Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Kisah Cinta Abdurrahman Dan Laila Bintu Al-Judi

Isruwanti Ummu Nashifa oleh Isruwanti Ummu Nashifa
30 Mei 2020
di Keluarga dan Wanita
0
Share on FacebookShare on Twitter

Takdir telah menautkan dua insan dalam bingkai suci pernikahan. Laila bintu Al Judi yang berbadan semampai, cantik nan rupawan menguasai hati Abdurrahman bin Abu Bakar Ash Shiddiq. Mahligai cintanya telah membuat Abdurrahman sangat bahagia, impian indahnya terwujud.

Kegembiraan Abdurrahman tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata, harapannya benar-benar menjadi kenyataan bahkan kecintaan yang sangat kepada Laila membuat sahabat ini seolah-olah melupakan istrinya yang lain. Merasa tidak diperlakukan sewajarnya, para wanita itu mengadukan perilaku Abdurrahman kepada Aisyah, istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sekaligus saudarinya. Lalu saat menyikapi teguran saudarinya ini, Abdurrahman berkata: “Tidakkah kamu melihat keindahan giginya yang bagaikan biji delima?”.

Belum lama Laila mengobati mabuk asmara yang dialami Abdurrahman, wanita jelita ini ditimpa suatu penyakit yang menyebabkan bibirnya terkelepai ke bawah. Sejak itulah cinta putra Abu Bakar itu luntur, bahkan sirna dalam sekejap. Apabila dahulu dia sampai melupakan istri-istrinya yang lain sekarang sikapnya kepada Laila sungguh bertolak belakang. Abdurrahman selalu berperilaku kasar terhadapnya. Tidak tahan dengan perilaku demikian, Laila mengadukan sikap suaminya kepada Aisyah. Maka Aisyah menegur saudaranya. “Abdurrahman, dahulu kamu sangat mencintai Laila tetapi sekarang kamu sangat membencinya. Hendaklah kamu memilih antara dua hal ini, berlaku adil terhadapnya atau mengembalikan dia kepada keluarganya”. Karena terus didesak oleh saudarinya sedemikian rupa Abdurrahman pun memilih untuk memulangkan Laila kepada keluarganya. (Tarikh Damaskus oleh Ibnu Asakir [35/34] dan Tahzibul Kamal oleh Al Mizzi [16/559]).

Demikianlah, kadang cinta dan benci terasa tipis batasnya. Sebaik apapun atau sesempurna apapun seseorang suatu saat akan ada kekurangan. Sebaliknya seburuk apapun orang yang anda benci, pasti ia memiliki kelebihan. Maka dibutuhkan sikap proposional serta objektif dalam menilai, mencintai atau membenci orang lain.

Kita tidak boleh mencela Abdurrahman atas apa yang terjadi pada kisah hidupnya ini. Karena beliau seorang sahabat Nabi yang mulia. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

Donasi Muslimahorid

??? ????????? ??????????? ??????? ?????????? ???? ???????? ?????? ?????? ??????? ??? ???????? ????? ?????????? ????? ?????????

“Jangan engkau cela sahabatku, andai ada diantara kalian yang berinfaq emas sebesar gunung Uhud, tetap tidak akan bisa menyamai pahala infaq sahabatku yang hanya satu mud (satu genggam), bahkan tidak menyamai setengahnya” (HR. Bukhari no. 3673, Muslim no. 2540).

Tentu saja sahabat Nabi tidak ma’shum. Mereka tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Namun tidak boleh kita mencela mereka. Dan kesalahan serta kekurangan para sahabat, mereka telah bertaubat darinya, dan Allah sudah ridha kepada mereka. Dan kita bisa mengambil pelajaran dari kesalahan yang terjadi pada diri mereka.

Diantara pelajarannya, setiap pasutri hendaklah menyadari bahwa kecantikan atau ketampanan dan perkara-perkara yang bersifat lahiriyah pada hakekatnya sebuah ujian. Dianugerahi pasangan yang nyaris ‘sempurna’ hendaklah bersyukur dan tidak melupakan tanggung jawabnya kepada istri yang lainnya. Yah… kadang ujian berupa kebahagiaan bisa membuat manusia tidak tahan dan mendzalimi orang lain meskipun terkadang pentingnya keadilan dalam berpoligami.

Syaikh Dr. Abdullah bin Ath-Thayyar dalam al ‘Adalah Fi At-Ta’addud (hal.68) berkata: “Adil terhadap para istri adalah salah satu hak istri yang paling pokok dan menjadi faktor terpenting kebaikan dan ketentraman keluarga serta tercapainya keharmonisan antara anggota keluarga”.

Adil dalam sandang, papan, pangan serta hal-hal yang suami mampu, adapun kecenderungan, perasaan cinta, hati ini di luar kehendak manusia. Allah berfirman,

????? ??????????????? ??? ??????????? ?????? ??????????? ?????? ?????????? ? ????? ?????????? ????? ????????? ???????????? ????????????????

“Kalian tidak akan dapat berbuat adil terhadap para istri, sekalipun kalian sangat menginginkannya. Maka janganlah cenderung dengan sepenuh kecenderungan, lalu membiarkannya terkatung-katung” (QS. An Nisa’: 129).

Sangat indah tuntunan Islam dalam membina rumah tangga sehingga tercipta kedamaian jiwa, tidak ada yang mendzalimi dan didzalimi. Tampilan dan penampakan lahiriyah janganlah membuat terkecoh, karena keindahan batinlah yang lebih banyak berperan dalam meraih kebahagiaan.

Dan anugrah dari-Nya ketika Anda memiliki pasangan yang secara lahiriyah mempesona, hatinya baik bak bidadari, shalih atau shalihah dan semua itu justru bisa mendongkrak keimanan dan ketaqwaan. Bukan pasangan yang menjauhkannya dari ketaqwaan dan kecintaan Allah subhanahu wa ta’ala. Semoga kisah cinta anda bersama pasangan abadi hingga menembus surga-Nya, Amiin.

***

Referensi :

  1. Cerdas Berkomunikasi Ala Nabi shalallaahu ‘alaihi wa sallam, Dr. M. Arifin Badri, MA, Pustaka Imama Syafi’i, Jakarta, 2013
  2. Aturan Islam Tentang Bergaul dengan Sesama (terjemah) Dr. Abdul Aziz bin Fauzan bin Shalih al-Fauzan, Griya Ilmu, Jakarta, 2010

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Isruwanti Ummu Nashifa

Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Terkait

Jangan Kau Bercerita tentang Wanita Lain

oleh Ummu Sa'id
28 Oktober 2012
10

Beberapa istri yang memiliki hati dan niat baik ketika melihat seorang wanita muslimah berkepribadian jelita dan memiliki perangai yang baik...

Maafkan Aku Suamiku, Aku Tak Bisa Penuhi Hakmu Saat ini

oleh Ummu Sa'id
20 Juni 2011
39

Hak-hak seorang suami tatkala dilaksanakan oleh sang istri dengan penuh keridhaan maka akan berbuah pahala. Namun tentunya hak-hak tersebut tidak...

Wanita Dalam Pandangan Syiah (Bagian 2)

oleh Ummu Sa'id
23 Maret 2012
2

Hubungan Badan Melalui Dubur (Analseks) Orang yang fitrahnya masih suci akan merasa risih dengan hal ini. Orang yang jiwanya masih...

Artikel Selanjutnya

Jangan Remehkan Kesalahan Anak Kecil

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.