun dikisah ini, beliau hanya diam meskipun istrinya ini berbuat hal yang sangat tidak baik.
    Sebaik-baik mukmin adalah yang bertaqwa dan takut kepada Allah.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.