Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Jangan Remehkan Kesalahan Anak Kecil

Isruwanti Ummu Nashifa oleh Isruwanti Ummu Nashifa
6 Juni 2020
di Pendidikan Anak
0
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Tipu daya setan
  • Bahaya meremehkan dosa

Sulaiman bin Harb berkata, “Aku bersama ayahku, lalu aku mengambil sebatang jerami di salah satu kebun, ayah berkata kepadaku, “Kenapa engkau mengambilnya?” Aku menjawab, “Toh cuma sebatang jerami.” Ayah berkata, “Apa yang terjadi kalau setiap orang mengambil jerami satu demi satu? Apakah masih tersisa satu batang jerami di kebun?” (Al-Wara‘, hal. 14; oleh Imam Ahmad)

Kadang orang menganggap sepele perkara yang menurutnya kecil dan biasa saja. Padahal masalah tersebut dalam pandangan orang-orang shalih dianggap perkara besar. Mereka dahulu sangat wara‘ atau berhati-hati khawatir terjerumus pada dosa.

Tipu daya setan

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata, Rasulallah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setan terus putus asa untuk di sembah di negeri kalian ini, akan tetapi dia ridha terhadap kalian karena dosa-dosa yang kalian remehkan.” (HR. Ahmad 2: 368, no. 8796 dengan sanad yang shahih sesuai persyaratan Al-Bukhari dan Muslim)

Begitu besarnya makar setan dalam menyesatkan anak Adam agar memandang kecil sebuah dosa. Bahkan setan dengan bujukan manisnya terus menghias-hiasi kesalahan, seperti dengan dalih bisa diiringi istighfar dan taubat atau berbagai alasan yang sepertinya masuk akal. Padahal sejatinya setan telah menggiringnya menuju kebinasaan secara perlahan-lahan.

Bahaya meremehkan dosa

Bilal bin Sa’ad berkata, ”Janganlah engkau melihat kepada kecilnya kesalahan, tapi lihatlah kepada siapa engkau berbuat kedurhakaan.” (Az-Zuhd, no. 2275 karya Imam Ahmad)

Donasi Muslimahorid

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Janganlah sekali-kali kamu meremehkan kemaksiatan yang kecil, sebagaimana rumput yang lemah dapat dianyam menjadi tali yang dapat menarik kapal-kapal.” (Badaa’i al-Fawaid, 3: 338)

Al-Qahthani rahimahullah berkata, “Janganlah sekali-kali meremehkan dosa-dosa kecil yang dapat menyebabkan banjir.” (Nuuniyah Al-Qahthani, hal. 39)

Seorang penyair berkata, “Janganlah sekali-kali meremehkan dosa kecil yang kamu candui… Karena garis itu menjadi satu susunan disebabkan titik-titiknya…” (Al-‘Ithr al-Wardi Syarh La Amiyyah Ibni Al-Wardi, hal. 25)

Ibnul Mu’taz berkata, “Tinggalkanlah dosa, baik yang kecil maupun yang besar karena itulah arti taqwa dan berbuatlah seperti orang yang berjalan di atas tanah berduri. Sehingga ia berhati-hati tehadap apa yang ia lihat. Janganlah kamu meremehkan dosa kecil karena gunung itu berasal dari tumpukan kerikil kecil.” (Jami’ul Ulum wal Hikam oleh Ibnu Rajab, 1: 402)

Demikianlah betapa berbahayanya membiarkan berbagai dosa karena seiring berjalannya waktu, dosa itu akan kian menumpuk bahkan menjadi sebuah kebiasaan bakhkan pelakunya tak merasa berdosa.

Betapa agungnya nasehat Fudhail bin Iyadh rahimahullah kepada anak-anak, “Setiap kali engkau menganggap kecil satu dosa maka ia akan menjadi besar di sisi Allah. Sebaliknya, setiap kali engkau menganggap besar suatu dosa, maka ia menjadi kecil di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (Dzammul Hawa oleh Ibnul Jauzy, hal. 184)

Semoga Allah selalu menerangi hati kita untuk selalu berhati-hati dalam menjalani hidup, serta menganugrahkan hati yang bening sehingga kita tidak tertipu dengan tipu muslihat setan yang menjerumuskan manusia pada dosa-dosa yang kadang kurang kita sadari.

Wallahu Ta’ala a’lam.

***

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Muslimah.or.id

Referensi:

Jangan Takut Setan (terjemah), Abdul Hadi bin Hasan Wahbi, Darul Ilmi, Bogor, 2013.

Memesan kursi Tertinggi di Surga (terjemah), Dr. Muhammad bin Ibrohim An-Nu’aim, WIP (Wacana Ilmiah Press, Surakarta, 2011)

100 Kiat bagi orang tua agar anak-Insya Allah jadi Shalih dan shalihah, Najmi bin Umar Bakkar, Perisai Qur’an, Jakarta, 2011.

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Isruwanti Ummu Nashifa

Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Terkait

Parenting Islami (Bag. 12): Memilih Suami yang Shalih

oleh M. Saifudin Hakim
29 Januari 2017
0

Seorang laki-laki hendaknya mencari calon istri yang shalihah. Demikian pula seorang wanita, dianjurkan baginya untuk memilih seorang ayah yang shalih...

Karakter yang Harus Dimiliki Orang Tua sebagai Pendidik

oleh Ummu Sa'id
10 Februari 2012
8

Orangtua sebagai pendidik utama bagi anak-anaknya harus memiliki sifat-sifat yang utama pula, agar kita meraih keberhasilan dalam pendidikan anak-anak kita....

Tuntunan Memberi Nama untuk Anak

Tuntunan Memberi Nama untuk Anak (Bag. 3): Adab Memberi Nama

oleh Ummu Sa'id
29 November 2010
8

Memberi nama anak adalah hak sang ayah Tidak ada perbedaan di kalangan ulama bahwa ayah lebih berhak memberi nama kepada...

Artikel Selanjutnya

Jadilah Seorang Rabbani

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.